NovelToon NovelToon
IKATAN PERJODOHAN

IKATAN PERJODOHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ivan witami

Arjuna dikenal sebagai sosok yang dingin dan datar, hampir seperti seseorang yang alergi terhadap wanita. la jarang tersenyum, jarang berbicara, dan selalu menjaga jarak dengan gadis-gadis di sekitarnya. Namun, saat bertemu dengan Anna, gadis periang yang penuh canda tawa, sikap Arjuna berubah secara drastis.

Kehangatan dan keceriaan Anna seolah mencairkan es dalam hatinya yang selama ini tertutup rapat. Tak disangka, di balik pertemuan mereka yang tampak kebetulan itu, ternyata kedua orangtua mereka telah mengatur perjodohan sejak lama. Perjalanan mereka pun dimulai, dipenuhi oleh kejutan, tawa, dan konflik yang menguji ikatan yang baru saja mulai tumbuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ivan witami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Permainan Drama

Juna dan Anna saling pandang, mata mereka penuh campuran antara kaget dan tidak percaya. Siapa gerangan wanita yang berani menginjakkan kaki ke ruang kerja mereka dengan begitu berani? Terlebih lagi, gaun rancangan Anna yang begitu indah dan sudah melewati proses berbulan-bulan, kini robek di bagian lengan.

Anna,hampir kehilangan kendali. Namun, secara diam-diam dia mengeluarkan ponselnya, berusaha merekam apa yang sedang terjadi tanpa menarik perhatian wanita itu. Juna memberikan kode kecil, mengawasi sekitar dan membantunya agar tidak ketahuan.

Wanita itu tersenyum sinis, tanpa gentar, “Dengan ini kamu akan dipecat bos Juna, Anna. Aku tahu kamu sedang ada masalah dengan bos Juna. Bahkan hubungan kalian putus. Setelah itu aku akan mengambil keuntungan dari masalah ini.”

Anna menarik napas dalam-dalam, pelan-pelan merasakan darahnya berdenyut kencang. Ia menahan diri sampai wanita itu mengendap-endap keluar dari ruangan Juna.

Anna dan Juna saling pandang setelah wanita itu keluar, Anna kemudian memeriksa rekaman video yang ia ambil diam-diam.

“Hah? Ini kan Fiona?” ucap Anna saat melihat video tersebut.

“Kurang ajar, siapa yang berani main-main denganku, tunggu akibatnya,” ucap Juna kesal tetapi mendapat cubitan di perutnya .

“Aduh, kok dicubit sih?”

“Kan, udah jelas siapa pelakunya, pakai tanya acara siapa yang berani main-main denganmu, ngeselin,” balas Anna melanjutkan celotehannya.

Juna tidak menyimak celotehan Anna, ia sedang berfikir motif Fiona merusak gaun rancangan Anna.

“Aku tahu,” seru Anna membuat Juna terkejut.

“Ngagetin aja, kamu tahu motif dia apa?” tanya Juna.

Anna mengantongi ponselnya sambil berpikir motif apa yang membuat Fiona melakukan itu.“Belum tahu sih, tapi–” Anna tidak melanjutkan kalimatnya, ia menarik Juna dan berbisik,“Kita ikuti permainannya saja. Kita simpan dulu bukti ini, kamu nanti pura-pura marah sama aku, karena kita kan emang lagi marahan. Terus buat dia kepancing buat ngomong.”

“Ok, aku paham. Tapi kita emang marahan, kan?”

“Tunda dulu urusan kita. Profesional kerja dulu. Ok, Pak Bos?”

Juna memandang jengah pada Anna, tetapi dibalik ekspresinya ia setuju dengan Anna.“Hem,” jawabnya singkat.

Tanpa disadari mereka, Aldo memperhatikan mereka.“Kalian ngapain di kolong meja?” ucap Aldo membuat Anna dan Juna terkejut.

“Hua!” seru Anna dan Juna.

Anna dan Juna bangkit bersamaan membuat keduanya terbentur meja.“Auh! Sakit,” cicit Anna begitu juga Juna mengaduh kesakitan sambil mengusap kepalanya.

“Aku duluan yang keluar,” ucap Anna sambil menarik sepatu dari tangan Juna.

Anna keluar dari ruangan Juna sedikit mengendap-endap karena takut Fiona melihatnya. Melihat itu Aldo menatap heran pada Juna dan Anna, mereka ada masalah apa lagi? Atau sudah berbaikan.

Juna duduk di kursinya sambil sekilas melihat gaun rancangan Anna yang sudah rusak, tetapi ia masih diam belum memberitahu Aldo. Aldo juga tidak sadar jika gaun yang diletakkan di pojok ruangan itu sudah rusak.

“Jun, kamu udah baikan sama Anna?” tanya Aldo ingin tahu, matanya menatap tajam ke arah Juna.

“Belum,” jawab Juna singkat, tanpa menatap.

“Lah, tadi kalian ngapain kalian berduaan di kolong meja?”

“Gak ngapa-ngapain. Cuma mau mergoki orang yang ngerusak gaun untuk event minggu depan,” jawab Juna santai, sibuk merapikan beberapa dokumen di mejanya.

Aldo sontak menoleh ke arah gaun yang dipajang di patung. “Astaga!” Aldo terperangah mendekati gaun tersebut. Gaun biru malam itu tampak compang-camping, beberapa jahitan robek, lengan sudah tidak berbentuk, kainnya tergores korek api kecil di beberapa tempat.

“Siapa yang berani merusak gaun ini, Jun?”

“Fiona,” jawab Juna mantap Aldo.

“Hah? Kok bisa?” Aldo heran, tak percaya.

Juna bangkit dari kursinya, lalu berjalan ke jendela besar ruang kerjanya yang menghadap jalanan ibu kota.“Dia mau jebak Anna. Fiona memang licik. Dia gak cuma mau mengacaukan event minggu depan, tapi juga ingin menjatuhkan Anna.”

“Maksudnya?” tanya Aldo, mendekat.

“Kamu tahu kan, Anna itu kepala desainer kita yang lagi naik daun. Fiona iri sama dia, dan cara Fiona adalah dengan membuat Anna terlihat tidak profesional,” kata Juna.

Aldo mengangguk. “Ok, kita ikuti permainan Fiona. Walau aku tahu kamu ada masalah sama Anna, bukan berarti kita diam saja, kan?”

“Iya, kita ikuti permainannya. Lagi pula aku dan Anna sudah punya bukti kuat.”

“Ya, kalau kamu punya bukti, ngapain juga harus muter-muter ikuti permainannya. Langsung aja pecat,” ucap Aldo duduk di kursi depan meja kerja Juna.

Juna tersenyum tipis. “Aku hanya ingin tahu motif dia yang sebenarnya apa, selain ingin menjatuhkan Anna.”

“Ok, aku akan mendukung rencana kalian. Sekarang, bagaimana membuat gaun baru untuk eventnya? Waktu tinggal seminggu lagi, mana cukup waktu untuk membuatnya lagi.”

“Anna pasti bisa. Tolong panggilkan dia. Kita bahas sama-sama.”

“Saranku sih, kamu yang datang ke ruangannya. Biar Fiona mengira kamu sedang menuduh Anna.”

“Bagus juga idemu,” jawab Juna tersenyum tipis.

“Ok, kita mainkan drama ini.”

Beberapa menit kemudian, Juna melangkah ke ruangan Anna. Pintu yang biasanya terbuka lebar kali ini tertutup rapat. Tangan Juna mengetuk perlahan.

“Masuk!” suara Anna terdengar dari dalam.

Juna membuka pintu dan menemukan Anna sedang duduk di meja kerjanya dengan wajah muram, menatap sketsa gaun.

“Anna,” sapa Juna, mencoba ramah.

Anna menoleh dengan mata merah, tanda baru saja menangis.“Apa?”

“Anna,Gawat!” teriak Aldo tiba-tiba diambang pintu.

Anna menggeser pandangan dari Juna dan melihat Aldo yang terlihat panik.“Pak Aldo, ada apa?”

“Gaun yang untuk acara event rusak,” ucap Aldo dengan nada sedikit tinggi agar semua orang tahu.

Anna melihat Juna dan Juna memberikan kode dengan kedipan mata, jika drama sudah dimulai.“Hah? Kok bisa?” Anna berlari menghampiri Aldo.

“Bagaimana bisa, Pak? Ayo kita lihat.” Anna hendak keluar tetapi Juna menarik tangannya dan Juna keluar lebih dulu.

“Hais, ngeselin,” gerutu Anna melihat Juna jalan lebih dulu, tak lama Anna dan Aldo berjalan dibelakang Juna.

“Pak, beneran gaunnya rusak?” tanya salah satu karyawannya.

Juna melihat beberapa karyawan yang sudah berkerumun ingin tahu sebabnya. Salah satunya juga Fiona ada disana.

“Belum tahu, aku lihat dulu. Anna, Aldo ayo,” ajak Juna.

Anna berlari lebih dulu keruangan Juna. Anna histeris, tentunya ia pura-pura syok.“Astaga! Siapa yang berani melakukan ini?”

Aldo menutup pintunya agar beberapa karyawan tidak melihatnya. Aldo menjaga pintu di luar sedang Anna berdebat dengan Juna di dalam ruangan.

Tak lama, Anna dan Juna keluar dengan wajah kesal.“Kenapa kamu justru menuduhku tidak proporsional, Juna. Baju ini kan ada di ruangan kamu, harusnya kamu yang tahu siapa yang masuk kesini,” ucap Anna penuh emosi.

“Yang aku izinkan masuk ke ruangan ini saat aku tidak ada cuma tiga orang, kamu, Aldo dan papaku. Kalau bukan kamu atau Aldo, siapa lagi? Papa? Tidak mungkin kan?”

Tanpa kata Anna menampar Juna, membuat semuanya terkejut, terutama Aldo dan Juna. Karena tidak ada pembicaraan sebelumnya jika ada adegan tampar menampar.

“Jadi kamu nuduh aku sama pak Aldo yang ngerusak gaun itu?”

“Sudah, sudah, kita lihat cctv saja. Gaun rusak bisa diperbaiki,” saut Aldo menengahi.

Fiona melihatnya pun tersenyum miring ia merasa puas sudah berhasil membuat hubungan Juna dan Anna rusak.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!