NovelToon NovelToon
Istri Yang Dingin

Istri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat / Contest / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: desih nurani

Sweet Alexsandra, seorang gadis yang memiliki sifat dingin. Ia dipaksa untuk menikahi seorang lelaki kejam demi keuntungan bisnis orang tuanya. Perusahaan lelaki itu begitu sulit ditaklukkan. Sehingga gadis itu digunakan sebagai alat. Sweet harus rela melepaskan segala mimpinya. Menjadi seorang istri dari lelaki yang sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Lelaki yang selalu menganggapnya sebagai pecinta harta.

Hidup tanpa cinta sudah menjadi hal lumrah baginya. Mungkinkah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Selepas pulang dari rumah sahabatnya, gadis berambut hitam panjang itu mulai melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, ia pun melangkah menuju ruang kecil yang ada di kamarnya. Ruang di mana ia biasa melabuhkan segala penat dihatinya. Dibentangnya sejadah berwarna merah tua, ia pun segera mengenakan mukena putih kesayangannya untuk melaksanakan salat Isya.

Lima menit berlalu, gadis itu selesai salat, ia mulai menengadahkan kedua tangannya. Setetes air mata mulai meluncur mengenai kain berwarna putih.

"Ya Allah ya tuhanku, ampunilah segala dosaku. Ampuni hamba yang terkadang angkuh dan berburuk sangka pada-Mu. Hamba sudah memutuskan salah satu tali silaturahim sebelum meminta petunjuk dari-Mu. Hamba minta maaf atas ketidak berdayaan hamba dalam menghadapi kepahitan hidup yang telah Engkau gariskan, Ya allah. Tolong beri hamba kekuatan untuk menghadapi semua goresan yang telah engkau tulis di lauhul mahfuz. Aamiin Allahumma aamiin." Sederet doa ia panjatkan pada yang Maha Kuasa. Menguapkan segala aral dalam hatinya.

Tanpa sepengetahuan gadis itu, kini seorang lelaki berambut coklat sudah berdiri di ambang pintu. Siapa lagi jika buka suaminya, Alex.

Sweet melepas mukena dan melipatnya, lalu meletakkannya di dalam rak. Saat berbalik, ia sangat terkejut melihat keberadaan Alex di sana. Sweet mengusap dadanya dengan lembut. Hampir saja jantungnya terlepas.

"Ada perlu apa, Tuan?" tanya Sweet dengan santai. Melewati lelaki itu dan melangkah menuju almari.

"Dari mana saja kau?" tanya Alex mengikuti langkah Sweet. Gadis itu mengambil sebuah selimut dan mulai membentangkannya di atas kasur.

"Bukankah Tuan tahu saya pergi ke mana? Menyuruh seseorang mengikuti orang tidak penting seperti saya, apa itu perlu?" balas Sweet begitu tenang. Sweet memang menyadari jika seseorang terus mengikutinya sejak pagi. Ia juga tahu siapa di balik semua ini, tentu saja Alex. Mobil yang di kendarai penguntit itu salah satu mobil yang sering terparkir di mansion.

"Tentu, aku tidak ingin kau berlaku curang dibelakangku dan mencemari nama baikku. Jika itu kau lakukan, aku tidak akan segan untuk menghabisi seluruh keluargamu dan juga orang terdekatmu," ujar Alex yang lebih mirip sebuah ancaman.

"Keluarga? Aku tidak memiliki keluarga di sini," gumam Sweet. Alex yang mendengar itu langsung menarik lengah Sweet. Dan mendorong gadis itu hingga terlentang.

"Jangan pernah membodohiku, aku tahu semua rencana yang telah kau lakukan bersama tua bangka itu. Kau memindahkan seluruh omset perusahaan dalam rekening luar negeri, dan itu semua atas nama dirimu. Kau pikir aku tidak tahu itu semua, hah?" Alex memcengkram erat rahang Sweet hingga menimbulkan bercak merah. "Berpura-pura memutuskan hubungan, bukan?"

"Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah melakukan itu? Aku benar-benar sudah memutuskan hubungan dengan mereka," sahut Sweet mencoba melepaskan cengkraman Alex.

"Bohong! Kau masih berani menipuku? Setelah semua bukti mengarah padamu," bentak Alex melempar semua barang bukti tepat di sebelah wajah Sweet. Alex semakin mengeratkan cengkramannya. Sweet meringis kesakitan.

"Aku tidak tahu, aku tidak memiliki akun bank di negara lain, kecuali...." ucapan Sweet terhenti.

Tidak mungkin, aku hanya memiliki akun bank luar negri di Indonesia. Akun itu aku gunakan untuk membiayai keluargaku di sana. Tidak, Daddy tidak mungkin mengetahui semua itu. Dengan susah payah aku menyembunyikannya. Batin Sweet.

"Kenapa, kau tidak bisa berkata-kata lagi. Nyonya Anna Sasmita Digantara." Sweet membelalakan matanya saat Alex menyebutkan nama aslinya.

"Kau pikir dengan menggunakan nama aslimu, aku tidak akan tahu rencanamu, hah? Kau sangat bodoh, Anna."

"Aku tidak pernah merencanakan apa pun, akun itu aku gunakan untuk ke...."

Tidak, aku tidak boleh mengatakan apa pun tenang keluargaku di sana. Daddy sudah memblokir semua akses keluargaku, lelaki ini pasti tidak tahu tentang mereka.

"Untuk apa? Kepentingan peribadimu setelah lepas dariku? Jangan harap! Aku tidak akan pernah melepaskan dirimu, semua yang ada dalam genggamanku tidak akan lepas dengan begitu mudah. Kecuali kematian yang akan membebaskanmu," jelas Alex melepaskan cengkramannya. Sweet kembali meringis, rahangnya seakan patah. Sweet menggerakkan mulutnya yang terasa kaku.

"Mulai malam ini, kau akan tidur bersamaku. Lakukan sesuai dengan isi perjanjian, jika kau menolak. Detik ini juga, keluargamu akan hancur!" Alex melangkah pergi meninggalkan Sweet yang masih mematung.

"Tidak, aku tidak ingin melakukan itu sebelum pernikahan ini sah di mata agama." Teriak Sweet yang berhasil menahan langkah kaki Alex.

"Jangan pernah berani tawar menawar denganku," tegas Alex yang langsung berlalu pergi.

"Aaahhhh!" Teriak Sweet begitu prustasi.

"Kenapa, kenapa kau lakukan ini Jeremy? Bahkan kau belum juga puas untuk mempersulit kehidupanku, kenapa? Lebih baik aku hidup menderita bersama keluargaku, dari pada menjadi boneka seperti ini." lanjutnya seraya memeluk tubuhnya sendiri. Sweet menangis dalam kesendirian. Rasa rindu pada keluarganya kembali menyesap dalam dada.

"Ibu, Bapak, Ana rindu kalian. Maaf jika Ana mungkin tidak bisa bertemu kalian lagi. Di mana pun kalian berada, Ana harap kalian selalu bahagia. Maafkan, Ana Buk, Pak."

Sweet tertidur dalam kesedihan yang mendalam. Ia tidak peduli lagi dengan ancaman Alex. Semuanya sudah hancur sejak awal, mungkin tak akan dapat di perbaiki lagi.

***

Pagi hari, Sweet terbangun dengan mata yang sembab. Ia bangkit dari tempat tidur dengan malas. Seluruh tubuhnya terasa sakit, terutama hatinya.

Selesai mandi, Sweet langsung melaksanakan salat subuh. Pagi ini ia terbangun lebih lambat. Mungkin karena habis menangis, jadinya ia terlelap begitu nyenyak.

Setelah selesai salat, Sweet pun berniat untuk turun karena perutnya terasa perih. Sejak tadi malam ia belum makan. Saat Sweet keluar dari kamar, beberapa pelayan langsung masuk kekamarnya tanpa izin.

"Tunggu! Apa yang kalian lakukan?" tanya Sweet kembali masuk ke kamarnya. Para pelayan itu mengeluarkan semua barang-barang milik Sweet.

"Tuan meminta anda untuk segera pindah ke kamar belakang, tempat ini harus segera di bersihkan," ujar salah seorang dari mereka membawa barang Sweet keluar.

"Jangan sentuh itu," seru Sweet saat pelayan ingin mengambil album berharganya. Sweet langsung mengambil barang itu dengan cepat. Lalu para pelayan pun langsung bergegas keluar membawa barang milik Sweet lainnya. Sweet mengikuti mereka dari belakang.

Huh, aku tahu dia marah karena malam tadi. Aku tidak peduli tentangnya. Saat ini aku ingin pergi dan menemui keluarga Santonio. Aku akan segera meluruskan semua masalah, agar segera terlepas darinya.

"Sweet, apa yang terjadi?" tanya Mala saat Sweet menuruni anak tangga yang terakhir.

"Tidak ada, hanya masalah kecil. Tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja," balas Sweet berlalu pergi. Mala menatap punggung Sweet penuh iba. Bohong jika ia tidak tahu apa yang terjadi pada Sweet. Lebih-lebih ia mengerti sikap anyahnya.

Sweet cukup kaget, saat ini ia sedang berjalan di halaman belakang. Dari kejauhan terlihat sebuah bangunan kecil. Di mana para pelayan tinggal.

Jadi ini tempat tinggal para pelayan? Sangat mengerikan. Selain kejam, lelaki itu juga sangat pelit. Gumam Sweet dalam hati.

"Masuklah, mulai saat ini kau akan tinggal bersama kami. Aku harap kau mengerti kondisi rumah ini, sempit dan kau harus rela berbagi." ujar salah satu dari mereka.

"Siapa namamu?" tanya Sweet padanya.

"Daisy," balas gadis bermata hazle. Pemilik rambut pirang itu memasukkan barang milik Sweet ke dalam lemari kayu.

"Ok, kau masih muda, kenapa memilih menjadi seorang pelayan?" tanya Sweet yang berhasil mendapatkan tatapan tajam dari semua orang. Kecuali Daisy, ia tersenyum begitu manis.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyinggungmu Daisy." Sweet duduk di salah satu bangku yang terbuat dari kayu dan meletakkan albumnya di sana. Ia meneliti setiap penjuru ruangan. Tidak ada barang berharga di sana, hanya terdapat sebuah lemari kayu besar, kursi kayu yang saat ini Sweet duduki dan sebuah meja kecil. Di ujung kanan terdapat beberapa karpet dan gulungan selimut lusuh. Ruangan itu juga hanya diterangi sebuah lampu kecil.

"Lelaki tua itu sangat pelit," omel Sweet yang berhasil menarik perhatian para pelayan yang masih ada di sana.

"Sweet, aku sarankan kau segera berganti pakaian. Tuan akan marah jika salah satu pelayan terlambat, kami semua juga akan menerima hukuman." Daisy memberikan seragam pada Sweet.

"Baiklah, di mana kamar mandi?" tanya Sweet.

"Tidak perlu manja, di sini tidak ada kamar mandi. Langsung ganti saja di sini, memangnya siapa yang mau melihat tubuhmu? Bahkan Tuan saja membuangmu," ketus seseorang yang kini berdiri diambang pintu.

"Gilly, jangan membuat keributan. Sweet, segera ganti pakaianmu," titah Daisy. Sweet pun langsung berganti pakaian dan mengabaikan gadis bernama Gilly.

Selang beberapa menit, mereka pun langsung bergegas menuju mansion. Sweet mengikuti pelayan yang lain tanpa bicara sepatah kata pun.

Ini lebih baik, dari pada aku harus satu kamar dengannya. Sweet berjalan cepat untuk menyeimbangi langkahnya bersama yang lain.

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Karmin Vikar
Kecewa
sharvik
kumpulan orang2 munafik trnyata . .hati dg mulut sllu brbeda .
Widi Nuhgraeni
extra part Thor
ajiu jiu
rasa ny ngk mau tamat 😌😌😌
Siti Nurjanah
seru
Ainie Mahryan Jaya
Luar biasa
Jasmine Mine
alurnya keren susah ditebak, ada saja kejutan di setiap partnya
Rin Rs
Aku rasa smpai kegenarasi ke7 jg semua krekter laki2 suka pemaksa suka ikut kehendak sendiri tanpa memikirkan perasaan lawan mereka ini yg kadang aku kurang suka dgn krekter laki2 seperti ini
Rani Mahrani
Kecewa
Rani Mahrani
Buruk
Rin Rs
Arez bodoh d ksi mulut itu d guna arez apa susahny bilang iya entar kmu yesal arez bikin sabrina salah fhm entar endingny kaya kejadia yg dulu terulang
Rin Rs
Arez sedikit pon tidk punya rasa bersalah kesian yg jdi krekter wanitany tertindas terus
Rin Rs
Harus ny dia ngak usah sok cemburu kn yg d suka istriny itu jg org yg sma heran sma arez mental
Rin Rs
Heran semua krekter laki2 sma suka maksa mau menang sendri sekali2 jg buat mereka kapok dgn keteguhan krekter pasangan mereka
Rin Rs
Knpa semua lelaki ny suka memaksa sok berkuasa mauny nasib thor ngak bikin peran wanitany stres ndk nekt bunuh diri dpt cowok sok maksa benar mulu kn biar kapok mereka maunya d turutin mulu
meilanyokey
semakin seru dan semakin puanasss permasalahan,..... Alex kamu benar2 BODOH..... sweet semangat kau kuat..... pergi jauh dari Alex biar dia kapok dan nyesel..... good job thorrrr
meilanyokey
bagus semangat sweat janganlemah
meilanyokey
sy mulaitertari thor
lili Permatasari
/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!