Pernikahan Yang Tak Di Inginkan

Malam ini tepat malam kedua pernikahannya dengan Anggi tapi tak ada kemesraan dalam pernikahan ini yang ada hanya pertengkaran dan kesalahan pahaman seperti saat ini dimana setelah mengatakan semua itu Anggi memilih meninggalkan Raffi yang masih mencerna apa yang iya katakan.

" kamu pikir aku akan membiarkan kamu bebas hingga kamu dan Nando bisa lebih mudah bersama, tidak !" ucap Raffi yang entah kenapa masih ingin mempertahankan pernikahan ini.

" apa kamu tau siapa Nando yang sebenarnya ?" tanya Raffi sambil menarik lengan Anggi yang membuat Anggi tertarik tapi beruntungnya Anggi bisa menyeimbangkan diri hingga tak membuat dirinya terjatuh karena tarikan Raffi yang cukup kencang.

" Anggi tak perduli siapa kak Nando sebenarnya karena Anggi tau jika kak Nando tak memiliki niat buruk pada Anggi " ucap Anggi yang membuat Raffi menghempaskan tangan Anggi saat mendengar penuturan istrinya ini.

" apa kamu yakin jika Nando tak memiliki niat buruk padamu ?" tanya Raffi yang ingin Anggi tau apa yang sempat Nando katakan padanya semalam dan juga tadi sore saat di parkiran kantor.

* dia akan merebut kamu dari ku jika sampai dia melihat kamu terluka atau mungkin tak bahagia dengan ku " ucap Raffi yang malah membuat Anggi tersenyum sinis dan karena hal itu membuat Raffi sadar jika tak seharusnya dirinya mengatakan semua itu.

" itu bukan niat buruk itu hanya ingin memperingatkan mas jika Anggi juga berhak bahagia " ucap Anggi sambil melangkah meninggalkan Raffi yang kini sudah benar benar diam mematung.

" oh ya, Anggi sudah masak "

" maaf jika hanya masakan sederhana yang Anggi buat karena Anggi belum menggunakan ATM yang mas berikan pada Anggi tadi pagi " ucap Anggi sebelum masuk ke dalam kamarnya.

" apa kamu tak ingin menemani mas makan ?" tanya Raffi yang memang tak terbiasa makan seorang diri selama ini.

Tapi Anggi tak menjawab bukan karena tak mendengar apa yang Raffi katakan tapi karena Anggi sangat lelah menghadapi kecurigaan dan tuduhan tuduhan yang terus Raffi katakan tanpa memikirkan perasaannya sama sekali.

" kenapa lagi lagi aku hilang kendali saat ada di hadapan Anggi ?" tanya Raffi pada dirinya sendiri.

" dan kenapa aku tak suka saat Nando berkata jika dirinya dekat dengan Anggi ?"

" apa mungkin aku sudah menyukai Anggi dan tak rela jika Anggi pergi dariku ?" tanya Raffi yang bingung dengan sikapnya sendiri pada Anggi saat ini.

Saat Raffi bergelut dengan pikirannya Anggi sudah berdiri tepat di hadapan Raffi dan bahkan Anggi sudah menyodorkan sepiring nasi yang sudah Anggi ambilkan untuk Raffi.

" Anggi sudah makan sebelum mas datang, makan lah Anggi temani " ucap Anggi yang kini sudah duduk di hadapan Raffi yang masih merasa terkejut dengan kehadiran Anggi saat ini.

" apa kamu mendengar ucapanku tadi ?" tanya Raffi yang sangat takut jika Anggi mendengar apa yang iya katakan tadi.

" tidak " ucap Anggi bohong.

" makan lah " ucap Anggi yang masih mau melayani Raffi meski tadi mereka sempat bertengkar hebat.

" kenapa kamu bersikap seolah tak terjadi apapun diantara kita ?" tanya Raffi yang sangat heran dengan cepatnya perubahan sikap Anggi saat ini.

" Anggi hanya menjalankan kewajiban Anggi sebagai seorang istri meski mungkin lebih tepatnya istri yang tak di anggap " ucap Anggi yang malah menyinggung Raffi tanpa iya sadari.

" kenapa kamu berkata seperti itu ?" tanya Raffi yang sebenarnya paham dengan maksud Anggi saat ini.

" tidak apa apa, cepat makan dan istirahat lah"

" mas pasti sangat lelah dalam satu hari harus menghadapi dua istri dengan karakter yang jelas jelas berbeda " ucap Anggi lagi.

Tak ingin terjadi perdebatan Raffi memilih memakan masakan yang Anggi siapkan dan meski masakan yang Anggi hidangkan hanya menu sederhana tapi sangat sesuai dengan selera dan rasa yang iya suka.

" sangat enak dan mas sangat suka, meski masakan ini sangat sederhana tapi rasanya enak " ucap Raffi jujur.

" syukurlah jika mas suka " ucap Anggi yang entah percaya atau tidak dengan apa yang Raffi katakan.

" apa kamu ingin berbelanja malam ini ?" tanya Raffi yang ingin menebus rasa bersalahnya pada Anggi atas kejadian kemarin malam.

" tidak usah, Anggi tak ingin kejadian kemarin malam terulang lagi " ucap Anggi yang memilih bangkit dan membereskan meja makan karena Raffi sudah selesai makan malam.

" mas janji hal seperti tadi tak akan terjadi "

" jika perlu saat Disya menghubungi mas, mas tak akan memberi tahu dimana kita berada " ucap Raffi yang terlihat ingin benar benar menebus kesalahannya.

" tidak perlu, Anggi akan berbelanja besok siang saja " ucap Anggi.

" baiklah jika itu mau mu, tapi kami harus hubungi mas jika kamu sudah selesai berbelanja " ucap Raffi yang masih berusaha agar bisa membantu Anggi.

" Kita lihat nanti " ucap Anggi yang memilih masuk ke dalam kamarnya karena merasa tak ada yang perlu dibicarakan lagi dengan Raffi.

Jika di rumah Raffi berusaha memperbaiki hubungannya dengan Anggi, lain halnya dengan Disya yang sejak sampai rumah terus menghubungi Raffi suaminya.

" ayo angkat Fi " ucap Disya yang tak ingin karena sedang bertengkar dengannya membuat hubungan Raffi dan Anggi semakin dekat.

" aku harus apa agar Raffi datang dan menemaniku malam ini " ucap Disya sambil terus berpikir cara apa yang harus iya lakukan untuk membuat Raffi tetap memperhatikan dan memprioritaskan dirinya saat ini dan seterusnya.

" aku tau " ucap Disya saat memegang perutnya dimana di dalamnya bersemayam buah cintanya dengan Raffi yang tak dimiliki dan tak akan dimiliki oleh anggi baik untuk saat ini bahkan selamanya.

" aku yakin setelah membaca pesan ku, kamu pasti akan datang dan akan tetap disini sampai pagi " ucap Disya sambil mengirim pesan pada Raffi karena sejak tadi sambungan teleponnya tak di respon oleh Raffi.

Setelah yakin pesannya terkirim, Disya pun memilih pakaian apa yang akan iya gunakan agar Raffi tak akan menolak dirinya dan saat sudah menemukan pakaian yang akan iya gunakan Disya pun memilih untuk membersikan diri demi menyambut Raffi malam ini.

Dan sesuai dengan rencana Disya, Raffi pun mulai gelisah sesaat setelah membaca pesan yang Disya kirim, tapi Raffi ragu saat ingin meminta izin pada Anggi meski dirinya sudah berada tepat di depan kamar Anggi yang juga kamarnya dulu.

" bagaimana cara ku menjelaskan pada Anggi agar Anggi tak berpikir jika aku kembali mengabaikannya ?" tanya Raffi yang masih ragu saat akan mengetuk pintu kamar anggi

" apa Anggi akan memberiku izin " ucap Raffi yang lagi lagi tak menyadari jika Anggi sudah membuka pintu kamarnya.

" izin apa ?"

" apa mas ingin menemui Disya ?" tanya Anggi yang sangat mudah menebak apa yang membuat Raffi ragu saat akan meminta izin pada dirinya

" katakan mas, izin apa yang ingin mas katakan tapi mas terlihat ragu untuk mengatakannya ?"

✍️✍️✍️ apa Raffi akan mengatakan yang sebenarnya ? Dan apakah Anggi akan membiarkan Raffi masuk dalam perangkap Disya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘