Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahagia Denganmu 2
Selesai makan, mereka berbincang - bincang tak lama kemudian merekapun berpamitan ke rumah Mamanya Candra.
Sampai di tempat tujuan Candra memarkirkan mobilnya di garasi. Candra membuka pintu mobilnya kemudian menutupnya pindah posisi dan membuka pintu mobil untuk istri tercinta yaitu Cantika.
Cantika dan Candra berjalan bergandengan dan masuk ke dalam mansion milik Candra.
Mama Candra sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati teh hangatnya. Cantika dan Candra menghampirinya dan mencium punggung tangan mamanya Candra.
Mamanya Candra sangat senang kedatangan anak semata wayang dan menantu kesayangannya.
" Kalian berdua menginap disinikan?" pinta Mama Candra
" Iya Mam, besok kita baru pindah." kata Candra
"Kenapa tidak tinggal disini saja?" pinta Mama Candra
" Kami ingin mandiri Mam, tenang saja nanti kamuli sering main deh kesini." Kata Candra sambil tersenyum
Mamanya Candra sangat senang melihat anak semata wayangnya semenjak menikah sudah bisa tersenyum kembali seperti dulu. Mama Candra bersyukur mendapatkan menantu sebaik Cantika.
" Oh ya mam, hari ini cape tidak?" tanya Candra
" Tidak, kenapa Can?" tanya mama Candra
" Bisa tidak temani Candra membeli gaun karena mulai besok Cantika akan dikenalkan diperusahaan papanya Cantika." jawab Candra
"Mama mau sayang, mama juga mau mengajari cara Cantika berdandan, kalian menginaplah seminggu atau dua minggu sampai Cantika mahir berdandan." ucap mama Candra dengan semangat.
" Baiklah Mam." Terima kasih ya Mam
Mama Candra, Candra, Cantika dan seorang bodyguard yang akan menjadi sopir mereka. Mereka berangkat ke mall milik Candra dengan diiringi satu mobil dari belakang yang mengikuti mereka.
Mereka masuk ke dalam mall membeli banyak dres, sepatu, tas branded. Cantika berusaha menolaknya karena terlalu banyak yang dibelinya tapi Mamanya Candra tetap memaksanya membeli semuanya.
Cantika pasrah melihat mama mertuanya dan Candra memilih semuanya buat dirinya. Semuanya sudah di bawa oleh para bodyguardnya.
Kini mereka menuju ke kosmetik dan membeli tiga set kosmetik beserta alat kosmetik. Cantika hanya menggeleng - gelengkan kepalanya.
Cantika sangat bersyukur mempunyai mama mertua dan suami yang sangat baik dan perhatian dengannya.
Kesedihan, sakit hati, bully dari teman - teman Cantika dari sekolah dasar sampai Cantika lulus kuliah dan pengkhianatan masih terekam diingattannya. Cantika bersyukur buah dari kesabarannya selama ini kini Cantika merasakan kebahagiaan teramat sangat..
Cantika selalu bersyukur atas karunia yang terindah yang Tuhan berikan padanya.
Semua sudah di beli kini mereka makan siang bersama karena waktunya untuk makan siang.
Selesai makan merekapun pulang menuju mansion. Sampai di mansion mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam mansion kemudian menuju ke ruang tamu.
" Mam, Mas Candra tidak salah membeli sebanyak itu?'' Tanya Cantika
" Tidak sayang, apapun yang kamu inginkan? mas akan berusaha memenuhi semua permintaanmu? Apakah belum ada yang dibeli?" tanya Candra
" Tidak Mas, itu lebih dari cukup." Jawab Cantika.
(" kamu memang beda Cantika sama mantanku Valen, aku bersyukur memilihmu menjadi istriku. " batin Candra )
" Mama sangat lelah, mama mau istirahat dulu ya?" kata mama Candra
" Maaf ya Mam, jadi ngerepotin?" ucap Cantika tidak enak
" Tidak apa - apa sayang, mama senang kok melakukannya." ucap Mama Candra tulus.
" Makasih ya mam?" jawab Candra dan Cantika.
" Ok." jawab mamanya sambil tersenyum kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Kini tinggallah mereka berdua di ruangan tamu.
" Sayang, terima kasih atas semuanya?" ucap Cantika tulus.
" Sayang, kenapa kalau di depan mama dan Papa kamu panggil aku Mas tapi kalau berdua memanggilku sayang?" tanya Candra sambil memandangi wajah cantik istrinya.
" Karena aku malu sayang, jadi aku beraninya di depan kamu?" kata Cantika sambil menunduk malu
" Oh istriku pemalu ya?" goda Candra.
"Iya." jawab Laras tetap menundukkan kepalanya karena malu.
Candra sangat gemas dengan istrinya kemudian mengacak - ngacak rambut istrinya.
" Ish, sayang rambutku berantakkan tahu!" gerutu Cantika sambil memanyunkan bibirnya.
cup
Candra mengecup bibir istrinya dengan lembut.
" Sayang tadi kamu janji apa di tempat papamu?" tanya Candra
" Apa ya?" sambil pura - pura berfikir karena Cantika sudah tahu jawabannya.
" Masa kamu lupa sich yank?" protes Candra
" Oh iya sayang aku capek banget, aku tidur dulu ya, bye." Cantika tidak menjawab pertanyaan Candra.
Cantika berlari menaiki tangga untuk menuju kamarnya dan dikejar oleh Candra.
Di dalam kamar, Cantika dan Candra duduk di ranjang sambil mengatur nafas karena cape habis berlari.
" Sayang, kok kamu ikut lari?" tanya Cantika
Candra tanpa berkomentar langsung menarik tangan Cantika dan memulai kegiatan panas mereka di siang hari sampai dua ronde sesuai janjinya Cantika pada Candra.
Selesai kegiatan panas mereka, Cantika mengambil kaos milik Candra dan memakainya.
Cantika masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai membersihkan diri Cantika berbaring di ranjang. Candra melakukan hal yang sama seperti Cantika pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tidak butuh berapa lama Cantika pun yang sudah berbaring di ranjang sudah tertidur dengan pulas.
Ceklek
Candra melihat istrinya sudah tidur. Candra pun naik ke ranjang dan masuk ke dalam selimut kemudian menarik kepala Cantika untuk bersandar di lengannya.
cup
Candra mengecup kening istrinya dengan lembut.
" Terima kasih kehadiranmu sangat berarti buatku, aku bersyukur memiliki istri sebaik dirimu."
Candra pun terlelap tidur dan bermimpi sangat indah.
xxxxx
Hari sudah sore, Cantika mulai membuka matanya. Cantika memandangi wajah suaminya yang sangat tampan karena Candra masih ada keturunan Jerman dari kakek mamanya dan kakek dari ayahnya keturunan Belanda.
Hidung yang mancung, kulit putih, bibirnya yang seksi apalagi benda pusakanya yang besar milik suaminya membuat Cantika menutup dua matanya menggunakan dua tangannya dan tersenyum malu membayangkan milik suaminya.
Candra yang merasakan ada pergerakan mulai membuka matanya dan memandang heran melihat istrinya menutup matanya dengan dua tangan.
" Sayang kamu kenapa?" tanya Candra bingung sambil membuka ke dua tangan Cantika.
" Aku...?" Cantika malu untuk melanjutkan
" Aku... kenapa? kok mukamu merah? ayo mikirin apa?" tanya Candra
" Ngga akh malu? " jawab Cantika
" Kalau tidak di jawab nanti main satu ronde lagi." goda Candra
" Ehhh jangan punyaku masih sakit dan badanku sangat pegel tahu?" jawab Cantika cemberut
" Makanya cerita, kenapa malu?" tanya Candra memaksa
Akhirnya tangan Cantika turun ke bawah dan memegang benda pusaka milik Candra.
" Sayang apa yang kamu lakukan? kamu ingin nambah lagi?" tanya Candra
" Eh ngga? kan tadi sayang nanya ya itu aku membayangkan punyamu yang besar." jawab Cantika sambil menutup matanya dengan tangannya.
" Karena kamu sudah bangunin maka satu ronde lagi." pinta Candra
" Tidak akh yank, nanti malam aja?" pinta Cantika
"Malam beda lagi dan tidak ada penolakan!" perintah Candra
Akhirnya kegiatan sore hari terjadilah di antara mereka.
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a