NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Kakakku

Menikahi Calon Suami Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:34.6k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Judul buku "Menikahi Calon Suami Kakakku".
Nesya dipaksa menjadi pengantin pengganti bagi sang kakak yang diam-diam telah mengandung benih dari pria lain. Demi menjaga nama baik keluarganya, Nesya bersedia mengalah.
Namun ternyata kehamilan sang kakak, Narra, ada campur tangan dari calon suaminya sendiri, Evan, berdasarkan dendam pribadi terhadap Narra.
Selain berhasil merancang kehamilan Narra dengan pria lain, Evan kini mengatur rencana untuk merusak hidup Nesya setelah resmi menikahinya.
Kesalahan apa yang pernah Narra lakukan kepada Evan?
Bagaimanakah nasib Nesya nantinya?
Baca terus sampai habis ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Nesya memandangi menu makanan ala western yang terlihat menggugah seleranya, padahal Nesya belum pernah mencobanya seumur hidupnya, namun baru melihat tampilan serta warna warninya membuat air liur Nesya terasa ingin menetes.

“Kenapa belum mulai makan? Apakah makanan ini sangat asing bagimu? Jangan pikirkan harganya, memang sangat mahal tapi sudah kubayar.”

Dengan malas Nesya menatap Evan sambil berdecak lidah, di saat mood-nya sedang sangat baik, masih sempat-sempatnya Evan merusak dengan cibirannya itu.

“Aku juga pernah makan menu masakan luar negeri kalau kamu ingin tahu, jadi jangan meremehkanku,” sahut Nesya, mulai ketus.

Evan mengangkat kedua alisnya, entah mengapa dia menjadi sangat gemar menggoda Nesya dan wajah kesal itu sudah menjadi hiburan baginya. “Oh, ya? Menu masakan luar negeri yang seperti apa?” tanyanya usil.

Kedua tangan Nesya mulai bergerak di atas meja untuk memilih menu yang ingin dia santap. Perkataan Evan barusan sama sekali tak ingin dia gubris, sebab Nesya sedang senang saat itu, bahkan hanya dengan menatap menu masakan itu saja.

Evan tersenyum, benar-benar menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan manis, hanya saja saat itu Nesya sedang tak memperhatikan dirinya sebab tengah sibuk menyantap satu piring salad pembuka dengan khidmat sampai-sampai kedua matanya tertutup saking nikmatnya.

‘Dasar norak, aku sampai merasa kenyang duluan ketika melihatnya makan selahap itu.’ Evan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum dan bergumam di dalam hatinya.

Sepiring salad di lanjut dengan menu utama dan diakhiri dengan satu porsi dessert, akhirnya Nesya menuntaskan makan malamnya dengan menandaskan segelas air putih yang melegakan tenggorokan. Ketika akan bersendawa, dengan segera Nesya membekap mulutnya dengan satu tangan, lalu melihat ke arah Evan yang sedang menatapnya tajam.

“Dasar tidak sopan,” desis Evan, dirinya sudah selesai lebih dulu dari Nesya karena hanya cukup memakan satu porsi saja.

Nesya terkekeh pelan lalu menyengir lebar, malam itu perkataan pedas apapun yang keluar dari mulut Evan terdengar merdu seperti nyanyian indah di telinga Nesya, karena dia benar-benar bahagia dengan jamuan makan malam tersebut.

Tiba-tiba Evan berdiri dari duduknya, merapatkan kancing jasnya yang terbuka lalu mengulurkan satu tangannya ke hadapan wajah Nesya.

“Ikut aku,” ucap Evan, dengan wajah serius.

Nesya menurut saja tanpa bertanya, dia berpikir kalau Evan akan membawanya keluar lalu mereka pulang, jika hanya bergandengan tangan seperti awal masuk restoran tadi Nesya tak akan keberatan, dia mengerti kalau status seorang Evan haruslah menjaga image-nya dengan baik dan dia mendukungnya.

Tapi ternyata Nesya salah, bukannya di bawa keluar, Evan malah membawanya menaiki lift untuk menuju ke suatu tempat. Ternyata diatas rooftop tersebut masih terdapat rooftop lagi, hanya saja berukuran lebih kecil.

“Disini tinggi sekali.” Nesya terpana lagi, sekaligus agak ngeri juga jika berada di puncak ketinggian seperti itu.

Saat baru keluar dari pintu lift, pemandangan pertama yang tersuguh adalah banyaknya lampu hias yang tak terlalu terang, warnanya cantik serta memukau mata dari ukuran kecil sampai besar. Juga terdapat bunga asli mengelilingi pagar di sekitar rooftop kecil tersebut.

Evan menarik tangan Nesya ke tepi, semilir angin berhembus menerpa kulit dan juga rambut hitam panjangnya. Tangan Evan terangkat begitu saja menyelipkan anak rambut Nesya ke belakang telinga, Nesya terkejut dan mendadak merasa gugup.

Tatapan keduanya pun bertemu, Evan menatap dengan sangat intens seperti sedang berbicara melalui itu.

“Kenapa kamu sangat baik malam ini?” tanya Nesya pelan, tatapan mata Evan membuatnya sulit berkata-kata.

Evan menggeleng pelan menolak untuk dinilai sebagai orang baik. “Aku hanya ingin memberikan makan malam terbaik untukmu.”

Nesya menganggukkan kepalanya dan mengerti, mungkin ini adalah perpisahan yang baik. “Terima kasih, lain kali jika mau mengajakku makan tak perlu ke tempat mahal seperti ini. Aku suka makan baso di pinggir jalan, rasanya pun tak kalah lezat nya.” Dia langsung membayangkan betapa lezat makanan olahan daging berkuah tersebut, hingga ekspresi wajahnya terlihat menggemaskan di mata Evan.

Sekali lagi Evan merasa kagum pada sosok gadis mungil di hadapannya tersebut. ‘Bagaimana bisa ada gadis sederhana seperti dia?’ gumamnya dalam hati.

Tiba-tiba Evan mengecup kening Nesya sampai Nesya berjingkat kaget dan hal itu membuat Evan terkekeh.

“Kenapa kaget? Aku bahkan sudah dua kali menidurimu.”

Kedua mata Nesya langsung membola maksimal, bayangan saat Evan menggagahi dirinya langsung terbayang dan itu adalah pengalaman yang menyakitkan bagi dirinya sebab lelaki itu selalu melakukannya dengan paksaan.

“Kamu menyakitiku.” Entah mengapa Nesya mendadak melankolis hingga terbawa perasaan yang menyakitkan, kedua matanya pun langsung berkaca-kaca.

Evan sadar dirinya telah berbuat salah sebanyak dua kali, namun dia pun tak paham pada kondisi otaknya di saat berduaan bersama Nesya, sebab gadis itu selalu sukses memancing hasrat liarnya begitu saja. Namun, ego dan rasa sombong pada dirinya yang begitu besar itu membuatnya tak mampu bertindak lebih lembut.

“Aku akan mengantarkanmu pulang, sekarang sudah sangat larut,” ucap Evan tanpa meminta maaf, padahal bagi Nesya kata maaf saja sudah cukup, sebab ketika kesuciannya di renggut, itu terjadi saat mereka berdua memang berstatus sebagai sepasang suami istri. Ingin marah, namun Evan berhak atas dirinya.

Nesya diam dan pasrah ketika Evan kembali menarik tangannya, mereka keluar dari restoran dan kembali masuk ke dalam mobil untuk melakukan perjalanan pulang kerumah Nesya. Seperti ketika di awal, tak ada percakapan yang terdengar selama perjalanan mereka berdua. Makan malam itu seharusnya menjadi awal mereka untuk saling membuka hati, akan tetapi tampaknya ego masih menyelubungi dua insan yang tak mau mengakui perasaan masing-masing.

“Hati-hati di jalan, ya,” ucap Nesya, saat dirinya akan keluar dari mobil.

Evan menganggukkan kepala lalu memberikan senyuman tipis yang dilihat oleh Nesya, membuat tatapan mata Nesya berada di bibir Evan dan itu terjadi beberapa detik lalu terlepas setelah dia berusaha keras menyadarkan diri dari rasa terpukaunya. Ketampanan Evan sangat luar biasa sehingga tak hentinya Nesya berdecak kagum di dalam hati karena memujinya.

Masuk ke dalam rumah, rupanya Kinan menunggu dirinya pulang, ibunya Nesya itu sempat mengintip di balik tirai jendela saat mendengar suara deru mobil yang tak begitu ketara, mobil mahal memang suaranya tak sebising mobil dengan harga terjangkau.

Nesya terkejut ketika membuka pintu rumah dan mendapati sang ibu berdiri di sana. Lampu yang padam membuat siluet sang ibu jadi terlihat agak horor.

“Ibu, mengagetkan saja. Kenapa ada sini? Belum tidur?” Nesya sampai memegangi dadanya karena kaget.

Kinan tak langsung menjawab pertanyaan putrinya, melainkan diam untuk memindai penampilan sang putri yang terlihat luar biasa dengan gaun mahalnya tersebut. “Oh Gusti, putri ibu cantik sekali.”

Nesya menundukkan wajah untuk melihat kearah gaunnya, baru tersadar kalau dirinya tidak berganti pakaian dengan pakaian sebelumnya. “Ini bukan milik Nesya, Bu. Nanti akan Nesya kembalikan pada Evan,” sahutnya, padahal sang ibu tak bertanya.

“Ah tidak perlu di kembalikan, sayang. Uang Evan itu sangat banyak sekali, gaun begini mau dia apakan juga? Lebih baik kamu simpan saja, siapa tahu bisa dijual, hehe!” gurau Kinan sambil terkekeh pelan.

“Ibu! Mana boleh begitu, ini kan bukan milik Nesya.” Ucapan polos Nesya membuat Kinan tertawa. Coba saja itu adalah Narra, mana mungkin kepikiran untuk mengembalikan gaunnya.

“Iya, baiklah ibu mengerti. Ngomong-ngomong bagaimana tadi makan malamnya? Pasti kalian pergi ke tempat mahal, ‘kan?” tanya Kinan antusias.

Nesya di buat geleng-geleng kepala, namun tak ayal dia juga terhibur oleh sang ibu. “Iya, makan di restoran gedongan. Tapi makanannya aneh, menu luar negeri. Kalau mengajak ibu kesana paling ibu hanya bisa minum air putihnya saja.”

Kinan semakin tergelak, Nesya bukannya ingin mengejek dirinya dan dia paham itu. Sambil tertawa dia pun mengajak Nesya untuk tidur di kamar bersama dengan dirinya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Indra wijaya
sayaaaang up ya cuma satu lagi dong Thor
Indra wijaya
suka banget sama Nesya di tunggu yah thor up nya
Reni Anjarwani
lanjutt
Reni Anjarwani
lanjut thor
Lauren Florin Lesusien
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚋𝚊𝚍𝚊𝚜 𝚒𝚗𝚒 𝚌𝚛𝚎𝚊𝚔𝚝𝚎𝚛 𝚗𝚎𝚜𝚢𝚊 𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚎𝚕𝚎𝚝 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚎𝚖𝚊𝚑 𝚋𝚒𝚗 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚕
𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚒𝚜𝚗𝚒𝚜 𝚍𝚒 𝚒𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚒 𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚌𝚎𝚠𝚛𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚋𝚊𝚍𝚊𝚜 𝚝𝚑𝚞𝚛
Indra wijaya
gak sabar pengen Nesya ketemu sama Evan
Reni Anjarwani
lanjut trs thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Happy Kids
hamidun?
Happy Kids
kiki selingkuhan bagaskara??
Happy Kids
nah kl kaya gtu konsepnya. kenapa yg nikah bukan narra aja lgsug? kan toh si evan jg bakal di kasi obat, trs drama seolah uda malam pertama kan? wkwkk gimana sii narra ini malah meribetkan diri
Reni Anjarwani
doubel up thor
Indra wijaya
author lagi
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Indra wijaya
tenang saja farel nanti pasti di kasih gantinya sama author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!