Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~17
Ehm
Tiba-tiba Elizabeth dan Nancy menghampiri Sarah juga Lily yang baru datang itu, Elizabeth langsung memperhatikan penampilan Lily dari ujung kaki hingga rambut sangat sederhana pikirnya bahkan ia hampir tertawa karena tak tahan untuk mengejeknya.
"Kalian jangan buat ulah disini, terutama kamu jangan bikin malu kantor kita terutama Alexku." tegas Elizabeth memberikan peringatan kepada mereka terutama Lily yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan di kantornya akibat kejadian waktu itu.
"Tenang saja nona Elizabeth aku datang hanya untuk makan tidak dengan yang lain, benarkan Sarah?" sahut Lily lalu beralih menatap ke arah Sarah yang sedang berdiri disampingnya itu.
"Tentu saja," Sarah pun langsung membenarkan.
"Kalau begitu kami permisi," Lily segera mengajak Sarah menjauh dari sana lagipula siapa juga yang akan menggoda pria ba ji ngan itu bahkan diberikan gratis pun ia tak sudi.
Kini Lily dan Sarah pun memilih menikmati makanan yang sedang dihidangkan untuk para tamu, semua makanan standart hotel bintang lima yang mungkin dulu saat bekerja menjadi room service hanya bisa membayangkan rasanya namun kini ia bisa makan sesukanya.
"Ly lihatlah nona Victoria sudah datang bersama tuan Wilson!" Sarah yang sedang makan pun nampak antusias menyambut kedatangan mereka bersama keluarga besarnya.
Lily hanya melirik keduanya kemudian kembali menikmati makanannya, ia tidak tertarik dengan hubungan keduanya dimana sang pria sangat brengsek dan sang wanita seorang model sombong benar-benar pasangan yang cocok ibarat panci ketemu tutupnya.
"Ly, kita nanti foto bersama mereka ya?" ajak Sarah yang masih antusias mengagumi mereka dengan mengabadikannya dengan beberapa foto dan juga rekaman video.
"Tidak, kamu saja." sahut Lily terang-terangan menolak ajakan sahabatnya itu.
"Astaga Ly, apa kamu masih takut dengan tuan Wilson? sebenarnya beliau sangat baik cuma sedikit tegas saja," bujuk Sarah lagi karena ia juga enggan meminta foto kalau tidak ada temannya.
"Sudah ku bilang aku tidak tertarik," keukeh Lily lantas kembali mengambil kudapan tak jauh dari mereka berdiri itu.
"Lagipula di rumahku tak ada tikus yang perlu ditakuti dengan foto mereka," gumamnya lagi namun lirih karena enggan berdebat lagi dengan sang sahabat yang sangat mengidolakan mereka.
Andai saja Sarah tahu bagaimana pria itu yang sebenarnya pasti akan menyesal karena telah mengidolakannya.
"Berhentilah dari pekerjaanmu dan jadilah wanita simpananku akan ku beri 10 kali lipat dari gajimu,"
Penawaran pria itu pun kembali terngiang di kepalanya, rela memberikannya 100 juta sebulan demi bisa menjadikannya simpanan, benar-benar ba ji ngan umpatnya dalam hati. Ingin rasanya ia mencabik-cabiknya dan memberikan dagingnya pada anjing liar imbuhnya seraya memotong sebuah udang jumbo dengan sekuat tenaga namun tanpa ia sadari Alexander nampak menatap ke arahnya.
"Ly, kamu baik-baik saja?" Sarah pun langsung menelan ludahnya ketika melihat cincangan udang diatas piring gadis itu.
"Tentu saja," Lily langsung tersenyum menatapnya, setelah mengeluarkan emosinya rasanya sedikit plong namun tiba-tiba pandangannya tak sengaja bertatapan dengan Alexander yang sedang bersama kekasih dan juga keluarga besarnya.
"Dasar pria brengsek sudah akan bertunangan masih saja melirik wanita lain," umpatnya sembari menatapnya sinis.
"Baiklah mari kita saksikan acara berikutnya yaitu pertukaran cincin yang dimana itu sebagai penanda sekaligus pengikat jika mulai hari ini tuan Alexander Wilson dan nona Victoria Philip telah resmi bertunangan," ucap seorang pembawa acara yang langsung disambut riuh oleh para tamu undangan disana karena acara tukar cincin adalah puncak dari acara tersebut sekaligus sangat dinantikan sebagai momen romantis yang sangat romantis.
"Astaga mereka akan bertukar cincin," Sarah nampak antusias mendengarnya.
Kini Alexander dan Victoria pun segera bertukar cincin dimana keduanya saling memakaikan cincin di jari pasangannya masing-masing.
"Mereka sangat serasi," ucap beberapa tamu undangan yang menyatakan mereka benar-benar pasangan yang sang cocok.
"Cium-cium!" teriak para undangan setelah tukar cincin selesai tak terkecuali Sarah yang terlalu bersemangat.
"Cium cium!" ucapnya namun tidak dengan Lily yang lebih memilih fokus dengan makanannya begitu juga dengan Elizabeth yang hanya menatap datar bosnya itu karena memang sudah lama menyukainya.
"Ayo, cium cium!" teriak Nancy tak peduli sahabatnya sedang menahan cemburu.
Alexander pun kembali menatap ke arah Lily yang juga sedang menatapnya, senyum pria itu nampak sinis apalagi ketika melihat Lily langsung mengabaikan dan memilih mengambil makanannya lagi.
Pria itu pun langsung mendekatkan wajahnya untuk mencium Victoria yang disaksikan oleh seluruh tamu undangan dan ...
Cup!
Sebuah ciuman singkat mendarat di pipi wanita cantik itu dan tentu saja itu membuat semua orang terkejut karena mereka pikir pria itu akan mempertontonkan ciuman panasnya dengan tunangannya itu begitu juga dengan Victoria yang juga sama terkejutnya padahal ia sudah memejamkan matanya.
"Ah, mungkin tuan Wilson tidak ingin mempertontonkan kemesraannya dengan nona Victoria agar kita semua tidak iri siapa tahu dibelakang kita mereka sangat-sangat hot." celetuk Sarah yang langsung dibenarkan oleh Nancy
"Ya kau benar, siapa tahu setelah ini akan terjadi gempa diatas ranjang." seloroh wanita itu menanggapi namun Elisabeth langsung menatapnya kesal. Apa sahabatnya itu sengaja ingin membuatnya cemburu?
Lily tak perduli dengan perdebatan mereka, ia pun memutuskan menjauh namun tiba-tiba ia tak sengaja menyenggol seseorang saat sedang melewatinya.
"Ma-maaf," ucapnya namun saat menatapnya ia pun sedikit terkejut begitu juga pria tersebut.
"Kau?" imbuhnya menatap pria tampan dihadapannya itu.
"Kamu yang menumpahkan minuman waktu itu kan?" Xavier menatapnya lekat.
Lily pun langsung mengangguk dengan perasaan bersalahnya. "Sekali lagi aku memohon maaf atas kejadian waktu itu, tuan." ucapnya sembari sedikit membungkukkan badannya. Jujur jika ingat waktu itu ia benar-benar merasa bersalah karena kemeja pria tersebut basah karena ulahnya.
"Tentu saja aku memaafkan mu tapi dengan satu syarat," sahut pria itu dan tentu saja itu membuat Lily langsung melotot menatapnya. Dasar pria brengsek, apa sedikit pun tak ada rasa ikhlas dari mereka saat menolong wanita tanpa harus meminta imbalan?
"Katakan!" Lily pun langsung merubah mimik wajahnya dengan tak ramah.
"Sebenarnya aku ingin memberikan ucapan selamat kepada tuan Wilson hanya saja aku merasa tidak enak karena sendirian jadi apa kamu mau menemaniku?" mohon Xavier dengan wajah sedikit memelas dan Lily yang melihatnya pun hampir tertawa dibuatnya, sebelumnya ia pikir pria itu minta hal yang tak senonoh padanya.
"Apa hanya itu?" ucapnya menanggapi.
"Tentu saja, tapi kalau kamu mau lebih juga tidak apa-apa." sahut Xavier sembari tersenyum lebar.
"Oh ya sejak tadi kita belum berkenalan, aku Xavier." imbuhnya seraya mengulurkan tangannya.
"Lily," Lily pun langsung membalas jabat tangan pria tampan itu.
"Hanya Lily?" Xavier nampak menaikkan sebelah alisnya.
"Hm," gadis itu langsung mengangguk. Sebenarnya ibunya dulu memberikannya nama belakang ayahnya namun karena ia membenci pria itu jadi ia lebih menyukai nama yang hanya terdiri dari empat huruf itu.
"Nama yang cantik," puji Xavier kemudian.
"Baiklah ayo!" ajaknya seraya mengulurkan sebelah tangannya untuk menggandeng tangan gadis itu.
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Haduh victori si hama juga datang,,,,,kamu datang aja di abaikan lho🤣🤣🤣🤣🤣piye ngono iku.....
Haduh eong Cinta ae gensi,malu,karena kily culun,,LiLy juga mbok yo berubah ojok katrok nemen2 LiLy