"Saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintai saya. Tapi yang harus kamu ketahui, cinta datang karena terbiasa bersama. Saya harap semoga kamu bisa merasakan cinta yang telah saya rasakan sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini Dik"
Satu kejadian yang tak pernah terduga yang saat ini sedang dialami oleh seorang gadis yang tidak percaya yang namanya cinta, gadis itu ialah Green Abreena.
Suatu hari, Abreena dinikahkan dengan seorang ustadz yang sama sekali tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sebuah pernikahan yang terpaksa tanpa adanya cinta yang tak bisa dihindari oleh seorang gadis cantik.
Apakah kehidupan pernikahan yang dijalani oleh Abreena dan seorang Ustadz akan berjalan dengan mulus tanpa adanya ujian dipernikahan mereka?
Dan bagaimana cara mereka melalui ujian yang datang menerpa rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaRizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Mulai Cemburu 2
"Makan lagi sayang. Abis ini kita langsung belanja aja gimana? Sepertinya waktunya tidak cukup kalau kita nonton dulu sayang" ucap Dayyan sambil melihat jam ditangan kanannya.
"Iya Mas, kita langsung belanja aja. Ini uda terlalu malam kalau kita nonton dulu. Takutnya malah kita yang nggak jadi belanjanya"
Hampir satu jam mereka menghabiskan makanan mereka. Sebab mereka makan sambil berbincang dan bercanda ria.
Saat ini Dayyan sedang menemani Breena berbelanja. Dayyan mengikuti langkah Breena dari belakang sambil mendorong satu troli yang berukuran besar. Ia membiarkan Breena memasukkan apa saja yang ia mau kedalam troli tersebut.
"Sayang beli buah iya" ucap Dayyan ketika mereka hampir sampai dibagian buah buahan.
"Mas mau buah apa aja?" tanya Breena yang sedang melihat semua buah yang tersedia.
"Ambil aja semuanya sayang. Tapi banyakin anggur nya iya" pinta Dayyan.
Dayyan memang suka sekali sama buah anggur.
"Mas mau anggur yang mana?" tanya Breena lagi.
"Ambil aja semua warna anggur yang ada sayang. Mas suka semuanya" jawab Dayyan lagi.
Setelah memborong semua jenis buah yang ada. Dayyan dan Breena kembali berjalan menyusuri setiap lorong supermarket itu.
"Sayang besok untuk sarapan, Mas boleh tidak minta kamu masakin nasi goreng seafood?" tanya Dayyan hati hati. Takut kalau Breena tidak mau membuatkan sarapan yang dimintanya.
"Boleh Mas. Tapi kita nggak ada persediaan seafood dirumah. Berarti kita kebagian perikanan dulu iya Mas. Breena juga mau beli bakso, sosis sama nugget juga" jawaban Breena membuat senyum Dayyan terbit.
"Terima kasih sayang" ucap Dayyan sambil mencuri cium dipipi Breena.
"Maaaassss. Malu iiihhh ditempat umum banyak yang lihat Mas" rengek Breena manja. Lalu berjalan duluan meninggalkan Dayyan dibelakangnya.
"Gemes banget sih kalau uda mulai keluar manjanya" gumam Dayyan sambil berjalan menyusul istrinya itu.
Selama hampir dua jam, troli yang mereka bawa tadi sudah bertukar dengan troli yang lain. Karena kata Breena sekalian mereka belanja untuk mengisi kulkas dan keperluan yang lainnya.
"Mas sepertinya belanjaan kita terlalu banyak ini" ujar Breena. Ketika mereka sudah berada dikasir dengan dua troli besar yang terisi penuh.
"Nggak papa sayang, untuk stok dirumah. Uda kamu jangan gitu ah ekspresinya. Ini juga kan untuk kebutuhan rumah kita juga, bukan untuk kamu aja sayang" jawab Dayyan yang sudah melihat wajah Breena yang merasa bersalah, karena telah memasukkan begitu banyak belanjaan.
Memang belanjaan mereka lebih banyak cemilan Breena. Tapi itu tak masalah sama Dayyan yang penting istri tercintanya itu bahagia.
Setibanya giliran mereka. Dapat Breena lihat kalau kasir wanita itu terkadang mencuri curi pandang kearah suaminya. Bahkan kasir wanita itu pun juga memberikan senyuman menggoda pada Dayyan.
Dayan yang melihat tingkah si kasir seperti itu, malah memalingkan wajahnya menatap kearah Breena. Ia pun heran kenapa wajah Breena cemberut menatap kearah kasir wanita itu.
"Adiknya kenapa itu mas, kok wajahnya cemberut seperti itu?" tanya sang kasir dengan menampilkan senyum yang dibuat semanis mungkin untuk menggoda Dayyan.
"Adik?" tanya Dayyan kebingungan. Pasalnya Dayyan tak memiliki adik, ia anak tunggal.
"Iya itu adik mas yang ada disebelah mas"
"Saya bukan adiknya tapi istrinya" ucap Breena ketus dengan wajah yang semakin cemberut.
Dayyan yang melihat itu tersenyum. Ia gemes dengan tingkah Breena. Dayyan pun langsung merangkul pinggang Breena.
"Ini istri saya mbak bukan adik saya. Dan saya ini anak tunggal" jawab Dayyan sambil menyerahkan black card nya.
"Sekali lagi kalau kerja itu yang fokus mbak. Jangan genit sama pelanggan, apa lagi suami orang. Jangan sampai karena masalah ini mbak harus kehilangan pekerjaan mbak. Kalau saya tega, saya bisa saja memecat mbak sekarang. Karena saya mempunyai hak untuk melakukan itu" ucap Dayyan memperingati sang kasir. Lalu berjalan menyusul Breena yang sudah menuju ke mobilnya.
Dayyan tau sebenarnya Breena sedang cemburu. Ia pun tersenyum melihat wajah Breena yang menggemaskan ketika cemburu. Dayyan yakin cepat atau lambat Breena akan membalas perasaannya.
Cup
Dayyan mencium pipi Breena ketika mereka sudah berada didalam mobil.
"Uda dong sayang, jangan cemberut gitu. Mas gemes lihat kamu seperti ini" ucap Dayyan.
"Aku nggak suka sama sikap kasir tadi mas" ketus Breena.
"Biarkan saja yank. Kan mas nggak pernah nanggapinya" ucapnya lalu membawa Breena kedalam pelukannya.
"Uda iya sayang jangan cemberut lagi. Sekarang kita pulang iya" ajak Dayyan yang hanya diangguki Breena.
Dayyan pun lalu menjalankan mobilnya meninggalkan mall besar itu yang sudah membuat Breena cemburu dua kali.
Sementara sang kasir yang mendapatkan ucapan Dayyan tadi malah terdiam.
Salah satu temannya sesama kasir datang mendekatinya.
"Kenapa?" tanya temannya yang bernama Bella sambil menepuk bahu si kasir.
"Kamu tau siapa lelaki tadi?" tanya Dian si kasir yang menggoda Dayyan.
"Oohh yang tadi. Kamu tidak tau dia siapa? Tanya Bella yang hanya mendapat menggelengkan kepala Dian.
"Dia itu Pak Dayyan salah satu pemilik saham terbesar di Mall ini. Ada apa?"
"Tadi aku sedikit menggodanya, dan ternyata dia bersama istrinya. Dan istrinya langsung menunjukkan wajah cemberutnya" jawabnya.
"Istrinya?" tanya Bella terkejut.
"Bukannya Pak Dayyan belum nikah iya?" tanya Bella lagi.
"Aku juga nggak tau. Tadi aku kira adiknya, rupanya istrinya. Dan aku mendapat pringatan dari Pak Dayyan. Kalau aku menggoda pelanggan lagi bisa saja aku kehilangan pekerjaanku" jawab Dian lesu.
"Mungkin Pak Dayyan baru menikah. Dan aku sarankan jangan coba coba menggodanya. Selain kamu kehilangan pejerjaanmu, kamu bisa di blacklist sama dia. Kamu tau Pak Dayyan itu salah satu pengusaha yang mempunyai kekuasaan tinggi" ucap Bella memperingati Dian lagi. Lalu ia meninggalkan Dian dengan keterdiamannya.
Selain Dayyan yang memilik perusahaan dibidang properti. Ia juga salah satu investor diberbagai perusahaan.
maaf 🙏 Thor aku kritik tulisanmu banyak salah, nulisnya ngantuk ta gmn thor