NovelToon NovelToon
Bayangan Terakhir

Bayangan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Azka Maftuhah

Genre : Misteri, Thriller, Psikologis, Supranatural
Sinopsis :
Setelah suaminya meninggal didalam kecelakaan yang tragis. Elysia berusaha menjalani kehidupan nya kembali. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai melihat bayangannya bertingkah aneh dan bergerak sendiri, berbisik saat ia sendiri, bahkan menulis pesan di cermin kamar mandinya.
Awalnya Elysia hanya mengira bahwa itu halusinasi nya saja akibat trauma yang mendalam. Tapi ketika bayangan itu mulai mengungkapkan rahasia yang hanya diketahui oleh suaminya, dia mulai mempertanyakan semuanya. Apakah dia kehilangan akal sehatnya ataukah ada sesuatu yang jauh lebih gelap yang sedang berusaha kuat untuk berkomunikasi dengannya.
Saat Elysia menggali hal tersebut lebih dalam dia menunjukkan catatan rahasia yang ditinghalkan oleh mendiang suaminya. Sebuah pesan samar yang mengarah pada sebuah rumah tua dipinggiran kota. Disanalah ia menemukan bahwa suaminya tidak mati dalam kecelakaan biasa. Akan kah Alena mendekati jawabnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azka Maftuhah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - PINTU KE DUNIA BAYANGAN

Satrio menatap sosok yang berdiri di bawah lampu jalan dengan rahang mengeras. Ia tak tahu siapa orang itu, tetapi nalurinya mengatakan mereka dalam bahaya.

Bagus segera menarik gorden, menutup jendela rapat-rapat. "Kita harus keluar dari sini," bisiknya.

Elysia mengangguk, tetapi matanya masih terpaku pada bayangan sosok itu. Sesuatu terasa… salah. Bayangan yang bergerak sendiri itu bukan bayangan manusia biasa.

Lalu, suara langkah kaki terdengar.

Tap. Tap. Tap.

Langkah itu mendekat.

"Ikuti aku," kata Bagus, berjalan cepat ke arah belakang rumah. "Kita bisa keluar lewat pintu belakang."

Tanpa ragu, Elysia dan Satrio mengikuti. Bagus membuka pintu dengan hati-hati dan melangkah keluar. Mereka berjalan menyusuri lorong sempit di antara rumah-rumah tua, berusaha menjauh tanpa menarik perhatian.

Namun, baru beberapa meter berjalan, suara lain terdengar dari belakang.

Tap. Tap. Tap.

Langkah itu semakin cepat.

Mereka dikejar.

"Jangan lihat ke belakang," ujar Bagus dengan suara tegang.

Tetapi Elysia tak bisa menahan diri. Ia menoleh dan…

Dan melihat sesuatu yang membuat darahnya membeku.

Sosok di balik mereka tidak berjalan di tanah.

Bayangannya bergerak lebih dulu, meluncur cepat di sepanjang dinding, sebelum tubuh aslinya menyusul di belakang, seolah-olah bayangannya hidup lebih dulu daripada dirinya.

Elysia tersentak, nyaris berteriak.

"Sekarang atau tidak sama sekali!" teriak Bagus.

Mereka berlari sekencang mungkin menuju sebuah gang kecil. Di ujung gang, Bagus membuka sebuah pintu besi dan menyuruh mereka masuk.

Begitu mereka semua di dalam, ia menguncinya rapat.

Mereka berdiri di dalam ruangan bawah tanah yang gelap. Cahaya lampu redup menyinari ruangan yang penuh dengan benda-benda antik, kertas-kertas bertebaran di meja, dan di tengah ruangan…

Sebuah cermin besar dengan bingkai emas tua.

Elysia menatap cermin itu dengan perasaan tak menentu. "Ini…?"

Bagus mengangguk. "Ini adalah salah satu cermin yang dibuat oleh kakekku. Salah satu dari sedikit yang tersisa."

Satrio menelan ludah. "Jadi, ini pintu masuk ke dunia bayangan?"

"Benar," jawab Bagus. "Dan jika kalian benar-benar ingin menyelamatkan Edric… ini satu-satunya jalan."

Elysia mendekat, melihat bayangannya sendiri di dalam cermin. Namun, ada yang aneh. Refleksi dirinya… tersenyum padanya.

Senyum yang tidak ia buat.

"Bayangan kita di sana… ingin mengambil tempat kita di dunia ini," kata Bagus. "Jika kau masuk, kau harus berhati-hati. Mereka bisa menyamar menjadi orang yang kau kenal. Mereka bisa memanipulasi pikiranmu. Dan yang paling penting… jangan sampai tertipu oleh refleksimu sendiri."

Elysia menatap Bagus dengan tegas. "Aku siap."

Satrio mengepalkan tangannya. "Aku juga."

Bagus menatap mereka berdua. "Baiklah. Maka, bersiaplah."

Ia mengambil sebuah benda kecil dari meja—sebuah liontin dengan simbol aneh di tengahnya.

"Ini adalah satu-satunya hal yang bisa membantu kalian kembali. Jika kalian kehilangan ini… kalian akan terjebak selamanya."

Elysia mengambil liontin itu dengan hati-hati. Ia bisa merasakan aura dingin yang aneh dari benda itu.

Bagus menatap mereka satu per satu. "Jika kalian sudah siap… masuklah."

Elysia dan Satrio saling bertukar pandang.

Mereka menarik napas dalam.

Lalu, tanpa ragu lagi… mereka melangkah ke dalam cermin.

Begitu mereka melewati permukaan cermin, dunia di sekitar mereka berubah drastis.

Cahaya yang redup. Udara yang lebih dingin.

Mereka berdiri di tempat yang sama… tetapi tidak sama.

Bangunan di sekeliling tampak lebih tua, lebih suram, seolah-olah sudah ditinggalkan bertahun-tahun. Langit berwarna abu-abu gelap, dan suara di sekitar terdengar seperti bisikan samar yang tak bisa dimengerti.

"Kita berhasil…" bisik Elysia.

Namun, baru beberapa detik mereka berdiri di sana, sesuatu bergerak di sudut pandang mereka.

Bayangan… tanpa pemilik.

Sosok-sosok hitam mulai bermunculan di kejauhan.

Mereka sedang diawasi.

Dan mereka tahu… bahwa Elysia dan Satrio bukan bagian dari dunia ini.

1
Isa Mardika Makanoneng
baru awal udah tegang aja kk
Lalula09
Gokil!
Koichi Zenigata
Seru abiss
Graziela Lima
Ngebayangin jadi karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!