Perjalanan hidup seorang gadis yang terlahir dari rahim seorang wanita tuna susila.Memikul predikat sebagai anak seorang wanita malam membuatnya di kucilkan banyak orang.
Garis hidup yang kejam membawa sang gadis bertemu seorang pria matang.Pria penjudi yang sudah beristri,menaruh hati padanya dan berniat untuk menjadikan sang gadis malang sebagai istri keduanya.
Berbagai konflik pun bermunculan.Sisi lain dari kehidupan dua anak manusia yang berbeda latar belakang itu perlahan mulai terkuak...!
Bagaimanakah kisah mereka?
bagaimana nasib si anak wanita tuna susila....??
yuk....baca kisah lengkapnya...🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Sepanjang perjalanan.....
Didalam sebuah mobil mewah yang ditumpangi sepasang suami istri itu....
Mobil melaju dengan kecepatan sedang.Tak ada percakapan.Suasana terasa begitu hening.Bahkan alunan musik pun tak terdengar.Leon sibuk dengan gadgetnya,Fathur sibuk dengan kemudinya,sedangkan Aleta memilih membuang pandangannya ke arah luar jendela guna menghilangkan rasa suntuknya.
tak ...tak.....tak.....
"i just wanna live in this moment forever
'Cause I'm afraid that living couldn't get any better"
Suara itu terdengar begitu lirih namun mengalun merdu dari mulut Aleta.Wanita itu samar samar menyanyikan sebuah lagu sambil mengetuk ngetuk kan kuku jarinya di kaca mobil di sampingnya berirama.Sedangkan matanya masih menatap lurus ke arah luar jendela.Mengamati pemandangan pinggiran jalan raya yang nampak dipenuhi bangunan bangunan tinggi yang berjajar rapi
Leon menoleh ke arah sang istri,begitu pula Fathur yang nampak melirik dari kaca spion dalam mobil mewah itu.Rupanya nyanyian lirih Aleta berhasil memancing perhatian kedua pria dewasa beda usia tersebut.
"apa kau tidak bisa diam?"tanya Leon dingin.
Aleta yang asyik berdendang pun menoleh ke arah sang suami.Ia lalu menunduk dan memalingkan wajahnya mendapati raut wajah tegas dari Leon.
"maaf"ucapnya sambil membuang muka.
Leon menatap datar ke arah Aleta.Lalu kembali menatap lurus ke depan.
"kita berhenti di butik depan..."ucap Leon pada Fathur.
"baik tuan...."jawab Fathur hormat.
Aleta hanya diam.Entah kemana mobil itu akan membawanya,ia ikut saja.Yang penting ia aman bersama laki laki yang halal atas dirinya itu.
Tak lama perjalanan,mobil itu berhenti di depan sebuah butik dan salon mewah sesuai perintah Leon.
Fathur turun dari kursi kemudinya.Ia kemudian menuju pintu belakang mobil untuk membukakan pintu bagi sang tuan.
Leon pun turun.Pria berjambang itu bangkit lalu mengancingkan satu kancing jas nya sambil berdiri gagah di samping mobil mewah miliknya.Aleta turun dari mobil.Wanita cantik yang masih mengenakan piyama daster itu lantas mendekati sang suami dan berdiri di sampingnya.
"ikut aku"ucap pria itu dingin tanpa menoleh.
Aleta paham.Dengan penampilan yang masih acak acakan lantaran belum tersentuh air mandi,wanita itupun mengikuti langkah sang suami yang berada di depannya dengan setengah berlari.Mencoba mengimbangi langkah Leon yang terlalu panjang dan lebar bagi seorang Aleta Balqis Aqilah.
"selamat datang di butik kami tuan..."ucap seorang karyawan butik memberi sambutan saat laki laki beristri dua itu memasuki area butik.
Leon menghentikan langkahnya.Dengan gerakan sedikit kasar ia menarik Aleta yang berdiri dibelakang nya dan melemparkan tubuh ramping itu ke arah para karyawan butik.
"dandani bocah bodoh ini...!"ucapnya.
"baik tuan .."jawab para karyawan.
"tuan....saya........."Aleta menghentikan ucapannya.Ia yang ingin menolak perlakuan ini akhirnya diam dan mengurung kan niatnya untuk protes saat melihat wajah garang sang suami yang menatap nya dengan sorot mata mengerikan.
"mari nona...saya antar cari bajunya...."ucap para karyawan butik itu.
Aksi cari baju dan merombak penampilan Aleta pun dimulai.
Leon mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa tunggu di butik itu.Ia hanya diam sambil memperhatikan sang istri yang nampak pasrah mengikuti apapun yang para karyawan butik itu lakukan.Memilihkannya baju,tas, sepatu.Memoles wajahnya,merapikan rambutnya,dan sebagainya.
Satu sudut bibir Leon terangkat melihat adegan itu.Gadis itu benar benar polos dan kampungan..pikir Leon.
......................
Satu jam Leon menunggu.
Pria itu sudah mulai kesal.Ini sudah terlalu lama bagi seorang Leonardo Alfindo Ganada untuk sekedar duduk menunggu wanita dandan.Laki laki itu berkali kali berdecak kesal sambil melihat jam di tangannya.Hingga....
"tuan...."
Suara wanita yang mengalun indah itu berhasil membuat Leon menoleh ke arah sumber suara.Dilihatnya disana Aleta sudah berdiri di hadapan nya dengan baju,tas dan sepatu pilihan karyawan butik.Leon terdiam sejenak.Penampilan Aleta sederhana,namun terlihat manis dan anggun.Alami dengan polesan make up yang tak terlalu tebal.Tidak mengubah ciri khas seorang Aleta yang memang apa adanya dengan kecantikan nya yang natural.
Leon bangkit..
"Fathur...."ucap Leon.
Fathur yang sedari tadi berdiri di samping sang tuan pun mengangguk.
"baik tuan...."jawab laki laki itu paham.Ia pun segera pergi meninggalkan tempat itu menuju kasir untuk menyelesaikan pembayaran.
Seperginya Fathur....
Leon masih diam tak bergerak menatap datar Aleta dari atas sampai bawah.Aleta yang di tatap seperti itupun nampak celingukan.Apa ada yang salah dari penampilan nya?apa Leon tak suka dengan hasil make up dan baju yang ia kenakan?kenapa laki laki itu menatapnya tanpa ekspresi begitu?pikir Aleta.
Aleta nampak menunduk malu.Fathur datang dari kasir.
"sudah selesai tuan...."ucap laki laki itu.
Leon tak menjawab.Ia segera berbalik badan dan melangkah keluar dari dalam butik itu.Aleta dan Fathur hanya mengikutinya dari belakang.
Mereka pun segera menuju kantor tempat dimana Leon bekerja.
...****************...
Setengah jam perjalanan....
Mobil itu sampai di sebuah bangunan megah milik suami Aleta.Sebuah bangunan bertingkat tempat terlahir nya artis artis kenamaan di negara ini.Tempat bagi seorang Leonardo Alfindo Ganada meraup pundi pundi uang hasil kerja kerasnya.Usaha yang ia rintis dan ia besarkan bersamaan dengan hobi berjudi yang ia geluti.
Leon segera turun dari mobilnya.Seperti biasa,Aleta hanya mengikuti langkah suaminya itu dari belakang.
"selamat pagi tuan...."ucap para karyawan karyawan itu memberi salam pada sang tuan.
Aleta hanya menunduk di belakang Leon.Para karyawan itu nampak menatap sinis sekaligus penuh tanya ke arah Aleta
Gundik mana lagi yang kini dibawa Leon masuk ke kantornya?pikir para karyawan itu.Mengingat Leon adalah sosok laki laki yang dikenal begitu sering bergonta ganti pasangan,membuat para karyawan itupun sebenarnya tak kaget dengan kedatangan wanita wanita cantik di kantor itu.Kalau bukan jalaang yang di sewa bosnya,ya calon artis baru yang minta di orbitkan dengan jalur instan,yaitu menemani sang produser.
Aleta mencoba acuh,ia terus berjalan mengikuti langkah suaminya hingga masuk ke dalam lift dan menuju ke ruang Leon yang berada di lantai lima.
"selamat pagi tuan...."ucap Tami sang sekretaris.
Aleta menatap sejenak penampilan wanita berambut panjang itu.
"ini karyawan apa temen nya ibuk ...kok gini amat penampilan nya?"pikir Aleta.
Tami hanya menatap sinis ke arah Aleta.
Leon tak peduli,ia membuka pintu ruangan nya, kemudian mengangkat tangannya pertanda menyuruh Aleta untuk masuk ke dalam nya.Aleta pun menurut.Wanita itu masuk ke dalam ruangan sang suami terlebih dahulu.Sedangkan Leon .....
"Fathur....."ucap Leon dengan wajah datar pada sang asisten setelah Aleta masuk ke dalam ruangan.
"saya tuan..."jawab Fathur.
Leon menoleh ke arah Fathur....
.
.
.
.
"selidiki Max...."ucapnya dengan sorot mata tajam ke arah pria dua puluh enam tahun itu.
Fathur mengangkat dagunya.Ia pikir Leon tak menyadari gelagat aneh Max dan Aleta.Ternyata ia salah.Leon sudah mencurigai Max sejak awal saat kemarin Aleta yang tiba tiba menangis di dalam kamar saat Leon pulang kerja.Ia juga makin curiga saat Aleta terlihat begitu takut dan gemetar saat bertemu Max dalam perjalanan menuju gudang untuk tidur bersama sang ibu.
Puncaknya,saat Aleta mencurahkan segala keluh kesahnya pada Sarah.Leon mendengar semua pembicaraan itu.Ia yang semula berniat menyusul Aleta dan membawanya ke kamar pun mengurungkan niatnya saat mendengar tangisan istri keduanya itu.Ia akhirnya memilih kembali ke kamar dan mengambilkan selimut untuk sang istri.
Dan pagi tadi, ia pun mencoba mengintrogasi Aleta,dengan menanyakan apa yang Aleta dan ibunya bicarakan semalam di gudang.Alih alih menceritakan semuanya,Aleta hanya bungkam.Sangat bodoh...!dan pengecut....!pikir Leon.
...----------------...
Selamat pagi....
yuk.... dukungan dulu..🥰
sukses selalu thor 👍👍🙏🙏🙏
krna sudah ksh hiburan disela2 capeknya hidup