NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:56k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Setelah Tujuh Tahun

Tujuh tahun kemudian.

"Anjaaa!!!" Seperti biasa, teriakan Ibu menggema di seluruh penjuru rumah. Anja, yang namanya diteriaki, terkejut. Pensil alis yang sedang dipegangnya pun mencoret wajahnya tanpa sengaja.

"Astaga," Anja menghela napas kesal, tangannya dengan cepat meraih kapas di atas meja. "Ada apa lagi, sih?"

"Anja!" Seketika, pintu kamarnya terbuka lebar, menampilkan sosok wanita paruh baya yang mengenakan daster. Wajahnya terlihat marah, dan tangannya memegang spatula seperti senjata mematikan.

"Iya, Ibunda Ratu," Anja menjawab semanis mungkin, mencoba bersikap baik karena tahu ia sedang berada dalam masalah besar yang membuat ibunya murka. "Ada apa gerangan hingga Ibunda Ratu mendatangi kediaman hamba?"

"Nggak usah sok manis kamu!" Ibu melayangkan spatulanya, mengenai bahu Anja. "Kamu tau kan kesalahan apa yang sudah kamu buat?!"

"Aw! Aw! Aw!" Anja berusaha menghindari serangan Ibu. "Bu, apa-apaan sih? Ini namanya KDRT loh!"

"Biarin! Ibu nggak peduli kalau nanti ditangkap polisi! Asalkan bisa menghukum anak nakal kayak kamu!" Ibu terus mengejar Anja yang berlari menghindar. Adegan kejar-kejaran pun terjadi di dalam kamar.

"Bu! Udah dong! Aku nanti telat loh ke sekolah!" Anja berusaha membujuk, menampilkan wajah memelas.

"Ibu nggak peduli! Salah sendiri tadi malem kamu ninggalin anaknya Jeng Sri sendirian di restoran! Sini, biar ibu pukul pantatmu!"

"Ih, Ibu! Ibu nggak tau aja, anaknya Jeng Sri itu bau ketek! Aku aja sampai muntah-muntah di kamar mandi! Mana tahan aku makan malam dengan aroma bau ketek!" Anja bergidik mengingat kejadian semalam saat dirinya datang ke perjodohan yang diatur oleh sang Ibu. Ia bahkan hampir muntah lagi kalau mengingat betapa baunya cowok yang dijodohkan dengannya itu.

"Ya setidaknya kamu bisa pamit baik-baik, nggak ninggalin gitu aja! Ibu harus ngomong apa coba sama Jeng Sri?"

"Ya ngomong aja terus terang! 'Jeng! Anaknya bau ketek tuh, dikasih deodorant dulu!' gitu!"

"Anja!"

"Duh, udah dong Bu.. Iya, aku ngaku kalau aku salah. Lagian kan, aku udah berulangkali bilang kalau nggak mau dijodoh-jodohin kayak gitu. Ibu sih masih tetap maksa," Anja memberengut sebal.

"Ya terus Ibu harus gimana, Anja? Kamu dijodohin nggak mau, dibiarin nyari sendiri juga nggak dapet-dapet. Terus kapan kamu nikahnya?"

"Siapa bilang aku mau nikah?!" ucap Anja yang langsung membuat Ibu melotot. Anja buru-buru meraih tas di atas kasur. "Tenang Bu, tenang. Tarik napas dalam-dalam, buang perlahan. Please! Aku harus berangkat sekarang karena ada kelas pagi! Oke? Kita lanjutkan perseteruan ini setelah aku pulang kerja ya! Bye!"

Tanpa menunggu jawaban dari sang Ibu, Anja langsung berlari keluar kamar, meninggalkan Ibu yang berteriak di belakangnya.

"ANJAAA!!!"

...----------------...

Saat motor matic yang dikendarainya melaju meninggalkan rumah, Anja akhirnya menghela napas lega.

Setahun terakhir, Ibu benar-benar getol menyuruh Anja menghadiri berbagai perjodohan dengan pria-pria berbeda. Anja, yang tidak ingin dicap sebagai anak durhaka, tentu tak bisa menolak. Namun, hasilnya selalu sama. Anja menolak pria yang dijodohkan dengannya, dan esok paginya Ibu pasti memarahinya.

Anja sebenarnya tak ingin membuat Ibunya marah terus-menerus. Masalahnya, orang-orang yang dijodohkan dengannya tak pernah ada yang cocok. Entah dari segi penampilan atau sifat, tak satupun yang membuat Anja terkesan. Justru, setiap kali bertemu mereka, Anja merasa semakin ilfeel. Anja tentu tak bisa sembarangan memilih pasangan hidup.

Bukan karena Anja merasa dirinya sempurna, tapi ada trauma mendalam yang masih menghantuinya. Perselingkuhan Raffi tujuh tahun lalu yang menyebabkan mereka putus, meninggalkan luka yang masih belum sembuh hingga sekarang.

Sesampainya di sekolah, Anja langsung memarkirkan motor dan melangkah menuju kantor guru. Sebenarnya, percuma juga baginya kabur dari rumah dan pergi bekerja. Karena di kantor pun, pasti akan ada pembahasan 'kapan nikah' yang akan menghantuinya. Makanya sebisa mungkin Anja berusaha menghindar dengan cara langsung masuk ke kelas.

"Pagi Bu Anja,"

Ah, sial! Aku lupa kalau Bu Eni ada kelas pagi! Anja berteriak di dalam hati. Bu Eni adalah salah satu rekan guru Anja yang cukup cerewet dan suka mencampuri urusan orang. Dia jugalah orang yang paling sering bertanya 'kapan nikah' kepada Anja.

"Pagi Bu," meski hatinya meronta-ronta, Anja berusaha membalas sapaannya sesopan mungkin.

Jangan ngajak ngomong lagi please! Please! Batin Anja sembari melangkah menuju mejanya. Ia ingin segera menaruh barang-barangnya di sana dan pergi ke kelas.

"Selamat pagi!" seorang guru lain menyapa, sepertinya baru datang juga.

Anja menghela napas lega. Akhirnya ada orang lain juga!

Anja berbalik badan, bersiap untuk membalas sapaan guru yang baru datang tadi. Tapi, saat ia melihat siapa yang datang, badannya langsung terasa lemas.

"Eh, Bu Merry! Apa kabar? Udah pulang dari bulan madu?!" Bu Eni menyambut dengan antusias.

"Iya Bu, sudah. Ini, aku bawa oleh-oleh buat semuanya," Bu Merry meletakkan barang bawaannya ke atas meja.

"Wah! Terimakasih! Nggak usah repot-repot loh!"

Anja menarik napas dalam-dalam. Mumpung mereka lagi asyik ngobrol, ini adalah kesempatanku untuk kabur!

"Eh, Bu Merry ini umurnya baru 23 ya? Kalau Bu Anja tahun ini umurnya berapa?"

Langkah Anja sontak terhenti saat mendengar namanya disebut oleh sang guru julid. Anja langsung memejamkan matanya sambil menghela napas panjang.

Duh, kena lagi kan!

"Eh, itu Bu, 29," Anja menjawab lirih.

"Loh, berarti tahun besok sudah 30 ya! Ya ampun, Bu Anja! Masa kalah sih sama Bu Merry yang jauh lebih muda! Hati-hati loh, nanti nggak dapet jatah laki!"

Emang situ pikir bansos, nggak dapet jatah? Anja lagi-lagi hanya bisa mengatakan hal itu di dalam hati. Sementara dari luar, ia hanya bisa menunjukkan ekspresi senyum sopan.

“Tau nggak Bu, menurut artikel yang saya baca, hamil di umur 30 tahun ke atas itu berisiko loh buat ibu dan bayinya. Emangnya Bu Anja mau, kalau nanti susah dapet anak?” ujar Bu Eni dengan nada seolah-olah menyarankan sesuatu yang bijak.

"Ya gimana ya, Bu. Memang belum waktunya dapet jodoh," Anja akhirnya tidak bisa menahan emosinya lagi dan membalas ucapan Bu Eni. "Masa saya harus hamil duluan biar nggak telat jadi ibu?"

Bu Eni terkekeh kecil, mengibaskan tangannya.

“Ah, Bu Anja bisa aja. Maksud saya, kan kalau sudah menikah lebih baik cepat hamil sebelum terlambat. Nanti kesehatan bisa terganggu.”

Anja menarik napas panjang, berusaha tetap tenang. “Saya percaya semua sudah ada waktunya, Bu. Kalau waktunya datang, saya pasti siap, baik untuk menikah maupun punya anak. Tapi kan bukan saya yang bisa memaksa jodoh datang lebih cepat.”

Bu Eni hanya mengangguk sambil tersenyum kaku. Anja bisa merasakan atmosfer canggung yang mulai muncul, dan ia pun segera berpamitan pergi ke kelas supaya percakapan itu tidak semakin berlanjut. Barulah saat Anja pergi, Bu Eni melipat tangannya di depan dada sambil berkata julid.

"Bu Anja tuh judes banget ya, pantesan nggak ada yang mau."

...----------------...

Sementara itu, di sebuah rumah yang berada tepat di sebelah rumah Anja.

Seorang pria tampak bergelung di dalam selimut. Suara dering ponsel yang berbunyi berulangkali tak membuatnya bangkit. Barulah saat sinar matahari menyusup dari sela-sela jendela dan menerpa wajahnya, ia mengernyitkan dahi.

"Hoam..." Pria itu menggeliat, matanya perlahan terbuka. "Jam berapa ini?"

Dengan gerakan malas, ia meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ratusan pesan dan panggilan tak terjawab muncul di layar, tapi ia hanya mengabaikannya. Matanya justru melebar saat melihat angka jam di layar ponsel.

"Astaga, aku bangun kesiangan," keluh pria itu. "Padahal aku kira pagi ini bisa melihatnya,"

Setelah menaruh ponselnya sembarangan di atas kasur, pria itu berdiri dan berjalan ke arah jendela. Dengan gerakan ringan, ia membuka gorden besar yang menutupi jendela kamarnya, membiarkan sinar matahari masuk sepenuhnya.

Pemandangan pertama yang ia lihat dari jendela adalah rumah tetangganya. Perlahan, senyum tipis muncul di bibirnya.

"Good morning, Bu Anja," ucap Nathan kemudian.

1
Zayyin Arini Riza
Sudah lah Bu Anja, nyerah aja nyerah.. pasti malah enak...
Dewi @@@♥️♥️
jangan² bapak tadi udah lihat Anja dan Nathan pelukan nih,,lanjut Thor makin seru nih
VALLENDA: tungguin ya kak
total 1 replies
Siti Nina
Lanjut kak makin seru cerita nya 👍👍👍 klw bisa tiap hari dong up nya 😊
VALLENDA: siap akak
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ah Anja kapan kamu sadarnya sih 🥹🥹🥹
VALLENDA: nanti kalau Author menghendaki 🤭
total 1 replies
SAL💞🇲🇾
masih menunggu selanjutnya ❤️
pisces
gak suka sikap anja, klo mmg gak mau ya udah jujur ma nathan jgn malah cari perkara baru, ntarklo nathan dah bnr2 ilang, nangiiiissss, nyeseeellll, basi
DIAN DEWI
Aahh sebel sama sikap Anja, bisa²nya mau di suruh kencan buta🥲
Siti Nina
paling males lagi seru"nya baca eh,,,malah Bersambung
Siti Nina
ya ampun gemesss banget sama nathan,,,jdi ngakak baca nya jadi bayangin mukanya cindy 😀
Siti Nina
oke banget 👍👍👍
Myra Myra
hrp sgt nathan tahu LPS tu buat anja.... terikat Ngan nathan Ae Thor...
VALLENDA: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan pergi menemui laki² lain Anja..kasihan Nathan
VALLENDA: /Awkward/
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
kak kok lama bgt gak up si?
VALLENDA: iya kak, makasih ya udah setia nungguin
Dewi @@@♥️♥️: oh y,,semoga semua urusannya lancar dan sehat selalu
total 3 replies
Dewi @@@♥️♥️
Cindy itu bukan cinta tapi obsesi
VALLENDA: /Grimace/
total 1 replies
Miko Celsy exs mika saja
sadis amat cindy
VALLENDA: /Skull/
total 1 replies
DIAN DEWI
Astaga udah bolak-balik kesini belum up juga huhuuu🥲
VALLENDA: I love you akak😘😘
total 1 replies
Nanik Arifin
ha ha ha ha ha.... Cindy... Cindy...
kamu g tahu aj sebucin apa Nathan
VALLENDA: tujuh taun aja di gas
total 1 replies
Astriliyanti Astriliyanti
up yg banyak thor,suka..suka 🥰
VALLENDA: tunggu terus ya kak
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
cindy ,,Nathan itu sudah bucin akut,,susah pokoknya utk mempengaruhi Nathan supaya berpaling dari Bu Anja
VALLENDA: hihihi betull
total 1 replies
Vanni Sr
masa gitu doang thor hikss
VALLENDA: maap ya akak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!