NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:26k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 24: KERAGUAN YANG MUNCUL SETELAH TIGA TAHUN

Haloo para pembaca kesayangan Otor. Jangan lupa follow, like, komen, kalau kalian suka dengan cerita ini ya! Siapa tahu Otor kasih bonus tambahan up episodenya. Selamat membaca!

***

“Kenapa? Tidak diterima di sini lalu kau ingin lari ke kediaman Pangeran Kedua?” sindir Murong Changfeng.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk tahu ke mana perginya Lin Muwan. Orang yang tidak pernah keluar rumah di malam hari sepertinya tidak akan lari terlalu jauh.

“Terserah pikiranmu saja,” balas Lin Muwan.

Pada akhirnya, dia ditangkap lagi oleh Murong Changfeng dan terpaksa kembali ke kediaman bersamanya. Padahal dia sudah mencoba lari tapi karena kecerobohan sendiri malah kesulitan sampai ditemukan oleh Murong Changfeng.

“Jangan pernah berpikir mencari bantuan pada pangeran lain. Kau mau mati pun harus dengan izinku.”

“Kau bukan Tuhan, atas dasar apa kau menentukan hidup dan matiku?”

Orang-orang di sini sungguh lancang. Hidup dan mati ditentukan oleh suasana hati kaum bangsawan. Apakah nyawa seorang manusia tidak lebih berharga dari apapun?

Apa yang dialaminya adalah contoh paling nyata. Setelah keluarga jatuh, dia diperlakukan dengan hina dan direndahkan di mana-mana. Bahkan nyawa sendiri pun dikendalikan orang lain. Sungguh sulit dan mengerikan.

Apakah ini yang dilalui oleh Permaisuri Qing semasa hidupnya sebelum akhirnya dimakamkan sendirian?

Roda dunia berputar. Mungkin saja kelak merekalah yang akan berada di posisinya.

Lin Muwan tidak munafik. Dia bukan orang baik, tapi terhadap nyawa manusia dia tentu tidak bisa menganggap remeh. Kehidupan aslinya membuatnya bisa berpikir realistis, tidak mendambakan hal-hal yang sebenarnya hanya sebuah ilusi.

“Pangeran, kita sudah tiba,” ucap Zifang.

Lin Muwan turun lebih dulu disusul Murong Changfeng. Karena kereta sebelumnya terperosok ke parit hingga rodanya rusak dan kudanya kabur, Zifang mengirim sinyal darurat agar ada yang mengirim kereta baru. Untung saja tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan tumpangan baru.

Tanpa mengatakan apapun, dia meninggalkan Murong Changfeng dan kembali ke Paviliun Zhouhua. Hari sudah hampir fajar. Ternyata begitu sulit menjalani kehidupan baik di zaman kuno. Bukan hanya diancam nyawa setiap saat, dia juga harus menghadapi serangkaian sikap buruk dari orang lain.

Permaisuri Qing benar-benar kesulitan. Fakta sejarah ini membuat Lin Muwan merasa sakit hati.

Tidak bisakah dia mengubahnya saja? Walau dia sangat mencintai sejarah, tapi jika dirinya sendiri menjadi bagian dari sejarah itu dan hidup menderita, dia juga tidak mau.

“Nona akhirnya pulang. Saya pikir Nona tidak akan pulang,” ucap Xuezhi yang terjaga sepanjang malam menunggu Lin Muwan pulang.

“Aku lelah. Biarkan aku tidur.”

Lin Muwan langsung membaringkan tubuh kecilnya di tempat tidur. Napasnya berembus pelan. Matanya masih terbuka, menatap langit-langit kamar yang usang.

Pikirannya sedang berkelana, memikirkan sebab dan akibat yang terjadi di antara dia dengan tempat ini. Tapi setelah beberapa saat merenung, dia akhirnya tertidur juga.

Murong Changfeng tidak bisa tidur. Jam tidurnya sudah berantakan sejak ia kecil. Jika ada yang mengganggu pikirannya, dia akan terjaga sepanjang malam.

Memaksakan diri untuk tidur akan membawa mimpi buruk padanya. Jarang sekali ia mendapatkan tidur yang berkualitas.

Ia memandangi pelat harimau yang beberapa jam lalu diberikan lagi oleh ayahnya. Sudah tiga tahun ia pensiun dari urusan militer dan menarik diri dari ketentaraan.

Ia pikir Kaisar tidak akan pernah melibatkannya lagi dalam urusan militer. Ternyata, hak militernya malah dikembalikan dengan mudah.

Pikirannya mendorong sebuah pernyataan bahwa semua ini ada kaitannya dengan Lin Muwan. Alasan mengapa ayahnya memanggilnya secara pribadi sambil menunjuk Istana Cai’an adalah karena Lin Muwan. Perjamuan itu juga sepertinya memang ditujukan untuk membantu Lin Muwan.

Mengapa ayahnya repot-repot melakukan hal itu?

Kaisar paling membenci pengkhianatan. Generasi terdahulu banyak yang kehilangan nyawanya setelah berkomplot melawan Kaisar sampai habis tak bersisa. Tapi untuk Marquis Yongning, Lin Yunshi, tampaknya memiliki pandangan yang berbeda di mata Kaisar.

Masa lalu menunjukkan bahwa Kaisar dan Marquis Yongning adalah rekan sejak masih muda. Mereka pernah belajar bersama dan berjanji akan saling membantu. Kaisar mengurus pengadilan, Marquis Yongning mengurus militer dan mempertahankan wilayah untuknya.

Mengapa Marquis Yongning pada akhirnya memutuskan memberontak melawan pengadilan?

Itu adalah pertanyaan besar yang kini terbersit dalam pikiran Murong Changfeng. Setelah tiga tahun berlalu, dia baru menyadari bahwa dia mungkin melewatkan sesuatu dari peristiwa pemberontakan Marquis Yongning.

Dirinya terlalu larut dalam kebencian hingga tidak ingin mendengar atau mengetahui apapun yang bisa saja menjadi sesuatu yang sebenarnya sangat penting.

Sikap Kaisar terhadap Lin Muwan juga menjadi bukti yang menunjukkan bahwa ada yang aneh dari kasus pemberontakan tersebut. Murong Changfeng terlalu acuh hingga terlambat menyadarinya. Lin Muwan yang kini berubah sikap membuatnya sadar kalau dia sudah ceroboh.

“Pangeran masih memikirkan alasan mengapa Kaisar meminta Pangeran memperlakukan Nona Lin dengan baik?” tanya Zifang. Tuannya tidak tidur, dia mana berani tidur.

“Tahun itu, Lin Yunshi menusuk ibuku hingga mati. Istana diserang dari berbagai sisi. Aku mungkin telah melewatkan sesuatu yang penting dari peristiwa tersebut.”

“Pangeran baru saja kembali dari perbatasan tahun itu. Tentu ada banyak hal yang tidak diketahui Pangeran mengenai situasi politik di pengadilan. Melewatkan sesuatu adalah hal yang wajar.”

“Sikap ayahanda membuktikan bahwa dia punya pandangan lain terhadap Marquis Yongning. Tidak semua orang bisa melihatnya.”

Apa sebenarnya niat Kaisar? Mungkinkah ada sesuatu yang disembunyikan Kaisar dari peristiwa tersebut?

Kepalanya berdenyut memikirkan banyak kemungkinan. Situasi di istana kekaisaran sangat rumit dan kompleks.

Ada banyak hal yang terjadi dan semuanya bisa saja diatur oleh seseorang. Karena Kaisar mengampuni, bukankah artinya dia tahu kebenaran yang tidak dipublikasikan kepada publik?

“Pangeran ingin menyelidikinya?”

“Bagaimana menurutmu?”

“Menurutku, Pangeran bisa menyelidikinya. Kasus tahun itu memang punya banyak keraguan. Hanya saja rumor yang beredar menekan pengadilan untuk menutup kasus itu dengan cepat dengan menghukum keluarga Marquis Yongning.”

Saat pemberontakan terjadi, rumor buruk menyebar di ibu kota dan mengguncang masyarakat. Katanya, Marquis Yongning ingin merebut takhta Kaisar hingga memberontak. Padahal, masih ada keraguan di dalam penyelidikannya.

Tadinya Kaisar berniat memutuskan setelah penyelidikan menyeluruh. Sayangnya, rumor itu semakin menyebar luas sampai menimbulkan ketidakpercayaan dalam hati masyarakat.

Mau tidak mau, Kaisar harus menjatuhkan hukuman mati kepada Marquis Yongning. Karena pelaku sudah mati, maka kasusnya tidak dilanjutkan lagi sampai hari ini. Pemberontakan itu dianggap peristiwa paling mengerikan yang pernah terjadi sepanjang sejarah Dinasti Jing.

“Tampaknya, ada orang yang buru-buru ingin ayahku mengeksekusi Lin Yunshi.”

Mungkinkah Murong Tianlei? Atau justru Murong Zhiyang? Atau mungkinkah ada orang lain yang ikut campur?

“Jika benar, itu benar-benar mengerikan. Menyingkirkan perwira militer Kaisar dan memanfaatkannya untuk membuat Pangeran jatuh.”

Zifang cukup cerdas untuk memahami kemungkinan dari tujuan peristiwa tahun itu. Mungkin memang mereka telah melewatkan sesuatu yang penting hingga tidak tahu apapun sampai sekarang. Menyelidikinya akan menjadi langkah panjang yang mengungkap kebenaran asli dari tahun itu.

“Cari tahu sumber rumor tahun itu beredar!”

“Baik, Pangeran. Lalu, apa rencana Pangeran untuk menghadapi Nona Lin?”

“Rencana apa? Biarkan saja dia tinggal di Paviliun Zhouhua. Awasi saja pergerakannya.”

Murong Changfeng juga harus menyelidiki Lin Muwan. Ia ingin tahu mengapa Lin Muwan tiba-tiba berubah sikap. Siapa tahu, dia juga bisa mendapat kebenaran dari mulut yang berlidah tajam itu.

1
sahabat pena
ada2 aja di taro di kandang babi🤣🤣🤣bangun2 bingung dah itu adipati dan istrinya 🤣🤣🤣
yumin kwan
katanya ga cinta, tapi kok bisa kenal banget karakter selirnya Pangeran??? 😅😁
Sun Flower: muncul percikan-percikan
total 1 replies
Sulati Cus
pdhl dlm hati "tar klu bisa, ak nggak bisa terbang bersamamu" 😂
Sun Flower: gak bisa modus nanti
total 1 replies
Sulati Cus
anggap ae nonton live streaming gratis 😂cb si wan2 py hp
Sun Flower: parah sih
total 1 replies
Sulati Cus
hrsnya td minta gendong
Sun Flower: dadakan
total 1 replies
Sulati Cus
😂😂😂udah di bilang perempuan itu bisa jd apa aja sesuai permintaan, jd sejarahwati handal ayo sp takut jd setajam pedang boleh 😂
Sun Flower: tergantung situasi 🤣
total 1 replies
Sulati Cus
astaga inikah sakitnya.. sakit tak berdarah 😂
Sun Flower: jlebbb langsung tepat sasaran
total 1 replies
Sulati Cus
😯induk serangga 🤔mungkinkah laler ijo😂g mungkin kan laba-laba kasian tar si pdider😂
Sun Flower: keknya belalang sembah
total 1 replies
💖 sweet love 🌺
kalo sifat laki-laki nya gk kyk kamu ya iya bisa bermulut manis..
kamu sendiri aja mulut nya lebih jahat sama istri tp manis sama perempuan lain..
kalo aq istri nya, kdrt itu berlaku.. 😂😂😂
Sun Flower: otww bucin nih
total 1 replies
sasa adzka
hallo Thor 🥰🥰 salam kenal
baru mampir ,, nyimak sambil baca .. semoga sampai tamat ya Thor

sehat sehat Thor
semangat nulisnya 🥰🥰
Sun Flower: halo Kakak selamat datang, semoga betah yaa di kisah ini, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
trie
ya amoun murong champeng terlalu kejam /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sampai gak bisa berkata kata
Sun Flower: takut kabur istrinya
total 1 replies
trie
aslinya pabgeran je.4 zhou zoying oasangan serasi dan pasangan paling munapik
trie: mantul ...
jodoh di tanngan author /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sun Flower: jodohin kaan
total 2 replies
trie
ngaoain bermulut manis sama orang seperti itu yg tidak tau benar salah sejak awal untung kaisar sedikit bijak dan membuka pemikuran pabgeran ke9
Sun Flower: nanti nyesel
total 1 replies
trie
lin muwan keren lah ....
zansen
ya ampun lin kamu ketinggalan 🤣🤣🤣🤣
zansen: yok lin tak gendong 😘😘
Sun Flower: kasian bantuin gih
total 2 replies
zansen
tidak bisa!!! tidak bisa pangeran, kalo kalian kalem²an sepi dong..
Sun Flower: istana sepi kalau gak ribut
total 1 replies
zansen
jlebb.. banget lin /Sob//Sob/
zansen: hehehe..
Sun Flower: curiga pengalaman
total 2 replies
zansen
zifang sabar² ya.. kn mayan tontonan gratis.. seru juga 😂😂😂😂
zansen: korban kuping panas ya 😆😆😆
Sun Flower: jadi korban
total 2 replies
zansen
/Sneer//Sneer//Sneer/
Alan Banghadi
Muring Ziyang dan Mu Qian benar2 berani menjebak Lin muwa dan juga Shen jiayi astaga 🤦🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!