NovelToon NovelToon
Calon Istriku Musuhku

Calon Istriku Musuhku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Chicklit
Popularitas:118.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Arya Gunadi Aksa (28 tahun) di suruh pulang ke tanah air. Ia berpikir sang ayah akan memberikan jabatan yang menjanjikan di perusahaan milik keluarganya ternyata kenyataannya berbeda. Ia di paksa mendekati dan membuat putri pesaing bisnisnya jatuh cinta.

Rania Hadinata (26 tahun) wakil CEO HK Grup, dia putri tunggal Reno dan Mischa.

Arya berpura-pura menjadi asisten pribadi Rania, agar semakin dekat nyatanya misi belum selesai dilakukan. Penyamaran yang dilakukan Arya terbongkar bahwa selama ini dirinya adalah putra dari orang kaya juga.

Ancaman apa yang dilakukan Arya, sehingga Rania mau menerima pria itu?

Nadia Maharani, wanita egois ia mantan kekasih Aryo. Ia sengaja mendekati keluarga Gunadi untuk membalas dendam. Namun, usahanya selalu digagalkan seorang pria tampan dan pengusaha muda ketika ia ingin melampiaskan dendamnya kepada sepasang suami istri.

Cerita ini lanjutan dari novel yang berjudul 'Salah Jatuh Cinta'.

Ikutin kisahnya... Selamat Membaca 🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Kau Ingin Kita Memulainya?

Menjelang siang hari, keduanya tiba dikediaman Gunadi. Arya mengenggam erat tangan istrinya, Rita menyambutnya dengan suka cita, ia memeluk menantunya.

Hari ini, semua berkumpul di rumah Gunadi. Tak ketinggalan Nadia calon istri Aryo, ia nampak tidak menyukai kehadiran Rania.

Gunadi, bersiap cuek dan biasa saja dengan kehadiran Arya dan Rania.

"Kebetulan kalian datang, Mama masak banyak hari ini," Rita mengajak anak dan menantunya bergabung di meja makan.

"Wah, memangnya ada acara apa Mama masak sebanyak ini?" tanya Arya melihat menu makanan terhidang di meja makan.

"Tidak ada acara apa-apa, cuma ingin masak saja. Ayo, duduk!" Rita mempersilakan.

Arya menarik kursi untuk istrinya dan ia duduk disebelahnya.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Gunadi.

"Baik, Pa." Jawab Arya.

"Papa ada pekerjaan untukmu tapi di bagian lapangan, apa kau mau?" tawar Gunadi.

"Terima kasih, Pa. Tapi, istriku sudah memberikan pekerjaan untukku," jawab Arya tersenyum.

"Benarkah? Mama senang mendengarnya," sahut Rita.

"Memang, kerja bagian apa?" tanya Aryo.

"Rania mempercayaiku memegang tiga bisnis sekaligus. Ada rental mobil, restoran dan toko roti," jawab Arya bangga.

"Oh, ya. Hebat dong, baru nikah beberapa minggu sudah di berikan kepercayaan," ujar Aryo.

"Arya juga akan membantu aku di HK Grup sebagai wakil Presdir," sambung Rania.

Arya tak percaya istrinya akan berkata hal demikian.

"Semudah itu, mempercayai orang yang baru di kenal," celetuk Aryo sambil mengunyah makanannya.

"Ya, karena di suamiku. Jadi ku percaya padanya," ucap Rania.

"Terima kasih, Rania. Sudah mempercayai Arya di perusahaan milik keluargamu," Rita melirik suaminya.

"Sama-sama, Ma." Rania tersenyum.

"Kalau Arya yang memegang semua bisnis, jadi kau kerja apa?" Nadia bertanya sinis.

"Aku tetap di belakang suamiku, dan tentunya sebagai istri ku tetap melayaninya dengan baik. Bukan begitu sayang?" Rania menatap suaminya dengan senyum.

"Ya, tentunya. Istriku ini wanita yang hebat," ucap Arya bangga.

"Mama senang kalian berbahagia," ucap Rita.

"Terima kasih, Ma!" sahut Arya.

"Bagus itu artinya aku tidak perlu repot mencampakkannya," batin Gunadi.

-

"Aku tak menyangka, aktingmu luar biasa," ucap Arya pada istrinya di dalam mobil.

"Aku tidak berakting, ku serius dengan ucapanku tadi," ujar Rania.

"Jadi, kau menyerahkan perusahaan HK Grup padaku?"

"Hanya menjalankan, perusahaan akan tetap diberikan kepada anak-anakku kelak," jawab Rania.

"Apa kau menginginkan seorang anak?"

"Setiap orang menikah pasti menginginkan anak."

"Apa kau ingin kita memulainya?" tanya Arya bersemangat.

Rania terkekeh mendengar pertanyaan suaminya. "Kenapa kau begitu semangat?"

"Bukankah kau menginginkan seorang anak?"

"Iya, aku menginginkan anak tapi tidak sekarang juga. Apa lagi kita belum terlalu kenal," jelas Rania.

"Kita jalankan saja hubungan ini pelan-pelan," ucap Arya mengelus rambut istrinya dengan tangan kirinya.

-

-

Selesai makan malam bersama dan berbincang sejenak dengan Ayah Reno. Rania dan Arya kembali ke kamar.

Arya mendekati istrinya yang sedang memainkan ponselnya. "Kenapa Ayah tidak menikah lagi?" Arya bertanya lagi padahal sebelumnya ia sudah pernah menanyakan hal yang sama.

"Ayah ingin menebus kesalahannya," jawab Rania.

"Apa kesalahannya?"

"Tidak tahu!"

"Apa kau tahu kisah cinta kedua orang tuamu?"

"Tidak," Rania menggelengkan kepalanya.

"Kau tahu, hanya ibumu yang mencintai ayahmu," ucap Arya.

Rania meletakkan ponselnya di atas nakas lalu menatap suaminya. "Kenapa kau bisa mengatakan seperti itu?"

"Papa Rayyan memberi tahu aku," jawab Arya.

"Jadi, menurutmu ayah tidak mencintai ibuku?"

"Awalnya sih, mereka menikah karena terpaksa. Ibumu sangat mencintainya. Namun akhirnya ketika beliau meninggal, ayah merasakan kehilangan," jelas Arya.

"Kenapa ayah tak pernah bercerita?" mata Rania tampak berkaca-kaca.

"Mungkin dia tak ingin kau menyalahkannya," tebak Arya.

Rania terdiam dan air matanya mulai menetes.

Arya menghapus air mata istrinya dan mendekapnya. "Aku tidak mau kejadian kita seperti ayah dan ibumu, menyadari saling mencintai setelah tiada," ucapnya.

Rania semakin kencang menangis. "Ibu!"

"Hei, sudah jangan menangis. Bagaimana kalau ayah dengar kau menangis? Aku juga yang disalahkan," protes Arya.

Rania memukul dada suaminya pelan, "Makanya jangan buat aku bersedih!"

"Baiklah, aku tidak akan buatmu bersedih!" Arya mengecup kening istrinya.

"Apa kau mencintaiku?"

Deg...

"Hei, kenapa diam? Apa kau mulai mencintaiku?" tanya Rania sekali lagi.

"Saat ini belum, tetapi ku merasa nyaman denganmu," jawabnya.

"Apa karena kau kasihan padaku?" Rania mendongakkan kepalanya.

"Mungkin," jawab Arya asal.

"Ih, kau jahat!" Rania mendorong tubuh suaminya.

Arya dengan cepat menarik tubuh istrinya dan memeluknya mata keduanya saling memandang. Perlahan, Arya menurunkan sedikit kepalanya dan mengecup lembut bibir Rania.

Rania tak menolaknya, ia hanya diam menikmati kecupan singkat dari Arya. Perlahan tangan Arya membuka satu persatu kancing piyama yang dikenakan istrinya hingga tampak bagian yang indah.

Tangan Arya perlahan mulai menyentuh bagian dada membuat Rania memejamkan matanya. Arya kembali mendaratkan bibirnya di bibir sang istri dan menciumnya dengan lembut.

Perlahan ia merebahkan tubuh Rania dan menindihnya, dan terjadi perang kenikmatan hingga menjelang dini hari.

1
a
ceritanya menarik juga
Mas Oyee
lanjutin thor
Mas Oyee
mantap thor
Mas Oyee: oke..
Mas Oyee: sama sama.. tetep semangat 👍
total 3 replies
Tuti Hayuningtyas
mudah2han ingat ya thooooorrrr
kacian😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Rierie Laida
mantap thor
Rierie Laida
mantap thor...
Iwan Setiawan
lanjut tor
Mami AL
Hai semua..
Aku update dari tadi pagi, cuma lagi menunggu proses review..

Harap sabar menunggu..

Terima Kasih 🌹
Har Yanto
thor
Anik Sriwahyuni
bagus 👍
Reni Anjarwani
lanjut thor semangat upnya
Mami AL
Selamat Membaca 🌹
Mas Oyee
lanjutkan dngan semangat author
Mariyono Riyon
mantap
blouses and houses
Debest banget lahh ini karya bikin mood aku sebagus itu!!
Mas Oyee
Lets go
Mas Oyee
lanjutkan 😁
Mami AL
Sambil menunggu update, kalian bisa baca karyaku yang lainnya..

Mengejar Cinta si Tampan..
Mas Oyee
lanjut dong thor
Mami AL
Selamat Membaca 🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!