NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN MUDA BELIA

PERNIKAHAN MUDA BELIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU


Caren Danisha sosok siswa yang multi talenta. Diusia belia dia harus merasakan pernikahan dengan laki-laki yang di cintai nya. Namun dengan berjalannya waktu, pernikahan tidak hanya butuh sekedar cinta tapi komitmen untuk bersama selamanya. Perbedaan mulai muncul satu persatu, sehingga akhirnya ia jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda. Terkadang dia pun bingung siapakah yang disebut sebagai cinta pertamanya. Karena 2 sosok ini ingin sama-sama dimilikinya.
Hasratnya semakin membara untuk berpetualang sejak hatinya porak poranda.
Cinta telah menghancurkan harga diri dan kepercayaannya.

Apakah Caren akan tetap bermain dengan permainan cintanya ?

Atau dia akan menghentikan saat cintanya berlabuh pada sosok yang tepat.

Hasrat akan selamanya ada ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUKAN LAKI-LAKI BIASA

"Ayo sayang ... kita makan mie ayam aja. Kasian soto kamu udah tumpah" ujar Aldian sambil menarik tanganku untuk kembali ke meja pojok.

Aneska adalah salah satu anggota group Susan mencoba mencerna apa yang disampaikan Aldian. "Susan ... kamu kemaren 2 hari ke Bogor ? Check in sama siapa ? Ih kan kemaren bukannya ada surat sakit ya ? Berarti Susan bohong dong kalo gak sakit tapi malah check in ke hotel" ujar Aneska dengan polosnya selalu memercayai apa yang disampaikan oleh Susan. Ah ... dasar Aldian sialan, kalau begini caranya udah gak aman nih aku kerja. Susan menghentakkan kakinya dan segera berbalik menuju toilet sekolah. Ia harus segera membersihkan dirinya apalagi make-up nya sudah luntur. Mana pulang sekolah ia sudah janjian dengan Om Maulana untuk check in di Ancol. Jangan sampai ia masih bau kuah soto di badannya. Akhirnya ia minta tolong Aneska untuk membeli seragam baru di koperasi demi pertemuan "bisnis" nya dengan Om Maulana pulang sekolah nanti.

Aku melihat drama tersebut, hanya bisa menatap Aldian dengan bingung. "Sayang ... yang kamu omongin tadi gak bener kan ? Tentang Susan yang check in di Bogor ?" tanya ku pada Aldian. "Gak sayang itu beneran. Susan emang kerjanya begitu open BO sana sini. Dan aku taunya dari Om Yudianto asisten nya papa yang ngantor di perusahaan kakek. Dia nanyain kenal gak sama yang namanya Susan Gabriela anak SMA PANCA BHAKTI. Aku bilang sih kayaknya sekelas sama tunangan aku. Eh barulah Om Yudianto cerita tentang Susan itu dan bisa dapatkan bukti otentik gara-gara aku bilang Susan udah memfitnah kita. Nah pas dia cerita, Mama juga dengerin" ujar Aldian sambil menyuapkan sesendok mie ayam ke mulutku. Mendengar pernyataan Aldian aku jadi bingung karena selama ini yang aku tahu dari teman-teman kalau orang tua Susan itu cukup berada. Sehingga membuat ia sombong karena harta orangtuanya. "Sayang bukannya dia anak orang kaya ya dari Jogjakarta ?" kembali aku membahas tentang Susan dengan Aldian. "Sepertinya dulu memang kaya sayang ... Tapi sejak ayahnya menikah lagi dengan istri yang ke 3 dan mamanya Susan sakit stroke kata Om Yudianto hartanya makin habis dan perusahaan orangtuanya hampir kolaps. Makanya untuk menutupi gaya hidupnya akhirnya Susan pindah ke Jakarta dan bekerja dengan cara seperti itu. Ya walaupun bukan urusan kita. Tapi paling gak kita harus punya kartu AS Susan supaya gak jadi pengganggu lagi" ujar Aldian sambil menyeruput es teh jumbo yang ada di tanganku. Huh ternyata menyeramkan dunia ini ... yang tampak hebat di depan mata ternyata penuh kepalsuan. Hanya demi terlihat kaya Susan rela menjajakan tubuhnya. 

Setelah kejadian di kantin, suasana sekolah menjadi lebih tenang. Rumor tentangku dan Aldian mulai mereda. Bahkan setelah kejadian di kantin tadi, teman-teman menjadi maklum jika aku dan Aldian runtang runtung dari berangkat sekolah hingga pulang sekolah. Mengenai persiapan acara pertunanganku dan Aldian sudah hampir beres 100%. Karena ini acara hanya untuk keluarga dan teman dekat, jadi tidak memerlukan persiapan yang rumit.

Esok harinya seperti biasa Aldian menemaniku sampai kelas. Tiba-tiba di depan kelasku sudah ada Arya yang menunggu ku. "Pagi Caren bisa ganggu sebentar gak ?" tanya nya kepadaku. Dan Arya juga menatap ke arah Aldian yang sedang menggandeng tanganku. "Ald ... bisa pinjam Caren sebentar gak ? Aku ada perlu mengenai basket" ujarnya. "Ngomong aja langsung Ar ... gak masalah juga kalau Aldian tahu. Kan bukan hal yang rahasia kalau masalah basket" jawabku. Aku menggenggam tangan Aldian agar ia tidak beranjak pergi. Sambil aku mengeluarkan bekal untuk Aldi dengan gambar Sailor moon seperti biasanya. "Mengenai basket kira-kira ada apa ya Ar ? Bukannya kita rapat hari Jumat besok sesuai kesepakatan dengan Pak Agus guru olahraga kita ?"ujarku kembali. "Oke gini Ren ... barusan pihak panitia SMA HN International menyampaikan apakah memungkinkan kita melibatkan sekolah lain untuk bertanding dengan sekolah lain sebagai ajang pemanasan sebelum acara inti di laksanakan" Arya menginformasikan mengenai rencana dari pihak lawan sekolah kami. "Kalau aku sih Ar ... gak setuju mengikuti jalan pikiran dan rencana mereka. Karena lebih baik kita focus untuk latihan inti dibanding kita buang-buang energi tapi goals nya tidak ada. Mungkin SMA HN International berbeda dengan SMA PANCA BHAKTI. Karena team sekolah kita rata-rata adalah pemain club basket profesional. Yang tentunya mereka juga punya jadwal latihan rutin dari club nya masing-masing. Jadi aku gak setuju kalau kita mengikuti apa yang di lakukan sekolah mereka. Dan jujur akupun keberatan kalau buang-buang waktu seperti itu hanya menjajal kemampuan team basket lain" ujarku dengan lugas dan tajam. "Oh oke kalau gitu Ren ... aku juga sependapat dengan kamu. Dan hal ini akan aku pertegas ke HN International" kata Arya seperti membeo perkataan ku. "Aku balik ke kelas dulu kalau begitu ya Ren ... Ald" Arya kemudian melangkah menjauh dari kelasku. "Sayang ... aku juga balik ke kelas dulu ya. Nanti istirahat kita makan di roof top aja gak usah di kantin. Minum nanti aku pesankan sama anak-anak" ujarnya sambil mengelus rambutku yang terkuncir satu. "Oke sayang" jawabku singkat dan langsung masuk ke dalam kelas.

Hari ini adalah jadwal latihan drumband seperti biasa. Jadi karena hari ini aku rencananya akan di briefing oleh senior-senior terkait job description dari seorang asisten pelatih. Tapi jika menurut ku pekerjaan itu mengganggu jadwalku yang lain, maka seketika itu juga aku mundur dari jabatan tersebut. Karena beberapa hari ini memang focus ku adalah ada rencana kami di hari Minggu.

Jam pelajaran berjalan dengan lancar. Dan hari ini kembali Susan tidak masuk sekolah seperti biasa. Mungkin ia memang sedang sakit atau berpura-pura sakit. Entahlah aku tidak mau berpikir buruk tentang dirinya. Karena menurut ku, belum tentu aku juga lebih baik darinya. Bener gak ?

Akhirnya bunyi bel istirahat cukup membantu perutku yang sedang keroncongan. Aku membawa bekalku ke arah roof top seperti yang diminta Aldian tadi. Sedangkan 3 sahabatku lainnya pergi ke kantin untuk memesan makanan. Entah bisa atau tidak untuk diantar ke roof top karena kami belum pernah melakukan nya.

Saat aku melangkahkan kaki menuju roof top ... baru terpikir olehku alangkah bagusnya kalau roof top ini dijadikan sebagai area istirahat yang di tanami dengan pepohonan dan kursi-kursi yang estetik. Agar roof top tidak dijadikan lagi sebagai tempat untuk membolos atau tempat untuk pacaran. Harusnya area ini dilengkapi dengan CCTV untuk pengamanan para siswa.

***

1
Ken ZO
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
deameriawan
oke ditunggu ya kak. lagi proses editing.
Qholbie Obie
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!