Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto Keluarga
Gabrielle berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan begitu tergesa setelah dia di beritahu kalau adiknya baru saja datang ke rumah ini. Dia sangat khawatir kalau-kalau Grizelle nekad mengerjai Elea mengingat betapa nakalnya kelakuan adiknya itu.
"Selamat datang, Tuan Muda!" sapa Nun dan para pelayan.
Langkah Gabrielle terhenti. Dia menatap Nun dengan tajam.
"Aku tidak mau mendengar kabar buruk, Nun!",.
Nun mengangguk.
"Tidak ada hal buruk yang terjadi, Tuan Muda. Nona Muda Grizelle dan Nona Elea terlihat cukup dekat tadi!" ucap Nun yang memahami kekhawatiran di diri Tuan Muda-nya.
Gabrielle menghela nafas lega. Syukurlah kalau adiknya yang usil itu tidak membuat ulah.
"Hanya saja..
Nafas Gabrielle tercekat. Dia menatap Nun dengan raut wajah yang terlihat tidak baik.
"Hanya saja?",.
"Nona Muda hampir menyebutkan nama anda di depan Nona Elea, Tuan Muda",.
Hening.
Gabrielle tertawa bodoh. Grizelle tetaplah Grizelle. Adiknya itu tidak akan semudah ini pergi dari rumahnya tanpa meninggalkan masalah.
"Apa Elea bertanya padamu siapa Grizelle?" tanya Gabrielle penasaran.
Nun menggeleng.
"Tidak, Tuan Muda. Nona Elea menganggap Nona Muda sebagai penyewa kamar di rumah ini",.
Gabrielle tergelak. Dia kemudian tertawa sambil mengusap wajahnya.
"Hahahhaa.. Grizelle pasti sangat syok setelah menjadi korban kepolosan Elea tadi!" ucap Gabrielle di sela-sela tawanya.
Para pelayan tersenyum samar melihat Tuan Muda mereka tertawa sebebas ini. Mereka juga menjadi saksi saat Nona Muda mereka di buat kaget dengan kepolosan Nona Elea.
"Tuan Muda, saya rasa sebentar lagi Nona Muda akan segera datang mencari anda. Dia terlihat begitu penasaran dengan keberadaan Nona Elea di rumah ini" ucap Nun memberi peringatan.
Tawa Gabrielle terhenti. Dia diam berfikir.
"Biarkan saja. Asalkan dia tidak merusak kepolosan Elea maka kita tidak perlu terlalu waspada padanya. Nun, katakan pada semua orang untuk menutup mulut jika Grizelle bertanya sesuatu pada kalian. Nanti biar aku saja yang menjelaskan siapa Elea" sahut Gabrielle sambil berjalan masuk ke dalam.
Ares yang baru saja selesai memarkirkan mobil bergegas menyusul Tuan Muda-nya yang sedang berdiri diam di ruang tamu.
"Tuan Muda, saya...
"Sttttt, kecilkan suaramu!" bisik Gabrielle sembari menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya.
Ares mengangguk. Dia lalu menatap kearah depan.
'Oh, pantas saja Tuan Muda memintaku untuk diam. Rupanya karena ini',.
Di depan Gabrielle dan Ares, tampak Elea sedang berdiri diam sambil menatap foto keluarga yang tergantung di dinding ruang tamu. Elea merasa ada sesuatu yang familiar dari foto keluarga tersebut.
"Kenapa wajah Nona itu terlihat sama persis dengan wajah Kak Izel ya?" gumam Elea setelah terpaku sekian lama.
Gabrielle dan Ares yang mendengar gumaman Elea berusaha untuk tidak tertawa. Grizelle tentu saja mirip dengan Kak Izel karena mereka adalah orang yang sama. Elea benar-benar sangat polos.
"Benar, itu foto Kak Izel. Tapi kenapa dia bisa berfoto dengan keluarganya bos? Apa mungkin mereka saudara?",.
Tak tahan mendengar gumaman Elea, Gabrielle akhirnya datang menghampirinya. Dia berjalan tanpa mengalihkan pandangan matanya dari wajah bingung Elea.
"Grizelle adalah saudara kembarku. Itulah kenapa dia bisa berada di dalam foto itu",.
Elea berjengit kaget. Dia lalu menatap heran kearah bosnya yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.
"Bos, apa kau baru saja menggunakan ilmu meringankan tubuh? Kenapa aku tidak mendengar suara langkah kakimu tadi?" tanya Elea penuh keheranan.
Gabrielle ternganga. Dia lalu melirik kesal kearah Ares yang terlihat seperti sedang menahan tawa.
"Coba saja kalau kau berani tertawa, Res. Akan kubuat kerongkonganmu menghilang!" ancam Gabrielle sambil menekankan suaranya.
Ares segera memasang wajah datar. Dia tidak mau mati sia-sia di tangan Tuan Muda-nya.
Elea memperhatikan wajah bosnya yang terlihat jengkel.
"Bos, apa pertanyaanku tadi membuatmu tersinggung?" tanya Elea takut-takut.
Gabrielle berdehem pelan. Dia lalu tersenyum kearah Elea yang sedang memandanginya.
"Tidak",.
"Oh, aku pikir bos tersinggung karena aku menanyakan tentang ilmu meringankan tubuh",.
Sudut bibir Gabrielle berkedut.
"Elea, apa saja yang kau bicarakan dengan Grizelle tadi?",.
Wajah Elea bersinar terang saat bosnya menyebut nama Grizelle. Dengan penuh semangat dia menjawab pertanyaan bosnya.
"Banyak bos. Kak Izel sangat baik, dia tadi mengajariku cara membuat berbagai macam makanan",.
Gabrielle menyeringai. Sepertinya saudara kembarnya itu cukup peka kalau Elea bukanlah gadis biasa baginya. Dan untuk masalah memasak, Gabrielle sudah tidak ragu lagi dengan kemampuan adiknya itu. Selain nakal, Grizelle sangat mahir dalam mengendalikan dapur. Keahliannya itu dia dapatkan dari ibunya yang juga sangat jago membuat masakan.
"Oh ya bos, tadi bos bilang kalau Kak Izel itu adalah kembaran bos. Apa itu benar?" tanya Elea ingin tahu.
Gabrielle mengangguk. Dia lalu menggandeng tangan Elea ingin mengajaknya naik ke kamar. Sebelum masuk ke dalam lift, Gabrielle terlebih dulu meminta Ares untuk tidak mengikutinya.
"Kau beristirahatlah!",.
"Tapi anda belum makan malam, Tuan Muda!" sahut Ares sambil melirik kearah Nona Elea.
'Peka-lah sedikit Nona Elea',.
Elea menoleh.
"Jadi bos belum makan, Tuan Ares?" tanya Elea.
Ares mengangguk. Dia merasa lega karena perkataannya berhasil memancing kepedulian Nona Elea.
"Belum, Nona",.
Hati Gabrielle berbunga-bunga. Meskipun sebenarnya dia sangat ingin memukul kepala Ares, tapi melihat Elea yang langsung merespon perkataan Ares tadi membuat Gabrielle mengurungkan niatnya. Dalam hati dia sangat berterima kasih pada Ares karena sudah mengetahui apa yang dia inginkan.
"Emmm bos, mau tidak aku membuatkan makanan untukmu?" ucap Elea menawarkan bantuan.
Tanpa pikir panjang Gabrielle langsung menganggukkan kepala.
"Mau",.
"Kalau begitu ayo kita ke dapur" ajak Elea sambil menarik tangan bosnya.
Ares tersenyum melihat wajah Tuan Muda-nya yang bersinar terang. Dia lalu melihat kearah Nun yang berdiri tak jauh dari sana.
"Untung saja Nona Elea langsung tanggap. Aku tadi sempat khawatir dia tidak akan merespon perkataanku tadi Nun!" ucap Ares lega.
Nun berjalan mendekat.
"Meskipun Nona Elea terlihat bodoh, setidaknya hati nuraninya masih bekerja. Hanya satu yang aku sayangkan dari Nona, dia tidak bisa merasakan perasaan Tuan Muda. Seandainya saja dia bisa sedikit peka, mungkin Tuan Muda tidak akan menderita seperti ini".
Ares membenarkan perkataan Nun barusan. Dia juga cukup prihatin dengan nasib percintaan Tuan Muda-nya. Pertama kali Tuan Muda-nya jatuh cinta pada seorang gadis, tapi sayang gadis itu malah tidak menyadari perasaannya.
"Ini akan menjadi tugas penting untuk kita berdua Nun. Bantu aku melancarkan misi untuk menyatukan mereka berdua!" ucap Ares sungguh-sungguh.
Nun mengangguk. Mereka berdua kemudian pergi menyusul Nona dan Tuan Muda mereka di dapur.
"Kau yakin tidak ingin meminta bantuan para pelayan?" tanya Gabrielle cemas melihat Elea yang sedang memotong daging.
"Tidak bos. Kan tadi aku sudah belajar pada Kak Izel. Lagipula mereka pasti sudah kelelahan setelah bekerja seharian. Aku tidak ingin membuat repot teman-temanku bos!" jawab Elea tanpa menghentikan kegiatannya.
Para pelayan yang mendengar hal tersebut merasa begitu bangga pada Nona mereka. Tuan Muda Gabrielle sudah memilih orang yang tepat untuk menjadi nyonya mereka di rumah ini. Nona Elea selalu menganggap mereka seperti temannya sendiri. Entah karena dia belum menyadari posisinya di rumah ini atau memang karena sikap aslinya yang baik hati.
"Baiklah kalau memang seperti itu maumu. Hati-hati, aku tidak mau melihatmu sampai terluka!" ucap Gabrielle penuh perhatian sembari mengelus puncak kepala gadis kecilnya.
"Siap bos!",.
Pemandangan di dapur terlihat begitu kontras dimana Gabrielle yang berdiri sambil memandang penuh cinta kearah Elea yang sedang memasak makanan untuknya. Seandainya saja Elea bisa menyadari perasaan Gabrielle, mungkin suasana di dapur akan terlihat begitu romantis. Sayang, dia terlalu polos untuk bisa merasakan perasaan bosnya sekarang.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA YA GENGS..
LIKE, COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻IG: nini_rifani
🌻FB: Nini Lup'ss
🌻WA: 0857-5844-6308