dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tas dan sepatu baru
Livy menggunakan tas dan sepatu baru pemberian dari kekasihnya, dan tak lupa mengirim kan pesan sebuah foto saat dia menggunakan kepada sang kekasihnya, kini Livy terlihat sangat bahagia terlebih dia semakin bersemangat untuk bekerja, kini mereka bertiga akan pergi ke kantor secara bersama sama seperti biasa, dan sebelum itu mereka menyempatkan waktu untuk membeli makanan breakfast dan tak lupa segelas kopi untuk di bawa bekerja.
"Livy kenapa kamu terlihat bahagia sekali di pagi hari terlebih kamu terlihat sangat cantik, apa kemarin malam kekasih kamu bermalam disini" ucap Dyani dan Livy menggeleng sebagai jawaban, dan sebelumnya Livy menceritakan jika dirinya mengatakan jika akan bertemu dengan sang kekasihnya, dan kedua temannya tidak ingin menganggu waktu berharga Livy, dan kedua teman nya memilih untuk berkencan dengan kekasih masing-masing.
"kenapa tidak tidur saja di apartemen kamu" ucap Franny yang heran dengan pola pikir Livy yang seharusnya dia memanfaatkan momen tersebut, karena selama ini mereka berdua menjalankan LDR, seharusnya kerinduan Livy kepada sang kekasihnya sangat menggebu-gebu.
"dia besok harus bekerja dan jarak dari apartemen ku ke kantor nya sangat jauh" ucap Livy yang memang benar adanya jika jarak dari apartemen menuju kantor nya cukup jauh, terlebih dia tidak memiliki baju ganti sehingga memutuskan untuk pulang.
"lalu tadi pagi apakah dia cowok baru kamu" ucap Dyani kepada Franny dan dia mengangguk sebagai jawaban, dan kedua wanita itu menggeleng kepala dengan kebiasaan Franny, yang suka gonta-ganti pasangan dan cinta kilat nya tersebut.
"apakah dia tampan?" ucap Livy yang penasaran dengan pertanyaan hal sangat konyol, karena dirinya sedikit terlambat keluar dari apartemen dan mereka menunggu di tempat parkir mobil, dan saat itu hanya Dyani yang tahu kekasih baru Franny karena mereka bertemu di lift, karena mereka tinggal di apartemen yang sama akan tetapi dengan lantai yang berbeda.
"apakah pernah Franny memiliki pria yang di bawah standar" ucap Franny dengan gaya manja nya, karena dia selalu melihat fisik dan ketampanan nya, dan sesuai dengan dirinya yang memiliki paras yang cantik, dan tentu saja semua pria akan mudah jatuh cinta dalam hitungan detik saat pertama kali bertemu dengan dirinya.
"seperti nya dia terlihat lebih mudah dari kamu" ucap Dyani dan Franny mengangguk sebagai jawaban, jika sang kekasihnya usianya lebih mudah dari dirinya terpaut 3 tahun lebih mudah dari dirinya.
"3 tahun usianya lebih mudah dari kamu" ucap Dyani yang melihat angka 3 di jari nya, dan Livy hanya bisa geleng kepala akan tetapi dia juga merasa jika pesona pria mudah lebih menggoda.
"apakah kekasih mu bermalam di apartemen kamu" ucap Livy kepada Dyani dan dia menggeleng kepala sebagai jawaban, dan memang jika kekasih Dyna pulang setelah mengantar kan dirinya ke apartemen.
"kita belum jadian dan kita hanya berteman, aku menemani dia saja" ucap Dyani dan memang benar hanya Dyani yang menjomblo di antara mereka bertiga, dan Livy belum pernah memperkenalkan kekasih nya kepada teman temannya, sedangkan Franny dia selalu memperkenalkan kepada teman teman nya, meski sudah berkali kali ganti akan tetapi dia terkadang membawa kekasih nya ketika jalan, akan tetapi Dyani dan Livy tidak keberatan akan hal itu, karena mereka berdua juga ingin melindungi Franny terlebih seperti saat ini, Franny yang jauh dari keluarga nya kini tugas mereka juga untuk melindungi Franny dari yang berniat buruk kepada dirinya.
mereka pun sampai di gedung perkantoran lalu menuju ke area parkir, dan mereka bertiga segera menuju ke lift akan tetapi ketika akan masuk ke dalam lift, Livy menerima panggilan dan menyuruh mereka berdua mendahului dirinya untuk menuju ke ruangan kerja nya, karena di dalam lift tidak hanya kedua temannya saja akan tetapi ada beberapa karyawan lain, dan itu membuat nya merasa tidak nyaman jika harus menerima panggilan telepon di dalam lift, dia memutuskan untuk mencari tempat agar dia bisa menerima panggilan tersebut.
dia pun selesai mengobrol melalui via telvon lalu segera kembali ke lift, akan tetapi lift terburu tutup dan mau tidak mau dirinya harus menunggu lift selanjutnya, dan bertepatan dua pria datang dan masuk ke lift khusus.
"masuklah" ucap Jack yang mempersilahkan Livy untuk masuk ke dalam lift yang memang khusus untuk para eksekutif, dan sebelumnya Jack sudah meminta izin untuk membiarkan Livy yang tak lain asisten dari Bu Syakila untuk masuk ke dalam lift, dan dia pun memberikan izin.
"kenapa hubungan mereka berdua sangat dekat, dan Jack tidak mudah dekat dengan para karyawan maupun yang lainnya" gumam seseorang yang terlihat Jack sangat baik kepada Livy, dan di dalam lift hanya keheningan yang ada, karena Livy juga tahu jika pria bernama Ezra yang tak lain CEO perusahaan tersebut, tidak menyukai suara berisik dan dia tahu dari Jack.
kini lift sudah di lantai ruangan Livy dan dia keluar dan tak lupa memberikan hormat kepada CEO nya tersebut.
"Pak ini berkas yang anda minta" ucap Livy yang memberikan sebuah laporan kepada tuan Ezra, lalu dia menunggu hasil laporan tersebut jika harus di revisi lagi atau tidak, dan laporan yang dia buat tidak ada revisi dan kini sudah bisa dia berikan ke Jack.
kegiatan hari ini sangat membuat nya lelah dan dia tidak sempat mengecek pesan dari sang kekasih nya.
"setelah makan siang kamu temani saya dan siapkan berkas" ucap Ezra dan Livy mengangguk paham, dan Bu Syakila memberikan berkas dan menyuruh Livy menyiapkan, serta membuat nya sebuah power poin tak lupa Livy harus mempelajari juga berkas tersebut, dia harus mondar mandir keluar ruangan tuan Ezra akan tetapi dirinya merasa tidak lelah.
"hai kamu keliatan lelah banget" ucap pria yang tiba tiba menyapa Livy dan kedua pria itu berjalan sejajar dengan Livy, dan sedangkan Livy berada di tengah antara kedua pria tampan itu, salah satu pria itu membawa kan berkas yang di pegang oleh Livy.
"maklum kini tugas ku tidak sederhana setelah Bu Syakila akan naik jabatan lalu aku mengganti kan posisi Bu Syakila, pekerjaan ku akan lebih banyak dari ini" ucap Livy yang merasa sudah dekat dengan kedua pria itu.
"kami berdua akan membantu mu, sebagai teman yang baik di kantor ini" ucap pria itu yang membawa kan berkas laporan milik Livy.
"kalian bersikap baik itu membuat ku curiga" ucap Livy dengan enteng nya membuat keduanya tertawa terbahak-bahak, karena dia bisa peka dengan apa yang ada dalam pikiran kedua pria itu.
"kita sudah lama gak nongkrong di rooftop, sibuk banget kamu akhir akhir ini" ucap pria tampan yang tak lain salah satu staf di perusahaan tersebut.
"bau-bau kita akan di traktir ini" timpal yang lain nya kedua pria itu, dan meski kedua pria itu tidak meminta Livy mentraktir nya akan tetapi dia merasa nyaman berteman baik dengan Livy.
"baiklah nanti aku ajak juga Franny dan Dyani" ucap Livy dan mereka semakin bersemangat, karena tahu jika kedua pria itu memang tampan, akan tetapi merasa tidak percaya diri jika ingin mendekati kedua teman Livy tersebut, dan Livy sebagai teman curhat kedua pria itu hanya bisa geleng kepala, memiliki paras tampan tidak menjamin membuat nya percaya diri.
"jika seperti ini kamu sangat baik dan cantik" ucap kedua pria itu yang memuji Livy karena ada mau nya, akan tetapi Livy meminta untuk di traktir cemilan yang ada kantin rooftop dan itu bukan lah hal yang memberangkatkan kedua pria itu, demi bisa dekat dengan Franny maupun dekat dengan Dyani, dan Livy hanya bisa tertawa melihat teman baik nya tersebut.