NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:258.1k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

"Ini Pak Bos kemana?" gerutu seorang laki-laki yang dari semalam sudah menyimpan kekesalan pada sosok yang dipanggilnya Bos itu.

"Udah dari jam 5 di sini, belum nongol juga itu Pak Bos. Bahkan hampir semua penghuni kost sudah keluar dari kamarnya. Ada yang ke pasar, belanja, olahraga, dan sarapan. Jadi makanan nyamuk ini yang ada," lanjutnya sambil beberapa kali menepuk nyamuk yang hinggap pada wajahnya.

Dia adalah John. Kemarin dia disuruh sudah standby jam 5 pagi oleh Julian. Namun sampai jam 6 lebih, Julian belum menampakkan batang hidungnya. Beruntung ia memakai pakaian olahraga sehingga warga menganggap wajar jika dirinya berkeliaran di sekitar sini.

"Lho... Pacalna Om danteng tan? Napain di cini padi-padi?" tanya seorang anak perempuan yang tak lain adalah Rachel.

"Eh... Nona pecel," ucap John keceplosan mengingat bagaimana kemarin Julian memanggilnya.

"Lachel..." seru Rachel sambil berkacak pinggang.

"Ndak benal ini olang. Nama olang didanti-danti. Mama malah nanti, lacain." lanjutnya mengomel.

"Ehm... Nona, ilernya masih ada tuh. Bersihin dulu sebelum keluar rumah," ucap John tiba-tiba sambil menunjuk ke arah sudut bibir Rachel.

Huaaaa...

Melihat anak bosnya menangis karena ucapannya, John langsung pergi dari sana. Beruntung di sana tak terlalu banyak orang sehingga tidak ada yang memperhatikan jika dia yang membuat Rachel menangis. John sengaja meledek Rachel karena ingin lebih dekat dengan anak bosnya itu. Pasalnya nanti agar mudah ia mengajak bermain dengan Rachel dan Ronand saat orangtuanya menyelesaikan masalah. Namun idenya itu ternyata salah. Akhirnya John memilih kabur karena takut ketahuan warga.

"Talo temu ladi, bibilna atu jait itu olang bial ndak nomong cembalanan. Wewek tantik tayak atu dini dibilang ilelan. Ndak tau caja, ilelna atu itu ntal jadi belian talo telual." ucap Rachel sambil menangis sesenggukan.

"Achel, ngapain nanis di cini?" tanya Ronand yang baru saja mendatangi kembarannya karena mendengar suara tangisan.

"Achel... Achel..." seru Chiara memanggil Rachel yang berada di dekat gerbang kost bersama Ronand.

"Iya, Mama." seru Rachel yang kemudian menghapus kasar air mata yang mengalir pada kedua pipinya agar tak terlihat sang Mama.

"Dasal dlama," gumam Ronand saat melihat Rachel berjalan dengan langkah cerianya. Berbeda sekali saat tadi menangis sampai sesenggukan.

***

"Astaga... Aku kesiangan," seru Julian sambil berlari keluar dari unit apartemennya dengan langkah tergesa-gesa.

"Lho... Papa," seru Julian saat bertemu Papanya di lobby apartemen.

"Papa mau ikut. Papa udah nggak sabar bertemu dengan cucu," ucap Papa Fabio yang ternyata ingin ikut Julian bertemu dengan Chiara.

"Tap..."

"Papa ingin bertemu dengan cucu, bukan Chiara. Nggak usah cemburu," sela Papa Fabio yang kemudian berjalan lebih dulu.

"Siapa juga yang cemburu sama tua bangkotan gitu. Nggak sadar diri emang," gumam Julian sambil menggelengkan kepalanya.

Ternyata Papa Fabio ingin ikut Julian setelah mengetahui keberadaan menantu dan cucunya. Ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan kedua cucu yang baru dia ketahui itu. Sedangkan Julian sudah was-was saat berada di dalam mobil. John pasti akan mengomelinya habis-habisan.

"Deg-degan?" tanya Papa Fabio yang melihat Julian sedari tadi menghela nafasnya berulangkali.

"Mungkin. Kaya lebih was-was karena John," ucap Julian sambil meringis pelan.

"Ha? Ada hubungan apa kamu dengan John? Kalian... Gini..." Papa Fabio menggerakkan kedua tangannya dan bersalaman, kode bahwa John juga Julian ada hubungan. Sontak saja Julian kesal karena sudah dua orang yang berpikiran begitu.

"Bukan. Kemarin Julian suruh John datang ke kost Chiara dan anak-anak jam 5 pagi. Eh... Julian baru bangun jam 6 lebih. Ini udah jam 7, apa nggak marah dia nanti? Nungguin 2 jam di sana," ucap Julian sambil bergidik ngeri.

"Kamu juga semena-mena sama John, Julian." gumam Papa Fabio menyalahkan anaknya yang suka seenaknya memerintah orang.

Tak berapa lama, mobil milik Julian berhenti di lapangan dekat kost Chiara. Terlihat di sana juga ada mobil milik John. Namun John tak terlihat sama sekali. Julian malah senang saat tak ada John. Ia takkan melihat raut wajah masam asistennya itu.

"Cucu dan menantuku tinggal di lingkungan seperti ini?" tanya Papa Fabio dengan raut wajah terkejutnya.

"Iya," jawab Julian dengan singkat karena mencoba menstabilkan degup jantungnya yang mulai bergejolak.

"Kamu harus bawa mereka dari sini, Julian. Hartamu banyak, cabang perusahaan dimana-mana, aset emas dan tanah juga tak terhitung tapi istrimu berada di lingkungan seperti ini. Bahkan itu kost, masih besaran garasi mobil di rumah." ucap Papa Fabio membuat Julian menghela nafasnya kasar.

"Sabar, Pa. Mereka selama ini memang hidup kekurangan, di Desa pun begitu. Julian merasa bersalah akan hal itu. Beri waktu Julian untuk menebus semua waktu yang terbuang percuma itu. Julian juga akan memberikan apapun untuk Chiara dan anak Julian," ucap Julian dengan mata berkaca-kaca.

Jika sudah menyangkut istri dan anaknya, Julian selalu melow. Bahkan ketika mendengar penjelasan John mengenai kehidupan anak dan istrinya di Desa. Ia menyesal dan merasa bersalah karena tak bisa menemukan mereka lebih cepat. Ia juga masih terus menyalahkan Mama Martha karena kejadian perginya Chiara.

***

Chiara...

Deg...

"Chiara..." seru Julian memanggil Chiara yang malah kabur setelah mengetahui siapa yang memanggilnya.

Greppp...

Chiara yang hendak pergi ke warung, terkejut melihat kehadiran Julian dan Papa Fabio. Chiara memilih kabur karena rasa takut dan khawatir pada mertuanya. Ia khawatir mertuanya akan mengambil Ronand dan dirinya dipisahkan dari Julian. Namun sebelum kabur lebih jauh, Julian berhasil menangkapnya dan memeluk Chiara dari belakang dengan sangat erat.

"Jangan pergi, Chiara. Aku mohon... Cukup hukum aku 4 tahun dengan kepergianmu. Jangan ditambah lagi. Aku bisa gil4 jika sampai kamu hilang lagi dari pandanganku," ucap Julian dengan suara seraknya.

"Enggak. Aku nggak mau. Jangan ambil Ronand. Rachel dan Ronand milikku, jangan ambil salah satunya. Aku mohon, Mas Julian. Jangan pisahkan aku dari mereka. Aku tak apa pisah darimu, asal jangan sama mereka." ucap Chiara dengan mata berkaca-kaca. Julian membalikkan tubuh Chiara kemudian mengusap kedua pipinya dengan lembut.

"Kamu ngomong apa, sayang? Siapa yang mau memisahkanmu dari anak-anak? Aku di sini agar kita bisa berkumpul bersama lagi. Aku, kamu, dan kedua anak kita." ucap Julian dengan lembut sambil menempelkan dahinya pada sang istri.

"Tapi Mama..."

Sttt...

"Jangan bahas oranglain. Percaya sama aku, tidak akan ada lagi orang yang bisa memisahkan kita. Anak-anak akan bahagia karena orangtuanya utuh," ucap Julian menyela ucapan Chiara.

Janan beldua-duaan...

Nenek biyang tu belbahaya wooyyy...

Trang...

Brakkk...

1
Ary Wijayanti
😅😅😅😅 lucunya si achel..
Nie
nenet dayung tan bestina Achel ya,talo abang ma mama butan besti ladi 😁😁
Yati Jenal
klo mobilnya buat beli cabe dpt berkarung" bahkan bertin" achelll 😂
Ita Xiaomi
Tanpa disadari udah sayang banget dan akrab itu😁.
Ayudya
nah Oma juga yg di pikiran achel satu pemikiran ya ma achel
khadizah thea
hanya achel yg bikin nnk gayung rindu
ayudya
aku suka kalau ada bocah cadel.
ayudya
emang ada orang kek gini kalau marah lansung ngamuk² semua barang di pecah kan nya... kadang semua lampu di rumah di pukul pake sapu... ngeri well
irma hidayat
kresekmh lempar aja ke tong sampah oma marta
merry
aduh cucu gemoyku bu 4 cucu mu jgn fi lupain lohh 🤭🤭🤭
Arsyila Syafika
💪💪
Ita Xiaomi
Bakalan seru nih tiap hr Achel, Mama Martha dan Bu Kresya akan selalu bersama. Bs jd akrab 😁.
Agustina Amy
Komplit wes nenek sma cucu 11-12
Ayudya
ini yg aku suka dari seorang achel yg gemoy dan super jail.semangat achel buat Bu kresya darah tinggi/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mineaa
wkwkwkwk.....
ternyata ada udang dan teri di balik bakwan......
kresek bekas..... selamat menikmati
huru hara di depan mata.....😂
Nie
wah Achel dapat kolban balu nih buat dikeljain,asyik 😂😂😂
@Resh@
asikkk rahelll
khadizah thea
bagus
Bilall
ok
Bilall
up
Penulis Eli: sudah update ya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!