Gagal menikah karena calon suami nya yang tiba- tiba hilang membuat Nata merasa di campakkan. Apalagi dokter juga menyatakan kalau diri nya juga tengah mengandung. karena masalah pelik ini mengakibatkan sang ayah meninggal karena penyakit jantung nya. Bagaimana lanjutan kisah nata dan bayi nya...
yuk kepoin terus ya readers...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Kabar Baik part 2
Philips melajukan mobil nya menuju pusat perbelanjaan milik nya. Sampai nya mereka disana Monik dengan semangat memasukan semua bahan-bahan yang akan di masak nya nanti.
Pilips hanya pasrah mengikuti sang istri sambil mendorong troli belanjaan. Setelah troli tersebut penuh dengan semua bahan yang di butuhkan. Monik kembali mengqmbil troli lain nya dan memberikan pada suami nya.
"Memang nya kita membutuhkan semua ini mi ? Tanya Philips bingung
"Tentu saja papi, karena mami akan memasak banyak hari ini.." jawab Monik santai
"Sebanyak ini untuk di masak hari ini semua ? Tanya Philips lagi
"Iya hari ini.." jawab Monik mulai memasukkan belanjaan nya.
Philips tidak lagi mendebat istri nya, dia dengan patuh mengikuti kemana langkah istri nya. Setelah troli tersebut penuh, Monik membawa nya ke arah kasir untuk di bungkus. Phillps mengeluarkan sebuah kartu hitam milik nya dan memberikan ke pada pelayan yang bertugas. Seketika pelayan tersebut kaget dan segera menganggukkan kepalanya.
Walaupun dia adalah pemilik pusat perbelanjaan tersebut. Tapi Philips tidak ingin di istimewakan.
"Tolong di antar ke mobil,," ucap Philips kepada pelayan di sana.
"Baik tuan.." jawab pelayan tersebut lalu memanggil security.
Philips menggandeng tangan istrinya berjalan sambil bergandengan tangan sampai mobil. Setelah semua nya di masukan ke mobil.
Philips kembali melajukan mobil nya kembali ke rumah mereka. Monik tidak hentinya bercerita menu yang akan di masak nya nanti untuk anaknya. Sampai di rumah Monik dan Philips keluar dari mobil di sambut oleh pelayan dirumah.
"Bawa semua nya ke dapur.." titah Monik pada pelayan nya.
"Baik nyonya.." sahut pelayan mengangguk
Semua pelayan di kediaman utama sibuk membawa bahan-bahan yang sudah di beli oleh majikan nya ke dapur.
"Bersih kan semua bahan nya, sebentar lagi aku akan mulai memasak.." Monik segera naik ke kamar nya untuk berganti pakaian yang nyaman untuk bergerak di dapur.
Semuanya sibuk membersihkan bahan-bahan yang akan di masak oleh nyonya besar mereka. Tidak lama Monik kembali ke dapur.
"Baiklah.. kalian semua boleh pergi,, hari ini cukup aku saja yang di dapur.." Monik menyuruh pelayan nya untuk meninggalkan dapur.
Sedangkan pelayan nya hanya termangu diam di tempat melihat kesibukan nyonya besar mereka. Tidak ada yang bergerak meninggalkan dapur. Mereka semua terus memantau nyonya besar mereka dari jarak yang cukup jauh.
"Tidak apa, aku hanya ingin memasak semua makanan kesukaan Saga dengan tangan ku sendiri.." Monik paham dengan apa yang di pikirkan oleh pelayan nya.
"Tapi nyonya akan kelelahan kalau melakukannya sendiri.." jawab kepala pelayan cemas.
"Tidak akan.. Tenaga ku cukup banyak, aku sangat bersemangat melakukan nya.." sahut Monik bersikeras.
Para pelayan masih tidak bergeming dari tempat nya. Mereka masih terus memantau majikan mereka.
"Pergilah.. biarkan nyonya yang melakukannya.." Philips yang merasakan kesulitan para pelayan nya. Segera menyuruh mereka pergi.
"Baik tuan.." jawab pelayan menunduk hormat.
Pelayan segera meninggalkan dapur yang sudah di kuasai oleh nyonya besar mereka. Philips memilih duduk sambil membaca koran di sofa kecil dekat dapur. Philips ingin menemani istri nya yang mulai sibuk dengan olahan nya.
Sudah dua jam lebih Monik berperang dengan alat-alat masak dapur. Walaupun sudah berdiri cukup lama tidak membuat Monik merasa lelah, Monik justru terlihat sangat bersemangat dengan setiap gerakan nya. Sampai semua menu kesukaan anaknya selesai baru Monik menanggalkan celemek nya.
"Syukurlah, semua nya selesai dengan cepat.." ucap Monik lega
"Bagaimana tidak cepat, kalau mami melakukan nya penuh semangat begitu.." sahut Philips dari jauh.
Monik kembali menghubungi Selin untuk mengajak calon menantu nya itu makan bersama di rumahnya.
Tuuuuut...
Terdengar deringan panjang diseberang telfon. Sampai akhirnya panggilan tersebut tersambung..
"Kenapa tidak di angkat ? Tanya seorang pria pada Selin.
"Nanti saja, lagipula aku sedang malas bicara dengan nenek tua itu.." jawab Selin cuek
terdengar suara tawa kecil dari mulut pria yang masih rebahan di ranjang.
"Apa kamu akan terus bersikap seperti itu pada nya ? bukannya dia adalah calon mertua mu ? Tanya pria tersebut
"Memang nya apa yang salah dengan sikap ku ? Aku tidak melakukan kesalahan.." jawab Selin asal
"Apa kamu sungguh mencintai putra nya ? Tanya nya lagi
"Aku tidak butuh cinta, aku hanya butuh sesuatu yang dia punya.." jawab Selin santai
Ponsel Selin kembali berdering dengan penelfon yang masih sama.
"Cobalah di angkat, mungkin itu kabar bagus.." ujar pria tersebut
"Kabar bagus apa nya ? Tukas Selin malas
"Coba saja di angkat, lagipula apa kamu mau melepas pendukung mu yang paling penting ? Ujar pria tersebut santai
Selin mendengkus kesal karena Monik sangat gigih menelfon nya. Dengan malas Selin menjawab telefon Monik.
Monik : Halo Selin.." panggil Monik
Selin : Halo Tante.. maaf tadi aku masih ada pekerjaan.." jawab Selin selembut mungkin.
Selin duduk di depan meja sambil merapikan penampilan nya.
Monik : Tidak apa, nanti malam kamu bisa kerumah Tante makan malam bersama..? Tanya Monik tenang
Selin : "'........."
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Selin. Selin seakan enggan menerima ajakan makan malam tersebut.
Monik : Apakah kamu masih ada pekerjaan ? kalau kamu masih sibuk, Tante tidak akan mengganggu pekerjaan mu, Tante hanya ingin mengatakan kalau Saga sudah kembali, nanti malam Saga akan kembali ke rumah.." ujar Monik lagi
Mendengar nama Saga disebut langsung membuat Selin bersemangat. Wajah nya yang tadi malas dan kesal, sekarang berubah ceria. Tentu saja dia tidak akan melewatkan momen berharga ini.
Selin : Tidak Tante.. setelah aku pikirkan aku bisa ikut nanti malam.." ucap Selin dengan suara bersemangat
Monik ; Bagus.. sangat bagus.." sahut Monik senang. "Saga pasti akan senang kalau kamu juga ikut menyambut nya nanti.." sambung Monik lagi.
Selin : Tante benar, aku akan segera bersiap dan segera kerumah Tante.." jawab Selin penuh semangat
Selin sangat bersemangat dan segera meraih tas dan segera mencari kunci mobilnya.
"Aku harus pergi sayang ku.." ucap Selin pada teman pria nya.
"Begitu bersemangat.. apa ada hal bagus ? Tanya pria tersebut
"Kamu benar ini adalah kabar bagus.." jawab Selin girang.
"Benarkah ?? Tanya pria tersebut
"Akhirnya ada kabar baik tentang Saga dan nanti malam akan ada penyambutan di rumah nya, jadi aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Aku harus ke salon dulu untuk perawatan diri.." jawab Selin tersenyum manis.
Selin melangkah keluar meninggalkan selingkuhan nya yang hanya bisa memandangi punggung Selin yang semakin menjauh.
Selin mendatangi sebuah salon kecantikan langganan nya. Selin ingin tampil cantik dan segar saat bertemu dengan Saga nanti malam.