JANGAN DI BOM LIKE PLISSS 😘🥰
Dhev si duda dingin dan tidak berperasaan akhirnya bisa jatuh cinta lagi dan kali ini Dhev mencintai gadis yang usianya jauh lebih muda.
Dhev, Nala dan Kenzo. Di dalam kisah mereka terdapat kesedihan masa lalu dan harapan untuk hidup bahagia.
Mampir? Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan gift/votenya, ya. Terimakasih 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Dhev Dan Arnold
Mendengar nama Arnold membuat Dhev teringat dengan masa lalunya. Di mana Dhev sangat membenci Arnold yang telah mengkhianatinya dengan diam-diam menyukai Ana.
"Sahabat macam apa dia," gerutu Dhev.
Dhev melanjutkan pekerjaannya dan baru saja membuka berkas yang diantarkan oleh asistennya itu, ponsel Dhev sudah bergetar.
Dhev melihat Amira yang menghubungi. Dhev menerima panggilan itu.
Belum sempat bertanya, Dhev sudah mendapat omelan dari ibunya.
"Kamu gimana, sih. Bukannya anterin Nala pulang kenapa ditinggal di jalan?"
"Astaga, Mah. Anak itu sudah besar, sudah bisa pulang sendiri, sudah bisa jaga diri sendiri, sudah, Dhev sangat sibuk dengan pekerjaan."
Setelah itu Dhev menggeser tombol merah di layar ponselnya, Dhev memijit pelipisnya.
"Kalau gadis itu tanggung jawab Mamah, kenapa harus aku yang menjaga dan antar jemput? Bikin pusing saja!" gerutu Dhev.
Dan siang ini, Dhev ada janji temu dengan klien, asistennya membuat jadwal makan siang bersama di sebuah restoran.
Asistennya mengetuk pintu dan Dhev yang sudah mengerti itu segera bangun dan membuka pintu. Lalu, keduanya berjalan keluar ke tempat yang mereka tuju.
Di perjalanan, Dhev tidak sengaja melihat Nala, Kenzo dan Arnold.
"Arnold!" geram Dhev saat melihat Arnold mulai kembali mengusik keluarganya. Walau pun Dhev membenci Kenzo, tetapi Dhev juga tidak akan mungkin membiarkan Ken dalam bahaya.
Dhev meminta pada asistennya untuk menepi dan Dhev berjalan cepat tak menghiraukan kendaraan yang berlalu lalang.
"Woi! Cari mati lo, ya!" gerutu seorang pengendara motor yang harus mengerem mendadak saat Dhev tiba-tiba menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri.
Begitu juga dengan pengendara lain, ada yang membunyikan klakson dan menunjuk-nunjuk Dhev yang sama sekali tak menghiraukan orang lain.
Kedatangan Dhev yang tiba-tiba menyeret Kenzo dan Nala itu membuat es krim cone yang mereka pegang itu jatuh.
"Apaan, sih!" Nala reflek mengibaskan tangan Dhev yang bersikap kasar.
Begitu juga dengan Kenzo, Ken menyalahkan Dhev yang membuat es krimnya jatuh.
Sementara Arnold terkekeh dengan apa yang dilihat, pria yang semula duduk di bangku plastik itu bangun dan menepuk bahu Dhev yang sudah membelakanginya.
"Dhev, Dhev. Masih saja kamu bersikap arogan!"
Dhev yang mendengar itu pun segera melepaskan Nala dan Kenzo dari tangannya.
"Masuk ke mobil!" perintah Dhev dan Nala yang mengerti keadaannya sedang memanas itu tak membantah dan menuruti ucapan Dhev.
"Untuk apa kamu mendekati anakku?" tanya Dhev, ia menatap datar Arnold yang dulu pernah menjadi sahabatnya.
"Yakin dia anak kamu?"
"Jangan macam-macam! Jaga ucapan mu!" kata Dhev yang tak dapat menerima ucapan Arnold, Dhev menarik kerah kemeja pria itu.
Dhev segera melepaskan cengkraman itu saat Doni datang, Doni yang sebagai asisten Dhev itu mengingatkan kalau tidak ada waktu untuk berkelahi.
"Jauhi keluarga ku!" ucap Dhev seraya melepaskan kerah kemeja itu.
Sementara Arnold merasa senang dan bahagia melihat Dhev yang mulai terpancing emosi.
Dhev yang baru saja masuk ke mobil itu membanting pintu dengan sangat keras membuat Nala merasa takut, sementara Kenzo yang sudah terbiasa itu hanya diam saja. Memilih untuk mengabaikan ayahnya.
"Dengar, kamu dibayar untuk menjaga Kenzo. Jauhi orang-orang yang tidak kamu kenal!" ucap Dhev dengan nada tinggi tanpa melihat ke belakang.
"Tapi-" Baru saja Nala membuka mulut ingin mengatakan kalau pria itu mengenal keluarganya dengan baik dan Dhev sudah memotong ucapan Nala.
"Saya tidak mau dibantah!" bentak Dhev membuat Nala terdiam seketika.
"Aku kan orang baru, masih belum banyak mengenal keluarga Bu Amira," batin Nala, matanya sudah berkaca.
****
Ririn memilih pulang dan mengurung dirinya di kamar.
"Anak tidak tau diuntung, pulang juga kamu! Apa uang yang kamu bawa udah habis!" Adelia memarahi Ririn, bahkan Adelia sama sekali tak memperhatikan wajah anaknya yang memar.
Terlebih lagi, Adelia tidak bertanya dengan apa yang terjadi. Ririn kembali merasa kalau dirinya tidak pernah diperhatikan dan sekarang mendapatkan perlakuan buruk dari orang asing. Bahkan Ririn merasa malu untuk bercerita dan memilih untuk memendamnya sendiri.
"Aaaaaaa!" Ririn berteriak menyibakkan benda yang berada di meja rias.
Adelia mengira Ririn mengalami masalah dengan Darwin. "Awas aja kamu Darwin, bukannya bawa anak saya pulang tapi malah melindunginya dan membantunya bersembunyi!"
****
Di rumah Amira. Setelah mengantarkan Dhev bertemu klien, sekarang Doni mengantarkan Nala dan Kenzo pulang sesuai perintah Tuannya.
Selama perjalanan, Kenzo selalu diam walau Nala sudah berusaha mengajaknya untuk berbicara.
Karena tidak ada respon dari Kenzo, Nala memilih untuk diam, memberikan waktu untuk Kenzo sendiri dengan pikirannya.
Kenzo sekarang turun dari mobil, membanting pintu mobil mewah ayahnya.
Tidak ada waktu untuk anaknya, bahkan Kenzo juga merasakan kebencian dari ayahnya yang hanya tau memarahinya.
Amira yang berdiri di pintu itu bertanya pada Nala, terlihat Nala baru saja turun dari mobil dengan membawakan tas Kenzo.
"Ada apa?" Amira mengira kalau Kenzo merajuk pada Nala yang baru dikenalnya.
Mendengar pertanyaan itu, Nala pun menjawab dengan yang sebenarnya.
"Laki-laki yang tadi kita lihat itu?" tanya Amira seraya mengajak Nala untuk masuk.
Nala menjawab dengan menganggukkan kepala.
Amira pun menjelaskan kalau hubungan Dhev dan Arnold tidak baik. Amira juga mengingatkan Nala untuk menjaga jarak dengan pria yang bernama Arnold.
Nala yang penurut itu hanya mengiyakan tanpa bertanya lagi.
Dan ternyata keberadaan Nala yang diketahui sebagai pengasuh Ken itu membuat Nindy bertanya, mengapa Amira bisa sedekat itu dengan Nala.
Nindy yang sedang bersantai di ruang tengah itu memperhatikan Nala dan Amira yang terlihat seperti ibu dan anak.
"Siapa sih, dia."
Nindy bertanya dalam hati dan kembali fokus pada ponselnya.
****
Di rumah itu, Nala hanya mengurus semua keperluan Kenzo, dari mencuci baju Ken, menyiapkan baju yang akan di pakai, menyiapkan makanan apa yang Ken inginkan.
Sekarang, Nala menyiapkan baju ganti Ken yang sedang mandi sore, Nala menganggap Kenzo yang sebagai anak kecil itu belum mengetahui kalau Kenzo akan merasa malu apabila ada yang melihatnya setelah mandi.
Kenzo yang melilitkan handuk di pinggangnya itu berteriak saat melihat Nala masih ada di kamar.
"Kamu ngapain masih di sini? Cepat keluar!" kata Kenzo yang kemudian kembali masuk ke kamar mandi.
"Kenapa? Yakin nggak butuh apa-apa lagi?" tanya Nala seraya mendekat dan membuka pintu kamar mandi.
"Jangan, aku sudah besar, malu tau!"
Mendengar itu, Nala sedikit terkekeh. Sekarang, Nala mengerti mengapa Kenzo mengusirnya keluar.
"Baiklah, saya akan menunggu di luar, ya," kata Nala yang kemudian keluar dari kamar Kenzo.
Dengan cepat Nala dapat mendekati dan menyentuh hati Kenzo. Apa yang Nala lakukan sampai Kenzo bisa secepat itu luluh.
Tentu saja tidak mudah bagi Nala untuk mendekati Ken. Tetapi dengan kesabaran dan ketulusan Nala yang tak mudah menyerah membuat Kenzo akhirnya mulai sedikit luluh.
Bersambung.
Wah ada masa lalu seperti apa ya antara Dhev dan Arnold?
Jangan lupa untuk Vote/gift, klik like, love dan tinggalkan jejak komentar mu, ya!
Terimakasih sudah membaca ☺