NovelToon NovelToon
Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Kenapa Aku Yang Dihukum ( Anak Pelakor)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:752.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Dunia Isani seakan runtuh saat Yumi, kakak tirinya, mengandung benih dari calon suaminya. Pernikahan bersama Dafa yang sudah di depan mata, hancur seketika.

"Aku bahagia," Yumi tersenyum seraya mengelus perutnya. "Akhirnya aku bisa membalaskan dendam ibuku. Jika dulu ibumu merebut ayahku, sekarang, aku yang merebut calon suamimu."

Disaat Isani terpuruk, Yusuf, bosnya di kantor, datang dengan sebuah penawaran. "Menikahlah dengaku, San. Balas pengkhianatan mereka dengan elegan. Tersenyum dan tegakkan kepalamu, tunjukkan jika kamu baik-baik saja."

Meski sejatinya Isani tidak mencintai Yusuf, ia terima tawaran bos yang telah lama menyukainya tersebut. Ingin menunjukkan pada Yumi, jika kehilangan Dafa bukanlah akhir baginya, justru sebaliknya, ia mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Dafa.

Namun tanpa Isani ketahui, ternyata Yusuf tidak tulus, laki-laki tersebut juga menyimpan dendam padanya.

"Kamu akan merasakan neraka seperti yang ibuku rasakan Isani," Yusuf tersenyum miring.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Sani memutar kedua bola matanya jengah melihat Yusuf dan Irene yang baru pulang. Keduanya tampak mesra, dimana si perempuan bergelayut manja pada lengan si laki-laki sambil tersenyum bahagia, seolah dunia milik mereka berdua. Yusuf terdengar beberapa kali memuji Irene, menoel hidung, juga dagu istri keduanya tersebut. Keduanya bercengkrama sambil saling puji, seperti sengaja melakukan untuk pamer kemesraan. Di belakang mereka, dua orang bodyguard tampak menyeret dua koper besar.

Sani yang duduk di sofa sembari menonton berita TV, pura-pura tak melihat saat keduanya sudah dekat.

Buk

Isani menggeram tertahan saat jas milik Yusuf, menimpa kepalanya. Gak ada akhlak memang suaminya itu. Dengan perasaan dongkol, menyingkirkan jas tersebut dari kepalanya sambil mengumpat dalam hati.

"Udah bersih-bersih?" tanya Yusuf.

"Udah," sahut Sani tanpa menoleh, fokus melihat TV yang membahas tuntutan 17+8.

"Kalau ngomong itu lihat orangnya," omel Yusuf.

"Dia cemburu kali, lihat kita Yank," celoteh Irene, menyandarkan kepala di bahu Yusuf.

Sani tak merespon apapun, juga tak menoleh. Dia lelah hari ini, malas untuk debat.

"Siapkan makanan, kami mau makan malam."

Yusuf mengajak Irene ke kamar, pun dengan dua bodyguard yang membawa koper berisi barang-barang Irene.

Kedua bodyguard tersebut pamit setelah mengantarkan barang Irene.

Baru masuk, Yusuf sudah merasa ada yang gak biasa dengan kamarnya. Hidungnya terasa kurang nyaman. "Kamu mencium bau kurang sedap gak sih?"

"Enggak. Bau apa?" Irene malah balik nanya.

"Gak tahu, tapi kayak ada bau kurang enak aja." Yusuf mengambil remot AC, menyalakan pendingin ruangan tersebut, mungkin saja bau ini karena kamarnya pengap. "Bau apa sih ini?"

Irene mendadak seperti disindir, ia menghidu bau tubuhnya sendiri. Ah, wangi kok. "Aku lapar."

Setelah ganti baju, keduanya kembali turun untuk makan. Yusuf sudah memberitahu Bi Wati jika malam ini dia dan Irene makan di rumah, jadi wanita itu sudah menghidangkan makanan di meja makan.

"Nyonya gak ikut makan di meja makan?" Bi Wati menarik kursi, duduk di sebelah Isani yang sedang makan di dapur.

Sani menggeleng, "Bisa gak ada selera makan aku kalau bareng mereka, mending disini," ia lanjut menikmati makanannya. Namun tiba-tiba, suara is akan dari sebelah, membuat dia menoleh. "Bibi nangis?"

Bi Wati buru-buru menyeka air matanya dengan jemari. "Bibi gak tega lihat Nyonya makan di dapur seperti ini, sedangkan mereka... "

"Astaga Bi," Sani mengusap lengan Bi Wati. "Aku udah biasa seperti ini. Sejak kecil, aku selalu makan di dapur," tersenyum, menunjukkan pada Bi Wati jika ia baik-baik saja, bahkan sangat menikmati makanannya. "Selama 20 tahun lebih, aku selalu makan di dapur, bisa dibilang, makan siang kemarin, pertama kalinya aku makan semeja dengan keluarga Papaku."

Bi Wati makin sesenggukan, air matanya mengalir makin deras, bahunya berguncang hebat.

"Astaghfirullah, kenapa makin kenceng sih?" Sani garuk-garuk kepala, bingung.

"Kasihan sekali Nyonya Isani, dari kecil sudah menderita."

Sani memeluk Bi Wati, bersyukur di istana yang berasa seperti neraka ini, masih ada seseorang yang tulus sayang padanya. "Gak menderita-menderita amat kok, aku masih bisa makan, masih bisa sekolah, masih ada tempat tinggal. Di luar sana, banyak orang yang bahkan untuk makan saja tak bisa, bagaimana mungkin aku menyebut diriku paling menderita, takut kufur nikmat."

"MasyaAllah, Nyonya memang benar-benar orang baik. Bibi do'akan semoga berjodoh sampai akhir hayat dengan Tuan Yusuf."

"Astaga!" Sani melepas pelukannya, menatap Bi Wati kesal. "Bisa gak sih, do'anya jangan itu itu terus."

Bi Wati tertawa cekikikan melihat Sani marah. Ia lalu menggenggam tangan majikannya tersebut. "Dulu, sebelum Nyonya meninggal, dia menitipkan Tuan Yusuf pada Bibi," ia kembali mewek. "Beliau tahu kalau Bibi tulus, sayang sama Tuan Yusuf karena Bibi ikut mengasuhnya sejak kecil. Sekarang, Bibi sudah tua, mungkin hidup juga tak akan lama lagi."

"Astaghfirullah, gak boleh ngomong gitu, Bi."

"Bibi akan tenang kalau Tuan Yusuf bersama Nyonya Sani," Bi Wati mengusap punggung tangan Isani. "Bibi yakin, Nyonya bisa menjadi istri yang baik untuk Tuan. Bibi akan selalu mendoakan kebaikan untuk rumah tangga kalian. Semoga besok atau nanti, kalian bisa rukun, bisa membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah."

"Aamiin." Sani langsung membekap mulutnya dengan telapak tangan saat sadar telah mengamini doa Bi Wati.

Bi Wati tersenyum. "Bibi akan pergi dengan tenang dan merasa telah menjalankan amanah Nyonya Anika jika Tuan Yusuf bersama wanita yang tepat, yaitu Nyonya Sani. Tolong, tetap bertahan ya."

Sani menggeleng, "Aku gak bisa janji, Bi. Aku gak tahu sampai kapan aku bisa tetap kuat."

"Bisa, Nyonya Bisa. Saya akan bantu."

"Isani, Isani!" teriakan Yusuf dari meja makan, mengganggu deep talk Isani dan Bi Wati.

"Astaga, ngapain sih, ganggu orang makan aja," gerutu Sani.

Bi Wati segera berdiri, "Biar Bibi aja yang kesana, Nyonya lanjut makan saja." Ia berjalan menuju ruang makan.

Sambil memainkan sendok di tangan, Yusuf menghela nafas panjang mengetahui Bi Wati yang datang. "Saya manggil Sani."

"Nyonya masih makan. Tuan butuh sesuatu, biar saya yang ambilkan."

"Saya butuh Sani, panggil dia."

"Nyonya ma_"

"Saya butuh Sani, Bi," tekan Yusuf. Ia tak bisa marah pada wanita tua yang statusnya hanya ART tersebut, karena sejak kecil, alm. ibunya selalu menekankan padanya untuk menghormatinya.

"Ba-baik," Bi Wati terpaksa kembali ke dapur, tak mau membuat Yusuf marah.

"Harus aku ya?" Sani sudah bisa menebak saat Bi Wati kembali dengan muka ditekuk. Bi Wati hanya menjawab dengan anggukan, lalu kembali duduk di tempat semula.

Sani terpaksa meninggalkan dulu makanannya, beranjak untuk menemui Yusuf.

"Sayang, ini enak banget lo, cobain deh," Irene menyodorkan udang yang ia tusuk dengan garpu, ke depan mulut Yusuf.

Sani memutar kedua bola matanya malas, tahu jika keduanya sedang pamer kemesraan untuk memanas-manasinya.

"Hem, iya enak. Ini juga enak loh, cobain," gantian Yusuf menyuapi Irene daging.

Sani tertawa cekikikan, membuat Yusuf dan Irene langsung menoleh padanya. "Ngapain dia kamu suruh nyobain daging itu, noh di piringnya udah ada, udah tahu dia rasanya," menunjuk dagu pada piring Irene. "Makanya, sebelum akting, briefing dulu, biar gak keliatan begonya."

"Heh Isani, kalau cemburu bilang aja," Irene tampak kesal. "Bilang aja, kamu juga pengen disuapin suamiku."

"Ngapain pengen, udah pernah," Sani lagi-lagi menahan tawa. "Asal kamu tahu aja, dulu sebelum nikah, nih laki so sweet banget," menunjuk Yusuf. "Tapi tahunya cuma drama, akting," tersenyum kecut. "Hati-hati aja kamu, Ren, siapa tahu sekarang dia juga lagi drama, gak beneran cinta sama kamu. Dia ini king of drama."

"Diam kamu!" bentak Yusuf. "Istri saya pengen kerupuk, ambilin."

"Enggak, aku gak pengen," Sani menggeleng.

Yusuf membuang nafas kasar. "Siapa yang bilang kamu?" matanya memelototi Isani.

"Tadi kamu bilang istri saya, aku juga istri kamukan?"

"Isani!" Yusuf menggeram tertahan, rahangnya tampak mengeras. "Maksud saya Irene."

"Oh... si pelakor, bilang dong yang jelas."

"Heh! Apa maksud kamu bilang saya pelakor?" Irene yang tak terima, langsung berdiri.

"Perebut suami orang, sebutannya pelakorkan? Masa gitu aja gak faham, masih tanya maksudnya?" sambil bersedekap, Sani tersenyum miring.

"Aku istri kedua, bukan pelakor," Irene mendelik tajam.

"Istri kedua yang dinikahi tanpa izin istri pertama, itu namanya pelakor, perebut suami orang!"

"Kurang ajar!"

Cetak

"Awww!" Sani meringis saat keningnya terkena lemparan sendok oleh Irene. "Bangsatt!" Ia mengambil sendok sayur, ganti melemparkan ke muka Irene.

"Aww!" gantian Irene yang menjerit. Rasanya jelas lebih sakit karena sendok sayur lebih besar dan berat. "Sayang, sakit," ia mengadu pada Yusuf, mengusap keningnya yang sakit.

Yusuf menatap Sani nyalang, lalu melempar sendoknya ke wajah Isani. "Berani kamu ngasarin Irene!"

1
Niͷg_Nσͷg💅
waahhhh jangan2 kalau benar inara nyebarin foto toples Alice? Dan yasa melihatnya. yasa bakalan terseponahh sama Alice dong!! 🤣 siapa tahu yasa merasa shock dan kasihan juga sama alice, kalau foto toplesnya Alice tersebar kan yasa mikirnya, alice akan trauma dan nangis2 gitu? 🤭
Oma Gavin
nah kan sesuai prediksi inara ngedrama bundir dan goblok nya nuh percaya udah biarkan saja biar nuh tau nantinya cewe yg dipuja nya ternyata jalang murahan ngga guna banget
Esther Lestari
sepakat sama Alice....Inara hanya pura2 itu.
Jangan takut Yas selama kamu benar.
Niͷg_Nσͷg💅
dasarrr eloo lic 🤣🤣 elo bantuin karena ada udang di balik rempeyek kan? wkwk yasa kagak mau sama elo, yasa maunya sama Gua 😝🤣 minggirrr elo lic! minggirr wkwkwk
Niͷg_Nσͷg💅
wahhh ternyata kita sepemikiran Lic? 🤣 aku mikirnya juga drama. inara kan Queen of drama, apalagi dia juga pernah ingin jebak Nuh, sewaktu di kamar mandi. jadi suudzon nggak masalah. emang pada kenyataannya inara lagi hauss validasi.
Niͷg_Nσͷg💅
Gua bantu amininnnnnn Lic? biar sekalian cepat koit 🤭 lagian rugi kalau bundir cuma Gores tangannya doang. seharusnya tuh, kalau mau bundir langsung jatuhin diri dari lantai 50 🙊 biar langsung assalamualaikum 🫢 daripada mau bundir tapi nggak koit...Rugi dong! lagian kalau udah bundir, terus Nuh mau menjadikannya istrinya gitu? ngarepp!! kalau Nuh tetap nekat yaa siap2 saja jadi kereeee.
Niͷg_Nσͷg💅
bengekkk...sepertinya sifat kamu jauh dari sifat mama kamu Alice 🤣 kayaknya kamu lebih centilll dan berani.
Anjellita
aku sependapat sana Alice kayaknya inara bikin drama
Niͷg_Nσͷg💅
Syukurlah Alice ada di pihak yasmin, semoga saja suatu saat nanti Alice bisa membongkar kebucukann Inara. lagian yaa, Inara ini emang rada2 anuuu. dia bermimpi mau cari cowok yang berduit, Royall dan full effort. tapi dia lupaa, apakah dirinya ini cewek yang Royall dan full effort. kalau elo mau mencari cowok yang berduit, seharusnya pastikan dulu elo juga berduit dan Royall Inara. kalau cuma modal cantik dan tangan kosong, elo lebih mirip dengan fakirr miskin inara 😏 coba punya otak buat mikir! jangan berlindung di balik kata REALISTISS. mau punya cowok kaya, tapi dirinya kisminnn 😏
Dew666
⭐️💥
Defvi Vlog
kan bener Inara mah cuma acting😤
Rieya Yanie
kasian yasmin kena dampak drama inara
sikepang
aku malah berpikir klo inara buat drama baru sma dua sahabat y, ga bisa ditinggal Nuh dia mah gagal jdi anak org kayak. dan paling gacor y nanti dia anak y papa y si yasmin dengan selingkuhan y
Eonnie Nurul
aku berharap Sani cepat pulang karena aku yakin Sani tahu siapa Inara sebenarnya makanya Sani tidak merestuinya hubungan dengan Nuh
Rafly Rafly
drama sempurna dari seorang jalang demi mendapatkan perhatian sang PECUNDANG.... semoga Sani dan Yusuf segera kembali..biar tau kelakuan anaknya
Niͷg_Nσͷg💅
hiliih prett! dan kalau ada gelar cewek terbangsatttt itu adalah inara. sudah jelas2 Nuh mengatakan sebuah kejujuran, kenapa dia tak bisa menerima dengan baik. kalau inara cewek baik2 tidak mungkin dia bertindak bodohhh. apalagi memaksakan kehendaknya sendiri. lagian kalaupun hubungan itu di teruskan, jelas orang tua Nuh tak metestuinya. Dan kalau sampai Nuh nekat memilih inara, jelas Orang Tua Nuh akan mencorett nama Nuh dari KK. Dan yang pasti Nuh akan jatuh miskin, kalau Nuh sudah kismin? apa inara masih mencintai Nuh? masih mau bersama Nuh? pasti tidak kan? karena yang Inara cintai bukan orangnya, tapi harta orang Tua Nuh.
Ummah Intan
pen skandal Inara mencuat keluar hingga Yasmin ga disalahkan lg krn ternyata Inara hanya menjadikan Nuh sebagai ATM berhalannya
Niͷg_Nσͷg💅
maaf..otakku sudah terlanjur suudzon sama inara. semenjak drama dia dalam kamar mandi 🤭 jadi acara bundirr ini kok rasa2nya juga sebuah drama inara dan teman2nya untuk bisa menarik simpati Nuh 🤔 siapa tahu, inara rela melukai dirinya sendiri dan darah itu, bisa saja Saoss 🤭 yang sengaja di tumpahkan sama teman2 inara. kalau memang mau bundirr kenapa tidak langsung di depan Nuh waktu itu? kenapa ada dalam kamar dan teman2 mereka juga ada di situ? 🤔 jadi suudzon kan? soalnya inara ini sedari awal memang tak rela melepaskan Nuh. Dan dia juga ingin menjebak Nuh, supaya Nuh Bisa terus dalam genggamannya. pokoknya serba suudzon sama inara 🤭
Niͷg_Nσͷg💅: ehhh iyaa 🤣🤣 maksudnya mental yasmin 🤣🤣
total 4 replies
Siti Halimah
inara rusli..... 🤭
yutantia 10: Mana istri sahnya sama2 bercadar pula 🤭, kok bisa pas gitu ya 😄
total 1 replies
Ummah Intan
Inara pura² kali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!