10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 23
ANTARA STONE-BROOKS DAN SCARPELLI
Australia
Seperti yang Donovan katakan. Kedatangan Marlon di sana memang bekerja sebagai pengurus perusahaan Stone-Brooks dan kini terlihat Marlon yang tengah duduk santai di sofa singel, menatap lekat sosok tamu yang tiba-tiba saja datang menemuinya di apartemen mewahnya.
“Apa yang kau inginkan?” tanya Marlon dengan tatapan begitu serius seolah dia bertemu dengan musuh bebuyutan. Entahlah.
“Seperti yang aku jelaskan sebelumnya. Berikan beberapa wilayah Scarpelli yang sudah Stone-Brooks kuasai, maka aku tidak akan menggangu kalian.” Ujar seorang pria dengan rambut gondrong seleher namun tersisir rapi ke belakang.
Saat dia tersenyum maupun menyeringai, maka terlihat lesung pipinya. Seperti saat ini.
Mendengar keinginan itu, Marlon tentu saja terlihat marah. “Wilayah itu hasil dari kesepakatan antara Stone-Brooks dan Scarpelli. Jika kalah maka mereka yang menang yang berkuasa dan kesepakatan seperti itu selalu terjadi. Aku rasa kau masihlah labil Mr. Esposito, kau bisa pergi sekarang.” Jelas Marlon dengan tatapan marah dia menatap ke sosok pria bernama Caleb Esposito.
Ya! Caleb Esposito. Seorang pengusaha yang datang tiba-tiba dan meminta wilayah yang pernah Scarpelli pegang sebelum Stone-Brooks. Dan kini pria itu datang memintanya tanpa menjelaskan jati dirinya dan alasan detailnya.
“Apa kau menolak karena harus tunduk dengan keponakan mu itu? Dia yang berkuasa bukan!” sindir Caleb yang seketika membuat Marlon berkerut alis menatap lekat ke arahnya.
Pria dengan kemeja putih dan vest hitam itu beranjak dari duduknya. Berjalan tiga langkah ke depan saat dia membelakangi Marlon yang masih duduk. “Sampai kapan kau akan tunduk dan menjadi budak si Donovan itu Mr. Stone-Brooks! Bukankah kau yang tertua setelah kematian ayahmu Roger!” Caleb menoleh ke kiri sembari menyeringai kecil saat kedua tangannya ia masukkan ke saku celana.
Pria itu sengaja memancing emosi Marlon saat ini.
“Tutup mulutmu dan pergilah dari sini, atau aku tak segan menghabisi mu terus terang.” Gertak Marlon kepada pria asing itu.
Caleb berbalik badan dan kembali berhadapan dengan si Marlon.
“Tentu, aku akan pergi. Karena aku tidak memerlukan mu lagi!” ucap Caleb menyeringai devil 2 detik lalu menatap datar saat Marlon menyadari sesuatu.
Pria dengan bathrobe putih itu mulai menyadari sesuatu bahwa percakapan tadi adalah peralihan— Jlebb!! Seketika kedua mata Marlon terbuka lebar saat tembakan tak bersuara mengenai lehernya dan menusuk begitu dalam.
Pria yang masih berdiri itu menyeringai kecil menatap Marlon yang mulai lemas bersandar di sofa dengan bersimbah darah.
“Adios!” ucap Caleb yang menoleh ke sisi kanan dimana seseorang menembak Marlon saat itu.
Marlon sendiri menyempatkan diri untuk menoleh dan melihat seseorang yang menembaknya. Terkejut? Tentu saja dia terkejut saat melihat seseorang itu. -‘Fuck...’
Tak bisa lagi, pria dengan bathrobe putih itu akhirnya kehabisan napas dan darah hingga meninggal saat itu juga. Sementara Caleb menatap dengan penuh amarah yang mendalam seakan dia belum puas sampai dia bisa mengalahkan keseluruhan Stone-Brooks.
...***...
Sementara di sebuah gedung tua alias gedung yang belum jadi sempurna. Pria itu baru saja bertemu seseorang, anggap saja rekan bisnis. “Anda jangan khawatir, semua barang Anda akan sampai dengan selamat!” ucap Mr. Arogan si bermuka dua.
Sementara Donovan yang mengenakan kacamata hitam. Pria itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya meski dia tahu bagaimana si licik Mr. Arogan itu bekerja.
“Bukan hanya aku yang rugi, tapi kau juga akan rugi Mr. Aro! See ya.” Balas Donovan yang langsung pergi ke arah mobilnya yang kini sudah ditunggu oleh Austin.
Si Mr. Arogan itu menatap lekat Donovan dan menahan diri untuk tidak emosian saat berhadapan dengan pria berbahaya seperti Donovan Stone-Brooks.
“Mau pergi ke pesta mafia malam ini? Ada hiburan menarik yang bisa membuat mu rileks!” ucap Mr. Arogan menyeringai kecil sembari memasukkan tangannya ke saku celananya.
Langkah Donovan berhenti tanpa berbalik ataupun menoleh. “Akan aku pikirkan.” Balas Donovan lalu masuk ke dalam mobil hitamnya itu.
Brakk!
Pintu mobil tertutup hingga mobil hitam mewah tadi melaju pergi.
Donovan melihat keberadaan Mr. Arogan yang masih berdiri dan mengumpat kecil lewat pantulan spion. “Fucking man!” gumam Donovan menyeringai kecil sehingga Austin sekilas menoleh ke bosnya.
“Kau sudah menyampaikan nya kepada Stacey?” tanya Donovan yang masih fokus ke depan.
“Ya Tuan. Hasil riwayatnya masih sama. Apllebarry! Dan soal pria taxi itu, seseorang dari luar yang memerintahkannya.” Jelas Austin sambil menyetir.
Pria bermanik mata silver itu terdiam dengan kerutan alis tebalnya. Kecurigaannya semakin yakin bahwa Scarpelli yang ada di balik semua ini. Tapi siapa keturunan Scarpelli saat ini, jika memang dia masih hidup?
.
.
.
Mansion Stone-Brooks
Berada di meja makan, Stacey yang sudah menyelesaikan tugasnya, kini wanita itu menemani Aurora makan malam bersama Connie dan Alan juga di sana.
Sementara Erika? Wanita itu masih berdiri tak jauh dari keberadaan Aurora seperti biasa.
“Stacey! Apa itu mafia?” tanya Aurora yang tiba-tiba saja. Alan sekilas menatap ke gadis itu bersama dengan Stacey yang juga menoleh sembari mengunyah sisa makanan yang ada di dalam mulutnya.
“Mungkin tidak sekarang! Saat kau sudah tumbuh dewasa aku akan memberitahumu!” balas Stacey yang tak mungkin mengatakan detail pekerjaan mafia yang membahayakan dan jauh dari kata kebaikan.
Anak itu kembali melahap makanannya sedangkan Connie menyeringai kecil. “Keturunan Stone-Brooks, Cih!” gumamnya pelan namun dapat di dengar oleh Stacey.
“Wajah yang indah. Apa itu tatto baru? Sangat cocok untukmu!” sindir Stacey tanpa menatap ke Connie yang kini menatapnya tajam dan marah.
Tentu saja, Luk yang Donovan berikan ke pipinya masihlah segar sehingga meski ditutupi oleh make-up pun tidak akan bisa. “Tutup mulutmu.” Balas Connie dengan ketus yang hanya dibalas seringaian kecil oleh Stacey.
“Bawa dia masuk.” Pinta Donovan yang baru saja tiba di Mansion dan langsung memerintahkan beberapa pelayan untuk menjemput Laila yang masih berada di ruang bawah tanah.
“Baik Tuan!" Balas para pelayan tadi yang segera pergi menjemput Laila.
Melihat kedatangan 4 pelayan wanita membuat Laila panik saat dia mengingat ucapan Donovan tadi pagi. -‘Apa yang akan dia lakukan padaku?’ batin Laila yang yak tahu apa yang Donovan inginkan darinya.
Dua pelayan mulai membukakan tali di tangan dan kaki Laila. “Apa yang kalian lakukan?” tanya Laila saat mereka mulai memegangi kedua lengan Laila dan memaksanya berjalan keluar.
“Ini perintah tuan Donovan, jadi diamlah Nyonya.” Balas seorang pelayan dengan tegas sehingga Laila mencoba tenang dan berpikir positif seperti.... Dia akan bisa bertemu Aurora.
Saat para pelayan tadi membaw Laila masuk. Dari arah lain, Connie dan Alan tak sengaja melihat para pelayan tadi yang pergi bersama Laila.
“Siapa wanita itu?” tanya Connie terheran juga terlihat kesal.
Alan tersenyum miring. “Sesuatu yang baru!” jawab Alan membaut Connie semakin berkernyit dahi seolah dia tak suka dan merasa semakin jauh dari kekuasaan Stone-Brooks.
double up thorrr hari ini penasaran sama selanjutnya
Jangan jangan...
Laila adik Espascito (eh susah bener namanya 😅)
tetap semangat, ditunggu kelanjutannya kak.
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya...
kayaknya musuh nya mengincar keturunan Stone-Brooks..