NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-6

Keringat yang membasahi wajahnya, rambut sedikit berantakan dengan ikatan yang masih ada di belakang kepalanya, membuat wajah Evan semakin menarik di pandang mata.

Dry yang melihat kesempurnaan ini, sempat di buat takjub dan rasanya tak bisa mengalihkan pandangan.

"Apa aku mulai membuatmu terang-sang?"

"Apa!, dasar otak mesum!" Dry sangat terkejut akan perkataan Evan, lalu segera mengalihkan pandangan.

"Aku marah padamu, kenapa seenaknya saja mengunciku di dalam mobil, keterlaluan!" Ucap Dry melanjutkan protes yang sedari tadi disimpannya.

"Di luar tidak aman, aku tidak mau kulit mu-lus mu itu sampai tergores sesuatu, sayang sekali kalau sampai itu terjadi, aku belum mencicipi nya sama sekali"

"Evan!" Teriak Dry makin kesal.

Evan kembali tertawa, menikmati kemarahan yang justru terasa sangat menyenangkan baginya, sementara Dry mengurut keningnya yang bertambah pusing akan tingkah laku Evan.

Laki-laki brengsek ini, siapa sebenarnya dia, apa yang dilakukannya, dan sepertinya dia bukan laki-laki baik, tapi kenapa dia menolongku dan membuatku nyaman sekali saat di dekatnya?, begitulah saat ini yang sedang dipikirkan oleh Dry.

Sementara Evan masih sibuk menyetir sambil menerima panggilan yang baru saja berdering.

"Iya John?"

"Apa yang terjadi dengan Dixon Ev, di mana kamu sekarang?"

"Aku dalam perjalanan, bantu aku mengamankan motorku dulu, alamat sudah aku kirimkan, dan beri tahu Klein untuk pergi ke Rumah sakit dimana Dixon tengah dirawat saat ini, luka nya cukup parah"

"Oh Shitt, apa yang terjadi dengan kalian!" Teriak John yang terlihat seketika heboh di sana.

"Nanti aku akan ceritakan, mungkin Dixon saat ini sedang persiapan di operasi, tanda tangani semua prosedur yang ada, semua biaya gampang, serahkan padaku" ucap Evan sebelum akhirnya memutuskan panggilan.

Evan tersenyum tipis saat mendapati tatapan tajam dari Dry.

"Kau datang tadi untuk berkelahi?" Tanya Dry curiga.

"Membela diri dan mengambil temanku yang mereka siksa"

"Apa?!, lalu apa yang terjadi?" Dry sangat terkejut.

"Seperti yang kau dengar tadi" jawab Evan dengan santai.

"Kau ini sangat mengerikan, lihat tangan mu, ada luka disana, dan bagaimana kau akan membayar biaya operasi teman mu itu?"

"Ada kau si wanita kaya, kenapa harus bingung?"

"What?!, my God, kau benar-benar tak punya malu"

"Aku akan melayani mu Sweety, bagaimana hem?"

"Kau menjijikkan, apa kau Gigo-lo?"

"Benar sekali, aku hanya Gigo-lo mu seorang, bagaimana Sweety?"

"Jangan membuatku ingin muntah dengan memanggil ku seperti itu, hentikan atau kau akan aku tendang keluar dari mobilku!" Teriak Dry semakin tak kuat lagi.

Evan tertawa kembali, lalu kemudian melesatkan mobilnya menuju huniannya untuk mengambil sesuatu.

Berhenti tepat di basement Apartemen Evan, lalu keluar dan segera beralih ke arah lain untuk membukakan pintu mobil dimana Dry nampak akan keluar.

"Terimakasih bantuan mu hari ini Dry, dan bawa kembali mobilmu ke bengkel, semua biaya aku yang akan menanggungnya, sampai bertemu kembali"

"Apa?!, aku tak butuh uang mu, dan jangan bertemu lagi dengan ku!" Teriak Dry yang kini segera beralih ke kursi kemudi.

Bertemu dengan Evan ke dua kali benar-benar membuat Mood nya berantakan, mobil sport mewahnya nampak tak karuan, dengan lecet di sana sini dan bumper meleyok membuatnya menggelengkan kepala.

"Dasar gila!" Ucap lirih Dry kini segera melajukan mobilnya.

Evan hanya mengantar kepergian Dry dengan tatapan aneh dengan tawa kecilnya yang masih tersisa, lalu kemudian masuk ke dalam Apartemen, membuka sebuah kotak di mana ada Black cart yang lama sekali tak pernah dia gunakan.

Membersihkan diri sejenak, mengobati luka-luka goresan kecil yang ada di kulitnya, lalu kemudian segera bersiap menuju ke suatu tempat.

Membuka pintu garasi yang terhubung di bawah sana, garasi khusus yang dimilikinya dengan benda mewah yang ada di dalamnya.

"Akhirnya aku memakai mu!" Ucapnya, dan sebuah mobil sport yang hanya ada beberapa di dunia itu akhirnya bersuara.

Evan masuk ke dalamnya, dan kemudian melesat cepat di jalanan menuju tempat yang diinginkan.

Sampai di sebuah Rumah Sakit besar, tentu saja keberadaannya membuat banyak pasangan mata terpana, mobil sport yang istimewa terlihat melintas dengan sempurna dan terparkir apik disana.

Evan tersenyum saat security yang bertugas memberikan hormatnya, lalu masuk ke dalam menuju di depan kamar operasi.

"Hai Ev!" Tangan Klein terangkat memanggilnya.

Evan membalas dan segera bergegas, mendekati Klein yang nampak begitu cemas.

"Ada apa?" Tanya Evan.

"Ada luka tembakan juga di perut Dixon"

"Oh Shitt, aku tak memperhatikannya tadi, lalu?"

"Akan segera ditangani, operasi kali ini akan lama, begitulah dokter memberitahukan padaku"

"Hem, baiklah, kita berdoa ya g terbaik"

"Aku takut terjadi apa-apa dengan Dixon Ev, rasanya aku ingin sekali menghabisi bajingan itu sekarang juga"

"Dia juga ada di Rumah Sakit ini, tapi sebentar lagi akan segera di kirim ke penjara"

"Syukurlah, aku benar-benar berharap dia akan membusuk lama disana"

"Hem, aku pastikan hal itu akan terjadi" sahut Evan.

Tak lama datang John yang setengah berlari menghampiri. Setelah menata nafasnya, menanyakan keadaan Dixon saat ini.

Dan sebelum Klein menjelaskan, pintu kamar operasi itu terbuka, di sana seorang dokter sudah menghampiri Mereka.

"Keluarga Tuan Dixon?"

"Kami yang mewakilinya" jawab Evan segera maju lebih dulu.

Sang Dokter menjelaskan tentang keadaan Dixon yang akhirnya bisa di selamatkan, hanya nantinya akan butuh perawatan agak lama setelah operasi yang di lakukan dibeberapa tempat.

"Sebaiknya hal ini segera di laporkan ke pihak yang berwajib" ucap Dokter memberikan saran.

"Kami sudah mengurus hal itu" jawab Evan.

"Oh, baguslah, semua hasil resume dari Rumah Sakit akan membantu proses hukum yang akan berjalan nanti"

"Terimakasih bantuannya Dokter" John mengucapkan dengan sungguh-sungguh.

Mereka bertiga akhirnya kembali tenang, kini duduk sambil menyadarkan bahunya di kursi sofa yang di gunakan di ruang tunggu.

Klein menarik nafas panjang, melihat Evan dengan tiba-tiba dengan wajah anehnya.

"Apa kau tertarik padaku!" Tanya Evan konyol.

"Shitt!!, dasar bajingan!"

"Hei, jaga ucapanmu" sahut John yang terkejut akan hal itu.

"Kenapa tidak menghubungi kami, dan malah membahayakan dirimu dengan menyerang mereka sendirian!" Bentak Klein.

"Tidak ada waktu, Dixon dalam bahaya" jawab Evan.

"Ck, kau benar-benar keterlaluan Ev, lain kali jangan lakukan itu lagi, kami bersamamu" sahut John yang juga tak terima.

Evan tersenyum, merangkul keduanya dan mengatakan jika semua akan baik-baik saja, dan sebaiknya mereka lebih berhati-hati lagi, mungkin setelah ini keluarga di brengsek Glenmark yang harus mereka semua hadapi.

"Aku dengar kau datang dengan mobil sport berwarna pink, tidak mungkin punya mu kan?" Tanya John menatap curiga.

"Tidak, ada wanita kaya di dalam sana, lumayan, bisa aku manfaatkan uangnya"

"APA!!" Teriak keduanya hingga membuat gaduh ruangan tunggu di Rumah Sakit itu.

Jangan lupa waktunya VOTE, VOTE, VOTE.

Bersambung.

1
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
Dinda Adiana
widih tawaran yg menggiurkan nieh
Dinda Adiana
kelakuannya Evan, ngingetin gw sama Edward dulu 🤭🤭
Dinda Adiana
HM moga yg ini juga punya kekuatan istimewah kayak yak lain, tapi tergantung Authornya sih
Dinda Adiana
momy Alena anak mu Evan tidur sama cewek
Dinda Adiana
keren, Thor aku mampir nih
ely
dryana pnya kekuatan supranatural gak tor...
Ayu Septiani
mommy mu pasti bakal merestui Ev, bila kamu bersungguh sungguh dengan niat baik mu.
segera halalkan Dryana lepaskan dia dari keluarga parasitnya
Sugiharti Rusli
kalo dipikir-pikir kenapa nama Nugraha tetap tersemat di belakang nama anak" Edward dan Alina yah🤔🤔🤔
wardah
semangat donk evan,yakin keluarga merestui khususnya mommy cantik mu
Tutik Sriwahyuni
jangan lengah ya ev, mereka pasti akan semakin gila, lindungi dry dan kakek.
Yhanie Shalue
jangan pesimis ev,, mommy mu pasti akan merestui mu Apalagi dryana juga wanita yg baik dan dr keluarga yg baik pula
Dwi Diana
lanjutamnya jgn lama2 dong thor
Aghitsna Agis
asal sungguh2 evan pasti mommy elena setuju jgn khawayir ditunggu kelanjutannya mks jgn.lama2
Whatea Sala
Lanjutt ka Sinho...semangat ya..👍🏾
Sh
pok ame ame belalang kupu-kupu..ayo Evan ngaku tadi ngapain...
ely
enaknya jd evan...
tinggal cling udah nyampe 😂
Ayu Septiani
Dry makin penasaran dengan jati diri Evan. lanjut up lagi kak sinho.... semangat ya
ummah intan
suatu saat nti kau akan tahu hal itu dry
Tini 89
intensip mungkin
Sinho: iya kak Tini..maaf typo
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!