My Daddy Is Suamiku

"Ale.. apa daddymu belum pulang juga sampai sekarang?' tanya Michel saat menemani Alexa mengerjakan tugas juga karna ia memaksa Alexa untuk mengangkat telfonnya. " belum, kayanya sih lama mungkin tidak pulang" ucap Alexa malas, ia malas membahas tentang Damian namun hatinya merasa marah

"kalau begitu tadi sore aku bisa anter kamu pulang dong" ucap Michel, pasalnya tadi sore Michel ingin menyapa Alexa dan menawarkan tumpangan padanya, namun ketika melihat mobil yang biasa dipakai Alexa untuk antar jemput Michel mengurungkan niatnya

"emangnya kamu tadi dimana?, kenapa gak nyamperin kalau mau" ucap Alexa menatap layar ponselnya, kemudian ia kembali lagi melihat buku tugasnya. "aku udah liat kamu masuk kedalam mobil, aku pikir itu daddymu jadi aku sedikit takut untuk datang" ucap MIchel tersenyum hambar

"ya sudah kalau begitu, buakn salah siap-siapa kan"jawab Alexa seadanya dan kembali fokus, ia hampir mneyelesaikan tugasnya dan bersiap untuk tidur, sudah jam 9 malam dan seharusnya Alexa juga sudah bersantai sekarang

"ya sudah kalau lain kali aku liat aku langsung samperin aja" jawab Michel ertawa, ia bahkan tidak menyangka jika Alexa tadinya menolak ajaka telfonnya dan sekarang mereka hampir menghabiskan waktu 1 jam bercerita dan Alexa tidak mempermasalahkan itu sama sekali

"tapi lihat juga siapa yang datang menjemput, kalua daddy ya siap-siap aja kamu dimarahin" jawab Alexa tersenyum, membuar Michel melongon dan mengehmbuskan nafasnya kasar. baru saja ia senang mendengar jawaban Alexa kini sudah dijatuhkan oleh wanita itu lagi

"ya sudah kalau ebgitu, aku mau tidur. matikanlah"ucap Alexa sambil mengambul ponselnya dan berjalan kearah ranjang. ia sudah ngantuk dan menungu Damian pun rasanya sia-sia, toh juga pria itu pulang telat seperti yang sudah dikatakan sekretarisnya tadi

"ya sudah,selamat malam Ale" ucap Michel dan mengakhiri panggilannya. Alexa menatap langit-langit kamar dan membayangkan bagaimana Damian kemarin berjanji untuk tidak meningglakan dirinya. namun nyatanya sekarang pria itu memilih menghabiskan waktu bersama wanita malam bayarannya

"aku harus cari pacar juga, kali aja daddy memang hanya janji untuk bikin aku senang" ucap Alexa dan kembali mengingat tadi pagi Damian bahkan membentaknya hanya karna memegang ponsel pria itu, bahkan Damian dengan kasar mengambilnya dari tangan Alexa

"besok aku tidur dirumah oma aja kali ya, kan daddy juga bakal jarang pulang setelah ini aku yakin itu" Alexa berkata demikian namun hatinya merasa sesak, ketakutannya seolah menjadi nyata. ditinggalkan Damian perlahan dan memilih hidup dengan wanita lain

Alexa semakin larut dalam pikirannya dan tertidur begitu saja, ia lelah seharian memberishkan kamar pribadinya setelah pulang dari kampus. gadis itu juga menyempatkan waktunya untuk memasak meskipun sudah tau Damian akan pulang lama dan tidak makan dirumah

Damia yang tadinya menunggu Marco lelah dengan membahas pekerjaan dan smapai hubungan asmara, kini cerita mereka sudah selesai. kedua pria itu bahkan sampai menghabiskan beberapa botol minuman karna terlalu asik bercerita dan tidak ingat waktu

Marco menepuk bahu Damian dan mengingatkan pria itu bahwa ia harus pulang, yang tadinya Damian ingin cepat pulang namun sekarang sudah jam 1 malam. mereka bahkan bertahan smapai selama itu. "pulanglah.. kasihan putrimu dirumah sendiri" ucap Marco

hal itu membuat Damian tersadar, ternyata ia sudah banyak menghabiskan waktu disini. jam 1?, mungkin saja gadis kecilnya sudah tertidur dan sibuk dengan impi indahnya malam ini. Dengan segenap kekuatan Damian, ia berdiri dan mengambil jas miliknya

"aku balik dulu.. kalau mau mengahbiskan waktu lagi datanglah kerumah.aku tidak bisa terus menerus begini" ucap Damian dan melangkah keluar. ia melihat Marco yang juga ikut mengantarkannya keluar. " hati-hati menyetir, jangan sembarangan" ucap Marco dan diangguki oleh Damian

membutuhkan waktu 30 menit untuk Damian menyetir hingga sampai kerumahnya. yang sehrausnya 1 jam namun karna jalanan kosong mmebuat Damian bisa menyetir dikecepatan tinggi. ia masuk kedalam rumah yang lampunya sudah berganti menjadi redup semua

dengan langkah gontai, Damian menapaki tangga dan masuk kedalam kamar, dengan mata yang hampir tutup sangking ngantuknya dan lelah. Damian langsung merebahkan tubuhnya disamping Alexa membuat gadis itu merasakan pergerakan Damian

"daddy?"suara Alexa yang lembut dan langsung berganti posisi menatap  Damian, tubuh pria itu berbau alkohol dan juga bajunya yang acak-acakan. Alexa yang tadinya kesal namun merasa terganggu dengan pemandangan didepannya ini

Alexa turun dari ranjang dan melihat Damian yang sudah tidur begitu saja, bahkan pria itu tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang bau dan berantakan. dengan pelan Alexa membuka baju Damian dan memperbaiki posisi tidur pria itu, Alexa juga membantu Damian melepaskan sepatu dan kao kakinya

"kenapa berantakan banget sih.. gabisa apa ya rapi dikit kalau udah selesai main"  kesal Alexa namun tetap membantu Damian, ia bahkan menyelimuti tubuh Damian yang hanya mengenakan celana bokser saja. ya, Alexa melepaskan celana panjang pria itu

'pulang kesini kaya orang setengah mati aja, bukannya nginap disana tapi maksa buat balik" ucap Alexa dan kembali tidur,namun gadis itu membuat guling menjadi pembatas mereka. ia tidak bisa mencium bau alkohol tubuh Damian, tapi membangunkan pria itu juga sangat susah

pagi harinya, Alexa bangun dan masih menatap Damian dengan tertidur pulas. tanpa menghiraukan pria itu Alexa turun dan membersihkan tubuhnya dahulu, ia akan memasak sarapan dan siang nanti akan kerumah omanya. Alexa benar-benar akan menginap disana beberapa hari

sementara Damian, ia masih belum membuka matanya namun tangannya meraba sampingnya. kosong?, Damian langsung membuka mata dan menatap kamarnya. tubuhnya sudah polos dan tersisa hanya celana pendek saja. dengan sneyuman tipis Damian keluar tanpa mengenakan baju lebih dulu

"kamu yang membuka baju daddy semua Al?'  tanya Damian keluar dan melihat gadis kecilnya sibuk dengan alat dapur. dengan cepat Damian memeluk Alexa dari belakang. "lepaskan dad, aku lagi fokus nanti gosong" ucap Alexa tanpa menjawab pertanyaan Damian

"daddy mau begini sebentar lagi, daddy merindukanmu" ucap Damian dan menghirup aroma tubuh Alexa, wangi dan membuat Damian ingin memakan gadis kecil itu, namun dengan kesadaran penuh Damian amsih memikirkan semuanya

"sudah dad, mandilah dan pakai bajumu. apa semalam daddy juga begini dnegan wanita-wanita itu?, sok manja banget sih" ucap Alexa mencibir dan berontak dipelukan Damian. " wanita?, siapa maksudmu sayang?" tanya Damian mengerutkan keningnya, ia tidak paham maksud dari Alexa

"gausah sok ga tau deh, aku bahkan udah liat gimana daddy berantakan pulang kerumah dan bau alkohol" ucap Alexa dan membuat Damian melepaskan pelukannya. ia menatap gadis kecil itu dengan senyuman mengembang dan Damian juga tau jika Alexa tengah salah paham padanya

"kenapa tertawa.. enak ya sama mereka tadi malam. bisa pelukan bebas sama mereka"  ucap Alexa mencibir lagi, matanya snagat tajam namun tetap fokus dengan apa yang ia kerjakan. sedangkan Damian hanya terdiam dan ingin melhat bagaimana gadis kecilnya akan marah dan meluapkan kekesalannya

"kamu tidak tau daddy kemana kemarin, daddy hanya kerumah om Marco dan tidak kemana-mana. daddy juga tidak bersama wanita seperti yang kamu bilang itu" ucap Damian tersenyum dan menarik Alexa, pria itu mengecup bibir Alexa sekilas dan melepaskannya

"trus pesan om Marco itu apa, jelas-jelas dia kasih foto wanita" ucap Alexa menatap Damian, entah benar atau tidak yang dikatakan oleh pria itu." itu hanya bercandaan dia sayang, kamu bisa cek CCTV rumahnya kalau tidak percaya" ucap Damian, tidak ingin membuat Alexa marah lebih lama

"ya sudah kalau begitu, kenapa tadi malam pulang-pulang udah mabuk" ucap Alexa lagi, ia ingin tau semuanya tanpa ada yang ditutupi darinya." kami minum dan aku ingin pulang tapi Marco menahanku katanya dia butuh teman cerita" ucap Damian mengecup kepala Alexa

"jangan marah.. tadi malam daddy memang telat pulang dan kemarin tidak bisa jemput kamu. tapi daddy memang ada urusan dan tidak ada sangkutannya dengan wanita" ucap Damian tersenyum, hal itu cukup membuat Alexa percaya dan tersenyum

"ya sudah.. kamu lanjut masak, daddy akan mandi dulu setelah itu kita sarapan" ucap Damian dan diangguki oleh Alexa. gadis itu tersenyum dan malu sendiri dengan pikirannya tadi malam. ia terlalu cemburu dan langsung mengambil asumsi sendiri, padahal Damian tidak melakukan hal yang ia pikirkan

terkadang ketakutan kita tidak beralasan dan tidak terjadi

#fid.nch

#MDIS