NovelToon NovelToon
Tersandera

Tersandera

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Pembantu / Chicklit
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alensvy

Kisah seorang gadis yang terpaksa menjadi pelayan pebisnis misterius dan kejam agar organ tubuhnya tidak dijual oleh pria itu akibat ulah ibunya sendiri.

Namun, ia tetap berusaha melarikan diri dari sangkar Tuannya.

Sebuah rahasia besar sang CEO terkuak saat pelayan itu hadir dalam kehidupannya yang membuat pria itu marah besar dan berencana membuat hancur kehidupan gadis itu.

Bagaimana kelanjutan cerita mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alensvy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

...****************...

Anna menggeliat pelan di atas ranjang, matanya masih terasa amat berat. Tubuhnya melemas seperti kehilangan tenaga. Bahkan untung sekadar menggerakkan tangan pun terasa sulit.

"Kenapa badanku berat banget rasanya?" ucapnya pelan sambil menutup mata kembali.

Ia menarik napas dalam-dalam mencoba mengumpulkan tenaga. Ada pekerjaan yang harus ia lajukan. Tak peduli seberapa lemah tubuhnya saat ini, ia harus tetap bangun.

Pelan-pelan ia mendorong selimut ke samping dan berusaha untuk duduk ditepi ranjang. Pandangannya langsung berputar-putar dan sedikit kabur. Tapi ia menggeleng pelan, menegaskan pada dirinya sendiri bahwa ia baik-baik saja.

"Aku hanya butuh bergerak.. mungkin setelah ini aku akan merasa lebih baik."

Dengan langkah gintai, ia berjalan ke kamar mandi. Air dingin yang menyentuh wajahnya sedikit membantunya sadar meskipun tetap saha tubuhnya terasa lemah.

Saat keluar, ia langsung menuju dapur seperti biasa. Tangannya mulai bergerak secara otomatis mengambil bahan-bahan untuk sarapan Damian dan dirinya. Namun saat ia hendak mengambil telur dari kulkas, penglihatannya kembali berputar.

Anna refleks meraih tepian meja berusaha menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Jangan lemah, Anna. Kau harus tetap bekerja, agar bisa keluar dari sini."

Tangannya bergerak saat ia memecahkan tekur ke dalam mangkuk. Bahkan sekadar mengaduknya pun terasa berat. Tapi ia menggertakkan giginya menahan rasa tidak enak ditubuhnya dan melanjutkan memasak seperti biasa.

Bau masakannya memenuhi dapur, aroma yang biasanya akan membuat datang sendiri tanpa dipanggil. Dan benar saja, Damian keluar dari kamarnya dan langsung duduk dikursi bar dekat dapur, seperti biasa. Satu tangannya menopang dagu sementara matanya memperhatikan sisik yang tengah sibuk di dapur itu.

Damian mengerutkan dahinya saat melihat Anna. Ada yang berbeda dengannya.

Biasanya, gerakan wanita itu lincah, tangannya cekatan menyiapkan makanan. Namun, kali ini gerakannya lebih lambat. Sesekali, Anna terlihat menelan ludah dengan susah payah seakan menahan sesuatu.

Damian mengernyit, pandangannya semakin tajam. "Berapa lama kau akan menyajikan makanan itu?" tanyanya dingin dan mencoba menyembunyikan rasa curiganya.

Anna sedikit tersentak. Ia mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil. "Sebentar lagi, saya baru selesai menata semuanya."

Damian dua ia melihat bagaimana wajah Anna tampak lebih pucat dari biasanya. Wanita itu bahkan terlihat sedikit berkeringat meski dapur terasa tidak panas.

"Kau sakit?"

Anna menggeleng cepat. "Saya baik-baik saja." Damian tidak menjawab. Ia hanya mengamati gerakan Anna yang berjalan menuju mega bar membawa piring berisi makanan mereka.

Namun sebelum Anna busa meletakkan piringnya dengan benar.. tubuhnya tiba-tiba limbung.

"Anna!" Damian berteriak dan bergerak cepat menangkap tubuh wanita itu sebelum jatuh ke lantai. Anna benar-benar tidak sadarkan duri, tubuhnya terasa dingin ditangan Damian.

Jantung pria itu berdetak lebih cepat. Ini pertama kalinya ia melihat Anna seortu uni. Pucat, lemah.. dan tidak berdaya. Tanpa membuang waktu, Damian mengangkat tubuh Anna dalam gendongannya dan meninggalkan dapur dengan langkah lebar menuju kamarnya.

...****************...

Damian bukanlah orang yang peduli pada hal-hal sepele. Terutama soal oranglain. Tapi pagi ini, saat Damian menatap wajah pucat Anna yang tertidur diranjangnya membuat sesuatu dalam dirinya terasa aneh.

Ia terus memperhatikan setiap hembusan napas Anna yang masih berat.

'Sial. Kenapa aku malah bertingkah seperti ini?' batinnya sambil mengusap kasar wajahnya lalu mengeluarkan ponselnya.

"Datang ke mansion sekarang. Dia sakit."

Damian menghubungi dokter pribadinya. Tak sampai sepuluh detik, dokter itu langsung membalas.

"Saya dalam perjalanan, Pak."

Damian kembali memandang Anna. Keringat dingin membasahi dahinya. Rambutnya sedikit berantakan dan bubur ya terlihat lebih pucat dari biasanya.

Damian menghela napas kasar dan mengambil handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat.

Perlahan ia duduk disamping ranjang dan mulai mengelap dahinya dengan lembut. Tangannya bergerak hati-hati lebih pelan dari yang seharusnya.

Kulitnya terasa lebih hangat dibawah jemari Damian. Ia menelan ludah dengan susah payah menyadari betapa dekatnya Anna dengannya saat ini.

Saat tangannya berpindah ke leher Anna, ia merasakan detak jantungnya yang lemah. Napasnya tertahan.

"Seharusnya aku tak terlalu peduli. Tapi kenapa rasanya seperti ada sesuatu yang menusuk dadaku saat melihatnya seperti ini?" gumamnya.

Damian menggigit bibirnya mencoba mengabaikan ketidaknyamanan itu. Ia melanjutkan mengelap keringat dilengan Anna. Namun lagi-lagi ada sesuatu yang membuatnya ragu. Jemarinya seolah enggan beranjak.

Ia menatap wajah Anna lalu menatap ke tangannya sendiri.

Bodoh.

Dengan cepat Damian menarik tangannya dan berdiri, seolah sentuhan itu baru saja membayar kulitnya. Dia menghela napas dalam mencoba menyingkirkan perasaan asing yang menganggunya.

Tringg!!

Suara ponselnya menyadarkan Damian dari lamunannya. Ia bernapas lega. Bagus. Setidaknya sekarang dia busa menjauh dan menyingkirkan kegelisahan yang baru saja mengusik pikirannya.

.

.

.

Next👉🏻

Terima Kasih ya, sudah setia membaca.💕

1
insos
bagus ceritanya 🙏🙏
Alen's Vy: Terima kasih dukungannyaaa💕
total 1 replies
insos
ia lah di tampar mana ada orang senang di cium orang asing egee 🤦🏽‍♀️
insos
waowwww
Semangat
deg degan bacanya thor😭
Semangat
kok susu sih thorr,😭
QueenRaa🌺
Keren ceritanya kak✨️ Semangat up!!
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
Alen's Vy: Terima Kasih.. ☺️otw singgah jugaa🤩
total 1 replies
Semangat
ini typo thorr
Alen's Vy: Iyaaa😭👍🏻
total 1 replies
Semangat
lanjut thorr
Semangat
Bagus banget, feel nya juga nyampe ke pembaca!
Alen's Vy: Makasih😍 Like dan komen ya, kritik saran juga boleh🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!