NovelToon NovelToon
TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

TEMAN TIDUR SANG PEWARIS

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / One Night Stand / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis
Popularitas:26.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

21+
Laura Anastasia, seorang gadis yatim piatu berusia 21 tahun, pemilik sebuah panti asuhan. Suatu hari ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa mendiang sang ibu yang telah meminjam uang sebanyak 300 juta kepada seorang rentenir. Dengan menggadaikan sertifikat tanah panti asuhannya.
Mampukah Laura mendapatkan uang itu dalam waktu 2 hari? Atau ia harus rela kehilangan panti asuhan milik orang tuanya?

Edward Alexander Hugo, seorang pria mapan berusia 35 tahun. Seorang pewaris tunggal dari keluarga Hugo. Sampai saat ini, tidak ada yang tau tentang status hubungannya. Tidak pernah terdengar memiliki kekasih, mungkinkah dia seorang pria lajang atau mungkin sudah beristri?

Hingga suatu ketika, sang gadis yatim piatu dan sang pewaris di pertemukan oleh sebuah TAKDIR.

“Aku hanya membutuhkanmu saat aku tidur, jadi kembali lah sebelum aku tidur”. Edward Alexander Hugo.
.
.
.
.

Hai, aku baru belajar menulis. Mohon kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Terima Gaji 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17. Aku Merindukanmu, Ara.

“Aku sudah tidak minum obat itu lagi”.

“Kenapa?” Tanya Felisha pelan. Ia takut Devano terganggu tidurnya.

“Aku punya obat yang lain”. Jawab Ed lirih, nyaris tak terdengar.

“Ya sudah, kamu peluk saja Devano, supaya tidurmu lebih baik”. Felisha memberi saran.

“Hmm”

****

Malam kelam kini telah berganti pagi, samar-samar terdengar suara kicauan burung. Dering alarm yang memekakkan telinga, memaksa Laura untuk membuka matanya.

Di raihnya ponsel yang berdering di atas nakas, lalu ia mematikan alarm tersebut. Ia kembali teringat akan pesannya yang semalam belum terbalas.

Dan sampai pagi ini, masih juga tak ada balasan yang datang.

“Huh”

Membuang nafasnya kasar. Laura kembali memperingati dirinya sendiri. Ia harus sadar 100% dengan statusnya. Ia bukanlah orang penting, yang harus setiap saat Edward perlukan.

“Hanya teman tidur. Dan hanya dibutuhkan saat ia tidur”.

Laura menggumamkan kalimat yang pernah Edward ucapkan padanya hampir seminggu yang lalu. Lantas ia teringat sesuatu.

“Kalau ia membutuhkan aku saat dia akan tidur, lalu semalam apa dia tidak mengingat ku ? Atau membutuhkan aku? Bagaimana kalau dia mimpi buruk? Siapa yang akan memeluknya?” Laura berbicara sendiri seperti orang yang tidak waras.

Lalu ia menepuk-nepuk dahinya sendiri. “Bodoh, bodoh, kamu La. Sebelum kamu mengenalnya dia pasti bisa tidur nyenyak kan? Sudah pasti saat tidur di luar penthouse ada orang lain yang dia peluk”.

“Ya sudahlah, untuk apa memikirkan itu, aku juga belum rugi apapun dari dia. Hanya ciuman pertama ku saja yang sudah di ambilnya”. Sambung nya lagi. Laura lalu bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi, untuk melakukan ritual paginya.

*****

Waktu menujukkan pukul 6 sore, saat Laura sudah tiba di penthouse nya Edward. Seperti beberapa hari lalu, hari ini ia mendapati lagi penthouse dalam keadaan kosong.

Mungkin Edward belum kembali, tetapi kemana pria yang satunya lagi? Kenapa tidak ada dirumah?.

Ting…

Sebuah pesan singkat masuk di aplikasi hijau. Laura pun buru-buru membukanya. Siapa tau, pesan yang ia nanti-nanti dari kemarin, sore ini terbalaskan.

‘Nona, ini aku Johan. Apa nona sudah tiba di penthouse? Kalau sudah, maaf ya jika nona mendapati penthouse sepi, hari minggu adalah jadwal ku berkencan dengan kekasihku’

Sebuah pesan yang bisa di bilang tidak singkat, di kirim oleh Johan kepada Laura di sertai gambar dua tangan yang saling bertaut. Dari gambar sudah terlihat jika pemilik dua tangan itu, berbeda jenis kelamin.

“Hah” Laura tidak habis pikir. Sampai segitunya Johan meyakinkan Laura kalau dirinya memang pria sejati.

‘Selamat bersenang-senang, pak Jo. Titip salam ku untuk kekasih mu, pak’

Pesan pun terkirim, dan Laura memutuskan untuk membersihkan dirinya.

****

Setelah ritual sorenya selesai, Laura memutuskan untuk turun kebawah. Ia akan memasak makan malam untuk dirinya sendiri karena sampai saat ini, sang tuan rumah belum juga ada kabar.

Laura membuka lemari es dua pintu yang ada di dalam dapur. Ia menjadi bingung mau memasak apa. Begitu banyak bahan makanan yang ada di dalam lemari es besar itu.

Setelah berpikir beberapa saat, Laura memutuskan membuat steak ayam. Mau membuat nasi goreng juga tidak bisa. Karena tidak ada nasi.

Saat sedang asyik memasak, tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluk pinggangnya dari belakang.

Laura langsung berteriak, ia menjerit karena kaget. Ia pun memejamkan matanya. Tangan yang memeluknya itu terulur mematikan kompor yang ada di depan Laura.

Lalu membalik tubuh Laura menghadapnya.

“Hei, Ara. Ini aku”. Suara maskulin yang Laura sudah hapal, membuat Laura seketika membuka matanya.

“Tu-tuan. Kenapa mengagetkan ku? Kalau aku kena serangan jantung, bagaimana? Apa tuan bisa mengganti nyawaku dengan nyawa yang baru?”

Edward menaikkan dagu gadis itu dengan telunjuk kanannya. Sementara tangan kirinya masih setia berada di pinggang Laura.

Cup..

Satu kecupan ia daratkan di bibir tipis milik Laura.

Laura terbelalak melihat apa yang Edward lakukan. Ia pun memalingkan wajahnya ke arah samping. Membuang mukanya dari pandangan pria dewasa itu.

Edward kembali menarik dagu gadis itu supaya menghadapnya. Lalu ia kembali mengecup bibir Laura. Tapi kini bukan hanya sekedar kecupan, tapi juga lum*atan lembut ia berikan.

Baru sehari berpisah dari gadis ini, bagaimana bisa Edward begitu merindukannya? Ia pun semakin dalam menye*sap bibir gadis itu.

Laura memukul dada Edward, hingga tautan bibir mereka terlepas.

“Kenapa? kamu menolakku?” Tanya pria itu dengan nafas tersengal

‘Apa menolaknya? Astaga. Aku hampir mati meladeni pria ini. Dan apa yang pria ini katakan? Menolaknya?’

“Aku kehabisan oksigen. Apa tuan benar-benar ingin aku mati?” Tanya Laura dengan nafas yang sama tersengalnya.

Wajah Edward kembali mendekat, namun Laura memalingkan wajahnya. Sehingga Edward mencium pipi gadis itu.

“Kenapa kamu sangat cerewet, Ara?” Bisik pria itu.

“Memang dari kecil aku sudah cerewet”. Sahut Laura

“Benarkah?” Laura menganggukkan kepalanya.

“Apa yang kamu masak? Sampai tak tau aku datang? Hmm.” Tanya pria itu lagi.

“Astaga.. steak ayamku? Jangan sampai gosong”. Laura langsung berbalik ke arah kompor. Ia melihat ayamnya pasih berwarna putih pucat.

“Apa kompor ini kehabisan gas? Kenapa ayamku belum matang?” Gumamnya lagi

Edward memeluk gadis itu dari belakang, lalu menyalakan kompor itu kembali.

“Ini kompor listrik, Ara. Bagaimana bisa kehabisan gas?” Kata Edward di ceruk leher Laura.

“Mana aku tau”. Ia pun melanjutkan kembali memasak steak ayamnya dengan Edward yang menempel di punggung nya.

Merasa ruang geraknya menjadi terbatas, karena punggungnya di tempeli beban berat, Laura pun melepas belitan tangan Edward.

“Tuan, apa bisa lepas aku sebentar saja? Aku mau melanjutkan memasak, perutku lapar.” Pinta Laura.

“Tidak bisa. Aku merindukanmu, Ara”. Ia kembali memeluk gadis itu dari belakang, dan meletakan kepalanya di bahu gadis itu, Ed pun semakin mengeratkan pelukannya.

.

.

.

To be continue

1
Irene Davidz
Pb
Risna Bahri49
Luar biasa
Sintia Dewi
aq msih positif ini yah...kyknya felisia ini saudaranya di edwar dia begitu posesif karna laki2 yg dia cintai mungkin melukainya begitu dlm shingga dia ada trauma utk balik ke kota & laki2 yg msih ada buat dia ya hanya di ed makanya dia sangat bergntung dgn ed dn gk mau sampai ed di miliki wanita lain..
Sintia Dewi
Ed ed bisa2nya km cinta pd pandangan pertama sm aramu itu...hem pesona ara semenakutkan itu /Proud/
Eka Nur Aisah
👍
Suzanne Shine Cha
setelah aq baca tamat baru ngebaca awal lgi trnyata mmg agak2 gimana gtlah jlnya..mmg suka2mu Thor kau yg karang tapi kau ngajarin org ga bener lohh tapi mungkin dunia nyata jg ada gini ..trus aq melihat dan menurut pengalaman ku bersaudara kembar se dekat2 dan se akrab2 kami gaa da tuchh perlakuan Kya gini kembar Kya suami istri...mungkin Krn kami culture kluarga yg strict laki2 dan perempuan hrs jaga jarak Krn beda jenis lohh sdh dewasa jg takut khilaf....jd yaa sorry crita bgss tapi kurang moralitas sorry to say✌🏻✌🏻✌🏻/Hey//Grimace//Casual/
Sugi Winarti
Luar biasa
@arieyy
baru nemu, baru baca😁
Aurell And Friends
Luar biasa
yuning
lama tak muncul kukira author nya lupa sama Kita
Riri Lala
jngan ngulang lah langsung cerita
bab nya jdi sama ceritanya
Siroj Judin
Luar biasa
wahyu widayati
rektor kan cuma ada 1. kl lebih dr satu berarti dekan....
wahyu widayati
bahasanya enak dibaca ini novel....keren thor....👍👍👍👍
Nuddin Salim
mayan Thorr... !!
lanjutkeun... 👍👍👍
melting_harmony
Luar biasa
Lismardiana
iiii aq bkn lg merinding.. air mata q sdah banjir.
Lismardiana
suka banget sm sikap monic
Dewi Soraya
biarin aj u jg dh pny istri ngpain
Dewi Soraya
ternyta udh pny ank n istri.kasian laura.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!