Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Ayah dan Ibu melayani Rendra dan Roy,sementara Karina hanya termenung membelakangi Cheri dan Rendra,Roy hanya bisa diam karena juga merasa bersalah.
Rendra mencoba bertanya kepada Cheri tentang Ibunya,Cheri banyak cerita kepada Rendra jika Ibu sangat cerewet,Ibu juga sangat kuat karena selalu melindungi Cheri.
"Sekarang habiskan dulu sarapan Cheri biar Ibu tidak cerewet lagi."kata Rendra
"Apa paman juga teman Ibu?"tanya Cheri
Rendra hanya tersenyum menatap Cheri meski begitu tangannya menggenggam erat sendok yang sedang dia pegang.Cheri masih menatap namun Rendra meminta untuk segera menghabiskan sarapannya.
Cheri turun dari pangkuan Rendra,dia berlari mendekati Ibunya meminta nasinya kembali,Karina beranjak dia mengambilkan nasi milik Cheri dan memberikan kepadanya.
"Mau kemana?"tanya Karina saat Cheri berjalan menjauh darinya
"Aku ingin duduk dekat paman."jawab Cheri
"Cheri."panggil Karina
Karina berhenti dan mundur karena Rendra terus menatapnya,tatapannya berbeda sekarang,lebih hangat dan lembut berbeda dari dulu saat memandang Karina.
Rendra menamani Cheri sampai dia menghabiskan sarapannya,dia memberi kode kepada Roy untuk meninggalkannya,Roy paham dan langsung pergi meninggalkan Rendra.
"Cheri,kamu sama Kakek dulu,paman ingin bicara dengan Ibu sebentar."kata Rendra karena melihat Karina naik keatas
Cheri mengangguk dia membawa piringnya dan memberikan kepada Kakek,Cheri sangat patuh hari ini dia asyik dengan bukunya setelah selesai makan,Rendra meminta ijin kepada Ayah dan Ibu untuk menemui Karina diatas.
Sebenarnya Ibu Karina keberatan karena Rendra sudah bertunangan,namun Rendra hanya ingin bicara sebentar dengan Karina.
Rendra masuk kedalam kamar Karina,ruangannya masih sama hanya tempat tidurnya saja lebih lebar karena Cheri juga tidur disana,Karina duduk didekat jendela menghadap kearah jalan,pandangannya tetap tidak lepas kedepan meski dia tahu Rendra berada didekatnya.
"Cara bersembunyimu sudah seperti tikus,benar-benar tidak bisa dicari."kata Rendra
"Untuk apa mencariku,bukankah kamu yang menginginkan kita berpisah?"tanya Karina
"Rin,aku mencintaimu."kata Rendra
Mendengar ungkapan perasaan Rendra membuat Karina hanya menutup mata dan meneteskan air mata,rasanya sia-sia menghilangkan perasaannya selama ini.
Rendra mendekat dan memeluk Karina dari belakang,Karina tidak menolak namun karena Cheri memanggilnya dia buru-buru menghapus air mata dan keluar dari kamarnya.
"Ibu."panggil Cheri
"Ada apa Cheri?"tanya Karina
"Gelang ceriku lepas lagi."kata Cheri memberikan liontin buah Cheri dan gelang rantai yang terlepas
"Nanti Ibu bawa ketoko biar dipasang lagi."kata Karina
"Paman,kenapa kamu ada dikamar Ibu?"tanya Cheri melihat kearah Rendra
"Ah,paman tadi numpang kekamar mandi."jawab Rendra
"Apa kalian menangis?wajah kalian merah dan matànya juga basah?"tanya Cheri
"Ah,tidak.Tadi hanya kena sedikit debu."jawab Karina
Cheri masuk dan mendekati Rendra,dia menarik lengan bajunya meminta kepada Rendra untuk menunduk,setelah Rendra menunduk dia membisikkan sesuatu ditelinga Rendra.
"Paman,apa kau kenal Ayahku?"tanya Cheri
Rendra tersenyum setelah mendengar pertanyaan Cheri,dia menatap anaknya dengan hangat dan beralih menatap Karina yang sibuk dengan gelang milik Cheri.
Rendra berbisik ditelinga Cheri dan membuat Cheri tersenyum,dia mengangguk dengan memberikan jempolnya sebagai tanda setuju.
Cheri keluar dengan menutup pintu meninggalkan kedua orang tuanya kembali mengenal setelah sekian lama berpisah.
"Apa yang kalian rencanakan?"tanya Karina
"Tidak ada,hanya saling mengenal."jawab Rendra
"Sudah siang,silakan pergi."kata Karina
"Bagaimana kalau aku menolak?"tanya Rendra
"Pak Rendra ingat anda sudah punya tunangan."kata Karina dengan melipat kedua tangannya didada
"Dia hanya tunanganku,tapi kamu masih sah istriku."kata Rendra
Karina membuka pintu dia keluar dengan kepala menggeleng tanpa menoleh lagi kebelakang,Rendra menghubungi Roy karena tidak bisa hadir pagi ini.
Seharian Rendra menemani Cheri meski ponselnya sering berbunyi,Karina meninggalkan Cheri bersama dengan Ayah dan Ibu dia pergi ketoko perhiasan membawa gelang Cheri yang lepas.Karena masih harus menunggu Karina berjalan-jalan kesekeliling,saat sedang memilih baju untuk anaknya dia melihat Pricilia dan Ibunya,mereka masih bergaya sangat glamour bahkan lebih parah.
"Ah sudahlah,mereka bukan urusanku lagi."kata Karina
Setelah memutuskan membeli dua stel baju untuk Cheri tanpa disadari Karina bertemu dengan Pricilia.
"Mama,lihat siapa yang ada disini."kata Pricilia
"Ah,kamu anak haram Daren."kata Mama Pricilia
Karina tidak menggubris kedua pasang Ibu dan anak,dia hanya berlalu meninggalkan keduanya tanpa bicara sedikitpun,meski begitu mulut Pricilia tidak bisa dikontrol karena merasa menemukan mainan lama yang hilang.
"Bagaimana setelah kamu gagal menjadi Catharina,ujung-ujungnya Rendra bertunangan dengan gadis lain."kata Pricilia
"Aku tidak peduli."kata Karina sambil berjalan meninggalkan keduanya
Tangan Pricilia tidak bisa diam,dia menarik rambut Karina dan menjambaknya,lalu menariknya kebelakang,Karina masih diam namun karena Pricilia memancing dengan menyebut nama Ibunya kemarahan Karina tidak bisa dibendung lagi.
Karina menampar keras wajah Pricilia hingga merah bahkan sampai terhuyung karena kehilangan keseimbangan.Mama Pricilia tidak terima dia melapor kepada keamanan untuk membawa Karina kekantor polisi.
Roy melihat Karina dibawa pihak keamanan langsung menghubungi Rendra,kali ini Rendra harus datang karena dia ingin menebus kesalahan kepada Karina.
Rendra datang saat kepala keamanan sedang mengintrogasi Karina sementara diruang lain Pricilia dan Mamanya juga sedang diperiksa,keduanya berkelit merasa tidak bersalah dan menjadi korban.
Diruangan lain Karina tetap terlihat tenang,Roy dan Rendra hanya diam karena melihat ketenangan Karina,mereka yakin Karina tidak bersalah.
"Aku rasa dia akan baik-baik saja."kata Rendra
"Bos,aku juga merasa demikian."kata Roy
"Sejak kapan kamu tahu tentang Cheri?"tanya Rendra
"Beberapa saat sebelum Bos bertunangan."jawab Roy
"Mengapa kamu diam saja?"tanya Rendra
"Aku hanya tidak ingin mengusikmu."jawab Roy
Rendra duduk bersandar setelah melihat dua pasang anak dan ibu keluar dari ruangan,mereka melangkah dengan takut,apalagi harus menghadapi Rendra.
Karina keluar dari ruangan setelah selesai diperiksa,dia berjalan meningalkan kantor keamanan menuju toko dimana dia menitipkan gelang milik Cheri.
"Apa sudah selesai?"tanya Karina
"Maaf Kakak,karena sudah patah total jadi tidak bisa diperbaiki lagi."jawab pemilik toko.
"Apa ada model yang sama?"tanya Karina
"Maaf,untuk model ini sudah lama kosong jadi harus memesan terlebih dahulu."jawab pemilik toko
"Baiklah,aku pesan seperti ini,berapa waktunya?"tanya Karina
"Kurang lebih seminggu."jawab pemilik toko
"Tidak apa-apa,berapa dp yang harus aku titipkan?"tanya Karina
"Lima persen dari harga beli."jawab pemilik toko
Pemilik toko memberikan bil kepada Karina sebagai bukti pembayaran dan pengambilan,Karina meninggalkan gedung dengan naik taxi menuju rumahnya.
Rendra mendatangi toko perhiasan yang didatangi Karina sebelumnya,dia memesan sepasang gelang dengan inisial C dan K,serta membayar lunas gelang milik Cheri.