NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Penyesalan Suami
Popularitas:266.9k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Khawatir Yang Sama

Ruang operasi Rumah Sakit Citra Karsa baru saja ditinggalkan oleh hiruk-pikuk suara instruksi dan alat-alat medis. Sinar lampu operasi yang sebelumnya menyinari tubuh pasien kini perlahan diredupkan, menyisakan cahaya dari lampu ruangan yang jauh lebih tenang. Dr. Baim, seorang dokter muda spesialis bedah, menarik sarung tangannya dan melepaskan masker bedah dari wajahnya yang tampak sedikit lelah namun lega. Operasi usus buntu yang baru saja ia lakukan berjalan sukses tanpa komplikasi.

Ia melangkah ke ruang istirahat dokter, menggulung lengan jas putihnya sembari menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 07.42 pagi. Ia baru saja akan duduk ketika dari balik kaca jendela, matanya menangkap sosok rekannya, Dr. Andra, seorang dokter kandungan, berjalan cepat menuju ruang observasi.

Karena merasa ingin menyapa sekadar melepas ketegangan pascaoperasi, Baim membuka pintu dan melangkah ke lorong. Ia menyusul Andra yang baru saja melewati meja perawat.

“Andra!” panggilnya, sedikit mengangkat suara.

Dr. Andra menoleh, mengerutkan dahi sejenak sebelum mengenali Baim dan tersenyum tipis. “Oh, Baim. Kau sudah selesai operasi?”

“Baru saja. Apendiks ruptur, tapi tertangani dengan baik,” jawab Baim sambil mendekat. “Kau ke ruang observasi? Pasien siapa?”

Dr. Andra mengangguk sambil membuka berkas yang dibawanya. “Ya. Pasien baru masuk subuh tadi. Wanita muda dengan Keluhan muntah hebat dan dehidrasi. Dugaan sementara: hiperemesis gravidarum.”

Baim menyandarkan tubuhnya sebentar ke dinding, sekadar mengendurkan sendi-sendinya. Namun saat mendengar penjelasan itu, ia merasa ada sesuatu yang menggelitik di benaknya.

“Hmm… pasien wanita muda… dirawat subuh tadi?” ulangnya pelan.

Dr. Andra mengangguk pelan. “Iya, katanya istri dari pemilik perusahaan yang kemarin kita lakukan donor darah. Emm…. Siapa ya namanya, aku lupa”

Baim spontan menegakkan tubuh. Matanya membelalak. “Anita?”

Dr. Andra mengerutkan kening, bingung melihat reaksi rekannya. “Ahh benar. Kau kenal?”

Baim menatap lurus pada Andra, mencoba menahan gejolak kecemasan yang mulai merayapi dadanya. “Tentu saja aku kenal. Anita adalah sahabat lamaku. Kami teman semasa SMA. Aku dan tuan Arsen juga bertemu kemarin di perusahaannya.”

Dokter Andra tak menyangka jika semua bisa kebetulan seperti ini “Bisa pas begitu ya? Tapi apa kau tak mendapat kabar apapun?”

Baim menggeleng pelan, wajahnya masih menyiratkan kekhawatiran yang dalam. “Kau tahu seberapa parah kondisinya?”

“Sejauh ini baru gejala klinis yang terkonfirmasi,” ujar Andra sambil menurunkan nada suaranya. “Muntah lebih dari lima kali dalam sehari, tidak bisa menahan makanan atau cairan, dan tanda-tanda dehidrasi sedang. Dokter jaga sudah memasang infus dan memberi antiemetik. Tapi aku harus melakukan pemeriksaan USG dan laboratorium sebelum menyimpulkan lebih jauh.”

Baim menghela napas panjang. “Kau akan periksa dia sekarang?”

“Iya. Sebentar lagi,” jawab Andra, menunjuk pintu ruang observasi.

“Andra… kumohon, tangani Anita sebaik mungkin. Dia bukan hanya teman dekat. Dia… dia seperti saudara sendiri bagiku. Orangnya kuat, tapi kalau sampai begini keadaannya, berarti dia benar-benar dalam kondisi serius.”

Andra mengangguk cepat. “Tentu, Baim. Jangan khawatir. Aku akan pastikan dia mendapat penanganan terbaik.”

Baim menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan degup jantung yang berdebar tak karuan. “Beri aku kabar setelah hasil observasi keluar. Aku tidak bisa tenang sebelum tahu bagaimana kondisinya.”

“Pasti,” jawab Andra singkat, lalu melanjutkan langkah menuju ruang observasi dengan berkas di tangannya.

Baim berdiri terpaku beberapa saat. Matanya menatap kosong ke arah lorong tempat Andra menghilang.

Mendengar bahwa Anita terbaring lemah dengan tubuh terguncang oleh muntah hebat, membuat Baim merasa gelisah tak karuan. Ia tahu betul bahwa kehamilan adalah anugerah, tapi juga bisa menjadi ujian berat, apalagi jika sang ibu mengalami hiperemesis gravidarum. Ia pernah menangani kasus serupa, dan tahu betapa cepatnya kondisi bisa memburuk jika tidak tertangani dengan baik.

Langkah pelan dr. Baim menyusuri lorong menuju ruang tunggu observasi terasa berat, karena beban pikirannya yang mendadak sesak sejak mendengar kabar tentang Anita. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari sosok yang sudah lama tak ia temui namun sangat familiar dalam kenangannya.

Tak butuh waktu lama, matanya menangkap dua sosok yang duduk di bangku tunggu deretan dekat jendela. Seorang pria yang tampak cemas, berdiri dan berjalan mondar-mandir sesekali menatap ke arah pintu observasi, dan seorang wanita paruh baya yang duduk dengan tangan terlipat di pangkuan, sesekali mengusap wajahnya, seolah berdoa dalam diam.

Baim mempercepat langkahnya sedikit. Dan benar saja, saat jarak mereka sudah dekat, wajah pria itu semakin jelas.

“Tuan Arsen…” panggil Baim pelan.

Arsen menoleh cepat. Ia sempat tampak bingung, tapi hanya sesaat. Ketika menyadari siapa yang memanggilnya, ia langsung berdiri.

“Dokter Baim?” ujarnya hampir tak percaya. Keduanya segera berjabat tangan.

“Saya tidak menyangka bisa bertemu Anda di sini,” kata Arsen.

“Saya juga tidak… apalagi dalam situasi seperti ini,” balas Baim sambil melirik ke arah wanita yang duduk di kursi. Ia tersenyum sopan dan menunduk sedikit.

Wanita itu mengangguk pelan, membalas dengan senyum yang sedikit getir. “Kalian saling kenal?”

Baim menyalami Miranda dengan hangat. “Perkenalkan Saya dr. Baim, teman sekolah Anita dulu. Tadi saya tidak sengaja mendengar seputar Anita, makanya saya langsung mencari Tuan Arsen kemari”

Miranda mengangguk lagi. “Begitu rupanya! Terima kasih sudah menyempatkan ke sini…”

“Sama-sama, Nyonya. Saya juga ingin tau seperti apa kejadian awalnya”

Baim kembali menatap Arsen, kini dengan nada bicara yang lebih serius. “Apa yang sebenarnya terjadi, Tuan?”

Arsen menarik napas panjang, seolah sudah lelah mengingat hal itu. “Sejak dua hari lalu, dia mulai lemas, muntah-muntah. Puncaknya tadi subuh, saya temukan dia nyaris pingsan di kamar mandi.”

Baim mengangguk perlahan. Ia memasang wajah tenang, tapi dalam hatinya ikut teraduk. “Saya paham. Hiperemesis bisa jadi ringan, bisa juga parah. Tapi anda sudah membawanya ke sini di waktu yang tepat. Itu keputusan paling penting.”

Arsen menunduk sejenak, lalu berkata, “Saya hanya takut. Meski ini kehamilan Anita yang kedua, tapi saya tak ingin kejadian sebelumnya terjadi lagi”

Baim menepuk bahu Arsen dengan pelan. “Saya mengerti. Tapi sekarang yang bisa kita lakukan adalah berdoa. Percayakan pada tim medis. dr Andra orang yang sangat teliti dan berpengalaman, dia akan menangani Anita sebaik mungkin.”

“Benar, kami harap semua berjalan dengan lancar. Karena kami sudah sangat menantikan seorang keturunan”

Sesaat, keheningan menyelimuti mereka. Tiga pasang mata menatap ke arah pintu ruang observasi yang tertutup, seolah berharap seseorang keluar membawa kabar baik. Suasana di ruang tunggu terasa syahdu, dipenuhi harap, kecemasan, dan keteguhan hati yang menggantung dalam udara pagi yang mulai menghangat.

1
Sulfia Nuriawati
mandiri secara financial utk apa bertahan dlm rmh tgga yg g sehat, fisik d sakiti hati jg sm ya mending mundur utk rt yg toxic itu jgn bodoh, laki² kalo udah biasa KDRT g bakal stop tp menikmati. kcuali bs bls beda lg kalo berani y d hajar balik biar kapok
Sulfia Nuriawati
perempuan oon yg mau bertahan dg monster, jd perempuan tu jgn cm mikir cinta tp d siksa pk. logika berarti su aa minya ada sesuatu mk nya brbh kyknya pny cabang lg itu anita bego😡😡😡
Rahma Inayah
sekrng Arsen bucin SM Anita dl mah JD suami istri Anita yg bucin
Audrey Chanel
up Kakak sayang🙏⚘️⚘️⚘️makin Seruuuu nih🥰🥰🥰
Ana_Mar
ternyata si Arsen ga pernah berubah🙄, punya hak apa kamu atas Anita?
Anita wanita single, sah-sah saja Anita bawa lelaki siapapun, selagi mereka tahu batasan.
jangan merasa pernah jadi mantan suami, kamu semena-mena ke Anita.
ga malu perbuatanmu dulu ke Anita, apa penyebab perceraian kalian?
Baim lebih baik daripada kamu sen..
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya update juga, terima kasih kakak Author,masih penasaran sama Anita dan Arsen kedepannya hubungan nya mau dibawa kemana 🤔🤔🤔
Siti Zaid
Semoga author terus berjaya dan berjaya dalam hidup dan juga penulisan dan dipermudahkan segala urusan😊
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Bercerita tentang Lucyana yang dikhianati oleh masa lalu, lalu terjebak dalam pernikahan mendadak dengan Sadewa—seseorang yang jauh lebih muda dengan luka sendiri yang membuatnya trauma.
‎Bisakah keduanya bertahan? Ataukah cinta mereka akan menyerah pada masa lalu yang menghantui?
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Paradina
semangat kakak
Ais
selamat thor ira sdh wisuda ya smoga kedepan makin lancar jalan menuju sukses dlm hidup thor ira yg penting ttp semangat dan selalu bahagia💪😍😍😍
Yuliana Purnomo
weehhh nekat nya si Arsen 😄
Suci Dava
Anita pindah apartemen aja, laki-laki egois, dulu msh jd istrinya di sia-sia kan bahkan sempet ke lain hati.
atik suryaningsih
alhamdulillah akhirnya up lagi🥰
Marisa Chae
author d tunggu up nya🥲
Selvia Dora Pakpahan
thor kok gak update"
Dy Dy: iya ko lama thor ga update
total 1 replies
Ambu Neng Ismi
jangan lma tjor lanjutan nya...
Uba Muhammad Al-varo
Anita kamu harusnya lebih tegas lagi dan kepada Baim jangan kamu gantung perasaannya,dia lelaki baik dan ada rasa sama kamu Anita
Ana_Mar
ga ada salahnya Baim mengkhawatirkan kamu nit, kamupun tahu kalo Baim memiliki rasa ke kamu tetapi kamu enggan membuka hatimu.
kamu masih terpaut ke Arsen nit, meski kamu tahu perbuatan Arsen dulu gimana. tapi itu hak mu mau pilih yang mana.
Arsen juga harusnya kamu jaga sikap dan bicara, sifatmu gini ga berubah seolah2 Nita ini masih istrimu. cinta sie boleh tapi jangan terlalu posesif. harga privasi Nita juga..
Ana_Mar: siap kk
total 2 replies
🦁R14n@
Seminggu juga ga nongol ini novel
Paradina
long time no update yaaa kakak 😍, semangat terusss#kawal untilend#

anita love arsen 😍😍😍😍
Ana_Mar
Baim....siapkan hatimu potek untuk kesekian kalinya ke Anita🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!