NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Edward, Caesar, dan Franklin tiba di kediaman Osvaldo Tolliver dalam waktu nyaris bersamaan. Mereka tampak penasaran dengan panggilan mendadak dari Asher, padahal mereka masih menjalankan tugas untuk mengambil kembali harta kekayaaan mereka dari cengkeram Xander dan pasukannya.

Edward, Caesar, dan Franklin berada di ruangan tempat mereka berkumpul sebelumnya. Ketiganya masih menunggu kedatangan Theron, Troy, Tyler, Leonel, dan Leandro tiba.

"Dasar brengsek! Beberapa anggota pasukan Osvaldo Tolliver meledek kita saat kita datang, terutama pria cacat bernama Greg dan orang-orangnya. Aku sangat ingin memukul wajahnya hingga babak belur," ketus Franklin seraya menyandarkan punggung ke kursi.

Caesar berdecak, mengamati jam. "Sialan, apa yang sebenarnya terjadi? Asher tiba-tiba mengirim pesan darurat agar kita kembali di tengah tugas kita. Aku merasa sangat tegang sejak keberangkatan. Aku mengira Alexander sudah tahu keberadaan kita dan bersiap untuk melakukan penyerangan pada kita."

"Osvaldo Tolliver bukanlah lawan yang mudah untuk Alexander dan pasukannya kalahkan. Dia memiliki alat-alat canggih serta kemampuan sihir yang berbahaya.

Dia bisa menghabisi Alexander kapan pun," sahut Franklin.

Edward mengamati kedua pria paruh baya itu, beralih pada Edison yang tengah tertidur di ranjang bersama robot anjingnya. "Sial, di mana orang-orang brengsek itu sekarang? Kenapa mereka belum datang juga?"

Theron, Troy, dan Tyler memasuki ruangan. Ketiganya tampak kelelahan setelah perjalanan yang sangat panjang.

"Aku akan memukul kalian jika kalian tidak datang malam ini juga." Franklin berdecak, meneguk minuman. "Apa yang membuat kalian terlambat?"

"Kami harus melewati pengamanan perbatasan negara yang sangat ketat mengingat ada insiden bom di Lytora." Theron duduk di samping Caesar, mengembus napas panjang. "Aku pikir kalian sudah tertangkap oleh pasukan Alexander."

Caesar berdecak, menoleh pada pintu sesaat. "Di mana Leandro dan Leonel? Mereka benar-benar datang terlambat. Aku sangat bosan terjebak dengan berandalan kumuh dan bau di tempat ini sejak tadi."

"Brengsek! Siapa yang kau panggil berandalan kumuh dan bau?" Franklin melotot, tiba-tiba tertawa. "Aku memang belum mandi sejak dua hari lalu karena panggilan sialan ini. Aku bergegas pergi meski aku akan menerobos masuk markasku."

Leonel dan Leandro memasuki ruangan beberapa menit kemudian.

"Sialan, ke mana saja kalian?" tanya Caesar, "kau membuat kami menunggu sangat lama."

Leonel dan Leandro bergegas duduk, tampak sangat kelelahan sehingga mereka mengabaikan ucapan Caesar, Franklin, dan Theron.

"Osvaldo Tolliver, Asher, dan sebagian pasukan meninggalkan rumah ini karena keadaaan darurat di sebuah tempat. Selain itu, beberapa orang datang mengunjungi Osvaldo Tolliver dan tinggal di tempat ini selama beberapa waktu. Aku mendengar semua itu dari para penjaga di halaman dan lorong," ujar Leonel.

"Para penjaga itu tidak mungkin membocorkan informasi ini pada kita, brengsek." Franklin berdecak, menyimpan gelas di meja sangat keras.

"Aku belajar banyak hal selama aku merencanakan penyerangan. Selain aku belajar mengenai penciptaan robot dan alat-alat canggih, aku juga belajar membaca gerakan bibir. Aku mendapatkan informasi itu dari gerakan bibir para penjaga.”

"Kau belajar sesuatu yang berguna."

Caesar mengembus napas panjang. "Keadaan darurat seperti apa yang membuat Osvaldo Tolliver dan Asher meninggalkan kediaman ini? meski Osvaldo Tolliver memiliki kemampuan sihir yang hebat, tetapi dia memiliki fisik yang cukup lemah."

"Kau benar. Jika Osvaldo Tolliver sampai keluar dari kediamannya, itu berarti situasinya sangatlah berbahaya. Sepertinya situasi ini berhubungan dengan kenapa dia meminta kita untuk segera kembali ke kediamannya," ucap Theron.

Edward memperhatikan di tempatnya, menyelimuti Edison hingga sebatas dada, duduk di belakang Caesar. Ia terus bertanya-tanya di balik panggilan ini. "Entah kenapa aku justru merasa bahwa panggilan ini berhubungan dengan Xander. Apakah Xander menyerang salah satu tempat penting bagi Osvaldo Tolliver?" gumamnya.

Setengah jam kemudian, Osvaldo Tolliver, Asher, dan para pengawal tiba di kediaman. Osvaldo Tolliver segera mendapatkan perawatan dari para dokter untuk mengecek kondisinya.

Dokter keluar dari ruangan setelah menyelesaikan pengobatan dan pengecekan.

Osvaldo Tolliver mengembus napas panjang, duduk di sofa. Ingatannya seketika kembali pada momen pertarungan beberapa jam lalu. Ia tidak bisa memungkiri jika dirinya ketakutan, terlebih saat mendengar ucapan Luc Besson. Beragam penglihatan mengerikan terus bermunculan di kepalanya.

"Penglihatanku ternyata tidaklah keliru. Kekacauan yang aku lihat tampaknya adalah hasil dari perang yang akan sebentar lagi terjadi. Caldora, Lytora, dan negara-negara lain akan menjadi tempat perang dari kelompok-kelompok itu. Jika mengalahkan satu anggota UltraTech sangatlah sulit meski aku dan yang lain sudah bekerja sama, terlebih bila harus mengalahkan DeepCore maupun kelompok lain."

Osvaldo Tolliver memejamkan mata. "Aku tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sama dengan yang lain, terutama bekerja dengan pria bernama Luc Besson."

"Pria itu mungkin saja berbohong, Tuan," ucap Asher.

"Gray mengatakan bahwa pria itu jujur. Selain itu, alatku mengatakan jika dia memang berkata jujur. Mengingat bagaimana kemampuannya, aku harus berada di pihaknya." Osvaldo Tolliver mengamati penampilannya di cermin.

"Dia mengatakan aku nyaris mencapai tingkat sempurna kemampuanku. Aku mungkin saja bisa pergi ke masa depan dengan bantuan Gavin." Osvaldo Tolliver tertawa.

Osvaldo Tolliver menekan sebuah tombol. Rak-rak buku dan gulungan tiba-tiba bermunculan dari dinding. "teknologi dan sihir adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Akan tetapi, di suatu titik waktu, sesuatu yang dianggap sihir nyatanya bisa terbukti dengan teknologi. Contoh kecilnya adalah pesawat, ponsel, teknologi yang ada di sekitarku."

"Saat Baba bertanya perihal sihir, Luc Besson menjawab bahwa tidak ada sihir di dunia ini. Dia berbohong saat mengatakannya." Osvaldo Tolliver mengambil beberapa buku dan gulungan. "Aku melakukan ini untuk berjaga-jaga."

Osvaldo Tolliver membaca buku dan gulungan itu di meja meski sebenarnya ia sudah membaca seluruh buku dan gulungan yang dimilikinya.

Asher mengamati di samping Osvaldo, menoleh pada jam tangannya ketika sebuah pesan masuk. "Tuan, Edward dan yang lain sudah tiba di kediaman ini."

Osvaldo Tolliver terdiam sesaat. "Katakan pada mereka jika aku bekerja sama dengan Alexander sekarang. Perintahkan mereka untuk mengikuti pelatihan bersama pasukanku mulai besok. Jika mereka memberontak, ingatkan mereka jika aku bisa menghabisi mereka tanpa perlu menyentuh dan melihat mereka."

"Aku mengerti, Tuan." Asher membungkuk, meninggalkan ruangan. Ia pergi bersama dua pengawalnya serta seekor robot anjing.

Edward, Caesar, dan Franklin seketika berdiri ketika melihat Asher dan para pengawal serta anjing robot memasuki ruangan.

"Aku akan mengatakan alasan kenapa kalian harus datang ke tempat ini meski kalian sedang menjalankan misi kalian. Tuan Osvaldo bekerja sama dengan Alexander sekarang, dan dia meminta kalian untuk ikut berlatih bersama pasukan yang lain."

"Apa?" Edward dan yang lain sontak terkejut, tercenung selama beberapa waktu.

Sementara itu, seorang pria tengah berdiri di depan Luka dan Luke. "Kalian akan bekerja untukku mulai besok. Kalian siap?"

Luka dan Luke mengangguk dengan tatapan kosong.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!