Di sebuah Galaksi, tepatnya di atas Planet terbesar yang ditumbuhi oleh banyak rerumputan.
Terlihat seorang pemuda tengah berdiri menatap Awan Reinkarnasi, pemuda itu ialah, Dewa Angin, Feng Shan Jian.
“Semuanya terbunuh, perang antar planet benar-benar membunuh semuanya.” Feng Shan berkata dengan nada sedih.
“Awan ini, Konon dapat membawa seseorang menemukan kebahagiaan yang dicari. Semoga di kehidupan selanjutnya, aku bisa membuat sebuah keluarga besar dan membawa keseluruhan keluarga naik ke atas.”
Feng Shan Jian mengucapkan sumpah tersebut dengan keras. Dia memasuki awan reinkarnasi dan menghilang dalam sekejap.
Silahkan ikuti, Perjalanan dari Dewa Angin.
(Note : Author Masih Pemula Fantim. Jadi banyak kesalahan dan pastinya perlu revisi.)
Update 2 kali sehari, Waktu tidak menentu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusayni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
[Chapter 18.]
[Jalan yang dipilih.]
[Silahkan Dibaca.]
Kediaman Patriark Klan Xiao, tepatnya di belakang kediaman. Terlihat tiga sosok turun dari tebing atas. Ketiga sosok itu adalah Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui. Mereka telah tiba di kediaman selepas berlatih dan bertarung di kedalaman hutan Xiji.
“Ayo masuk ke dalam, juga lebih baik kita beritahukan kepada Ibuku, agar disampaikan kepada Ayahku sang Patriark Klan Xiao.” Ning Que dan Ning Shui hanya mengangguk mendengar ucapan Xiao Fan. Kemudian, mereka bertiga masuk ke dalam Kediaman.
“Kami pulang.” Xiao Fan berkata dengan lembut, diikuti oleh Ning Que dan Ning Shui. Kemudian, sosok wanita paruh baya keluar dari dapur. Wanita itu adalah Gu Lin, Ibu dari Xiao Fan. Dia keluar dan melihat ke arah Putranya dan kedua Putri Ning. Gu Lin mengerutkan keningnya seketika.
“Kalian bertiga, apakah habis membunuh seorang manusia?” Gu Lin bertanya dengan serius, tatapan dirinya menajam seakan mengisyaratkan, cepat jawab atau Ibu akan marah. Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui menyadari hal itu. Xiao Fan tersenyum, sedangkan kedua Putri Ning menundukkan kepalanya.
“Itu benar, Bu. Namun, biarkan kami ceritakan selepas makan.” Gu Lin masih tajam, dirinya tidak tahu harus bereaksi apa. Namun, dia menggelengkan kepalanya dan menatap pakaian mereka serta aroma yang keluar dari tubuh mereka.
“Kalian mandilah dulu, Ibu akan menyiapkan makanan terlebih dahulu.” Xiao Fan mengangguk menyetujui ucapan Ibunya. Dia dengan cepat pergi ke kamar mandi, Ning Shui dan Ning Que menunggu Xiao Fan selesai mandi.
***
Beberapa menit kemudian, Xiao Fan dan kedua Putri Ning selesai mandi dan makan. Mereka sekarang duduk di kursi makan dan menatap ke arah Gu Lin yang sedang menunggu jawaban. Xiao Fan menghirup nafas dan membuangnya, dia kemudian mulai bercerita.
Gu Lin mendengarkan cerita dari Xiao Fan, dia tidak menyangka bahwa ketiganya akan dikepung oleh pembunuh. Pos keamanan kemungkinan tidak menyadari hal itu. Gu Lin terus mendengarkan sampai akhirnya Xiao Fan mengungkapkan siapa pengirim pembunuh tersebut.
“Dari seluruh analisaku, Klan Mu adalah pengirim dari sepuluh pembunuh tersebut, Bu.” Xiao Fan berkata dengan tatapan serius. Gu Lin menaikkan alisnya, dirinya benar-benar baru kali ini melihat putranya serius. Gu Lin memegang dagunya untuk berfikir sebentar.
“Jika kau bilang Klan Mu yang melakukan, Ibu tidak tahu. Terpenting satu hal, kalian sudah merasakan membunuh seseorang, yang artinya kalian sudah memilih jalur Kultivator nyata. Ingat satu hal pesan dari Ibu, jangan sampai dirimu terlelap dan terus membunuh orang dengan cari membabi-buta. Jika itu terjadi, kalian sendiri akan kubunuh di tempat.”
Aura tekanan meletus dari tubuh Gu Lin. Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui terkejut, mereka benar-benar merasakan sedang di tatap olen Induk Binatang Buas. Xiao Fan sendiri baru menyadari akan kengerian hal itu, dia belum pernah merasakan Aura tekanan mirip seperti Ibunya.
‘Apakah ini Aura tekanan seorang Ibu? Dikatakan dari barat sampai timur, Ibu adalah Singa Betina terkuat yang menjelma menjadi Malaikat. Ini benar-benar mengerikan, ini lebih mengerikan dibandingkan Aura para Dewa.’ Xiao Fan berfikir dengan cepat. Dirinya akhirnya paham seberapa mengerikan Ibunya.
Xiao Fan, Ning Que, Ning Shui dengan cepat menganggukkan kepalanya. Mereka bertiga menjadi patuh sekarang. Kemudian Aura tekanan Gu Lin menghilang bertepatan dengan pintu rumah yang terbuka secara kasar.
“Gu Lin, apa yang terjadi? Siapa musuhnya?” Xiao Feng datang dengan teriakan, dia benar-benar khawatir dengan istrinya. Bukan karena Istrinya akan kalah melawan musuh, akan tetapi dia khawatir akan bertarung dan meratakan Klan Xiao secara langsung.
“Tidak apa-apa, hanya saja mereka bertiga sudah memilih jalur Kultivator nyata.” Xiao Feng mendengar kalimat akhir Gu Lin tertegun. Hanya dengan kalimat Kultivator nyata, Xiao Feng langsung mengerti. Dia menatap serius ke arah Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui.
“Ceritakan, bagaimana kalian membunuh seorang manusia?” Xiao Feng bertanya dengan serius kali ini. Xiao Fan kemudian menceritakan dari awal kembali, Xiao Feng mendengar cerita dengan fokus tinggi. Ketika Xiao Fan selesai menceritakan keseluruhan kejadian tersebut, dia juga mengungkapkan siapa sebenarnya yang mengirim para pembunuh tersebut.
“Bjingn Mu, mereka ternyata benar-benar berkhianat terhadap Kerajaan.” Xiao Feng benar-benar marah sekarang. Dirinya menatap ke arah Xiao Fan, Ning Que, dan Ning Shui. Dia menenangkan fikirannya sebelum berkata sesuatu.
“Kalian sudah memilih jalan Kultivator nyata, berarti kalian harus siap dalam bahaya apapun. Jangan sampai kalian menyesalinya, karena ini pilihan kalian sendiri.” Xiao Feng berkata dengan nada tenang, akan tetapi serius. Dia berdiri dan pergi ke luar menuju ke Kediaman Utama Klan Xiao.
Xiao Feng perlu mengirimkan kabar tersebut terhadap Kerajaan Ning, akan tetapi untuk pengkhianatan dirinya perlu bukti. Xiao Feng akan mengirim terkait dua Putri Ning yang memilih jalur Kultivator nyata.
Xiao Fan menatap ayahnya, dirinya turun dari kursi makan. Dia berbalik menatap ke arah Ning Que dan Ning Shui. Selepas itu, Xiao Fan menatap ke arah dapur dan berkata dengan suara sedikit keras. “Bu, aku akan keluar sebentar.”
“Kalian berdua tetaplah di rumah.” Xiao Fan berkata dengan tegas. Dirinya keluar dari kediaman Patriark Klan Xiao meninggalkan Ning Que dan Ning Shui kepada Ibunya. Gu Lin yang berada di dapur mengerutkan keningnya dan mengabaikan tingkah putranya yang aneh terlebih dahulu.
Ning Que dan Ning Shui menatap ke arah punggung Xiao Fan. Mereka ingin ikut, akan tetapi mereka takut itu adalah hal penting bagi Xiao Fan. Gu Lin merasakan perasaan kedua Putri Ning, dirimu tersenyum dan berkata tanpa menatap kedua Putri Ning tersebut. “Kejarlah, tapi jangan sampai ketahuan.”
Kedua Putri Ning mengangguk dengan patuh. Keduanya saling menatap dan pergi menuju ke arah Xiao Fan pergi. Mereka mengikuti Xiao Fan secara diam-diam agar tidak diketahui oleh Xiao Fan. Gu Lin menggelengkan kepalanya melihat hal itu dan melanjutkan memasaknya.
***
Xiao Fan berjalan dengan tenang, dirinya berjalan menuju ke arah tempat Informan miliknya berada. Dia menyusuri pasar dan berbelok di setiap gang. Kedua Putri Ning sempat terkecoh akan tetapi mereka bisa dengan cepat mengetahui lokasi Xiao Fan kembali berkat Ning Que.
Ning Que dapat melacak aroma tubuh, berkat Roh Elemen miliknya. Hal itu memudahkan dia dalam mengejar musuh maupun menguntit seseorang. Kedua Putri Ning terus berjalan mengikuti Xiao Fan mereka akan menjaga jarak beberapa meter agar tidak masuk ke dalam deteksi Xiao Fan.
Xiao Fan sendiri tiba di dekat perbatasan Klan Xiao dan Mu, dirinya menatap sekeliling dan menemukan rumah yang dirinya cari. Dia menatap dengan tenang, sampai akhirnya dia menyadari ada seseorang yang mengikuti dirinya.
“Keluarlah, siapa kalian?” Xiao Fan bertanya dengan dingin. Area tempat itu sangat sepi dan jarang ada yang lewat. Xiao Fan tahu ada yang mengikuti dirinya. Kemudian, keluarlah kedua Putri Ning tersebut. Mereka keluar dan menatap ke arah Xiao Fan.
“Fan’er / Fan Ge.” Ning Que / Ning Shui berkata bersamaan. Xiao Fan menatap keduanya dengan rumit. Dirinya tidak ingin rahasia informan miliknya diketahui publik. Ning Que dan Ning Shui takut Xiao Fan marah.
“Kenapa kalian mengikutiku? Bukankah sudah kubilang untuk tetap di rumah?” Xiao Fan bertanya dengan nada serius. Ning Que dan Ning Shui saling menatap dan menunduk. Keduanya benar-benar merasa bersalah karena tidak mendengar ucapan dari Xiao Fan.
“Kami...” Kedua Putri Ning membuka mulutnya dan bingung harus berkata apa. Xiao Fan melihat hal itu menghela nafas. Dia benar-benar tidak menyangka kedua Putri di depannya, benar-benar tidak bisa tidak ikut campur dalam masalah.
“Kau tahu, selepas ini akan menjadi rahasiaku pribadi. Apakah kalian yakin akan mengikutiku?” Xiao Fan bertanya dengan tenang. Dirinya tidak masalah untuk kedua putri di depannya. Xiao Fan memiliki firasat keduanya tidak akan mengungkapkan rahasia dirinya.
Ning Que dan Ning Shui saling menatap, keduanya telah bersama dengan Xiao Fan selama ini. Bagaimanapun mereka tidak masalah dengan laki-laki di depannya. Kedua Putri Ning menatap Xiao Fan penuh dengan tekad. “Kami siap, bahkan menjadi istrimu juga siap.”
Xiao Fan terkejut dengan jawaban keduanya, apalagi mendengar kata menikah, dirinya benar-benar terkejut. Dia tidak menyangka akan mendapatkan jawaban seperti itu. Juga dia menatap ke arah Ning Shui, bagaimana anak kecil seumuranku bisa mengetahui arti menikah?
Xiao Fan menggelengkan kepalanya, dia menghela nafas panjang. Kemudian, dirinya menatap ke arah Ning Que dan Ning Shui. Xiao Fan lalu berkata, “Kalau begitu, tolong rahasiakan. Juga untuk jawaban akan menikahi kalian atau tidak. Itu aku akan pilih ya, akan tetapi itu akan berubah ketika kalian mencintai orang lain nantinya.”
Xiao Fan tidak memaksa, dia sebenarnya senang jika dia memiliki istri kedua Putri Ning nantinya. Bagaimanapun juga, tujuan dirinya bereinkarnasi salah satunya adalah membuat keluarga besar. Dia juga tidak ingin memaksa mereka berdua untuk menjadi istrinya. Karena menikah atas dasar paksaan, paling tidak disukai oleh Xiao Fan.
“Kalau begitu, ayo masuk.”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, Vote, dan tip koinnya.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thank you Minna-san.