NovelToon NovelToon
Sumpah Darah

Sumpah Darah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Kekasih misterius
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Apa jadinya jika kakak beradik saling jatuh cinta. Seluruh dunia bahkan menentang hubungan mereka.

Dan tanpa mereka sadari, mereka telah melakukan sumpah untuk sehidup semati bersama.

Hingga sebuah kecelakaan mengakhiri salah satu hidup dari mereka.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apakah mereka memang ditakdirkan untuk hidup bersama?

Ikuti jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Putus

"Mama!" teriak Hakim dan Nabil.

Hakim mengangkat Amina dan memasukkannya ke dalam mobil. Nabil langsung melarikan mobilnya ke rumah sakit. Nabil sangat berhati-hati membawa mobil karena kondisinya belum sepenuhnya pulih.

Sesampainya di rumah sakit Amina dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa. Amina mendapatkan serangan jantung ringan dan harus opname di rumah sakit.

Amina masih belum sadarkan diri. Amina dipasangi alat bantu pernapasan dan juga selang infus di tangan. Beberapa alat-alat medis juga menempel di tubuhnya. Hakim menjaga Amina. Raut cemas tergambar jelas di wajahnya.

Amina ditempatkan di ruang perawatan bersebelahan dengan ruangan Nabila. Nabil masuk ke dalam ruangan Nabila. Nabil tidak melihat Surya di sana. Nabil berdiri di samping Nabila dan mengecup keningnya.

Nabila terbangun. Melihat Nabil yang ada di sampingnya, Nabila langsung memeluknya.

"Kaka sehat? Maaf, aku gak bisa jaga Kaka karena aku juga sakit."

Nabil memeluk erat Nabila dan beberapa kali mengecup keningnya. Nabil duduk di samping hospital bed. Nabil memegang tangan Nabila.

Nabila melihat Nabil yang begitu pucat. Nabila merasa saat ini Nabil belum sepenuhnya pulih karena Nabila juga merasakan hal yang sama. Nabila merasakan semua yang dirasakan Nabil.

Nabil memberitahu Nabila saat ini mama mereka dirawat tepat di sebelah ruangannya. Amina terkena serangan jantung ringan. Nabil juga cerita saat kedua orang tuanya meminta agar Nabil memutuskan hubungan cinta dengan Nabila. Nabila akan dijodohkan dengan Surya.

"Aku dijodohkan dengan Surya?" Nabila mengernyitkan keningnya.

"Kata Mama Papa begitu."

"Kak Nabil, apa ingin putus?" tanya Nabila.

"Jujur, Kaka gak mau. Tapi saat ini, Mama dan Papa sangat tertekan karena kita. Oma dan Opa juga. Meskipun mereka tidak langsung memarahi kita tapi Kaka tau bagaimana mereka."

"Mereka tidak mengerti kita," Nabila merendahkan nada bicaranya.

"Kita bersaudara. Tidak seharusnya kita saling jatuh cinta. Mereka begitu karena mereka sayang sama kita."

"Apa Kaka rela aku dijodohkan dengan Surya?"

"Sejauh ini, Kaka lihat Surya baik. Mungkin dia bisa menggantikan Kaka."

"Kaka serius ingin melepaskanku?"

"Untuk saat ini Kaka gak mau egois. Mama harus sembuh. Dan kamu juga berhak menolak Surya. Semua keputusan ada di tangan kamu."

"Ka, bawa aku ke ruangan Mama," pinta Nabila.

Nabil membantu Nabila turun dari hospital bed. Nabil perlahan mendorong tiang infus Nabila. Mereka masuk ke dalam ruangan Amina. Hakim berdiri menyambut Nabila dan mendudukkannya di sofa.

Hakim menanyakan keadaan Nabila. Nabila menjawab sudah agak mendingan. Hakim hanya bilang Amina saat ini kelelahan, mungkin karena sering bolak balik ke kantor cabang bersama Hakim.

Sebagai orang tua, Hakim tidak mau anak-anaknya semakin merasa bersalah. Hakim sengaja berbohong agar mereka tidak menjauh. Jelas-jelas Amina sakit karena masalah anak-anaknya.

"Nabila sayang, Mama gak apa kok. Sudah sana, kembali istirahat sama Kaka, biar Papa yang nemani Mama di sini," kata Hakim.

Nabil dan Nabila kembali ke ruangan sebelah. Nabil membantu Nabila naik ke atas tempat tidurnya. Nabila menahan tangan Nabil yang ingin menjauh. Nabila bertanya kepada Nabil apa yang harus mereka lakukan beberapa hari ke depan.

Nabil membuang napas. Nabil dengan malasnya duduk di samping Nabila. Nabil harus mengambil keputusan. Di satu sisi, sampai kapanpun Nabil tidak akan pernah memutuskan percintaannya dengan Nabila. Tapi setelah melihat kondisi Amina, Nabil ragu untuk mempertahankan cintanya.

Nabil secara perlahan sedikit demi sedikit mengembalikan akal sehatnya. Saat ini kesembuhan mamanya paling penting. Nabil sangat menyayangi Amina.

Nabil meraih tangan Nabila dan menggenggamnya. Nabil tidak berani menatap Nabila. Lama Nabil terdiam dan mempertimbangkan kata-kata yang akan dia lontarkan. Nabil tertunduk dan akhirnya Nabil membuat keputusan.

"Dek, mari kita putus."

"Apa? Putus?" Nabila memandangi Nabil yang terus membuang muka.

"Maaf, Kaka harus mengambil keputusan. Ini juga demi Mama," Nabil menahan emosi yang meletup-letup di dalam dadanya.

"Apa Kaka yakin? Kaka gak nyesal?" Nabila mendekatkan wajahnya kepada Nabil.

Nabil hanya mengangguk. Perlahan Nabila menarik tangannya. Nabila menerima kata putus dari Nabil. Nabila akan mencoba sedikit demi sedikit membuang perasaan cintanya kepada Nabil.

"Baiklah. Aku mau istirahat Ka. Aku cape, Kaka juga istirahat di sana ya," Nabila menunjuk tempat tidur untuk tamu di sebelah kirinya.

Nabila berbaring ke sisi kanannya, menarik selimut dan memejamkan mata. Nabil beranjak dari tempat tidur Nabila dan tidur di atas tempat tidur tamu. Nabil juga menarik selimut dan berbaring ke sisi kirinya.

Mereka berdua menyembunyikan tangisan mereka di balik selimut. Tangisan tanpa suara. Rasa sakit yang sama-sama mereka rasakan dan hanya mereka yang tahu bagaimana sakitnya.

Tanpa mereka sadari, di balik kaca pintu ruangan Nabila, Hakim menangis. Hakim mendengar semua yang mereka bicarakan. Hakim berdoa semoga Nabil dan Nabila sadar bahwa mereka bersaudara. Perbuatan mereka salah.

Hakim juga berdoa agar Nabil dan Nabila segera mendapatkan pasangan. Biar mereka bisa melupakan satu sama lain.

...----------------...

Waktu pun terus berlalu. Amina berangsur-angsur sembuh begitu pula dengan Nabil dan Nabila. Nabil dan Nabila tidak seperti yang dulu. Mereka lebih banyak menghindar. Tidak ada lagi canda tawa, manjaan, renggekan dari Nabila. Nabil semakin cuek dan dingin.

Amina menyadari semua itu. Rumahnya terasa sepi. Amina merindukan masa-masa dulu yang begitu hangat dan akrab. Amina menanyakan kepada Hakim apa yang terjadi. Hakim menceritakan semuanya kepada Amina apa yang dia dengar saat di rumah sakit.

Amina sedih, tapi ini semua memang harus diakhiri. Amina juga berharap mereka berdua segera mendapatkan pasangan agar bisa melupakan rasa cinta dan sakit hati.

Nabil dan Nabila sekarang sudah masuk kuliah di kampus yang sama. Mereka ke kampus masing-masing. Nabil dengan motor sportnya dan Nabila dengan motor matiknya.

Surya ternyata satu kampus yang sama dengan Nabil dan Nabila. Surya sering mengajak Nabila ke kantin. Surya seolah ingin menunjukkan kepada seluruh penghuni kampus, Nabila adalah miliknya. Surya takut keduluan karena Nabila adalah salah satu idola di kampus mereka.

Sama seperti di sekolah dulu, Nabil juga menjadi perhatian semua kaum hawa. Di kampusnya, Nabil banyak mendapat musuh. Banyak cowok-cowok yang sakit hati karena cewek-cewek mereka mengejar Nabil.

Dan hari ini setelah selesai kuliah, Nabil dihadang beberapa orang cowok di tengah jalan tidak begitu jauh dari kampus. Mereka menutup jalan dengan menyusun motor sport mereka di tengah jalan.

Nabil berhenti dan mematikan mesin motornya. Nabil menatap cowok-cowok itu di balik kaca helmnya. Salah seorang dari mereka turun dari motor dan berjalan menghampiri Nabil.

"Hei, Bro. Lu yang namanya Nabil?" tanyanya.

Nabil membuka helm dan menaruhnya di atas tangki motor. Seketika cowok-cowok yang menghalangi Nabil terkesima melihat ke tampanan Nabil.

"Pantesan direbutin cewek, wajahnya mulus gitu," sahut yang lain.

"Diem lu! Jangan lupa cewek inceran lu juga suka sama dia!" sahut temannya.

"Ada urusan apa kalian sama gue?" tanya Nabil.

"Sebaiknya lu keluar dari kampus ini. Gara-gara lu, cewek gue ninggalin gue!"

"Siapa lu?" Nabil sedikit berteriak.

"Gue Erwin!"

"Gue aja gak kenal siapa cewek lu! Bukan urusan gue!" Nabil berniat memasang kembali helmnya.

Tapi Erwin dengan cepat melayangkan pukulannya ke wajah mulus Nabil.

BUGH!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nashira
Kasian
Queen
saking merasa bersalah nya
Al!f
😱😱😱😱😱
Queen
Baru bab 21 Nabil sudah pergi 😭
Fang
Meninggal kh? Oh Nabil 😭
Na!
Nabil pergi 😭
Al!f
Unboxing juga
Queen
Dan terjadi.....
Queen
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Queen
Wawwww apa yg Alan terjadi 😱
Fang
Kita lihat esok 😂
Al!f
Lanjut 😄
Al!f
Gak bisa Nabila, sadar Nabila, kalian saudara.
Queen
Mungkin ini yang terbaik
Nashira
Itu namanya tak jodoh
Queen
Ternyata Amel anak Dina
Nisa
Jahat bet
Aila
Ternyata semua diawali dari dengki
Aila
Amel, Amel back
Aila
Oh, Amel sepupu Hakim.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!