NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:83.6k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Khawatir Yang Sama

Ruang operasi Rumah Sakit Citra Karsa baru saja ditinggalkan oleh hiruk-pikuk suara instruksi dan alat-alat medis. Sinar lampu operasi yang sebelumnya menyinari tubuh pasien kini perlahan diredupkan, menyisakan cahaya dari lampu ruangan yang jauh lebih tenang. Dr. Baim, seorang dokter muda spesialis bedah, menarik sarung tangannya dan melepaskan masker bedah dari wajahnya yang tampak sedikit lelah namun lega. Operasi usus buntu yang baru saja ia lakukan berjalan sukses tanpa komplikasi.

Ia melangkah ke ruang istirahat dokter, menggulung lengan jas putihnya sembari menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 07.42 pagi. Ia baru saja akan duduk ketika dari balik kaca jendela, matanya menangkap sosok rekannya, Dr. Andra, seorang dokter kandungan, berjalan cepat menuju ruang observasi.

Karena merasa ingin menyapa sekadar melepas ketegangan pascaoperasi, Baim membuka pintu dan melangkah ke lorong. Ia menyusul Andra yang baru saja melewati meja perawat.

“Andra!” panggilnya, sedikit mengangkat suara.

Dr. Andra menoleh, mengerutkan dahi sejenak sebelum mengenali Baim dan tersenyum tipis. “Oh, Baim. Kau sudah selesai operasi?”

“Baru saja. Apendiks ruptur, tapi tertangani dengan baik,” jawab Baim sambil mendekat. “Kau ke ruang observasi? Pasien siapa?”

Dr. Andra mengangguk sambil membuka berkas yang dibawanya. “Ya. Pasien baru masuk subuh tadi. Wanita muda dengan Keluhan muntah hebat dan dehidrasi. Dugaan sementara: hiperemesis gravidarum.”

Baim menyandarkan tubuhnya sebentar ke dinding, sekadar mengendurkan sendi-sendinya. Namun saat mendengar penjelasan itu, ia merasa ada sesuatu yang menggelitik di benaknya.

“Hmm… pasien wanita muda… dirawat subuh tadi?” ulangnya pelan.

Dr. Andra mengangguk pelan. “Iya, katanya istri dari pemilik perusahaan yang kemarin kita lakukan donor darah. Emm…. Siapa ya namanya, aku lupa”

Baim spontan menegakkan tubuh. Matanya membelalak. “Anita?”

Dr. Andra mengerutkan kening, bingung melihat reaksi rekannya. “Ahh benar. Kau kenal?”

Baim menatap lurus pada Andra, mencoba menahan gejolak kecemasan yang mulai merayapi dadanya. “Tentu saja aku kenal. Anita adalah sahabat lamaku. Kami teman semasa SMA. Aku dan tuan Arsen juga bertemu kemarin di perusahaannya.”

Dokter Andra tak menyangka jika semua bisa kebetulan seperti ini “Bisa pas begitu ya? Tapi apa kau tak mendapat kabar apapun?”

Baim menggeleng pelan, wajahnya masih menyiratkan kekhawatiran yang dalam. “Kau tahu seberapa parah kondisinya?”

“Sejauh ini baru gejala klinis yang terkonfirmasi,” ujar Andra sambil menurunkan nada suaranya. “Muntah lebih dari lima kali dalam sehari, tidak bisa menahan makanan atau cairan, dan tanda-tanda dehidrasi sedang. Dokter jaga sudah memasang infus dan memberi antiemetik. Tapi aku harus melakukan pemeriksaan USG dan laboratorium sebelum menyimpulkan lebih jauh.”

Baim menghela napas panjang. “Kau akan periksa dia sekarang?”

“Iya. Sebentar lagi,” jawab Andra, menunjuk pintu ruang observasi.

“Andra… kumohon, tangani Anita sebaik mungkin. Dia bukan hanya teman dekat. Dia… dia seperti saudara sendiri bagiku. Orangnya kuat, tapi kalau sampai begini keadaannya, berarti dia benar-benar dalam kondisi serius.”

Andra mengangguk cepat. “Tentu, Baim. Jangan khawatir. Aku akan pastikan dia mendapat penanganan terbaik.”

Baim menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan degup jantung yang berdebar tak karuan. “Beri aku kabar setelah hasil observasi keluar. Aku tidak bisa tenang sebelum tahu bagaimana kondisinya.”

“Pasti,” jawab Andra singkat, lalu melanjutkan langkah menuju ruang observasi dengan berkas di tangannya.

Baim berdiri terpaku beberapa saat. Matanya menatap kosong ke arah lorong tempat Andra menghilang.

Mendengar bahwa Anita terbaring lemah dengan tubuh terguncang oleh muntah hebat, membuat Baim merasa gelisah tak karuan. Ia tahu betul bahwa kehamilan adalah anugerah, tapi juga bisa menjadi ujian berat, apalagi jika sang ibu mengalami hiperemesis gravidarum. Ia pernah menangani kasus serupa, dan tahu betapa cepatnya kondisi bisa memburuk jika tidak tertangani dengan baik.

Langkah pelan dr. Baim menyusuri lorong menuju ruang tunggu observasi terasa berat, karena beban pikirannya yang mendadak sesak sejak mendengar kabar tentang Anita. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari sosok yang sudah lama tak ia temui namun sangat familiar dalam kenangannya.

Tak butuh waktu lama, matanya menangkap dua sosok yang duduk di bangku tunggu deretan dekat jendela. Seorang pria yang tampak cemas, berdiri dan berjalan mondar-mandir sesekali menatap ke arah pintu observasi, dan seorang wanita paruh baya yang duduk dengan tangan terlipat di pangkuan, sesekali mengusap wajahnya, seolah berdoa dalam diam.

Baim mempercepat langkahnya sedikit. Dan benar saja, saat jarak mereka sudah dekat, wajah pria itu semakin jelas.

“Tuan Arsen…” panggil Baim pelan.

Arsen menoleh cepat. Ia sempat tampak bingung, tapi hanya sesaat. Ketika menyadari siapa yang memanggilnya, ia langsung berdiri.

“Dokter Baim?” ujarnya hampir tak percaya. Keduanya segera berjabat tangan.

“Saya tidak menyangka bisa bertemu Anda di sini,” kata Arsen.

“Saya juga tidak… apalagi dalam situasi seperti ini,” balas Baim sambil melirik ke arah wanita yang duduk di kursi. Ia tersenyum sopan dan menunduk sedikit.

Wanita itu mengangguk pelan, membalas dengan senyum yang sedikit getir. “Kalian saling kenal?”

Baim menyalami Miranda dengan hangat. “Perkenalkan Saya dr. Baim, teman sekolah Anita dulu. Tadi saya tidak sengaja mendengar seputar Anita, makanya saya langsung mencari Tuan Arsen kemari”

Miranda mengangguk lagi. “Begitu rupanya! Terima kasih sudah menyempatkan ke sini…”

“Sama-sama, Nyonya. Saya juga ingin tau seperti apa kejadian awalnya”

Baim kembali menatap Arsen, kini dengan nada bicara yang lebih serius. “Apa yang sebenarnya terjadi, Tuan?”

Arsen menarik napas panjang, seolah sudah lelah mengingat hal itu. “Sejak dua hari lalu, dia mulai lemas, muntah-muntah. Puncaknya tadi subuh, saya temukan dia nyaris pingsan di kamar mandi.”

Baim mengangguk perlahan. Ia memasang wajah tenang, tapi dalam hatinya ikut teraduk. “Saya paham. Hiperemesis bisa jadi ringan, bisa juga parah. Tapi anda sudah membawanya ke sini di waktu yang tepat. Itu keputusan paling penting.”

Arsen menunduk sejenak, lalu berkata, “Saya hanya takut. Meski ini kehamilan Anita yang kedua, tapi saya tak ingin kejadian sebelumnya terjadi lagi”

Baim menepuk bahu Arsen dengan pelan. “Saya mengerti. Tapi sekarang yang bisa kita lakukan adalah berdoa. Percayakan pada tim medis. dr Andra orang yang sangat teliti dan berpengalaman, dia akan menangani Anita sebaik mungkin.”

“Benar, kami harap semua berjalan dengan lancar. Karena kami sudah sangat menantikan seorang keturunan”

Sesaat, keheningan menyelimuti mereka. Tiga pasang mata menatap ke arah pintu ruang observasi yang tertutup, seolah berharap seseorang keluar membawa kabar baik. Suasana di ruang tunggu terasa syahdu, dipenuhi harap, kecemasan, dan keteguhan hati yang menggantung dalam udara pagi yang mulai menghangat.

1
Yuliana Purnomo
rasa kn sekarang Arsen
Daulat Pasaribu
cocok itu anita si arsen di perlakukan kyk gitu,si arsen ini memijak
Uba Muhammad Al-varo
senangnya dalam hati akhirnya Anita mau bercerai
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Anita mengambil keputusan yang tepat setelah sekian lama membiarkan dirinya tersiksa hidup dengan Arsen, saatnya Anita bahagia
sementara Arsen kalau pun kamu jadi bersatu dengan Natasha hidup mu akan menderita karena sikap nya Natasha yang buruk tidak seperti Anita yang selalu baik' walaupun selalu disakiti mu Arsen jadi nggak sabar menunggu penyesalan nya Arsen
Siti Zaid
Lanjut author semangat💪💪💪
partini
orang kalau lelah ya seperti ini lelah lahir batin
hayo siapa yg suka Anita pergi ,
tapi ga lama PD suka nanti kalau Arsen berjuang pasti jadi ga suka ma Anita seperti itu ya Thor 😂😂😂
partini: eh salah istri tak di hargai
partini: aku lagi cari komenku dulu ,judul cinta yg tidak di hargai ga ketemu Thor
tapi bada akun bukan ini sih yg ini baru bikin lagi
total 4 replies
Ana_Mar
good Nita...sembuhkan lukamu dahulu, percayalah kamu wanita yang kuat Nit..
gimana sen... hancur ga hati dan hidupmu??? segila sedalam apa luka ya yang kamu torehkan ke Nita?
mulai instrospeksi kesalahanmu.. berani kamu melawan bahkan memarahi keluargamu bahkan si wanita pelakormu buat Nita???
inilah awal kehancuranmu sen... kamu menyia-nyiakan sosok istrimu.
Rahma Inayah
malsh 1 blm kelar sdh nambah maslah lgi arsen kmu ..
mama
Allhamdulilllah thorr, terlope lope pokokny.. karna udh buat Anita pergi untuk menyembuhkan luka yg selama ini dipendam..buat Arsen,penyesalanmu tak ada gunany semua sudah Terlambat..usaha mu untuk memperbaiki rhm tanggamu sia2.. sekarang wktu ny km kembali pd wanita yg membuatmu nyaman..
Arin
Bagus Anita..... memang harus ambil keputusan yang tegas. Jika dengan gampang memberi maaf dengan apa yang dilakukan Arsen. Lama-lama dia akan menggampangkan sesuatu karena dirimu mudah memberi kesempatan kepadanya.
Cookies
next next thor, seru nih
Silalahi Margakuu_
jadi geram awak bacanya,,,,, sabar anita,,, teruskan perjuangan, kasih pelajaran tuk arsen,,,
dewi: dan kamu arsen selasaikan persoalan mu dng keluarga besar mu terutama adek mu amanda it yg sangat membenci anita klu sdh selasai br cari anita d berjuang utk mendapatkan cinta nya lg ngerti arsen
total 1 replies
Uthie
sukurinnnnn 😌
Uba Muhammad Al-varo
ayo Anita pergi dan lepaskan Arsen yang suka kdrt dan pengkhianat,kamu berhak bahagia,buat apa juga kamu hidup bersama Arsen kalau kamu menderita
Uthie
Udahlahhh.. biarkan Anita jadi beneran Pergi.. trus jadi sama Baim yg tulus dan sungguh-sungguh dalam membahagiakan Anita 👍😌
Dan... biarkan si Arsen jadiin sama si Jalang Natasha itu, hasil rekomen adiknya yg tukang rusuh rumah tangga orang, dan liat.. bagaimana 'BAIK' nya si Natasha nanti ketika jadi sama si Arsen.... paling juga GAK lebih baik dr Anita 👎🤨😏😏

dan bikin tuhhh si Dara merasakan juga saat suaminya ada Wanita lain dalam rumah tangga nya!!! biar nyaho sakit nya hati seorang istri yg suaminya ada Deket wanita lain!!!! 👍🤨😡😡😡😡
Maya Apriani
natasha sialaaan semoga di masa depan kalo dia punya suami
suami juga suka selingkuh
adik nya si arsen juga ga punya otak sama gila nya kakanya punya istri malah di deketin sama cewek laen
sinting emang tuh cewe berdua
Siti Nurjanah
lanjut dong thor, dukung mereka pisah gkpapa kan ya.. anita jg berhak bahagiaa
Ma Em
Natasha seperti perempuan murahan saja sdh tahu Arsen sdh beristri tapi msh saja digodanya mungkinkah n karena didukung sama Ananda adiknya Arsen , Anita akhirnya penantianmu untuk Arsen sepertinya sdh tdk bisa diperbaiki lagi
Ais
Mampus smoga kamu langsung mengambil langkah tegas nit ngapain seh msh bertahan mumpung blm ada anak diantara kaliam sdh disakiti scr fisik
Skr kamu disakiti scr mengal bahkan jalang ini terang"an mengatakan perasaannya sm suami kamu bangke emang natasha sm arsen biarkan mereka bersatu thor dan beri kehancuran buat keduanya karena sdh bahagia diatas penderitaan anita
Siti Zaid
Dasar suami jahat dan natasha..cuba utk menjadi pelakor dalam rumahtangga Anita dan Arsen😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!