NovelToon NovelToon
ISTRI CANTIK SANG CEO TAMPAN : MISI BALAS DENDAMKU

ISTRI CANTIK SANG CEO TAMPAN : MISI BALAS DENDAMKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Aku mati. Dibunuh oleh suamiku sendiri setelah semua penderitaan KDRT dan pengkhianatan. Kini, aku kembali. Dan kali ini, aku punya sistem."

Risa Permata adalah pewaris yang jatuh miskin. Setelah kematian tragis ayahnya, ia dipaksa menikah dengan Doni, anak kepala desa baru yang kejam dan manipulatif. Seluruh hidup Risa dari warisan, kehormatan, hingga harga dirinya diinjak-injak oleh suami yang berselingkuh, berjudi, dan gemar melakukan KDRT. Puncaknya, ia dibunuh setelah mengetahui kebenaran : kematian orang tuanya adalah konspirasi berdarah yang melibatkan Doni dan seluruh keluarga besarnya.

Tepat saat jiwanya lepas, Sistem Kehidupan Kedua aktif!

Risa kembali ke masa lalu, ke tubuhnya yang sama, tetapi kini dengan kekuatan sistem di tangannya. Setiap misi yang berhasil ia selesaikan akan memberinya Reward berupa Skill baru yang berguna untuk bertahan hidup dan membalikkan takdir.

Dapatkah Risa menyelesaikan semua misi, mendapatkan Skill tertinggi, dan mengubah nasibnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Kehidupan Tanpa Sistem & Ancaman Baru dari Bayangan

Bau aspal basah dan asap sisa ledakan menusuk hidung Risa saat ia membuka matanya. Ia terbaring di ranjang empuk Mansion Adhyaksa, namun rasa lelah yang luar biasa masih membelenggu tubuhnya. Kepala Revano tertidur di sisi ranjang, tangannya menggenggam tangan Risa erat, seolah takut jika Risa akan menghilang lagi.

[SISTEM : STATUS TIDUR. AKTIFKAN SECARA MANUAL?]

Risa merasakan kekosongan yang aneh di dalam dirinya. Tidak ada lagi notifikasi yang berkedip di matanya, tidak ada lagi panduan otomatis yang memberitahunya posisi musuh atau cara menyelamatkan diri. Ia kini benar-benar sendirian, dengan Revano di sisinya.

Risa menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi ukiran mewah. Kehancuran bunker tadi malam bukan hanya meruntuhkan bangunan fisik, tetapi juga meruntuhkan seluruh struktur kekuasaan Adhyaksa yang sudah berabad-abad. Tuan Besar Adhyaksa, Madame L, dan bahkan Arkan Mahendra semuanya seharusnya musnah. Namun, ia tahu, di dunia ini, kehancuran selalu menciptakan peluang bagi monster baru untuk bangkit.

Revano terbangun, ia melihat Risa sudah sadar. Mata pria itu dipenuhi kelegaan. "Kau sudah bangun, Sayang. Syukurlah."

Risa mencoba tersenyum, namun yang keluar hanya seringai tipis. "Apa yang terjadi setelah ledakan, Revano?"

"Seluruh kota heboh. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab runtuhnya yayasan. Tapi yang jelas, Kakek dan Liliana dinyatakan hilang, kemungkinan besar tewas," Revano menghela napas. "Arkan Mahendra... tim SAR tidak menemukan jejaknya. Tapi media sudah mulai menyudutkan kita. Mereka bilang kita adalah otak di balik teror ini."

"Aku tahu," Risa menoleh ke arah jendela. "Di mana Ayah Baskoro?"

"Dia pergi ke tempat aman. Kita sudah merencanakan ini. Dia akan muncul kembali saat waktunya tepat untuk membersihkan nama kita. Tapi sekarang, Risa, kita adalah buronan."

[SISTEM : PERINGATAN! PENGAKTIFAN KEMBALI SISTEM DAPAT MENYEBABKAN EFEK SAMPING GENETIK YANG TIDAK DIINGINKAN.]

Risa mengabaikan peringatan itu. Ia tidak bisa menghadapi dunia ini tanpa Sistem.

"Sistem, aktifkan sekarang!"

[TING! SISTEM AKTIF. POIN DENDAM SAAT INI : 0. SELURUH SKILL TERKUNCI.]

[MISI BARU : MEMBERSIHKAN NAMA BAIK & MENGUNGKAP KONSPIRASI BESAR DI BALIK KEHANCURAN.]

[WARNING : ADA PIHAK KETIGA YANG SEDANG MEMBURU ANDA. STATUS : TIDAK DIKENAL.]

Risa merasakan Sistem kembali bekerja, namun kali ini terasa lebih lemah, seolah ada batas yang tak terlihat. Ia mencoba menggunakan Mata Kegelapan, tapi hanya menghasilkan pandangan kabur.

"Risa, kau kenapa?" Revano memegang bahunya. "Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa," Risa menggeleng. Ia harus menyembunyikan kelemahan Sistem darinya.

Beberapa jam kemudian, tim kepolisian bersenjata lengkap mengepung Mansion Adhyaksa. Leo muncul di depan Risa dan Revano dengan wajah panik.

"Nona, Tuan Revano! Kita terkepung! Mereka memiliki surat perintah penangkapan atas tuduhan terorisme dan pembunuhan berencana!"

"Siapa yang menandatangani perintah ini?" tanya Revano dingin.

"Menteri Dalam Negeri, Tuan. Mereka memiliki bukti video dari Arkan Mahendra. Video itu menunjukkan Nona Risa berdiri di depan ledakan dengan rambut putih bersinar," jawab Leo, suaranya tercekat.

Risa menatap Revano. "Kita tidak punya pilihan. Kita harus pergi."

"Ke mana?"

"Ke tempat di mana kita bisa menjadi tidak terlihat," Risa menyeringai. "Ke jaringan bawah tanah Jakarta. Itu tempat yang paling tidak akan mereka cari."

Jaringan Bawah Tanah Jakarta - Malam Hari

Risa dan Revano melarikan diri melalui terowongan rahasia di bawah mansion, sebuah jalur darurat yang hanya diketahui oleh beberapa anggota keluarga Adhyaksa. Mereka kini bersembunyi di dalam labirin gorong-gorong yang kotor dan bau, di bawah hiruk pikuk kota.

"Ini mengingatkanku pada kehidupan lamaku, Revano," bisik Risa, tubuhnya menggigil kedinginan.

"Kita akan menemukan jalan keluarnya, Sayang," Revano memeluknya erat, tangannya mengusap-usap punggung Risa.

[SISTEM : DETEKSI SINYAL MENGINTAI.]

[TARGET TIDAK DIKENAL. STATUS : SANGAT BERBAHAYA.]

Risa menegakkan tubuh. "Ada seseorang di sini."

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari kegelapan di depan mereka. Bukan langkah kaki manusia biasa. Suara itu menyerupai gesekan cakar di lantai beton.

Sesosok pria muncul dari kegelapan. Tubuhnya kurus kering, namun matanya memancarkan cahaya merah yang mengerikan. Wajahnya ditutupi oleh tato tribal yang aneh, dan tangannya memiliki cakar logam yang tajam.

"Nyonya Adhyaksa... Tuan Besar Adhyaksa telah mengirim salam," suara pria itu terdengar serak dan dingin. "Anda telah menghancurkan proyek keabadiannya. Sekarang, Anda akan membayar dengan darah Anda."

"Siapa kau?!" teriak Revano, ia mencoba menarik pistol dari pinggangnya, namun pria bercakar itu bergerak terlalu cepat.

SRING!

Cakar logam itu menyambar, menggores lengan Revano dengan cepat. Darah segar menetes ke lantai gorong-gorong.

Risa tidak bisa menggunakan skillnya. Sistemnya masih lemah. Ia hanya bisa mengandalkan instingnya.

"Revano, lari!" teriak Risa.

Ia menerjang ke arah pria bercakar itu, menggunakan tubuhnya sebagai perisai. Pria itu menangkap Risa, cakar tajamnya menusuk bahunya. Risa menjerit kesakitan.

[SISTEM : POIN DENDAM BERTAMBAH : 50 POIN.]

[TUGAS : BERTAHAN HIDUP HINGGA BANTUAN DATANG.]

"Kau pikir kau bisa menghentikanku, gadis kecil?" pria itu tertawa. Ia mengangkat Risa ke udara, siap mencabik-cabiknya.

Tiba-tiba, sebuah suara berat menggelegar dari ujung terowongan.

"Lepaskan putriku, dasar binatang buas!"

Baskoro Permata muncul, tidak lagi di kursi roda, melainkan berjalan dengan tegap. Di tangannya, ia memegang sebuah senapan berburu kuno. Di belakangnya, puluhan pria bersenjata yang mengenakan seragam adat Desa Makmur muncul dari kegelapan.

"AYAH!" teriak Risa.

Pria bercakar itu segera melepaskan Risa dan berbalik menghadapi Baskoro. "Kau... Baskoro Permata! Seharusnya kau sudah mati!"

"Aku tidak akan mati sampai aku melihatmu terbakar di neraka," balas Baskoro.

DOR! DOR!

Suara tembakan senapan bergema di terowongan. Pria bercakar itu menghindar dengan gesit, namun peluru itu mengenai dinding di belakangnya, menyebabkan retakan besar. Ia menyadari bahwa ia kalah jumlah.

"Ini belum berakhir, Nyonya Adhyaksa," desis pria bercakar itu sebelum menghilang ke dalam labirin terowongan yang lebih gelap.

Risa terjatuh ke pelukan Baskoro. Revano segera memeriksa luka di bahu Risa.

"Syukurlah Ayah datang tepat waktu," Risa terengah-engah.

"Aku selalu mengawasimu, Nak. Aku tidak akan membiarkanmu menghadapi kegelapan sendirian," Baskoro mengusap kepala putrinya. "Orang itu... dia adalah salah satu dari 'Shadow Hand' milik Tuan Besar. Makhluk-makhluk yang dimodifikasi secara genetik untuk menjadi pembunuh yang sempurna."

"Jadi Kakek benar-benar belum mati sepenuhnya?" tanya Revano.

"Jiwa Tuan Besar dan Liliana mungkin sudah hilang, tapi kesadaran mereka termasuk memori dan ambisi mereka telah diunggah ke cloud rahasia, Revano," jawab Baskoro. "Mereka telah menjadi entitas digital. Dan mereka akan menggunakan setiap Shadow Hand yang tersisa untuk mendapatkan Risa."

[SISTEM : INFORMASI BARU DITERIMA!]

[STATUS MUSUH : ENTITAS DIGITAL DI BALIK SHADOW HAND.]

[MISI BARU : HANCURKAN CLOUD RAHASIA & BERSIHKAN NAMA BAIK DENGAN BANTUAN BASKORO.]

Risa menatap Baskoro. "Apa yang harus kita lakukan, Ayah?"

"Kita akan membangun kembali kekaisaran Permata," jawab Baskoro, matanya memancarkan tekad. "Dari reruntuhan Adhyaksa, kita akan menciptakan dinasti baru yang akan melindungi yang lemah. Tapi kita butuh sekutu. Kita butuh media. Kita butuh kepercayaan publik."

Markas Rahasia Permata - Sebuah Rumah Persembunyian

Beberapa hari kemudian, Risa, Revano, dan Baskoro bersembunyi di sebuah rumah persembunyian yang terletak di pinggir hutan kota. Baskoro telah mengumpulkan kembali beberapa staf inti Permata Group yang setia kepadanya.

"Untuk membersihkan nama kita, kita harus membuktikan bahwa Arkan Mahendra adalah dalang sebenarnya dari ledakan itu," ujar Baskoro. "Tapi media sepenuhnya dikendalikan olehnya."

[SISTEM : MISI BARU - PEMBALASAN MEDIA.]

[TUJUAN : UNGKAP KEJAHATAN ARKAN MAHENDRA SECARA PUBLIK.]

[POIN DENDAM DIBUTUHKAN : 500 POIN UNTUK MENGAKTIFKAN SKILL 'MANIPULASI NARASI'.]

"Aku butuh poin dendam," Risa bergumam. "Bagaimana aku bisa mendapatkannya tanpa harus bertemu musuh di jalanan?"

Revano menatap Risa. "Kita bisa menggunakan aset ilegal Adhyaksa yang selama ini aku sembunyikan. Dana hitam yang dulunya digunakan untuk menyuap politikus dan polisi. Jika kita membongkarnya, Arkan akan hancur."

"Tapi itu akan membuatmu terlibat dalam skandal besar, Revano," ujar Risa.

"Aku sudah terbiasa dengan lumpur, Risa," Revano tersenyum miring. "Tapi kau tidak. Biarkan aku yang membersihkan jalan untukmu."

Konferensi Pers Mahendra Group - Siang Hari

Arkan Mahendra mengadakan konferensi pers, ia berdiri di depan podium dengan wajah yang kini penuh luka. Ia dengan lantang menuduh Risa dan Revano sebagai teroris yang menghancurkan yayasan.

Namun, di tengah pidatonya, proyektor di belakang Arkan tiba-tiba menyala sendiri. Bukan logo Mahendra Group, melainkan sebuah rekaman video yang menunjukkan Arkan sedang melakukan transaksi rahasia dengan Madame L.

Seluruh wartawan gempar. Arkan memucat.

"Siapa yang melakukan ini?!" teriak Arkan panik.

Tidak ada yang tahu bahwa di balik tirai di gedung seberang, Risa sedang mengawasi, dengan Sistem yang kembali aktif dan poin dendam yang terkumpul dari kekesalan publik terhadap Arkan.

[SISTEM : POIN DENDAM BERTAMBAH : 500 POIN.]

[SKILL 'MANIPULASI NARASI' AKTIF!]

[MISI : MENYAMARKAN KEKUATAN SUPER ANDA DARI PUBLIK.]

"Permainan narasi dimulai, Arkan," bisik Risa. "Dan kali ini, aku akan menulisnya sendiri."

GIMANA GAIS? MAKIN GREGET KAN?!

Risa berhasil mendapatkan poin dendam dan membalikkan keadaan dengan bantuan Ayah Baskoro dan Revano! Tapi apakah itu cukup untuk mengalahkan Arkan Mahendra dan entitas digital Tuan Besar?

💖 LIKE kalau kamu suka strategi Risa yang licik!

💬 KOMEN "BERSIHKAN NAMA RISA" kalau kamu yakin Risa bisa jadi pahlawan di mata publik! Menurut kalian, siapa lagi yang akan muncul dari bayangan?

📢 SHARE cerita ini ke teman-teman kamu agar mereka juga tahu serunya perjuangan Nyonya Adhyaksa!

1
Andira Rahmawati
hadir thor.. kerenn ...walau jln ceritanya agsk rumit sih👍👍👍
Ayu Nur Indah Kusumastuti: bener banget kak, tapi mungkin ini gaya authornya kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!