NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Hasna

"Kenapa Tante harus mengancam saya?" tanya Hasna dengan bahasa formal. Kenapa dirinya yang harus di salahkan? kenapa bukan orang yang membuatnya menderita. "Seharusnya Tante menjaga suami Tante dengan baik."

Kedua wanita itu melotot, wanita yang di kira diam saja, kali ini angkat bicara dengan suara tegas.

"Tante harus bisa menjaga suami Tante sendiri, bukan salah ku yang menikahi Serkan. Tapi dia sendiri yang ingin balas dendam." Imbuhnya lagi, hatinya sudah lelah di salahkan terus menerus.

Alena langsung mengambil jus jeruk yang berada di depannya, lalu menyiramkannya ke atas kepala Hasna.

Hasna tersenyum miris. Tetapi ia tetap tidak melawan. Dia menghapus sisa air jeruk di wajahnya, separuh pakaian bagian atasnya basah.

"Kamu pikir siapa Hasna? salahkan dirimu yang pembawa sial, makanya Azzam meninggal."

"Perempuan seperti mu seharusnya sadar diri, seorang babu tidak akan menjadi seorang cinderella." Ucap Anita. Emosinya juga tersulut, siapa yang mau dengan wanita di depannya yang terlihat kuno.

"Tapi Cinderella yang menjadi seorang pelayan di angkat menjadi Cinderella. Jangan pernah merendahkan seorang wanita yang tidak setara dengan wanita kaya, yang kaya bisa saja prianya berpaling."

Alena berdiri sambil mengebrak meja, sontak semua pengunjung langsung melihat ke arah mereka.

"Kita pergi saja Al, percuma berbicara dengan wanita dungu seperti dia." Ucap Anita.

"Ingat, kalau sampai aku melihat mu menggoda Serkan, kau akan tahu apa akibatnya." Ancam Alena. Dia pun pergi bersama Anita.

Di titik lain, di sebuah ruangan. Di depannya terdapat beberapa dokumen yang harus dia tanda tangani. Seorang pria tengah mengelus bekas cipratan minyak di lengan kanannya. Dia tersenyum mengingat drama dapur yang sempat ia lalui dengan seorang wanita yang kini menjadi istrinya.

Dia tampak berpikir, mengingat wajan yang sudah hitam, ia ingin membelikan beberapa perabotan dapur untuk Hasna agar lebih meringankannya.

"Andreas, kamu ke ruangan ku sekarang," ucap Serkan.

Dalam hitungan detik, tampak seorang pria berjas hitam menghampiri Serkan.

"Iya Tuan,"

"Aku ingin kau membeli perabotan rumah tangga dengan kualitas yang baik lalu kirim ke rumah Hasna," ucap Serkan.

Andreas tidak langsung mengiyakan atau mengangguk, justru dia lagi di buat terkejut oleh seorang Serkan yang tidak pernah memperhatikan peralatan dapur. Kini harus turun tangan sendiri.

"Tuan yakin?"

"Aku tidak suka mengulang perkataan ku dua kali kan?"

Andreas menunduk dengan hormat. "Saya akan melakukan sesuai perintah Tuan," ucapnya.

"Apa Tuan ingin pulang dulu atau saya yang harus menjemput pakaian tuan?" tanya Andreas. Besok pagi ia harus berangkat ke turki bersama Serkan karena ada masalah dengan perusahaan di sana.

Serkan tampak berpikir, dari kemarin dia tidak menghubungi Alena. Mungkin istrinya sudah pulang.

"Baiklah, aku akan pulang," ucap Serkan.

***

Serkan sampai di rumahnya tepat jam 07.00 malam. Dia keluar dari mobilnya dengan harapan Alena sudah berada di rumahnya.

"Abhi,"

Alena berhambur memeluk Serkan, dia tidak mau kehilangan pria perkasanya itu. Semenjak pertengkaran itu dia selalu memikirkan Serkan dan perkataan Hasna yang selalu terngiang di benaknya.

"Maafkan aku." lirih Alena. Dia melepaskan pelukannya, berjinjit sedikit dan mengecup singkat bibir Serkan.

"Kau mencintai mu,"

Serkan pun menarik dagu Alena, membalas ciuman singkat istrinya dan mengecup keningnya. "Maafkan aku juga,"

Kamu harus baik-baik pada Serkan. Jangan sampai kau memberi waktu Serkan bersama Hasna.

"Ini bukan salah mu, aku saja yang terlalu sensitif. Ayo masuk," Alena membisikkan sesuatu. Dia ingin memanjakan Serkan malam ini, tentu saja Serkan mau. Siapa laki-laki yang tidak mau dengan godaan istrinya.

Akhirnya malam panjang itu di penuhi dengan ungkapan cinta keduanya, di penuhi keringat di tubuh keduanya dan saling mengeluarkan suara merdu. Alena ambruk di samping Serkan, sedangkan pria itu belum memejamkan kedua matanya, selama berhubungan dengan Alena. Justru wajah Hasnalah yang keluar, dia justru memimpikan Hasna berada di bawah tubuhnya.

Dia bangkit, mengambil boxernya di lantai, lalu mengambil piyamanya. Dia keluar dari kamarnya menuju sebuah ruangan, kama tidur Azzam. Di kamar inilah dia bisa melihat Hasna dan Azzam, entah mengapa sekarang ia merasa ingin selalu di dekat Hasna.

"Sedang apa dia?"

"Apa aku hubungin saja? tapi aku mau menanyakan apa?"

"Oh iya, tanyakan saja perabotan dapur itu." Serkan merasa senang, namun senyumannya langsung pudar karena tidak memiliki nomor ponsel Hasna.

"Ya sudahlah, dini hari nanti aku mau kerumahnya." Ucap Serkan, dia berniat jam 02.00 akan ke rumah Hasna dan berangkat ke Turki dari rumahnya.

"Apa dia akan mengucapkan terimakasih pada ku?" Serkan membayangkan wajah Hasna yang tersenyum manis padanya.

1
Ma Em
Sabar Hasna kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan atas buah kesabaranmu jangan biarkan Alena menghina dan merendahkanmu lawan dia agar Alena tdk berani lagi merendahkanmu
Ma Em
Luar biasa
Evy
katanya diawal cerita...Alena tidak bisa hamil karena rahim nya sudah diangkat.. kenapa sekarang bisa hamil...aneh juga ini...
Ervina
Luar biasa
Surati
bagus
Safa Almira
suka
Safa Almira
keren
Rory prastara
d tunggu lanjutannya
Sativa Kyu
👍👍👍
Nenie Chusniyah
luar biasa
Happy Family
sendiri jahat tak ingat... haiihhhh
Happy Family
aku bacanya sekar dgn Hasnan... hahahahahaha
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
END... gak berasa.. tp keren..
Sandisalbiah
org yg terlalu serakah, menghalalkan segala cara utk tujuan nya dan parahnya selalu lupa utk bersyukur... Alena... hukum tabur tuai itu nyata adanya.. bahkan di RL...
Sandisalbiah
semua yg terjadi dlm hidupmu itu azab dr kelakuan untukmu.. jgn salahkan org lain.. introspeksi diri, Alena...
Sandisalbiah
Lha... yg kena tanggung.. jd emosian.. 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
dasar rubah licik.. jelas kau menolak Serkhan yg ingin mengingkari.. krn kau sendiri tau kalau kau tdk hamil.. tamu bulanan mu sudah datang tp niat licikmu menjerat Serkhan dgn bayi palsu alias hamil bohongan..
Sandisalbiah
menyimpan kebohongan hanya seperti mengaktifkan bom waktu... dan Alena.... kau harusnya menghitung waktu yg tersisa utk bom itu meledak...
Sandisalbiah
dan setelah mendengar itu kau masih tdk bersikap waspada maka habis lah Hasna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!