NovelToon NovelToon
Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Ibu Tiri / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:123.5k
Nilai: 5
Nama Author: Almaira

Dia adalah darah dagingnya. Tapi sejak kecil, kasih ibu tak pernah benar-benar untuknya. Sang ibu lebih memilih memperjuangkan anak tiri—anak dari suami barunya—dan mengorbankan putrinya sendiri.

Tumbuh dengan luka dan kecewa, wanita muda itu membangun dirinya menjadi sosok yang kuat, cantik, dan penuh percaya diri. Namun luka masa lalu tetap membara. Hingga takdir mempertemukannya dengan pria yang hampir saja menjadi bagian dari keluarga tirinya.

Sebuah permainan cinta dan dendam pun dimulai.
Bukan sekadar balas dendam biasa—ini adalah perjuangan mengembalikan harga diri yang direbut sejak lama.

Karena jika ibunya memilih orang lain sebagai anaknya…
…maka dia pun berhak merebut seseorang yang paling berharga bagi mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemilik Sah

“Jangan banyak bicara. Katakan saja apa maumu datang lagi ke rumah ini? Bukankah kamu sudah menikah? Kenapa tidak tinggal bersama suamimu di rumahnya?” Rosma sudah tidak tahan akan sikap arogan Hana yang pandai menyudutkan mereka semua.

Burhan dan Sri kompak melirik Rosma tajam, tak suka akan ucapan yang dilontarkan karena itu hanya akan memprovokasi Hana saja.  Bagaimana jika Hana marah dan melapor pada suaminya.

Hana tergelak. Lalu menghampiri Rosma lebih dekat.

“Memangnya salah jika aku pulang ke rumahku sendiri?”

“Rumahmu? Jangan mimpi kamu ya. Ini rumah putraku. Jangan mentang-mentang kamu anaknya Sri bisa seenaknya saja mengakui rumah orang menjadi milikmu.”

Lagi-lagi Hana tergelak ringan. Namun hanya sebentar karena tiba-tiba dia pergi menuju dapur. Meninggalkan semua orang dengan tanda tanya.

“Hei. Ningsih. Sebaiknya segera ajak cucumu itu pergi dari rumah ini. Sudah cukup dia buat onar di keluarga ini. Biarkan kami hidup tentram seperti sebelumnya.” Rosma menghampiri Ningsih.

“Asal kamu tahu cucumu itu sudah membuat banyak masalah. Rumah ini menjadi kacau karena ulahnya. Entah bagaimana caramu membesarkannya. Hana itu menjadi anak pembangkang dan kurang ajar.” Rosma memelototi Ningsih yang sedari tadi hanya diam mendengarkan dengan tenang.

Burhan menarik ibunya. Diajaknya Rosma untuk mundur agar tak banyak lagi bicara, dia takut Hana mendengar sehingga membuatnya murka. Ingat saat ini Hana bisa melakukan apapun pada mereka. Termasuk penjara.

“Lepaskan! Biarkan ibu bicara lagi dengan wanita tua ini. Biar dia sadar jika dirinya telah salah mendidik anak itu.”

“Hentikan Nyonya!” Hana kembali sambil membawa setumpuk dokumen di tangannya.

Burhan dan Sri langsung mengernyit heran, bertanya-tanya apa gerangan yang sedang di bawa Hana.

Dengan tenang dan penuh percaya diri, Hana melempar map itu ke atas meja, tepat di depan Burhan.

“Lihat itu baik-baik,” ucapnya datar.

Burhan memungut map itu, dan perlahan membuka lembar demi lembar sertifikat. Sertifikat rumah, toko, tanah, dan berbagai aset lain yang dulunya atas namanya dan Malika. Matanya melebar. Napasnya mulai memburu.

“Apa-apaan ini.” bisiknya, syok.

Sri meraih satu berkas dan membacanya. Wajahnya langsung pucat pasi.

“Pak. Kenapa semuanya sudah atas nama Hana?”

Rosma yang penasaran ikut maju, melihat semua dokumen-dokumen itu.

“Semua toko dan kontrakan juga semuanya sudah atas nama dia!” Rosma menatap Hana tak percaya.

Burhan menggertakkan giginya, dadanya naik turun seperti akan meledak.

“Kau. Apa yang sudah kau lakukan hah?!!” teriaknya, menunjuk Hana dengan tangan gemetar.

Malika yang tak mudah percaya begitu saja, segera menghampiri ayahnya. Menenangkannya.

“Ayah. Itu semua pasti dokumen palsu. Sertifikat palsu. Ayah. Jangan mudah percaya padanya. Dia hanya ingin menipu kita saja.”

“Memangnya dia pikir semudah itu membalik nama semua aset kepemilikan kita.” Malika menyunggingkan senyum sinisnya. “Semua sertifikat dan dokumen asli ayah simpan baik-baik kan?”

Burhan langsung mengangguk.

“Cepat ambil dan tunjukkan padanya. Buat dia malu karena rencananya yang gagal.”

Burhan segera melangkah cepat menuju kamarnya. Malika dan Rosma masih tersenyum sinis pada Hana dan neneknya.

Sementara Hana menatapnya dengan tatapan tenang tapi dingin.

Tak lama terdengar pekikan suara Burhan yang memanggil istrinya. Membuat Sri bergegas masuk ke kamar mereka.

Tak perlu waktu lama keduanya keluar dengan sorot mata tajam mengarah pada Hana yang kali ini menyunggingkan senyum kemenangan.

“Bagaimana? Ada kan?” Malika melihat ayah dan ibunya.

Tak menjawab pernyataan Malika, Burhan malah kembali memeriksa semua sertifikat yang ada di meja tadi, memastikan keasliannya.

“Ini asli. Ini asli. Dia benar-benar telah membalik nama semua properti yang kita miliki” ucap Burhan pelan, dengan gemetar. Membuat Malika dan kesombongannya luruh seketika.

“Ta—Tapi, bagaimana caranya dia bisa melakukan itu?” Rosma mendekati Burhan tak percaya.

Burhan tak menjawab, masih mematung memandangi lembar demi lembar sertifikat atas yang sudah berganti nama atas nama Hana. Matanya tak berkedip, wajahnya pucat seperti baru ditampar kenyataan paling pahit. Sri menggigit bibirnya gugup, sementara Rosma berdiri membeku. Malika hanya duduk terpaku, tak mampu lagi berkata apa pun.

Hana berdiri dengan tenang. Sorot matanya tajam, tetapi penuh kontrol. Ia menatap Burhan tanpa gentar.

“Jangan pikir aku menggunakan tanda tangan palsu untuk semua itu, Pak Burhan. Karena surat-surat itu, bapak sendiri yang menandatanganinya.”

Burhan langsung menoleh cepat, wajahnya bingung sekaligus murka.

“Apa? Bohong kamu! Aku tak pernah—“

“—membaca apapun yang kau tandatangani, kan?” Hana memotong tajam.

“Termasuk berkas-berkas Malika yang kau banggakan itu. Aku tahu bapak terlalu malas dan sombong untuk memeriksa apa yang sebenarnya ditandatangani.”

Ia melangkah mendekat, berdiri di depan Burhan yang sekarang terlihat jauh lebih kecil dari biasanya.

“Aku selipkan surat balik nama properti di antara berkas kuliah Malika, tugas-tugas dan fotokopi dokumen administrasi kuliahnya yang perlu tanda tangan wali. Dan kau menandatanganinya semua, tanpa baca. Berkali-kali,” ujar Hana sambil tersenyum puas.

Sri ternganga. Rosma menoleh ke arah Burhan, syok.

Apalagi Malika yang langsung menutup mulutnya.

Hana menoleh kepada mereka semua, mengangguk pelan. “Asli. Sah. Legal. Aku tak perlu menipu atau memalsukan apa pun.”

Keheningan di ruang tamu rumah megah itu begitu mencekam. Di tengah ruangan, berkas-berkas sertifikat rumah, toko, dan tanah yang telah berpindah nama di tatap dalam oleh Burhan.

Burhan lalu duduk limbung di sofa, wajahnya tak lagi menyimpan arogansi. Suaranya lirih, nyaris tak terdengar ketika akhirnya ia bersuara.

“Lalu apa yang kamu inginkan sekarang, Hana?”

"Kalau kau ingin kami meminta maaf. Kami akan melakukannya," ujarnya dengan suara yang semakin melemah.

Hana berdiri tegak. Pandangannya menusuk, penuh kemarahan yang ditahan, dan luka-luka lama yang kini berubah jadi kekuatan.

“Aku ingin kalian semua keluar dari rumah ini. Sekarang juga.”

Seketika Rosma berdiri, suaranya meledak penuh amarah.

“APA?! Kamu pikir kamu siapa bisa mengusir kami?"

"Aku?! Aku ini pemilik rumah ini."

1
moominRJ
Egois kmu hendra sbg ayah setidaknya dengarkan pnjelasan kluargamu dlu burhan d percaya sesat yg ada
Susilawati
lanjut Thor
Hasanah Purwokerto
Yyeeeyýyy...pertamakah..? 👏👏👏👏👏
Hasanah Purwokerto
Kok jd gregeten sm Hendra ya,,,bisa" nya lgsg percaya gitu aja,,,
Oalah..burhan.burhan msh aja usaha buat ngancurin hana ternyata...
Jangan mimpi akan berhasil yaa
Una_awa
lebih baik Pradipta bilang ke Hana tentang ayahnya Hana,dan cari tahu tentang kebenaran kasus pembunuhan yg dituduhkan pada ayahnya Hana,, ya ampun Malika kasihan banget sih kamu,, emang sih Malika ini attitude nya gak baik,tapi liat kondisi Malika sekarang jadi kasihan.
Tuti Tyastuti
lanjut
Anonymous
Hallo kak yg Rania ga diteruin kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Nah betul,mungkin dgn suasana berbeda semuanya akan ketahuan siapa dalang sebenarnya 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
itu ayahmu Hana 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
datang kesini
Hasanah Purwokerto
Dimasa lalu, pasti ulah burhan nich..
Nah,,sekarang,,sblm hendra ketemu hana & pradipta,,burjan berusaha mencuci otak hendra untuk mbenci Pradipta yg notabene seorang polisi..
Hasutan apalagi yg kau berikan burhan..? nggak kapok" ya...
Sugiharti Rusli
kalo dia mendengar dari perspektif si Burhan mah jadi bias, mana mau si Burhan mengakui keslahannya terhadap Hana selama ini
Sugiharti Rusli
karena Hendra selama ini tidak mengetahui penderitaan Hana selama ini dia tinggalkan yah dan juga Sri sebagai istrinya dulu
Sugiharti Rusli
beruntung Ningsih secara bijak akan mengajak Hendra tuk berbicara di rumah yang sekarang mereka tempati biar Hendra bisa berpikir jernih
Sugiharti Rusli
sudah terpuruk pun tetap saja memeiliki pemikiran jahat yah si Burhan dan Rosma
Sugiharti Rusli
jangan" tadinya si Burhan berniat buruk dengan memfitnah si Pradipta ya, karena dia tahu Hendra punya dendam sendiri terhadap institusi tempatnya bekerja
🌺 Tati 🐙
aku kira si burhan akan sadar...bener2 berhati batu merekatuh,cari gara2 terus
vivinika ivanayanti
Jangan jangan Burhan memang yang selama ini merekayasa kejadian pisahnya Sri, Hendra dan Hana ....
Puji Hastuti
Apalagi ini, burhan oh burhan
Nar Sih
kejutan buat hana dan ibu sri nih ,semoga pk hendra bisa jls kan semua nya biar gk slh paham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!