Pacarku Tetanggaku

Sementara di rumah arnav mereka berkumpul. Ada arnav, Dion,Edo, Doni dan yasir.

"Jadi bagaimana cara kita memberitahu Bagas soal ini ?" Tanya arnav.

"Kita tunjukkan saja fotonya kan mudah" jawab Yasir.

"Tidak semudah itu sir, nanti kita dikira memata matai pacarnya" kata arnav lagi.

Mereka semua kembali terdiam.

"Lebih baik kita beritahu cewek cewek dulu, kadang ide mereka brilian kan." Usul edo

"Tapi cewek mulutnya ember do" jawab Doni.

Arnav menarik nafas pelan mendengar omongan Doni.

"Begini saja, besok malam kita ikuti lagi sisi dia mau kemana, lalu kita ajak Bagas kesana. Kita susun skenario seolah olah kita berjumpa sisi itu tanpa sengaja" usul arnav lagi

"Mantap itu ide yang bagus" jawab Edo.

"Tapi kalau misalnya sisi ke hotel, kita harus alasan apa mengajak Bagas kesana ?" Tanya Doni

"Iya juga ya" jawab arnav membuat mereka garuk garuk kepala.

"Bagaimana kalau kita pakai Liana ?"usul edo

" Kamu cari mati do ?" Jawab arnav cepat.

"Tenang dulu bro tenang, maksutku begini

Kamu dan Liana pura pura mau menginap di hotel itu lalu kita kita datang menjemput."

" Gak masuk akal" jawab arnav cepat

"Lalu ya harus bagaimana dong ?" Tanya Edo mulai frustasi.

"Sebentar kalian tunggu disini ya" ucap arnav lalu keluar rumah menuju rumah Liana.

"Bik assalamu'alaikum"

"Walaikum salam, nak arnav ada apa ya ?"

"Liana dikamar kan ?"

"Iya nak arnav"

"Saya masuk ya bik, ada yang mau saya sampaikan pada Liana"

Bibi mengangguk, lalu arnav masuk kamar Liana yang memang sering tidak di kunci.

"Hon" panggil arnav, ternyata Liana sedang membongkar bongkar isi lemarinya.

"Astaga kamu sedang apa hon ?" Tanya arnav heran.

"Ada apa ? Aku sedang sibuk memilih baju yang tidak terpakai lagi. Lemariku penuh baju yang sudah lama tidak dipakai."

"Bantu kami dulu hon" bujuk arnav.

"Kami siapa ? Dan bantu apa ?"jawab Liana dan masih sibuk memilih baju.

"Bagaimana ya cara bilangnya ?, begini hon kami baru tau fakta ternyata pacarnya Bagas itu sering o**n BO Dengan om om ke hotel. Jadi kami cowok berencana memberitahu Bagas hal ini, tapi kami bigung hon cara memberitahu yang pas harus bagaimana takutnya Bagas malah salah paham"

"Lalu ?"

"Jadi gini, nanti malam kami mau ikuti pacarnya Bagas kalau dia ke hotel lagi dengan pria. terus rencana ku kamu ikut aku, jadi kita susun skenario seolah olah kita berdua ke hotel itu karena mau melihat lihat aula untuk perayaan ulang tahunmu, kan sebentar lagi ulang tahunmu ?"

"Iya sih tapi kan tidak mungkin di rayakan di hotel juga ar"

"Iya aku ngerti hon, nanti kita cari alasan lagi kalau ulang tahunmu batal dirayakan, yang penting masalah Bagas ini dulu kita selesaikan. Bagaimana ?"

"Ya sudah oke."

"Ah legaa, ya sudah hon aku pulang ya soalnya anak anak pada dirumah ku"

"Benarkah ?, oh ya gak nyangka loh pacarnya arnav begitu"

"Mungkin faktor ekonomi hon"

"Iya ya, ya sudah sana pulang nanti malam kabari saja jam berapa mau pergi."

"Oke hon"

"Kamu dari mana sih ar ?" Tanya Edo saat arnav kembali kerumah"

"Dari rumah Liana"

"Jadi bagaimana ?"tanya yasir

"Aku dan Liana akan mengikuti dia nanti malam, setelah pasti dia ke hotel baru kami menelpon kalian agar datang. Pastikan kalian telah bersama Bagas lebih dulu tapi yang sekitaran hotel lah karena biasanya sisi kan ke hotel *****"

"Kalau Bagas tanya kamu dan Liana ngapain ke hotel bagaimana, kalian akan jawab apa ?"

"Kami akan pura pura melihat gedung karena ingin merayakan ulang tahun Liana, lalu kami akan menelpon Bagas karena tidak sengaja melihat pacarnya masuk hotel bersama laki laki lain"

"Ooo ok ok"

" Jadi semua stanby nanti malam ya"

Mereka semua mengangguk lalu sebagian ada yang pulang, ada juga yang tidur siang di rumah arnav.

Malam hari seperti rencana mereka, Yasir dan Edo menunggu di depan kosnya sisi sedangkan Doni, Dion dan Bagas nongkrong di sebuah kafe. Sedangkan arnav dan Liana menunggu instruksi dari Yasir ataupun Edo.

Namun setelah satu jam lebih belum ada juga tanda tanda kalau sisi akan keluar, namun saat Edo chetingan dengan Toni ternyata Bagas dan sisi masih video call.

Satu jam berlalu, dan hampir saat Edo dan Yasir mau pulang barulah sisi keluar dan naik gojek yang sudah ia pesan lebih dulu.

"Bro sisi sudah naik gojek. Kami sudah di jalan SM.raja. tujuannya kami tidak tau kemana, tapi kalau melihat arah jalannya sepertinya hotel yang kemarin dia datangi juga"  Edo ngecet arnav agar mereka segera menyusul.

"Ayo hon kita gerak, Edo sudah chat katanya mereka di jalan SM.raja" ajak arnav pada Liana karena saat ini mereka masih dirumah.

"Kok kita seperti mau nangkap penjahat saja ya" ucap Liana ngakak

"Penjahat hati hon" jawab arnav.

Arnav dan Liana naik mobil agar tidak terlalu mencolok, mereka bertemu saat Edo, Yasir, dan sisi di jalan merdeka. Dan benar lagi ternyata sisi ke hotel ****** .

"Apa kalian yakin dia menemui laki laki kesini ?" Tanya Liana ragu.

"Yakin hon ayo"

"Tunggu dulu jadi menangkap basah mereka bagaimana ?" Tanya Liana lagi.

"Kita telpon Bagas lah lalu kita bilang kalau kita tidak sengaja bertemu perempuan yang mirip pacarnya masuk ke hotel ini" ucap arnav panjang lebar.

"Ayo ikuti dia ke kamar berapa" ucap Edo

Arnav, Liana, Edo dan Yasir mengikuti sisi pelan pelan dari belakang.

"Sekarang telpon Bagas. Agar kesini dan bilang seperti tadi." Ucap Edo tak sabar

Arnav mengeluarkan ponselnya dan menelpon Bagas.

Tut....Tut..

"Hallo bro ada apa ?" Jawab Bagas di seberang telepon.

"Kamu dimana bro ?"

"Ini lagi ngopi dengan Doni. Juga Dion, kenapa kian bro kalau tidak kesinilah ngopi sama sama"

"Begini bro maaf ya sebelumnya,, sekarang aku dan Lia lagi di hotel ***** karena mau lihat gedung perayaan ulang tahunnya, lalu kami lihat ada perempuan yang sangat mirip dengan sisi disini bro. Tapi dia masuk kamar dengan seorang pria" ucap arnav hati hati

"Ah masak sih bro kami baru selesai Vc katanya dia mengantuk"

"Kesinilah bro biar jelas"

"Oke ok tunggu disana ya bro kami meluncur, kebetulan kami sedang di sekitaran hotel"

Bagas dan yang lain langsung masuk hotel dan menemui Lia dan arnav.

"Loh Yasir dan Edo disini juga ?" Tanya Bagas membuat mereka seketika gugup semua, namun melihat itu Liana langsung bicara

"Itu tidak penting gas, yang penting sekarang memastikan yang di dalam kamar ini siapa ?" Kata Liana.

"Kalau kita salah orang bagaimana ?" Ucap Bagas masih ragu"

"Nanti kita fikirkan alasannya, sekarang ketuk saja pintunya" jawab Liana lagi.

Tok...tok..tok...tok.

Kretttt... Pintu terbuka..