NovelToon NovelToon
Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Kau Rebut Ibuku Ku Rebut Calon Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Ibu Tiri / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:77.2k
Nilai: 5
Nama Author: Almaira

Dia adalah darah dagingnya. Tapi sejak kecil, kasih ibu tak pernah benar-benar untuknya. Sang ibu lebih memilih memperjuangkan anak tiri—anak dari suami barunya—dan mengorbankan putrinya sendiri.

Tumbuh dengan luka dan kecewa, wanita muda itu membangun dirinya menjadi sosok yang kuat, cantik, dan penuh percaya diri. Namun luka masa lalu tetap membara. Hingga takdir mempertemukannya dengan pria yang hampir saja menjadi bagian dari keluarga tirinya.

Sebuah permainan cinta dan dendam pun dimulai.
Bukan sekadar balas dendam biasa—ini adalah perjuangan mengembalikan harga diri yang direbut sejak lama.

Karena jika ibunya memilih orang lain sebagai anaknya…
…maka dia pun berhak merebut seseorang yang paling berharga bagi mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemilik Sah

“Jangan banyak bicara. Katakan saja apa maumu datang lagi ke rumah ini? Bukankah kamu sudah menikah? Kenapa tidak tinggal bersama suamimu di rumahnya?” Rosma sudah tidak tahan akan sikap arogan Hana yang pandai menyudutkan mereka semua.

Burhan dan Sri kompak melirik Rosma tajam, tak suka akan ucapan yang dilontarkan karena itu hanya akan memprovokasi Hana saja.  Bagaimana jika Hana marah dan melapor pada suaminya.

Hana tergelak. Lalu menghampiri Rosma lebih dekat.

“Memangnya salah jika aku pulang ke rumahku sendiri?”

“Rumahmu? Jangan mimpi kamu ya. Ini rumah putraku. Jangan mentang-mentang kamu anaknya Sri bisa seenaknya saja mengakui rumah orang menjadi milikmu.”

Lagi-lagi Hana tergelak ringan. Namun hanya sebentar karena tiba-tiba dia pergi menuju dapur. Meninggalkan semua orang dengan tanda tanya.

“Hei. Ningsih. Sebaiknya segera ajak cucumu itu pergi dari rumah ini. Sudah cukup dia buat onar di keluarga ini. Biarkan kami hidup tentram seperti sebelumnya.” Rosma menghampiri Ningsih.

“Asal kamu tahu cucumu itu sudah membuat banyak masalah. Rumah ini menjadi kacau karena ulahnya. Entah bagaimana caramu membesarkannya. Hana itu menjadi anak pembangkang dan kurang ajar.” Rosma memelototi Ningsih yang sedari tadi hanya diam mendengarkan dengan tenang.

Burhan menarik ibunya. Diajaknya Rosma untuk mundur agar tak banyak lagi bicara, dia takut Hana mendengar sehingga membuatnya murka. Ingat saat ini Hana bisa melakukan apapun pada mereka. Termasuk penjara.

“Lepaskan! Biarkan ibu bicara lagi dengan wanita tua ini. Biar dia sadar jika dirinya telah salah mendidik anak itu.”

“Hentikan Nyonya!” Hana kembali sambil membawa setumpuk dokumen di tangannya.

Burhan dan Sri langsung mengernyit heran, bertanya-tanya apa gerangan yang sedang di bawa Hana.

Dengan tenang dan penuh percaya diri, Hana melempar map itu ke atas meja, tepat di depan Burhan.

“Lihat itu baik-baik,” ucapnya datar.

Burhan memungut map itu, dan perlahan membuka lembar demi lembar sertifikat. Sertifikat rumah, toko, tanah, dan berbagai aset lain yang dulunya atas namanya dan Malika. Matanya melebar. Napasnya mulai memburu.

“Apa-apaan ini.” bisiknya, syok.

Sri meraih satu berkas dan membacanya. Wajahnya langsung pucat pasi.

“Pak. Kenapa semuanya sudah atas nama Hana?”

Rosma yang penasaran ikut maju, melihat semua dokumen-dokumen itu.

“Semua toko dan kontrakan juga semuanya sudah atas nama dia!” Rosma menatap Hana tak percaya.

Burhan menggertakkan giginya, dadanya naik turun seperti akan meledak.

“Kau. Apa yang sudah kau lakukan hah?!!” teriaknya, menunjuk Hana dengan tangan gemetar.

Malika yang tak mudah percaya begitu saja, segera menghampiri ayahnya. Menenangkannya.

“Ayah. Itu semua pasti dokumen palsu. Sertifikat palsu. Ayah. Jangan mudah percaya padanya. Dia hanya ingin menipu kita saja.”

“Memangnya dia pikir semudah itu membalik nama semua aset kepemilikan kita.” Malika menyunggingkan senyum sinisnya. “Semua sertifikat dan dokumen asli ayah simpan baik-baik kan?”

Burhan langsung mengangguk.

“Cepat ambil dan tunjukkan padanya. Buat dia malu karena rencananya yang gagal.”

Burhan segera melangkah cepat menuju kamarnya. Malika dan Rosma masih tersenyum sinis pada Hana dan neneknya.

Sementara Hana menatapnya dengan tatapan tenang tapi dingin.

Tak lama terdengar pekikan suara Burhan yang memanggil istrinya. Membuat Sri bergegas masuk ke kamar mereka.

Tak perlu waktu lama keduanya keluar dengan sorot mata tajam mengarah pada Hana yang kali ini menyunggingkan senyum kemenangan.

“Bagaimana? Ada kan?” Malika melihat ayah dan ibunya.

Tak menjawab pernyataan Malika, Burhan malah kembali memeriksa semua sertifikat yang ada di meja tadi, memastikan keasliannya.

“Ini asli. Ini asli. Dia benar-benar telah membalik nama semua properti yang kita miliki” ucap Burhan pelan, dengan gemetar. Membuat Malika dan kesombongannya luruh seketika.

“Ta—Tapi, bagaimana caranya dia bisa melakukan itu?” Rosma mendekati Burhan tak percaya.

Burhan tak menjawab, masih mematung memandangi lembar demi lembar sertifikat atas yang sudah berganti nama atas nama Hana. Matanya tak berkedip, wajahnya pucat seperti baru ditampar kenyataan paling pahit. Sri menggigit bibirnya gugup, sementara Rosma berdiri membeku. Malika hanya duduk terpaku, tak mampu lagi berkata apa pun.

Hana berdiri dengan tenang. Sorot matanya tajam, tetapi penuh kontrol. Ia menatap Burhan tanpa gentar.

“Jangan pikir aku menggunakan tanda tangan palsu untuk semua itu, Pak Burhan. Karena surat-surat itu, bapak sendiri yang menandatanganinya.”

Burhan langsung menoleh cepat, wajahnya bingung sekaligus murka.

“Apa? Bohong kamu! Aku tak pernah—“

“—membaca apapun yang kau tandatangani, kan?” Hana memotong tajam.

“Termasuk berkas-berkas Malika yang kau banggakan itu. Aku tahu bapak terlalu malas dan sombong untuk memeriksa apa yang sebenarnya ditandatangani.”

Ia melangkah mendekat, berdiri di depan Burhan yang sekarang terlihat jauh lebih kecil dari biasanya.

“Aku selipkan surat balik nama properti di antara berkas kuliah Malika, tugas-tugas dan fotokopi dokumen administrasi kuliahnya yang perlu tanda tangan wali. Dan kau menandatanganinya semua, tanpa baca. Berkali-kali,” ujar Hana sambil tersenyum puas.

Sri ternganga. Rosma menoleh ke arah Burhan, syok.

Apalagi Malika yang langsung menutup mulutnya.

Hana menoleh kepada mereka semua, mengangguk pelan. “Asli. Sah. Legal. Aku tak perlu menipu atau memalsukan apa pun.”

Keheningan di ruang tamu rumah megah itu begitu mencekam. Di tengah ruangan, berkas-berkas sertifikat rumah, toko, dan tanah yang telah berpindah nama di tatap dalam oleh Burhan.

Burhan lalu duduk limbung di sofa, wajahnya tak lagi menyimpan arogansi. Suaranya lirih, nyaris tak terdengar ketika akhirnya ia bersuara.

“Lalu apa yang kamu inginkan sekarang, Hana?”

"Kalau kau ingin kami meminta maaf. Kami akan melakukannya," ujarnya dengan suara yang semakin melemah.

Hana berdiri tegak. Pandangannya menusuk, penuh kemarahan yang ditahan, dan luka-luka lama yang kini berubah jadi kekuatan.

“Aku ingin kalian semua keluar dari rumah ini. Sekarang juga.”

Seketika Rosma berdiri, suaranya meledak penuh amarah.

“APA?! Kamu pikir kamu siapa bisa mengusir kami?"

"Aku?! Aku ini pemilik rumah ini."

1
Baper kusut
masih menunggu 🤭
iqha_24
suka dengan jalan ceritanya, sederhana ga ribet tapi mengena
kriwil
utang 1m nya saja blm dapet malah sibuk drama merebut laki laki
kriwil
ayo hana minta mahar 5m biar pada struk🤣
kriwil
demi cinta sri jadi babu🤣
kriwil
bukanya modal usah uanga dari sang ibu kandung sri knp dia yang malah jadi babu suami dan anak tirinya sunguh konyol hidup mu sri tak kira jadi nyoya besar
kriwil
cuma di jadikan babu sama anak tiri dan suami nya bener bener ibu yang goblok ningalin anak kandung demu se ongok sampah tak berguna
moominRJ
Lanjutt kaaa🥰
Tuti Tyastuti
dewinta kamu belum tau ajj burhan jatuh kismin🤣🤣
Yusra Azizah
karya kak almaira selalu ditunggu, ide ceritanya selalu bagus, selalu keren dalam merangkai kata2
Hasanah Purwokerto
Dewinta bs bicara begitu krn blm tau aja, karma nya msh menunggu di dpn pintu... blm masuk...🤭🤭🤭🤭
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
maling teriak maling, tunggu waktunya saja kamu juga bakal mendapatkan kesengsaraan. btw ini dewiny walid bukan sih🤣🤣
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Dih ni orang gak tahu diri🤦‍♀️ sebentar lagi mokondo kayamu pasti dapat kurmanya juga.
Una_awa
pelakor mau kasih jurus jitu cara menggaet pria kaya, belum tau dia klo rumah itu sewaan 😒
Una_awa
kok Rosma nyelip disini 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dasar buaya buntung 😤
hania
ibu mertua yang bijak. mampu meredakan amarah putranya. Sehingga tidak gegabah mengambil keputusan dan tindakan.
Puji Hastuti
Malika mau gak di ajari menggaet pria kaya sama suhunya? Dan korbannya ayahmu /Facepalm/
Baper kusut
undang Burhan sekeluarga di pesta Hana Pradipta whuuaahhh pasti seru😁😁
Sugiharti Rusli
laki" mokondo ko tetap mau dijadikan menantu dan suami demi menutupi aibnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!