Terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, anak bontot yang seharusnya selalu mendapat kasih sayang, namun itu tidak berlaku bagi Rangga Guitama.
Rangga Anak bungsu dari tiga bersaudara, namun tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, karena Rangga tidak jenius seperti kakak kakaknya, dia tak mampu menyamai akademis sang kakak, dia anggap bodoh oleh keluarganya, menurut keluarga nya Rangga hanya anak pembawa sial.
Mau tau ceritanya yukkk ikuti...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Rania menggerutu kesal dengan notif yang masuk ke dalam hpnya, tidak perlu di duga lagi. Rania sangat kenal dengan orang ini, ini semua pasti ulah dosen yang tidak bertanggung jawab itu.
[Haiii... Rania apa kabar]
[ Kamu semakin cantik pakai jilbab ]
[ Rania, kamu kok susah banget sih di dekati, aku tu suka sama kamu, jadi aku mohon jangan menjauhi aku ]
[ Rania, mau kah kamu jadi kekasih ku ]
[ Rania, kalau kamu mau jadi kekasihku, aku akan menanggung semua biaya hidup kamu, termasuk kuliah kamu, kamu boleh kok minta apa pun dari aku, termasuk minta rumah, mobil atau apalah, yang penting kamu mau jadi pendamping aku, Nia. ]
[ Rania, balas dong, kenapa cuma di red doang ]
"Dasar orang kaya. Dia pikir aku cewek apaan, dasar sombong mentang mentang banyak uang, seenaknya ngomong kaya gitu" gerutu Rania, dan tanpa pikir dua kali, Rania lansung memblok nomor baru, yang mengirim pesan kepadanya itu.
"Kenapa sayang?" tanya Rangga melihat sang istri menggerutu kesal seperti itu.
"Ini..." Rania memberikan hpnya ke tangan sang suami dengan wajah cemberut.
Alangkah terkejudnya Refandi melihat isi chat sang istri.
"Dek.." panggil Rangga dengan wajah sedikit suram.
"Iya..." jawab Rania membelakangi sang suami, dia sedang adik membuat jus, Rangga lansung memeluk istri cantiknya itu.
"Apa kamu akan meninggalkan kakak, klau laki laki itu ingin memberikan semua kemauan kamu?" tanya Rangga dengan hati yang nyeri.
Bagaimana tidak, dia tau betul siapa yang nge chat sang istri, kakak nya itu tentu tidak main main, dia sebagai Ceo ternama, tentu saja mudah untuk memenuhi permintaan istri cantiknya ini, tidak seperti dia yang harus bekerja keras, pesan lukisan tentu tidak setiap hari adanya, di bengkel pun tidak menentu, jadi klau memenuhi permintaan sang istri yang mewah mewah tidak bisa dia gapai dengan cepat. Dia juga tidak pintar seperti sang kakak, sekolah hanya tamat SMA biasa bukan lah sekolah ternama, karena orang tuanya tidak mau menyekolahkannya di sekolah berkelas, menurut mereka percuma, bego ya bego saja, di modalin sekolah mahal juga ngak ada guna.
"Mau ngak ya....?!" justru jawaban sang istri membuat dia kesal, bisa bisanya lagi serius malah bercanda.
"Jangan yang bener sayang, bukan bercanda" ujar Rangga gemes.
"Abang sini duduk" ujar Rania menyuruh sang suami duduk di kursi meja makan. Rangga mengikuti permintaan sang istri seperti anak kecil.
"Lihat aku" ujar Rania sambil menangkup ke dua pipi sang suami, dia masuk ke dalam jepitan ke dua paha sang suami.
"Klau aku ingin yang kaya raya, klau aku wanita matre, gampang aku dapetin kak, bukannya sombong, kakak tau bukan sipa Rania, istrinya kakak ini, banyak yang menyukai Nia kak, dari dosen, anak wali kota. Angkatan, banyak lagi yang lainnya, mulai dari yang tampan sampai yang buriq ada, tapi apa, Nia malah menikah dengan kakak, jadi. Apa yang kakak takut kan, Nia ngak silau harta kak, Nia hanya butuh kasih sayang, Nia hanya butuh suami yang ada setiap saat di sisi Nia. Nia ngak ingin orang lain, yang Nia inginkan adalah kakak, suami baik Nia, yang in syaa allah, membawa Nia dan anak anak kita nantinya ke surga allah bersama sama, jadi. jangan pernah takut Nia tinggalin, Nia hanya ingin kakak" ujar Nia meluk erat sang suami.
Rangga lansung menarik pinggang sang istri dan memeluknya dengan cepat.
"Terimakasih sayang, kakak mencintai Nia, jujur. Kakak sangat takut kehilangan kamu sayang, kamu tau kan. Klau kakak hanya punya kamu saja, ngak ada yang lainnya sayang.
"Aku juga hanya punya kakak aja, kita sama, sama sama takut kehilangan" ujar Rania ikut memeluk hangat sang suami.