Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus menghindar
"Kalian kehilangan dia?!!"
BRAK!
Para pengawalnya menunduk dalam.
Laki laki bule yang berumur sekitar tiga puluhan langsung meninju keras meja kayunya dengan wajah merah karena sangat marah.
Dia teringat adiknya. Setelah berbulan bulan, dia baru menemukan titik terang kematian adiknya.
Calon istri yang dicintai, tapi malah menembaknya!
Bodoh memang!
Konyol!
Supir adiknya sudah menceritakan padanya setelah menghilang beberapa bulan karena takut.
Menurut sang supir, calon istri adiknya yang menembak adik tuannya itu
Setelahnya supirnya langsung dia tembak hingga ma ti, karena dirinya terlalu marah pada supir yang malah melarikan diri, bukan menolong adiknya saat kejadian.
"Tuan Dante, tapi kami sangat yakin, kalo gadis yang bersama kakek nenek itu sekarang ada di Jakarta," ucap pengawalnya memberanikan diri.
"Gadis itu siapa?" Dante tertarik.
Ngga mungkin dia. Bukannya sudah dikubur? bantahnya dalam hati.
"Kami juga belum tau siapa gadis itu, tuan. Sedang kami selidiki."
"Bodoh amat dia siapa?! Kalo ketemu, langsung habisi!" Dendam di dalam hatinya sudah bercampur dengan aliran darahnya.
Siapa pun yang ada hubungan dengan keluarga Leonel, harus ma ti!
Hatinya masih berdarah mengingat kematian adiknya yang sangat tragis.
Dia yang sedang menyiapkan acara untuk pertunangan keduanya, mengamuk sejadi jadinya ketika mendapat kabar kalo adiknya sudah tiada.
Apalagi adiknya terkena sejumlah tembakan. Yang paling fatal di bagian vitalnya. Jantung. Adiknya-Enrico meninggal di tempat kejadian.
Calon istri ja langnya juga begitu. Di punggungnya terkena.dua tembakan yang membuatnya meninggal dunia.
Dan yang paling mengejutkan saat dia tau calon besannya Leonel bersama istrinya juga meninggal dunia di hari yang sama.
Dante terus menyelidikinya dan merasa yakin ada banyak pihak yang terlibat. Tapi kasus itu ditutup dengan sangat rapat
Dante juga yakin, ada orang kuat yang sangat berpengaruh dalam kejadian di hari itu
Setelah membu nuh kakek nenek ja-lang itu, hatinya belum juga merasa puas. Dia merasa jalan ceritanya ada yang terpotong.
Bodohnya dia tidak secara detil menanyakan pada supir ke parat itu sebelum menghabisi nya wanya.
Dia ngga tau bagaimana detil peristiwanya secara komplit
Setelah berbulan bulan lamanya, semua rekaman yang jadi bukti sudah menghilang.
*
*
*
Cassie masih terpaku mendengar ucapan pengawalnya kalo opa omanya sudah tiada
Air matanya mengalir tiada henti melewati pipinya.
Padahal mereka baru saja bertemu. Hatinya baru saja merasa sangat senang karena ternyata dia masih punya keluarga. Sekarang mereka sudah ngga ada lagi.
Terlalu singkat, batinnya sedih. Hatinya terasa hampa.
Dia pun terjebak di negeri asing tanpa siapa pun yang dia kenali. Ditambah hilang ingatan membuatnya semakin sulit mengenali orang orang yang dulu mungkin mengenalinya.
Wajahnya juga sudah berubah. Ngga ada yang bisa mengenalinya.
"Apakah aku bisa menghadiri pemakaman opa dan oma?"
Salah satu pengawalnya menghembuskan nafas perlahan sebelum menjawab.
"Jangan, nona. Saat ini mereka sedang mencari nona. Kalo nona muncul di sana malah akan terlihat menyerahkan diri," cegahnya dengan suara berat.
Tapi ini memang misi terakhirnya dan teman temannya yang tersisa.
Nonanya harus selamat dan bjsa hidup dengan baik. Jauh dari segala ancaman
"Kami akan mengirimkan video acara pemakaman. Juga akan merekam wajah terakhir mereka," ujar pengawalnya memberikan alternatif lain.
Cassie menghapus air matanya dengan punggung tangannya sambil mengangguk.
Baiklah. Tidak buruk juga.
Kemudian dia membuka tas dari omanya. Memperhatikan foto foto yang ada di sana.
Ada foto seorang gadis yang sangat mirip dengan wanita paruh baya di sampingnya.
"Ini foto siapa?" tanyanya sambil menunjukkan foto itu
Baginya saat ini hanya para pengawalnya saja yang bisa dia percaya.
"Itu nona dan ibu nona."
"Tapi kenapa wajahku sekarang berbeda."
"Nyonya dan tuan besar terpaksa melakukan sedikit operasi pada wajah nona. Karena banyak orang yang mengincar nona karena papa nona, bos kami, dulu adalah ketua mafia. Setelah tuan Leonel, papa nona tiada, mereka membu nuh semua yang berhubungan dengan tuan Leonel," jelas pengawal itu membuat Cassie mulai mengerti.
"Nona harus rajin mewarnai rambut agar warna aslinya tidak tampak," sambungnya lagi.
Cassie menatap lagi foto suami istri yang dia yakini adalah papa dan mamanya.
Juga ada foto oma dan opanya.
Hatinya berdenyut sakit.
Kenapa dia harus kehilangan mereka secepat ini? Kenangan bersama mereka juga tidak bisa dia ingat.
Kemudian tangannya meraih foto laki laki yang sempat dia temui tadi.
"Nona harus menjauhi laki laki ini." Rupanya pengawalnya masih memperhatikan foto foto yang ada di tangan Cassie.
Cassie menoleh.
"Dia sejahat itu?" tanyanya pelan. Saat bertemu tadi, rasanya timbul penyangkalan di dalam hatinya
Kedua pengawalnya saling pandang.
"Nona harus menghindarinya untuk keselamatan anda."
Cassie mengangguk mengerti. Dia tidak bertanya lagi.
Foto itu langsung dia simpan, karena semakin lama dia pandangi, rasanya hatinya semakin keras menyangkal pernyataan pengawalnya.
*
*
*
Malik yang masih melihat sampai mobil itu pergi, tersenyum ketika mendengar panggilan Deva.
"Sudah lama, ya?"
"Baru sampai."
"Syukurlah."
Tujuan dia ke stasiun karena permintaan Deva yang minta dijemput.
"Katanya mau kencan?" kekeh Deva sambil membuka pintu mobil.
Malik hanya tersenyum tipis.
Ya, dia ada kencan.
"Sekarang ngga seru, Malik. Sean udah nikah. Ziyan dan kamu sibuk ngadiri kencan buta," omelnya.
"Kenapa ngga langsung nikah aja sama Vina?" canda Malik.
Deva mendengus.
"Maunya, sih, tapi ditolak terus," kekeh Deva.
Wajarlah, siapa juga bisa percaya. Bilangnya mau ngajak nikah, tapi fotonya dengan perempuan perempuan seksi masih seliweran di medsos, batin Malik mengkritik.
"Oh iya, Malik." Deva menatap adik sepupunya dengan ragu.
"Ada apa?" Malik masih santai menjalankan mobilnya.
"Aku bertemu perempuan yang cukup mirip dengan Liliana."
Malik ngga bereaksi terus saja menjalankan.mobilnya dengan santai.
Deva cukup bersyukur karena Malik tidak melakukan rem mendadak
Kisah cinta ngga sampai Malik dan Liliana sudah trending di keluarga besar mereka.
Walaupun banyak respon negatif.
"Dia model dan tergabung dalam agensi model yang sedang dikontrak di perusahaan."
Malik masih diam. Seolah ngga peduli.
Deva mengotak atik ponselnya. Saat mobil berhenti di lampu merah, Deva segera mengangsurkan ponselnya
"Mirip, kan."
Malik melihatnya sekilas.
Cukup mirip.
"Hanya saja warna rambutnya coklat yang agak gelap, dan bola matanya hitam," komen Deva.
Malik hanya mengangguk. Teringat perempuan yang hampir menabraknya.
Warna rambutnya pirang dengan bola mata berwarna hijau bening. Sangat kontras.
Mungkin karena warna bola mata itu membuat Malik jadi mengenang Liliana. Padahal wajahnya cukup berbeda.
"Datanglah besok ke perusaahaanku. Kamu bisa melihat dia lebih dekat."
"Buat apa?"
Deva jadi bingung juga untuk memberi jawaban
Buat apa?
Ya buat apa?
"Memangnya buat apa kamu repot repot memberitau Malik?"
"Mau buat patah hatinya ngga sembuh sembuh?"
Dewa, kembarannya sudah mengingatkannya.
Tapi Deva tetap melanggar.
Dia hanya ingin memastikan usaha Om Fazza yang mencarikan jodoh buat Malik tidak sia sia..... Itu saja.
aq nya ikutan deg²an.. ❤❤
DewaCs juga memantau Malik
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
ternyata gitu doang rencana konyol dante-hera... 🤣🤣🤣 kirain pakai acara jebak-menjebak adegan ranjang.../Facepalm//Facepalm/
Malik itu feeling nya tajem, karna cinta Malik tulus dan sudah mentok sama Liliana, seberubah apapun wajah dan nama Liliana,hati Malik tetap tertuju ke satu hati yaitu Cassie si Liliana asli ,
mungkin kalau orang selain Malik akan oleng juga melihat Liliana KW.
Hera Hera dah langsung ketahuan kan kalau kamu palsu,
malu ga malu ga malu ga...????
ya pasti malu lah,di tolak gitoh😂😂
maka nya mereka gk suka ama Hera
Hera mirip Elle
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Hera... Hera... sudahlah jadi anak baik aja, jangan mengharapkan sesuatu yg sudah jadi milik orang lain, udah bagus ku dah diterima di keluarga Bara, ga usah kebanyakan tingkah, bikin semua ilfil sama kamu nantinya
DinDit Itu Pacarku ngasih iklan