NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Xena baru masuk ke kamarnya, dia masih mengenakan jaket Rayan. Tadinya ingin dikembalikan, tapi Rayan menolak dan memintanya untuk terus memakai jaket tersebut.

Xena terdiam, matanya terbuka lebar, melihat noda darah di dress yang dia kenakan. Xena sedikit malu, pantas saja Rayan terus memintanya untuk tidak melepas jaket. Dia pun menutup matanya, menggerutu sikap keras kepalanya yang tadi sempat beberapa kali ingin membuka jaket, dia bahkan sampai berdebat dengan Rayan karena hal itu. Dia juga malu, karena tadi sempat kesal dan memaki Rayan dalam hatinya.

‘’Xena …. Xena, bisa-bisanya kamu nggak ingat hari H tamu bulananmu. Aish kau benar-benar memalukan!’’ ucapnya pada diri sendiri, lalu kembali memperhatikan noda darah itu lagi. Masalahnya, nodanya bukan hanya setitik kecil, tapi sangat besar, kira-kira hampir sebesar bola kasti dan Rayan melihat itu, tadi?

Astaga Xena benar-benar malu. Bagaimana dia akan bertemu Rayan nanti?

‘’Ais, kenapa juga kau datang diwaktu yang tidak tepat. Harusnya tunggu beberapa jam lagi, setelah aku sampai dirumah. Ah, kau benar-benar tidak bisa diajak kerja sama.’’ Wanita itu masih saja menggerutu sampai tiba-tiba dia mendengar dering ponselnya. Cepat-cepat dia melangkah menuju ranjang, dimana dia meletakan tas kerjanya tadi.

‘’Nomor siapa?’’ Xena tidak langsung menjawab, dia terlebih dulu memperhatikan nomor baru yang kini tertera di layar ponselnya. Karena tidak mengenali nomor itu, Xena pun memilih untuk mengabaikan. Dia langsung menuju kamar mandi, untuk membersihkan dirinya.

‘’Siapa sih itu?’’ gerutu Xena dari kamar mandi, karena mendengar ponselnya yang terus berdering.

Hampir sejam Xena di kamar mandi. Wanita itu keluar sambil mengusap rambut basahnya dengan satu handuk kecil. Setelahnya Xena langsung menggunakan pakaian tidurnya dan ingin segera tidur.

Tidak berapa lama, dia kembali bangun, melirik ponselnya. Dia pun kembali duduk dan mulai memeriksa ponselnya, karena teringat ponselnya yang sejak tadi terus berdering.

Xena membeo, membaca satu chat dari nomor tak dikenal yang tadi sempat dia cueki.

[Xena ini tante, mamanya Rayan]

‘’Tante Liana. Omg 6 panggilan tak terjawab?’’ Xena menepuk jidatnya. Xena ingin menelpon balik, tapi diurungkan karena melihat jam yang sudah hampir memasuki tengah malam. Xena tidak ingin mengganggu. Xena pun memutuskan untuk mengirim balasan chat. Tidak ingin saja kalau mama Liana menyangka dia sengaja tidak mengangkat panggilan telepon, walau kenyataannya memang seperti itu.

[Maaf tan, tadi Xena nggak sempat angkat telepon tante, soalnya lagi mandi] balasnya yang diakhiri emot dua tangan yang saling menempel satu sama lain.

‘’Tapi ada apa ya, kenapa tante Liana nelpon?’’ tanya Xena penasaran.

‘’Ah, seharusnya aku menjawab panggilan itu tadi,’’ ucapnya sedikit menyesal, karena terus dibuat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh tante Liana. Apalagi mengingat paruh baya itu yang menelponnya sampai berkali-kali.

*****

Pagi ini, sebelum berangkat ke kantor. Xena terlebih dulu menelpon tante Liana.

‘’Iya tan, Xena pasti datang kok. Makasih ya tan, karena Xena nya udah diundang,’’ ucap Xena sebelum mengakhiri panggilan telepon.

Ternyata, tante Liana menelpon karena ingin mengundangnya makan bersama, untuk merayakan hari ulang tahun paruh baya tersebut, yang katanya hanya akan dirayakan dengan makan-makan kecil bersama anggota keluarga.

Tentu saja Xena senang, itu tandanya dia benar-benar sudah diterima dengan baik oleh keluarga Rayan.

‘’Ngapain sih kak, senyum-senyum gitu?’’ tegur Yudi melihat Xena yang baru keluar dari kamarnya.

‘’Kepo aja anak kecil,’’ jawab Xena sambil terus melangkah menuju meja makan, untuk sarapan bersama adik dan mamanya.

‘’Kak,’’ panggil Yudi disela makan mereka.

‘’Pacar kakak, apa dia memperlakukan kakak dengan baik?’’

‘’Lihatlah ma, anak mama yang satu ini so sweetnya bukan main.’’ Xena malah menggoda sambil tertawa kecil.

‘’Kak.’’

‘’Baik Yud, dia sangat baik,’’ jawab Xena singkat dan kembali meneruskan sarapannya. Dia tidak mungkin jujur dan mengatakan bagaimana dinginnya sikap Rayan, yang ada si Yudi akan kesal dan pastinya akan datang melabrak Rayan.

Dan juga sangat mungkin Yudi akan menyuruhnya putus dan segera meninggalkan Rayan, walaupun dia sudah berencana untuk melakukan hal itu, tapi tetap saja dia tidak ingin sang adik berpikir kalau Rayan bukanlah pria yang baik untuknya.

‘’Baguslah kalau begitu. Aku akan membuat perhitungan dengannya, kalau-kalau dia tidak baik pada kakak.’’ ucap Yudi lagi. Pria itu hanya ingin memastikan Xena diperlakukan dengan baik. Seperti dia yang selalu menjaga Xena, seperti dia yang selalu mengutamakan Xena dan seperti dia yang sangat menyayangi Xena.

Yudi tidak ingin Xena bertemu dengan pria yang tidak baik dan memperlakukan wanita itu dengan seenaknya, apalagi kalau pria itu tidak menghargai sang kakak.

Xena menghentikan makannya, wanita itu terdiam sejenak, karena ucapan Yudi. Dia senang punya adik seperti Yudi, yang selalu menjaganya, yang selalu ingin memastikan yang terbaik untuknya, walau kadang sedikit menyebalkan, tapi Xena tahu, kalau Yudi sangatlah menyayanginya.

‘’Dia memperlakukan kakak dengan sangat baik, jadi kamu tenang saja dan tidak perlu terlalu khawatir. Yud, fokuslah pada dirimu, jangan selalu mengutamakan kakak. Lagian, kau sudah umur berapa sekarang, pacar saja tidak pernah punya.’’

‘’Elah kak, aku baru umur 18, kakak saja baru mendapat pacar diumur yang ke 22.’’

Xena mendengus, karena Yudi baru saja menggodanya. Ucapan itu terkesan biasa, tapi dia jelas tau kalau sang adik sedang menyindirnya.

‘’Lagian aku nggak mau punya pacar, sebelum kakak menikah.’’

Xena kembali tersenyum. Dia senang, tapi juga kasihan pada Yudi. Dia ingin Yudi fokus pada dirinya sendiri dan tidak hanya terpaku padanya dan sang mama. Kalau anak-anak seusianya lebih suka main dan nongkrong-nongkrong, Yudi malah lebih suka menghabiskan waktunya dirumah, menghabiskan sebagian waktunya bersama keluarga. Hidupnya seolah hanya berporos pada mama Ami dan Xena.

‘’Yud, kakak bosan melihat wajahmu, sekali-kali keluarlah dan habiskan waktumu untuk bermain dengan teman-temanmu, kalau boleh beberapa hari nggak usah pulang ke rumah.’’

Yudi tidak menjawab, pria itu malah asyik dengan sarapannya.

‘’Sudahlah, biarkan saja dia. Lagian mama lebih senang kalau Yudi di rumah. Mama jadi ada teman ngobrolnya,’’ ucap mama yang sedari tadi diam.

‘’Ngobrol apanya ma, mama kan lebih suka nonton ikan terbang, daripada ngobrol sama Yudi.’’ Xena menjawab lagi.

‘’Setidaknya mama ada temannya di rumah.’’ Kali ini Yudi yang menjawab.

‘’Iya, tapi setidaknya, sekali-sekali keluarlah bersama teman-temanmu. Tidak asyik kan, kalau mereka mengira mama dan kakak yang tidak mengizinkanmu keluar.’’

''Iya kak, bawel banget sih.''

''Udah dari sononya.''

*****

‘’Cassienya belum datang ya mbak Ran?’’ tanya Xena begitu masuk ke ruangan kerja. Xena melirik jam, tinggal beberapa menit lagi sebelum jam kerja dimulai dan Cassie belum datang. Tumben sekali.

Xena pun mengambil ponsel, mencoba menghubungi, tapi nomor ponsel Siksa tidak aktif. Dia pun berinisiatif untuk mengirim chat.

[Kamu baik-baik aja kan?]

Semakin khawatir saja Xena, karena Cassie tak kunjung datang. Dia yakin kalau sesuatu telah terjadi pada teman dekatnya tersebut, apalagi sejak tadi nomor Cassie tak kunjung aktif.

Karena khawatir pada Cassie, siangnya Xena berpura-pura sakit dan izin pulang. Tapi, sebelumnya dia pergi ke ruangan Rayan dulu, untuk mengantar makan siang.

Tadinya Xena sempat menimang dan ingin menitipkan bekal itu pada Hans. Maklumlah, dia masih malu, mengingat kejadian kemarin malam. Tapi, Xena harus mengurungkan niatnya itu, karena tidak melihat Hans sama sekali, sepertinya pria itu sedang makan siang.

‘’Apalagi?’’ Xena memutar malas bola matanya. Baru juga masuk dan respon Rayan sudah seperti itu. Perasaan malunya hilang seketika, digantikan dengan rasa kesal.

‘’Makan siang untukmu,’’ ucap Xena meletakan makan siang itu di atas meja kerja Rayan, lalu hendak melangkah pergi.

‘’Mau kemana kamu?’’

Xena pura-pura tersenyum, menampilkan wajah imutnya. ‘’Maaf ya, pacarmu yang cantik ini tidak bisa menemanimu makan siang hari ini, aku punya urusan penting soalnya.’’ Xena kembali ingin melangkah, tapi Rayan sudah berdiri dan menghampirinya.

‘’Mau ngapain emangnya?’’

Bukannya menjawab, Xena malah memicingkan matanya, memberi Rayan tatapan genit. ‘’Kenapa, nggak bisa jauh-jauh ya dari aku?’’ ucapnya sambil mencolek kecil rahang Rayan.

Rayan yang kesal langsung mendorong Xena keluar. ‘’Pergilah kemanapun kamu ingin,’’ ucapnya dan kembali menutup pintu sedang Xena malah tertawa kecil, karena merasa lucu dengan sikap Rayan.

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!