Benih Titipan Tuan Muda

Negatif...

Setelah memastikannya. Ternyata hasilnya Negatif, yang artinya Aster tidak sedang hamil. Dan kondisinya pagi kemarin karena dia masuk angin. Setelah dipikir dengan keras, Aster baru ingat jika dia semalam terlalu lama berdiri di balkon disaat udara sedang dingin-dinginnya.

Lalu apakah Aster memberitahu Keanu jika sebenarnya dia tidak sedang hamil? Oh, tentu saja tidak. Aster ingin mengerjai laki-laki itu dengan memerintahnya melakukan ini dan itu, membelikannya ini dan itu.

Aster ingin membalas dendam pada yang selalu bersikap menyebalkan dan seenak jidatnya. Memangnya kapan lagi dia bisa mengerjai Keanu jika tidak sekarang?!

"Nyonya, bagaimana hasilnya?" tanya Bibi Lee penasaran.

"Negatif, sepertinya aku hanya masuk angin biasa saja. Oya Bibi Lee, jangan katakan apapun pada Tuan Muda-mu, apalagi memberitahunya jika sebenarnya aku tidak sedang hamil. Aku ingin mengerjainya habis-habisan dulu. Siapa suruh dia sangat menyebalkan!! Tapi Bibi tenang saja, aku pasti akan segera memberitahunya jika aku tidak hamil." Ujar Aster.

Bibi Lee menghela napas. baru kali ini ada orang yang berani mengerjai Tuan Mudanya. Dan dia berdoa semoga saja Aster masih bernasib baik, dan Keanu tak bertindak macam-macam padanya.

"Tapi sebaiknya Nyonya berhati-hati, karena saya mengenal Tuan Muda dengan sangat baik. Dan asal Nyonya tahu saja, ketika sedang marah Tuan Muda sangatlah menyeramkan!!" ujar Bibi Lee.

"Bibi, tenang saja. Aku tau bagaimana cara untuk menghadapinya!! Lihat saja, bagaimana aku akan mematahkan kesombongan dan keangkuhannya," ucap Aster menimpali.

Bibi Lee benar-benar salut pada Aster. Disaat orang lain berhati-hati dan menjaga sikap terhadap Keanu, dia justru bertindak sebaliknya. Dan anehnya Keanu tidak pernah marah apalagi kesal pada Aster.

Dan setelah Bibi Lee pergi, di kamar hanya menyisakan Aster sendirian. Wanita setengah baya itu bisa bebas keluar masuk kamar Keanu karena diberi tanggungjawab untuk menjaga dan melayani Aster , meskipun sebenarnya dia tidak perlu dijaga. Karena Aster bisa menjaga dirinya sendiri.

"Kau sedang apa? Aku bawakan buah-buahan segar dan beberapa makanan kesukaanmu. Kau ingin makan disini atau diluar?" Keanu datang dengan membawa banyak makanan dan buah-buahan di kedua tangannya, dan semua itu untuk Aster.

"Oh, kau sudah pulang. Kebetulan sekali aku ingin makan buah, dan kau datang membawa banyak buah. Kemarikan buah-buahan itu," pinta Aster lalu mengambil buah-buahan itu dari tangan Keanu.

"Perlu aku kupaskan?" tawar Keanu saat melihat Aster mengambil apel merah.

Lantas wanita itu menoleh. "Jika tidak merepotkan, boleh juga kau kupaskan." Jawabnya. Kemudian Keanu mengambil alih aku itu dari tangan Aster.

Bukannya merasa terharu dengan perubahan sikap Keanu. Aster justru merasa geli sendiri, rasanya aneh melihat kulkas dua pintu yang biasanya dingin dan cuek tiba-tiba menjadi penyabar serta penuh perhatian.

Aster menatap pria itu yang sedang mengupas apel untuknya. Memperhatikannya dan menatapnya dengan penuh keheranan, membuat Keanu mau tidak mau mengalihkan pandangannya pada wanita itu. "Ada apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Keanu.

Wanita itu menggeleng. "Tidak ada apa-apa, hanya aneh saja melihatmu tiba-tiba jadi perhatian seperti ini." jawabnya menimpali.

"Memangnya kenapa, apa kau tidak suka jika aku perhatian padamu?" Keanu menautkan alisnya.

Lagi-lagi Aster menggelengkan kepala."Bukan begitu, hanya aneh saja melihatmu yang biasanya dingin tiba-tiba menjadi hangat dan super perhatian seperti ini. Dan jujur saja itu sangatlah mengerikan!!" Ujarnya menimpali.

"Dasar kau ini. Selain buah apa lagi yang ingin kau makan? Bukankah ibu hamil harus dituruti semua kemauannya."

Aster menautkan alisnya. "Heh, jadi kau benar-benar berpikir jika aku ini hamil?" ucapnya sambil mengunci sepasang manik hitam milik Keanu.

"Maksudmu apa?" Keanu menatap Aster dengan bingung.

"Aku tidak hamil hanya masuk angin biasa saja. Lagipula kau baru celup-celup satu kali doang, jadi mana mungkin bisa langsung jadi. Lagipula saat kita melakukannya, itu adalah waktu menjelang aku datang bulan. Jadi jangan bermimpi aku langsung hamil hanya dengan satu kali guncangan." Tutur Aster panjang lebar.

Keanu menatap Aster tak percaya. "Lalu kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal, dan membiarkan aku melakukan hal-hal bodoh semacam ini?!" Keanu meminta penjelasan.

Aster mengangkat bahunya acuh. "Lagi pula kapan lagi aku bisa memiliki kesempatan bagus seperti ini?! Dan sebuah rekor muri karena berhasil membuat seorang Keanu Lu menunjukkan sisinya yang lain." Ujar Aster dengan bangganya.

Wanita itu tidak merasa menyesal sedikitpun meskipun sudah membohongi dan mengerjai Keanu. Justru ada kepuasan tersendiri yang dia rasakan, apalagi ketika melihat wajah kesal laki-laki itu.

"Aster, kau~"

"Hehehe, piss...!! Santai, bung. Lagipula bukan salahku juga, belum apa-apa sudah menganggap aku hamil saja!! Tapi ada untungnya juga, dengan begitu aku bisa melihat sisi lain dirimu. Dan jika nanti aku benar-benar hamil. Kau sudah siap untuk menjaga dan melindungi aku serta janin di dalam perutku. Bukankah begitu," ujar Aster seraya tersenyum lebar.

Keanu mendesah berat. Tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia melenggang keluar meninggalkan Aster begitu saja, wanita itu benar-benar sukses membuatnya kesal setengah mati. Lagi dan lagi, Keanu tidak bisa marah sama sekali meskipun Aster sudah mengerjainya habis-habisan.

"Keanu, terimakasih untuk buah dan makanannya. Sering-sering, ya." seru Aster dengan suara meninggi. Namun tak dihiraukan sama sekali oleh Keanu. Dia melengos pergi tanpa menghentikan langkahnya.

.

.

Dobrakan keras pada pintu mengejutkan Tuan Jovan dan Nenek. Paruh baya itu segera berdiri dan pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat kedatangan seorang laki-laki muda yang sedang mabuk berat.

Tuan Jovan segera menghampiri laki-laki itu. Dan dia terlihat menyeringai ke arah paruh baya tersebut. "Papa, aku pulang." ucapnya sambil melambaikan tangan kearah Tuan Jovan.

"Mau apa kau pulang?" tanya Tuan Jovan dengan nada sedikit tak bersahabat.

"Tentu saja untuk meminta bagianku. Aku dengar putri kesayanganmu itu sudah menikah dengan pria kaya raya. Pasti kau dan Nenek mendapatkan banyak uang darinya, jadi berikan sebagian uang itu padaku!!" pinta laki-laki itu menuntut.

Tuan Jovan menggeleng. "Tidak ada!! Bahkan kami tidak menerima sepeserpun dari adikmu, uang-uang itu sudah Papa pakai untuk melunasi hutang-hutang keluarga ini pada rentenir dan juga biaya operasi Nenek.",

"Aku tidak percaya!! Kau berubah sama sekali, kau tetap saja pelit dan perhitungan padaku!! Aku tidak mau tahu, pokoknya berikan aku uang atau aku hancurkan rumah ini!!"

"JANGAN MACAM-MACAM!!" bentak Tuan Jovan.

"Makanya berikan uangnya!!" jawab laki-laki itu tak mau kalah. Karena tak ada respon dari sang ayah. Dia pun berusaha menemukannya sendiri.

Laki-laki itu pergi ke kamar Ayahnya dan mulai mengobrak-abrik isi lemarinya. Membuang semua pakaiannya ke lantai. Dia sudah di hentikan, tapi ayahnya malah di ciderai. Dan setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Laki-laki itu pun pergi meninggalkan rumah dan juga ayahnya yang sedang terluka.

"Aldo!! Papa, tidak akan pernah memaafkanmu!!"

.

.

Bersambung