NovelToon NovelToon
Bintang Jatuh Dan Sepotong Hati

Bintang Jatuh Dan Sepotong Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikah Kontrak
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Elara Tulus

Kalau kamu ada di dalam mobil bareng suamimu dan "cinta sejatinya" pas kecelakaan, siapa coba yang bakal dia selamatkan?

Rizki nggak butuh sedetik pun buat gendong Meli pergi. Darah mengalir deras. Bukan cuma janin tiga bulan di perut Aulia yang mati, tapi juga seluruh hati Aulia. Hancur jadi debu.

Semua orang juga tahu, pernikahan mereka itu cuma kontrak bisnis belaka. Aulia memang merebut Rizki dari Meli, tapi dia yakin suatu hari Rizki bakal capek berpura-pura dan benar-benar lihat dia.

Tapi, pas liang lahat bayinya ditutup, Aulia baru melek. Cukup. Kita cerai.

Tiga bulan kemudian, di panggung gemerlap, Aulia berdiri. Cantik. Hebat. Menerima penghargaan. Rizki terpaku, lalu dengan suara datar bilang ke semua orang, "Ya, itu istri saya." Aulia cuma senyum miring, lalu menyodorkan kertas perceraian ke tangan Rizki. "Maaf ya, Pak Rizki. Yang benar itu mantan istri."

Pria sedingin es itu akhirnya pecah. Matanya memerah, suaranya parau. "Mantan? Aku nggak pernah mau cerai!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elara Tulus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Darah yang Sama

Aulia juga ingat, saat dia pertama kali mengalami menstruasi di usia 16 tahun, Ayahnya panik dan membawanya ke dokter.

Setelah tahu itu cuma proses fisiologis normal, Aulia dan Ayahnya sama sama canggung.

Jadi, pada awalnya Aulia bisa maklumi Ayahnya nikah lagi. Meskipun Intan sering ngelawan dia, ngerebut mainan dan pakaiannya, sementara Ayahnya selalu bersikap lunak dan rela memberikannya pada Intan, Aulia tetap sabar dan patuh. Dia berharap pengorbanannya bisa jaga keharmonisan rumah tangga.

Sampai lima tahun lalu, pas Intan nggak sengaja bocorin rahasia, Aulia baru tahu kalau Ibu Tiri bukanlah istri kedua Ayahnya. Dia adalah wanita yang selama ini dipelihara Ayahnya di luar rumah. Intan juga bukan anak Ibu Tiri dengan pria lain. Dia adalah anak haram Caksa.

Begitu tahu kebenaran, Aulia marah sampai hampir gila. Dia maksa Ayahnya ngusir Ibu Tiri dan Intan dari rumah. Tapi, sebelum dia selesai ngomong, tamparan keras dari Ayahnya bikin Aulia sadar kenyataan.

Rumah yang dulu dia puja sebagai "istana" itu kini sudah hancur. Ayah yang dulu mencintainya sudah tiada, ikut terkubur bareng Ibunya. Sekarang rumah itu milik Intan, sedangkan dia cuma tamu tak diundang.

Dulu Aulia bersikap sabar, biarin Intan seenaknya, demi nggak nyusahin Ayahnya. Seiring waktu, kesabarannya jadi cara buat dia bertahan hidup.

"Intan, ini siapa?" Seorang Gadis Bangsawan yang berdiri di sampingnya natap Aulia bingung. Beberapa saat kemudian, dia kayak inget sesuatu. Matanya sinis. "Oh! Aku pernah lihat kamu. Kamu menantu Keluarga Laksmana, kan?"

Intan mengejek dingin, "Ya. Dulu dia mati matian ngejar Rizki, bikin Keluarga Permana ikut malu."

Sebenarnya Keluarga Permana nggak terlalu rugi. Bahkan dapat beberapa keuntungan karena hubungan mereka sama Keluarga Laksmana.

Dulu orang tuanya juga bilang, kejadian Aulia yang jadi bahan tertawaan di Keluarga Laksmana nggak terlalu ngaruh ke keluarga mereka. Lagipula, semua orang tahu pernikahan itu hasil rencana Aulia dan Ibu yang sudah meninggal.

Tapi, Intan tetap nggak senang. Dulu, harusnya dia juga bisa nikah sama Rizki. Dia yakin kalau yang nikah sama Rizki itu dia, situasinya pasti bakal beda.

Aulia sudah terbiasa sama ejekan dan provokasi Intan. Jadi dia nggak terlalu bereaksi. Dia cuma natap sebentar, lalu siap siap pergi.

Tapi Intan nggak mau biarin gitu aja. "Aulia, kamu mau ke mana?"

Intan maju ke depan Aulia, ngehalangin jalannya. Sambil mutar bola mata sinis. "Kamu ini nyapa aja nggak mau, emang nggak berpendidikan. Cepat, bantu bawain barang barang ini."

Sambil ngomong, Intan nyodorin belanjaannya dan barang Gadis Bangsawan itu ke tangan Aulia. Aulia mundur. Intan pun gagal.

"Sudahlah, Intan. Bagaimanapun, dia menantu Keluarga Laksmana," kata Gadis Bangsawan di sampingnya.

Mungkin karena ngerasa malu, Intan marah dengar itu. "Menantu apanya? Dia cuma penjilat yang akhirnya rugi sendiri. Walaupun sudah nikah, dia tetap hina."

Selesai maki maki, Intan lihat Gadis Bangsawan di sampingnya ngacungin jempol, kayak kagum sama dia. Merasa menang, hatinya pun puas. Dia kira Aulia bakal pasrah kayak biasa. Jadi dia siap lanjutin makian.

Tapi, sebelum dia sempat ngomong, Aulia berkata dengan tenang, "Kita ini sama Ayah tapi beda Ibu. Di dalam tubuh kita ngalir darah yang sama. Kalau kamu bilang aku hina, kamu sendiri gimana?"

Wajah Intan langsung memucat. Ucapan itu menyerang tepat di titik terlemahnya: statusnya sebagai anak haram yang selalu ia coba tutupi di hadapan publik.

Gadis Bangsawan di samping Intan menatap Intan dan Aulia bergantian, kebingungan mulai muncul di matanya.

Intan yang biasanya berisik kini terdiam, matanya melebar karena marah dan terkejut. Dia tidak menyangka Aulia yang lembut dan selalu diam kini berani melawannya dengan kata-kata setajam itu.

1
Queen AL
tolong di ganti nebak jadi menebak, natap jadi menatap. gak enak bener bacanya. perbaiki lagi thor cara penulisannya
Mustika Nusantara: baik ka, makasih atas masukannya 🙏
total 1 replies
lovina
dracin banget 🤣
Rara
ceritanya sangat bagus dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!