NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Kontrak Sekretaris CEO

Belenggu Cinta Kontrak Sekretaris CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Romansa / Tamat
Popularitas:62.2k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Semenjak Aji memergoki perselingkuhan tunangannya bersama lelaki lain di kamar hotel, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahannya yang akan digelar beberapa bulan lagi.

Hingga suatu ketika Aji bertemu dengan Syadira, staf resepsionis di kantornya. Aji meminta Syadira menjadi kekasih kontraknya sampai Bella, mantan tunangannya menikah. Sedangkan peraturan kantor melarang adanya hubungan sesama karyawan.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan mereka? Apakah hanya sebatas kekasih kontrak atau kekasih selamanya? Bagaimana respon keluarga Aji yang merupakan pemilik perusahaan?
Simak selengkapnya hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekasih Kontrak Yang Malang

Pagi itu, kantor kembali heboh dengan pemberitaan hubungan Syadira dan Aji. Salah satu tim internal perusahaan menghubungi Aji akan hal ini. Aji pun sempat meminta Syadira untuk tak masuk kantor hari ini. Namun, Syadira menolaknya, karena hanya akan menambah pikiran negatif para karyawan. Aji menyetujui kemauan Syadira namun mereka tak berangkat bersama pagi ini.

Vita terus mendampingi Syadira atas permintaan Aji. Vita terus mengusap-usap lengan temannya itu agar Syadira kuat dengan tatapan sinis para karyawan yang menatapnya dari halaman kantor hingga lobi. “Gak apa, Dir, kerja kita ‘kan di lobi, sedangkan mereka di lantai atas, tatapan mereka tak akan lama, cuek saja.”

Syadira mengangguk tersenyum pada Vita. “Terima kasih banyak ya Vit, kamu teman baikku.”

Mereka pun bergegas menuju meja kerjanya. Tak lama, Aji datang bersama ayahnya. Syadira seakan tak berani melihat Aji dan ayahnya, hanya mampu mengangguk menyapa hormat sebagai  sikap seorang bawahan. Beberapa karyawan yang menggunjing Syadira di lobi pun seketika berhenti berbicara dan kembali ke ruangan mereka masing-masing saat mengetahui CEO nya tiba di kantor.

Salah satu tim internal perusahaan mendatangi Syadira dan mengatakan sesuatu dengan sangat pelan. “Anggap tak terjadi apa-apa, biarkan berita ini bergulir dan menghilang dengan sendirinya seperti kala itu, tanpa tindakan apa pun. Jika ada yang mempermasalahkan, kami yang akan melakukan klarifikasi ringan. Selama pernikahan belum terjadi, perusahaan tak akan mengambil pusing dengan hal ini, karena belum masuk pelanggaran. Ini adalah strategi perusahaan yang sering digunakan dalam menghadapi bola liar seperti sekarang.”

Syadira mengangguk paham dan mengucapkan terima kasih.

“Waaah hebat ya Aji, ayah, dan timnya, bisa dengan cekatan berkoordinasi. Kompak!” sahut Vita sembari bertepuk tangan setelah mengetahui orang tersebut berlalu meninggalkan mereka.

Syadira memandang Vita. “Perusahaan memang sebaik ini, tapi mulut para karyawannya yang membuat posisiku sulit.”

Sementara itu, di ruangan CEO, tampak Aji dan ayahnya sedang membicarakan hal serius.

“Jadi itu rumah siapa? Kamu beli untuk dia?” Ayah Aji mulai mengintrogasi anaknya.

Aji tampak terdiam merenung mengapa ayahnya bisa tahu tentang rumah rahasianya itu. Aji teringat akan laporan anak buahnya malam itu. Ternyata ayahnya lah yang mengamati rumah Aji saat Aji menemui Syadira.

“Rumah Aji. Aji membeli satu tahun yang lalu. Rumahnya tidak besar tapi cukup membuat tenang kalau Aji sedang ingin sendiri. Kebetulan, rumah itu terpakai untuk menyempurnakan rencana Aji. Aji meminta Syadira menempati rumah itu untuk meyakinkan Bella,” jelas Aji tentang rumah rahasianya.

“Karena Bella tak akan percaya dengan hubungan kontrak kalian kalau tahu pacarmu tinggal di pemukiman padat penduduk yang kecil?” tebak ayah Aji.

Aji terdiam tak percaya ayahnya bisa mengetahui identitas Syadira.

“Jadi kamu paham ‘kan siapa dia? Ayah melihat kamu begitu menikmati hubungan yang kamu sebut kontrak itu. Ayah bahkan tak melihat itu sebagai pacaran kontrak, apa itu artinya kalian berhasil mengelabuhi Bella? Atau karena memang kamu benar-benar memiliki hubungan dengan perempuan itu?” beber Ayah Aji yang ingin terus mengintrogasi.

“Ayah hanya mengingatkan, tentang pentingnya value dan kesetaraan,” lanjut ayah Aji membuat Aji tertegun menelan ludah.

Ayah Aji juga menyarankan Aji untuk bisa lebih dekat dengan Selena. Namun, Aji menolak saran ayahnya karena ia tak sedikit pun memiliki perasaan dengan Selena. Aji ingin ayahnya tak selalu melihat kesetaraan di atas segala-galanya.

“Setidaknya carilah yang keluarga, khususnya orang tuanya jelas,” lanjut ayah Aji memperjelas inti pembicaraannya.

“Kehidupan ini milik Aji, bukan milik relasi ayah yang mulutnya bisa membuat ayah malu hanya karena seorang Bapak Haryo akan memiliki mantu yang tak setara. Value itu tidak dilihat dari kesetaraan, Yah,” pamit Aji meninggalkan ruangan sang ayah.

Ayah Aji hanya menghela nafas panjang.

###

Hari itu, adalah hari terburuk bagi Syadira. Vita bahkan tak semenit pun meninggalkan Syadira sendiri. Ia terus menemani Syadira menjalani hari sulitnya ini. Gunjingan itu bergulir sepanjang hari, atau bahkan hingga beberapa hari ke depan.

“Halo guys, apa kabar?” sapa Chorina, salah satu ratu gosip di kantor, pada Vita dan Syadira.

Ia memandangi Syadira dari ujung kaki hingga ujung kepala. “Sudah tahu belum, semua divisi sekarang sedang membicarakanmu? Apa telingamu tak berdenging kencang? Kita bahkan saat mau naik atau turun lift pasti mendengar suara lantai yang bergemuruh karena mulut semua karyawan menyebut-nyebut namamu.”

“Syadira, ceritakan dong awal kamu bisa jadian dengan Pak Aji bagaimana? Karena kasian atau apa? Cerita dong,” tawa salah satu teman Chorina.

Syadira hanya tersenyum.

Vita terus mengusap lengan Syadira untuk menguatkannya. Ingin rasanya Vita menyela perkataan mereka, namun ia hanya lah resepsionis, tak ada kekuatan lebih untuk melakukan itu. Suka tidak suka, mau tidak mau, tak ada yang bisa dilakukan selain hanya bisa mendengarkan suara sumbang itu.

“Apa urusannya dengan kalian?” suara salah seorang karyawan laki-laki menghentikan candaan Chorina dan temannya.

“Wajar saja kalau mereka saling menyukai, yang tidak wajar kalau Pak Aji menyukai karyawan laki-lakinya. Selama belum ada pernikahan, mereka tak dikatakan melanggar peraturan ‘kan? Lalu, apa masalahnya sampai digunjing? Bukan kah yang pantas digunjing itu orang-orang yang melakukan pelanggaran?” lanjut laki-laki itu yang ternyata adalah salah seorang Kepala Divisi.

Chorina dan temannya seketika terdiam dan berlalu pergi meninggalkan meja resepsionis. Begitu juga dengan laki-laki itu. Syadira seakan sedang berusaha menahan tangisnya. Olokan yang sedari tadi ia dengar tak jauh dari kata-kata penghinaan.

“Kamu hebat,” ucap Vita mengacungkan 2 jempolnya pada Syadira. Vita berusaha menghibur Syadira dengan mengajaknya makan bersama sepulang kantor nanti. “Aku yang traktir.”

Tiba-tiba ponsel Syadira berbunyi.

“Aku akan menemuimu nanti malam. Sampai jumpa, Sayangku.”

Pesan singkat dari Aji seakan menguatkan batinnya.

###

“Pernikahan Bella hanya kurang dari 4 minggu dilaksanakan, kalau kamu ingin mengakhiri semuanya, aku tak memaksa, Dir,” ucap Aji saat tiba di rumah Syadira.

“Aku tidak bisa melihat kamu dijadikan bahan pembicaraan seluruh karyawan,” lanjut Aji dengan mimik muka tak tega.

Syadira hanya tersenyum. “Kontrak yang aku tandatangani belum berakhir, Mas. Jelas aku tidak mau menyalahi aturan kontrak kita. Kalau kita berhenti sampai di sini, aku takut usaha kita selama 2 bulan ini akan sia-sia. Jangan kan 1 bulan, 1 minggu pun tetap bisa Bella gunakan untuk membuatmu menikahinya. Aku tidak mau mengecewakan Mas Aji. Pengorbanan Mas Aji sudah sangat besar untuk hubungan kontrak ini. Jangan pikirkan aku, Mas. Hal yang mereka lakukan adalah hal yang wajar bila melihat seorang sepertiku menjalin hubungan dengan orang sepertimu. Mas Aji tenang saja, dari kecil aku sudah terbiasa menahan luka, bahkan 1 bulan ini tak akan ada apa-apanya dibanding 23 tahun aku hidup.”

Aji menatap dalam dalam kekasih kontraknya itu. Aji membelai lembut kepala Syadira, dan memeluknya. Aji terus memeluknya hingga lama. “Kamu akan mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan, Dir,” ucapnya dalam hati.

###

“Seluruh karyawan kantor sudah mengetahui, Bu,” ucap salah seorang anak buah Bella.

Bella tertawa puas mendengarkan cerita dari anak buahnya yang menjadi mata-mata di kantor Aji. “Sebagian menggunjing pacar Aji karena dianggap tak tahu malu dan tak sadar diri. Tapi belum ada informasi tentang respon Pak Haryo.”

“Tidak masalah, yang penting sekarang mereka sedang ada di situasi yang tak nyaman. Good job!” Bella benar-benar merasa menang hari ini.

Beberapa hari ini Syadira terus dihadapkan pada mulut pahit, pedas dan manis semua orang di kantor. Sebagian menggunjing merendahkan, namun ada pula yang justru mendukung. Sebagian lagi, tak peduli dengan kisah cinta mereka, karena merasa tak ada urusannya dengan hidup mereka.

Sementara itu, Selena yang entah tahu dari mana berita menyebarnya hubungan Aji, merasa tertantang oleh sikap Bella. “Kamu sendiri yang meminta aibmu dipublikasikan, Bel.”

...****************...

1
Deelis
Banyak banget lika liku kisah mereka, tapi kusuka 😍
Arisya R
Cerita bagus yang wajib dibaca
Mam Jes
uhhh ayo thor lanjut lg
Mam Jes
?????
Mam Jes
lanjut
IG : Byiaaps
eps 24 sudah ada kak mari bacaaa
Mam Jes
lanjut thro makin seru aja
Zoe
udah lah bel, move on yok. jadi cewe berkelas di hormati banget loh
IG : Byiaaps: baginya, tak ada yg seperti Aji kak :'(
total 1 replies
Zoe
hmm, Bela kaya nya definisi cinta belum move on nih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!