Akibat pengaruh obat perangsang menjadikan Jonatan Dirgantara seorang CEO muda Dirgantara Group terjebak one night stand dengan gadis asing.Mereka berdua sengaja di jebak oleh calon suami dari Alexandra Callista(gadis asing) yaitu delon yang tak lain adalah sahabat dari Jonatan Dirgantara demi menggagalkan perjodohanya.Malam laknat itu membuat dunia mereka berdua menjadi berantakan sehingga lahirlah seorang anak yang sangat Jenius yaitu Axel.Cerita ini lebih berfokus pada Axel si anak jenius.Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiisan kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan
8 taun kemudian,,,suara tangis anak laki-laki semakin dekat menghampiri mamanya.Dia adalah Axel anak Callista yang ia besarkan dengan bantuan sahabatnya Mita.
"Cup,,,cup,,,cup!"kenapa jagoanya mom menangis?tanya Callista
"Mom,,,dimana Daddy Axel mom?,,,,kenapa Axel tidak pernah melihatnya.
"Sayang,,,Daddy sudah tiada nak,,,"ucap Callista hanya itu yang bisa dia jawab
"Mom bohong!"
"Maafkan mom nak,,,mom todak tahu Daddy saat ini.
"Axel tahu mom,,,"ucap Axel membuat Callista kaget
"Apa maksudmu sayang?.
"Daddyku adalah Jonatan Dirgantara,,,serang CEO Dirgantara group yang sangat terkenal.
Bagai di sambar petir Callista membelalakan matanya.Dia syok saat anak lali-lakinya yang masih berumur 7 tahun ini sudah bisa menemukan Daddynya.
Selama ini Callista sebenarnya sudah mengetahui identitas lelaki yang merenggut kesucianya hingga ia hamil.Ia sempat ingin meminta pertanggung jawaban kepada lelaki itu.Rumor tentang lelaki itu adalah seorang Gay membuatnya mundur.
"Mom?,,,panggil Axel.
"hemmmm?.
"Bolehkah aku menemui Daddyku?,,,"mohon Axel
"Tunggu nak ,,,ini bukan waktu yang tepat,,,dan kenapa kamu yakin dia adalah Daddymu?.
"Ckkkkkk,,,,Mom lupa dengan kemampuanku?
Callista sadar,,,ia memang harus berhati-hati dengan putranya.Selain kesempurna'an dari wajahnya yang tampan,,,bocah kecil itu juga sangat jenius.Otaknya yang jenius dan mata batinya yang bisa membaca isi fikiran orang.
Axel,,,bocah tampan itu menatap layar monitor laptopnya.Dia berkali-kali membobol data-data penting dari perusaha'an Dirgantara group.Aksinya itu sempat di ketahui oleh Jonatan dan terjadilah pertarungan online antara Daddy dan anak.
Bocah itu sengaja mengirimkan virus buatanya untuk membobol data perusaha'an dan mencari perhatian Daddynya.Namun aksinya selalu gagal karena tanpa ia ketahui Daddynya juga seorang jenius IT yang kemampuanya telah di warisi olehnya.
"Kau memang hebat Dad,,,aku tak sabar ingin memelukmu.
Selain kemampuanya di bidang IT,,,bocah kecil itu juga mewarisi wajah yang sama persis dengan DAddynya.Namun ia selalu menutupi wajahnya menggunakan topi dan masker.Dia tahu,,,hanya cukup memperlihatkan wajahnya,,,semua orang akan tahu bahwa dia putra dari Jonatan Dirgantara.
Saat ini Callista berada di supermarket sendirian membeli kebutuhan harianya.Ia lupa memakai masker untuk menutupi wajah cantiknya.Semua mata memandang kagum ke arahnya.Ia merasa risih dan bergegas menuju kasir tamum....
"Brukkkkkk!"
Tubuhnya terbentur dada seorang pria tampan.Ia mengelus pelipisnya yang terasa sakit.
"Ini batu atau dada manusia?,,,keras sekali,,,"grutunya
"hmmmmm,,,fokuslah saat berjalan Nona,,,"ucap pria itu
"Degggg,,,"suara itu dan Callista mendongakan wajahnya dengan mata membelalak kaget.
"Jonatan Dirgantara",,,gumamnya lirih.
Kedua bola mata mereka saling bertatapan.Bukan hanya mereka saling mengagumi satu sama lain melainkan rasa yang tak asing yang di rasakan oleh Jonatan Dirgantara.
"Maaf tuan...saya tidak sengaja karena terburu",,,ucap Callista dan bergegas menuju kasir dan segera meninggalkan tempat itu.
"Hei tunggu,,,"teriak Jonatan namun di abaikan Callista
"Dia seperti tidak asing bagiku,,,apa aku pernah bertemu denganya?,,,gumam Jonatan lirih.
Sesampainya di dalam mobil,,,Callista merasa lega.Sampai saat ini jantungnya masih berdetak sangat keras.
"Aku melihatnya lagi,,,ya,itu dia Jonatan Dirgantara ayah dari anaku.
"Ya,,,itu dia,,,aku tidak mungkin salah mengenalinya.
"Astaga,,,untung aku tidak mengajak Axel,,,"ucapnya dan ia pun langsung mengendarai mobilnya menuju rumah.
hu