"aku mencintaimu dalam diam biar rasa ini kusimpan sampai nanti kamu menyadarinya"
allena gadis biasa yang baru menginjak remaja itu sedang jatuh cinta hari-harinya di isi dengan khayalan bersama kakak kelasnya semangat masuk sekolah sudah dia perlihatkan dari gerbang sekalah senyumnya tidak pernah hilang dari bibirnya pun ketika kedua sahabatnya menghampirinya senyam senyum dari tadi kenapa loe kesambet tanya dona temen sebangkunya dengan masih tersenyum allena menjawab biar kak dimas naksir sama gue belum selesai mereka ngobrol tiba-tiba dari arah belakang suara klakson motor kenceng dan ternyata dimas sambil menbuka helmnya dimas teriak HEH.. punya kuping ngga sih lo ga liat gua mau lewat ..MINGGIR....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uswa aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jadian
"gua mau ngomong serius sama lu"
Allena kaget dia deg- degan
" mau ngomong apa kak?"
" gua ngga tau mau mulai dari mana dulu,gua bukan cowok yang pandai merangkai kata,gua juga bukan cowok yang puitis,gua cuman mau bilang kalau gua suka sama lu" ucap Dimas tapi dia tidak berani ngeliat langsung ke arah Allena
setelah menunggu beberapa saat tapi tidak ada jawaban Dimas menoleh,ternyata Allena malah melamun.
" lu denger gua ngomong ngga sih?
" aku denger kak,cuman lagi bingung aja ini tuh lagi mimpi apa ngga?
" ya udah kalau ngga percaya,gua tarik kata- kata gua lagi"
" jangan dong kak,aku lagi seneng banget ini berarti kita sekarang jadian?" tanya Allena tersenyum
" lu juga belum jawab gua gimana mau jadian".
" ngga perlu aku jawab juga kak Dimas udah pasti tau jawabannya"
" gua ngga tau!
" ih....kak Dimas mah gitu"
" ya udah buruan tinggal jawab doang mau apa engga!" Dimas sewot,hatinya sudah deg- degan padahal sudah tau kalau Allena pasti menerima,tapi sebelum Allena jawab sendiri Dimas belum puas.
" iya,Allena mau,mau banget" ucap Allena sambil mau memeluk Dimas,tapi belum sempet meluk,Allena berhenti dia balik arah tidak jadi memeluk Dimas.
" kenapa? tanya Dimas bingung
" aku malu kak" kata Allena sambil menunduk
" kenapa malu,gua kan sekarang pacar lu?"
" ngga biasa meluk cowok soalnya"
Dimas tersenyum,dia tidak salah memilih,ternyata Allena memang masih sepolos itu.
" kalau lu ngga mau,biar gua aja yang meluk lu" kata Dimas sambil memeluk Allena erat.
Allena tersenyum,hatinya benar- benar bahagia.
" makasih" kata Dimas sambil meletakan dagunya di kepala Allena.
" aku yang makasih sama kak Dimas udah suka sama Allena".
"kita jalanin ini sama- sama,kalau ada apa- apa bilang sama gua,jangan pernah ada yang lu sembunyiin dari gua".
" Allena janji kak".
Lama mereka berpelukan,seolah hari itu adalah hari buat mereka berdua,yang lain ngontrak.
" tapi kak,Putri gimana? Tanya Allena sambil melepas pelukan ke Dimas
" biar dia jadi urusan gua,lu jangan khawatir,lagian gua sama dia udah ngga ada hubungan apa- apa"
" tapi kakak masih peduli banget sama dia?
" itu karena orang tuanya sakit,papanya sakit-sakitan ibunya depresi waktu keluarganya bangkrut gua cuman ngasih suport biar dia tetep semangat" jelas Dimas,supaya tidak ada kecurigaan antara dia dan Putri.
" kasian Putri kak,kalau memang kaya gitu,aku juga bakal nemenin dia biar dia ngga kesepian".
Dimas mengangguk sambil membelai rambut Allena
" udah sore pulang yuk"
" masih pengen di sini sama kak Dimas,ngga mau pulang dulu" Allena merajuk
" besok kan ketemu lagi di sekolah"
" masih lama kak,15jam lagi"
" ngga usah di hitung makanya,biar cepet" Dimas ketawa
"jangan ketawa kaya gitu kak, kalau Allena makin suka gimana?
" bagus dong,jadi sukanya ga pernah berkurang"
" ngga bakal lah,ntar kalau berkurang sedikit aja langsung aku isi ulang 3 kali lipat"
" udah jago gombal ya sekarang"
"ngga papa sama pacar sendiri" ucap Allena malu- malu
" cie....yang malu,pipinya merah tuh" goda Dimas sambil mencolek pipi Allena
" ih..kakak malah godain aku" kata Allena cemberut.
" ngga usah cemberut,nanti jelek"
" biarin jelek juga,yang penting udah punya pacar,ganteng lagi pacarnya tapi sayangnya galak orangnya" kata Allena sambil berlari.
" jangan lari kamu yah" Dimas mengejar Allena
Mereka tertawa dan berlarian seperti anak kecil.
Tidak mereka sadari dari tadi ada seseorang yang memperhatikan dari jauh,tangannya terkepal,dia marah.
" awas lu All,gua pastikan lu ngga bakal bisa hidup tenang!! lalu orang itu pergi.
Sesampainya di depan rumah Allena,Dimas turun dia melepas helm yang di pake Allena.
" jangan so sweet gini dong kak,aku deg-degan mulu dari tadi" kata Allena sambil memegang dadanya.
" biarin aja,gua suka kalau lu deg-degan karena gua"
" kakak seneng,aku yang engga"
" ya udah besok ngga usah deket- deket biar lu ngga deg- degan terus"
" jangan....bisa sesek nafas kalau itu"
"ngga usah gombal,gua ngga mempan"
" masa sih????" Allena mencondongkan mukanya ke depan Dimas
" ngga usah deket- deket mau gua cium?"
reflek Allena menutup mulutnya dengan tangan.
" hahaha..hahaha." Dimas tertawa menjaili Allena semenyenangkan itu.
" ngga lucu ih bercandanya"
" iya maaf,lagian gua ngga bakal maksa kalau lu ngga mau,gua suka sama lu itu tulus " Kata Dimas sambil menggenggam tangan Allena.
" makasih ya kak,udah mau ngertiin aku"
Dimas mengangguk" ya udah gua pulang dulu ya"
" hati- hati di jalan kak" Allena melambaikan tangannya.
Di sepanjang jalan masuk ke kamar, Allena tak berhenti tersenyum,hatinya lagi berbunga- bunga,ini adalah jatuh cinta pertama buat dia,dan dia bahagia.
" lagi seneng banget kayanya anak bunda,kenapa nih? Bundanya kepo
" bunda kaya ngga pernah muda aja,kira- kira kalau anak muda lagi senyum- senyum itu tandanya apa coba?
" dapet arisan?
" ih..itu mah bunda kali Allena mah beda"
bundanya ketawa.
" cowok mana yang beruntung dapetin anak bunda yang cantik ini hemmm" kata Bunda sambil mendekati Allena.
" ada deh bun,Allena belum mau cerita,pokoknya cowoknya itu ganteng,putih,tinggi dan yang pasti sayang sama Allena" kata Allena sambil tersenyum
" syukur deh kalau gitu,bunda cuman pesen jangan lupain tugas kamu sebagai pelajar"
" siap bun!!
" yaudah Allena masuk kamar dulu ya mau ganti baju"
" ya udah sana,mama juga mau masak buat makan malam".
Belum sempet Allena mandi hpnya berdering ada panggilan masuk,dan ternyata dari Dona.
" ya..kenapa Don?
" lu dari mana aja jam segini masih pake baju sekolah?" tanya Dona,karena meraka sedang melakukan video call
" abis main tadi"
" main sama siapa,tumben ngga ngajak gua?
" kalau ngajak lu mah jadinya ganggu" ucap Allena sambil tertawa.
" sial*n!!,emang lu kira gua set*n!!
" serius gua,dari mana lu? Tanya Dona penasaran.
"main sama kak Dimas"
" hah!!! Serius lu,ada apaan Dimas ngajakin lu main?
" ada deh, mau tau aja apa mau tau banget??
" ta*!!! Ngga usah bikin gua penasaran!
Allena ketawa, senang bikin Dona penasaran.
" buruan cerita!!
" sabar kenapa,lagian kalau gua cerita pasti lu ngga bakal percaya"
" gimana gua mau percaya lu cerita juga ngga!! Dona semakin emosi
" gua jadian sama Kak Dimas,tadi kak Dimas nembak gua" cerita Allena sambil tersenyum
" serius??
" tu kan lu ngga percaya"
" bukan gitu,bukannya dia sama Putri yah,kok nembak lu?
" mereka cuman mantan,dan Kak Dimas udah ngga ada apa- apa sama Putri,katanya cuman kasian karena orang tuanya lagi sakit jadi kak Dimas ngasih suport biar Putri tetap semangat"
" kalau bener kaya gitu,berarti Putri bohong tentang hubungannya sama Dimas?"
" ngga tau juga"
" kalau gitu lu harus hati- hati All sama Putri,perasaan gua ngga enak"
"yang harus hati- hati itu lu,jangan suka berprasangka buruk sama orang"
" lu mah kalau di kasih tau susah!
mungkin ada benarnya kalau perasaan Dona tidak enak tentang Putri,karena bukan tanpa alasan Dona menyuruh Allena berhati-hati,dia pernah melihat Putri sama Dimas dan Putri seperti meminta balikan lagi tapi Dimas menolak.
Mampir di novel aku judulnya, Tiba-Tiba Married'
Terima kasih