Reinkarnasi Sang Mafia

Reinkarnasi Sang Mafia

Eps 01 • TELAH DI REVISI

"Br3ngsek! Aku tidak menyangka kalian mengkhianatiku!"

Keyla menatap tajam dan penuh kebencian pada wanita di hadapannya. Rasa sakit di tubuhnya tak seberapa dengan rasa sakit di khianati oleh orang yang dia percaya dan dia cintai.

Meryyan-wanita berpakaian seksi itu berjongkok di hadapan sahabatnya-Keyla.

"Key, lihatlah dirimu sekarang. Seorang ketua mafia yang mati di tangan sahabat dan tunangannya sendiri? Sungguh kasihan."

Meryyan tersenyum sinis melihat keadaan Keyla sekarang. Kemeja putih yang sudah penuh dengan d4rah, wajah cantik yang selalu terlihat dingin itu kini penuh say4tan. Dan pisau yang masih menancap di perut wanita itu.

Meryyan bangun berdiri, kemudian bergelantungan manja di lengan seorang pria di sampingnya.

"Sayang, ayo kita pulang. Aku tidak sabar berkencan denganmu."

Alfa-pria itu menatap lurus ke arah Keyla yang juga tengah menatapnya nyalang.

"Apa ini? Bahkan kau juga ikut mengkhianati ku?" Keyla tersenyum getir.

Sakit sekali rasanya di khianati oleh sahabat dan tunangannya sendiri.

"Jangan salahkan aku kejam, Key."

Kata-kata yang barusan keluar dari mulut Alfa, sukses membuat Keyla naik pitam. Wanita itu menggunakan sisa tenaganya untuk menarik jas pria di hadapannya.

"Kau br3ngsek! Kau b4jingan! Semua yang kau katakan adalah sampah!"

"Apa maksudmu berbuat seperti ini, Al?" Tubuh Keyla kembali terjatuh di atas tanah.

Alfa bungkam. Belum sempat bersuara, Meryyan sudah kembali menarik tangannya.

"Sudahlah sayang, ayo kita pulang. Biarkan sahabat baikku ini menikmati masa indah sebelum ajal."

Meryyan menarik tangan Alfa pergi dari hutan markas milik Keyla.

Tangan itu terkepal, manik tajamnya menatap mayat di sekelilingnya.

"Dasar pengkhianat! Aku bersumpah akan membalas kalian! Aku akan membalas setiap darah dan nyawa saudaraku yang telah kalian renggut!"

"Aku, Keyla Abraham, ketua mafia Roflein, bersumpah akan kembali untuk membalas dendam pada para pengkhianat dan membalas nyawa para saudara!"

Sumpah Keyla, sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

Di sisi lain. Seorang gadis berwajah buruk rupa tengah mengeluh kesakitan. Tubuhnya menggigil kedinginan, karena sekarang ia berada di dalam sumur tua.

"Di-dingin...." Bibirnya yang pucat terus menggigil seiring gigilan tubuh nya.

"Aku tidak menyangka, mereka begitu kejam padaku," gumam gadis itu setengah membuka matanya.

"Tuhan, aku tidak terima takdir ini! Aku tidak terima!" Gumamnya lagi.

"Nona! Nona!!" Samar-samar gadis di dalam sumur itu mendengar suara yang sangat ia kenal tengah memanggil namanya.

"Rere! Rere. Di mana kamu! Ini kakek, Re!"

Air mata itu kembali keluar dari pelupuk matanya, seiring dengan isak tangisnya.

"Kakek, maafkan Rere...,"

"Bahkan hingga detik ini, Rere belum bisa membuat kakek bangga. Tuhan, aku sungguh tidak menerima takdir ini...." Gumamnya, lalu semua berubah menjadi gelap.

...Keyla Pov-...

Aku tidak terima semua ini!

Di khianati Sahabat dan tunanganku sendiri? Aku sungguh tidak terima semua ini!

Tuhan, sejak kecil aku hidup mederita. Kedua orang tuaku membuang ku, dan sekarang aku mati ditangan sahabat dan tunanganku sendiri? takdir macam apa ini!

Tuhan! setidaknya biarkan aku hidup sekali lagi untuk bisa merasakan bahagia dan kasih sayang orang tua! Aku belum pernah merasakan itu....

Dan, izinkan aku untuk membalas para pengkhianat itu, Tuhan!!

...Xia Re Pov-...

Tuhan, aku ikhlas jika harus meninggal di tangan saudari tiriku sendiri...

Tapi, Tuhan... Aku ingin menuntut keadilan atas takdirku yang begitu menyedihkan ini.

Semenjak kecil aku selalu menderita, bahkan sampai aku meninggal. Ayahku tidak peduli denganku, kakakku sangat membenciku, ibu tiri dan saudara saudari tiriku selalu menindas dan memfitnahku.

Tidak mengapa jika aku tidak ber-Reinkarnasi, Tuhan, dan aku rela jika harus bekerja di Neraka! aku hanya ingin seseorang membalaskan dendam atas kematian ibuku dan adikku! Aku ingin seseorang membalaskan dendamku! Tuhan, tolong bantu aku kali ini.

...Reinkarnasi Sang Mafia...

Seorang gadis terbaring lemah di atas kasur lusuh nya. Banyak luka di wajah gadis itu, membuat wajahnya yang buruk rupa, semakin tidak enak di pandang.

"Nona bangunlah, nona. Jangan tinggalkan Shuzu!" Tangis seorang pelayan wanita yang tidak tega dengan keadaan Nona nya yang masih belum sadar juga.

Pelayan wanita yang berdiri di samping pelayan wanita itu, menepuk pelan bahu saudarinya, lalu berkata.

"Sudahlah jangan menangis! Nona pasti Baik-baik saja!" Ucapnya dengan nada datar.

"Apa kau tidak khawatir dengan keadaan Nona, Zu!" Sarkas Shuzu sembari menatap tajam saudarinya- Shizu.

Shizu memutar malas bola matanya malas. Bagaimana bisa Shuzu mengatakan jika ia tidak khawatir dengan keadaan Nona-nya.

Meski ia di luar tampak dingin berwajah datar, tapi dalam hati, hatinya seakan teriris-iris melihat keadaan Nonanya.

"Uhhh... Sakit sekali...."

Shuzu dan Shizu yang mendengar lenguhan Nona-nya segera menatap ke arah Nona mereka. Mereka terkejut melihat jemari Nona mereka bergerak, dan bibir yang mengeluarkan lenguhan.

"Nona! Bangun, Nona!" Ujar Shuzu sembari menggoyangkan tangan Nonanya.

Mata yang sedari tadi terpejam itu, perlahan terbuka.

"Di mana aku?" gumamnya.

Gadis itu memegangi kepalanya yang terasa sakit. Matanya menatap sekitar.

"Aku masih hidup?" Gumamnya menyadari ia masih hidup.

'Bukankah aku sudah mati? Dan di mana aku ini? Kenapa pakaian mereka seperti orang zaman kuno? Dan suaraku kenapa lain?' Batinnya bingung.

"Nona apa Anda Baik-baik saja?" Tanya Shizu.

"Aku-eh!?"

Gadis itu memegangi kepalanya yang terasa di hantam batu besar. Kepingan-kepingan memori bagai beling, terbang menusuk kepalanya, dan berputar dalam kepalanya.

"Nona? Apa Anda baik-baik saja?" Tanya Shuzu khawatir.

Gadis itu menggeleng. "Tidak apa. Tolong, bawakan aku air untuk aku minum " pinta gadis itu.

"Baik, Nona." Shuzu segera pergi menuju dapur. Di ikuti Shizu.

Gadis itu kembali memegangi kepalanya. Tidak sesakit tadi, tapi memori entah milik siapa, terus berputar di kepalanya.

"Memori siapa sebenarnya ini?"

Keyla Abraham, seorang mafia kejam abad-21. Ia mati karena seorang pengkhianat. Saat sadar ia justru berada di tempat yang bahkan ia tidak ketahui. Tapi, tiba-tiba memori ingatan muncul begitu saja. Sekarang ia tahu kenapa ia bisa ada di zaman kuno ini.

"Hahaha.... jadi, pemilkk tubuh ini adalah Nona sampah keluarga menteri Xia?" Gumam Keyla.

"Ibunya meninggal karena diracuni, ayahnya tidak mempedulikannya, saudara-saudarinya selalu menindasnya, tunangannya berselingkuh dengan saudari tirinya, mati karena saudari tirinya, di perlakukan bak hewan..."

"Sungguh miris." Miris Keyla.

Yah, jiwa ketua mafia itu menempati nona tidak berguna keluarga Xia.

"Jangan-jangan Xia Re ingin aku membalaskan dendamnya. Menarik!" Gumamnya sembari mengeluarkan smirknya.

"Tapi, berbicara tentang itu, Xia Re ini sangat bodoh. Memiliki kakek yang berkuasa dan sangat menyayanginya, ia malah membenci kakeknya." Keyla menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Dia juga memiliki wajah buruk rupa, tubuhnya sangat lemah, dia juga begitu murahan." Keyla menepuk keningnya frustasi.

"Tapi tenang saja, sayangku Xia Re. Mafia kejam ini akan membalaskan dendammu, membalaskan kematian ibumu dan adikmu."

"Siapa yang berani bermain-main denganku, harus mati." Ucap Xia Re di iringi senyum iblis nya.

"Tapi,... bagaimana caraku kembali ke zamanku untuk membalas dendam pada pengkhianat menjijikkan itu?"

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

mampir Thor....

2024-09-13

0

han han

han han

hadirrrr

2024-08-14

1

sahabat pena

sahabat pena

menarik.. lanjut

2024-06-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!