"ssshh..le..paass..kaan..aku tuan,hiks aku bukan ja..lang" ucap Claudia dengan terbata sambil menangis.
Alberto,seorang bos mafia yang tidak pernah tertarik dengan wanita di club itu. Biasanya dia datang karena masalah pekerjaan,mereka bertemu di ruangan vip atau markas untuk membahas penyerangan .
Yang menemani mereka disana juga ngak sembarang orang,mereka orang lama dan terpilih. Itu pun akan masuk saat mereka baru tiba ,hanya untuk menemani minum saja.
Tapi saat melihat tubuh claudia, entah kenapa alberto bergairah. Dia langsung menyeret claudia setelah semua orang diusir nya ,mereka tidak dapat membantu wanita tuna rungu itu.
"cari tau mengenai wanita CS yang tidur dengan ku tadi" ucap alberto dengan nada dingin nya
Hanya dalam waktu setengah jam,data pribadi claudia sudah berada diatas meja alberto. Dia terkejut saat mengetahui claudia bisu, padahal tadi jelas-jelas claudia berteriak .
Nah lho,ada apa dengan claudia? apa benar dia bisu?
ayo mampir dicerita baru ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Nada sudah berada didepan Zero,mengelus rahang tegas milik Zero dan mulai mendekatkan wajah nya seolah ingin mencium bibir Zero tapi Nada tidak melakukannya hanya berhenti dua centi dari bibir Zero sambil menggigit bibir nya sendiri.
"Apa kita bertarung sekarang ? Disini cukup lapang " tanya Nada yang bibir nya sudah bersentuhan dengan bibir Zero tapi bukan berciuman.
Seeeer....
Tubuh Zero berdesir,wanita didepan nya ini membuat gairah nya mulai bangkit tapi tetap Zero menahan nya. Dia pernah di goda seperti ini oleh wanita malam yang mabuk ,saat itu dia sedang mencari informasi yang disuruh oleh Alberto. Tapi jantung dan tubuh nya tidak seperti ini,semua nya terasa biasa saja saat itu.
"Jangan disini,kita bisa buat keributan. Apalagi tuan besar juga masih ada disini,lagi pula aku ingin menelanjangi tubuh mu dan membuat mu secepat nya hamil" ucap Zero dengan tegas.
Zero sudah berjalan lebih dulu,jantung nya tak bisa lagi dia kendali kan dan dia tidak ingin Anda mendengar nya. Sedangkan Nada masih terpaku,karena mendengar ucapan Zero yang ingin menelanjangi tubuh nya.
Seketika wajah nya memerah,dia tersipu malu mendengar semua nya. Tapi kemudian dia tersadar dan mengejar Zero yang sudah berjalan menjauh dari nya ,dia melihat Zero menelpon seseorang tapi dia tidak tau siapa itu. Dia hanya berjalan mengikuti Zero dari belakang nya,karena dia yakin jika Zero pasti akan menunggu nya.
Zero mengambil ponsel nya, menghubungi kedua orang tau Nada . Dia juga sudah menyuruh orang kepercayaan nya untuk menyiapkan perhiasan yang diminta oleh Nada jika Nada menang ,tapi dia akan memberikan perhiasan itu sebagai mahar pernikahan nya . Dia akan melamar Nada pada kedua orang tua Nada saat ini juga,dia bukan pria pengecut yang menang dan menghamili anak gadis orang begitu saja.
Lagi pula, saat Alberto memberikan tugas tadi. Dia sadar kalau Alberto memang ingin dirinya menikahi Nada,bukan alasan yang di tugaskan tapi karena dia diminta oleh kedua orang tua Nada mencari pria yang tepat untuk anak nya dan dirinya lah yang dipercaya oleh Alberto sehingga Zero hanya menjalankan nya saja.
Zero tau kalau selama ini Alberto menginginkan yang terbaik untuk nya ,makanya Zero menerima nya. Zero menganggap kalau Alberto merupakan seorang ayah yang ingin menjodohkan nya pada Nada untuk kebaikan nya, makanya dia menerima tugas ini.
Apalagi disaat yang bersamaan Nada langsung muncul didepan nya,kini dia hanya bisa mendatangi kediaman kedua orang tua Nada dan melamarnya secara resmi . Mereka juga akan menjadi juri di acara pertarungan itu,begitu lah pikiran Zero tapi dia masih akan menunggu keputusan dari Nada.
Saat ini Zero sudah masuk kedalam mobil milik Alberto,dia belum menjalankan mobil nya karena masih menunggu Nada yang berjalan dibelakang nya. Kemudian tak lama Nada masuk, dia duduk tepat disamping kemudi.
"Kita akan kemana?" Tanya Nada dengan santai nya,dia menyukai aroma parfum pada tubuh Zero.
Nada memperhatikan sekeliling nya,dia melihat jalanan yang sangat dia kenal. Tapi dia masih diam dan tetap menatap jalanan hingga dia melirik ke arah Zero yang mengemudikan mobil dengan tatapan tetap kedepan.
"Kau ingin menemui orang tua ku? Kenapa? Kau yakin kalau kau akan menang ?" tanya Nada dengan suara ketus nya.
Nada menyukai rasa percaya diri yang pada Zero,dia tersenyum kecil karena Zero mengakui kalau dirinya akan menang. Dia semakin ingin menikah dengan pria didepan nya ini,jiwa bertarung nya sangat ingin sekali dia lakukan sekarang.
Tak lama mereka sampai didepan rumah Nada,terlihat kedua orang tua Nada sudah menunggu mereka disana. Terlihat jelas rasa senang di wajah kedua nya,mereka tau siapa Zero dan mereka yakin jika Zero bisa mengalahkan putri nya.
Selama ini tidak ada yang berhasil menikahi putri nya karena permintaan konyol sang anak yang ingin memiliki seorang suami yang bisa lebih hebat dan kuat dari nya,sehingga semua pria yang hanya ingin bermain-main dengan nya menjauh sadar perlahan.
Jika ada yang serius,mereka memilih mundur karena tidak ingin tubuh mereka cacat. Kekuatan dan ilmu bela diri milik Nada tidak bisa diragukan lagi,semua orang menyadari hal itu dan memilih mengambil jalan terbaik untuk mundur.
"Kau sudah datang nak?" sambut papa Nada dengan tenang,dia memeluk tubuh Zero membuat Zero juga Nada terkejut dengan sikap papa nya Nada.
"Hhmmm....Ya tuan,seperti kata ku tadi. Aku akan melamar putri anda saat ini,jika anda bersedia untuk menjadi juri diantara kami maka kami akan melakukan pertarungan disini " jelas Zero dengan tegas.
"Aku menerima lamaran mu,perhiasan yang kau berikan sebagai mahar pernikahan kalian sudah kami terima. Kami akan memberikan perhiasan itu pada Nada setelah pesta pernikahan dan kalian resmi menjadi pasangan suami istri " ucap papa nya Nada.
"Terima kasih,jadi kami akan melakukan pertarungan disini dan anda sebagai juri nya " ucap Zero tapi mama Nada menjawab nya.
"Kalian melakukannya di apartemen milik Nada saja,jangan disini. Untuk urusan juri,kalian bisa memasang kamera kecil sebagai bukti kalau salah satu dari kalian yang kalah dan kalian bisa menunjukan pada kami" jelas mama Nada.
Nada hanya mendengar kan pembicaraan kedua orang tua nya dengan Zero,dia mengerti maksud ucapan sang papa mengenai perhiasan itu . Ada rasa senang dihati nya karena perhiasan permintaan nya jika dia menang akan dijadikan mahar pernikahan nya, berarti dia mendapatkan kedua nya .
Zero memang sudah siap untuk menikahi nya, tapi dia harus meyakinkan diri nya kalau Zero bisa menang . Jika tidak,maka dia berniat mengalah agar bisa menikah dengan Zero .
"Baiklah,sebaiknya kalian pergi sekarang. Agar semua nya bisa selesai dengan cepat,papa ingin mendengar kabar baik Zero" ucap papa Nada,dia sudah mencap Zero sebagai menantu nya karena itu dia langsung memanggil dirinya sendiri dengan sebutan papa pada Zero.
Zero hanya menganggukan kepala nya saja,kemudian dia menundukan setengah tubuh nya sebagai permintaan pamitan pada kedua orang tua Nada .
Nada berjalan lebih dulu, dia masuk kedalam mobil kembali. Menunggu Zero yang masih dipeluk oleh papa nya Nada,apalagi mama nya Nada berbisik sesuatu pada Zero membuat wajah Zero memerah.
" Mama ingin kau menelanjangi anak itu,agar dia tau kalau wanita masih membutuhkan belaian dari pria " bisik mama Nada,dia kesal melihat sikap sang anak yang selalu berpikiran konyol.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘