NovelToon NovelToon
TERJEBAK CINTA MAFIA

TERJEBAK CINTA MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:62.5k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

"Suamiku...
"Aku dan anak mu datang...
"Akan kutemukan pembunuh mu, dan membalas perbuatan mereka pada mu!"

Seorang wanita muda bersimpuh di depan makam, sambil mengendong bayi dalam dekapannya. Wajah pucat wanita itu tidak dapat menutupi kecantikan yang ia miliki.

"Aku akan membalas perbuatan mereka yang telah merenggut kebahagiaan Gabriel. Bahkan kau tidak sempat bertemu putra mu, Silvio!"

Monica Dimitrov, menangis pilu ketika mendapat kabar bahwa suaminya Silvio tewas terbunuh dengan luka tembak memenuhi sekujur tubuhnya. Enam butir peluru tajam bersarang di kepalanya.

Sangat kejam pembunuh itu!

Kabar kematian Silvio, membuat Monica yang sedang mengandung terguncang, ia harus melahirkan Gabriel meskipun belum waktunya.

"Aku harus menemukan pembunuh itu. Kematian Silvio selalu menghantuiku", janji Monica dengan dua tangan terkepal menatap nisan suaminya.

Bagaimana kelanjutan kisah ini, ikuti terus ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEJUTAN II

Edgar mengetuk pintu berukuran besar yang terletak di lantai empat mansion mewah itu. Sepertinya mansion ini terdiri dari beberapa lantai.

Untuk mencapai lantai empat, Edgar mengajak Monica menggunakan lift yang tersedia. Monica tidak banyak bertanya pada pemuda itu. Namun pikirannya berkecamuk dengan berbagai pertanyaan.

"Siapa Stefano? Yang mengaku sebagai kekasihnya. Apa laki-laki itu ada hubungannya dengan Luigi. Karena terakhir kali Monica sadar betul masih berada di taman mansion Luigi Salvatore.

"Masuk!"

Suara berat itu membuyarkan lamunan Monica. Ketika pintu terbuka, seketika aroma maskulin yang sangat di kenal Monica  menyeruak memenuhi indera penciuman gadis itu.

"Deg!"

Detak jantung Monica berdegup kencang. Tubuhnya seketika bergidik. Gadis itu berdiri mematung tepat di depan pintu. Situasi itu membuat otaknya blank.

"Selamat pagi tuan, nona Monica sudah ada", ucap Edgar dengan hormat.

 "Kau pergilah Edgar!"

Suara tegas itu jelas terdengar. Semakin membuat tubuh Monica bergidik. Sekuat tenaga Monica berusaha bersikap setenang mungkin. Namun tidak bisa. Mendadak kepalanya pusing.

"Nona, silahkan masuk", ucap Edgar. Namun Monica tidak sadar juga. Wanita itu masih sibuk dengan pikirannya sendiri yang menduga-duga.

"Nona Monica?"

"Hm... iya?"

"Masuklah. Tuan Stefano sudah menunggu anda", ucap pemuda itu sopan.

Monica menganggukkan kepalanya. Sebelum melangkah nampak Monica sesaat memejamkan kedua matanya kemudian membuang nafasnya dengan berat. Ia memegang daun pintu sebagai penopang tubuhnya yang sedikit sempoyongan.

Setelah pintu di tutup rapat Edgar. Perlahan Monica melangkahkan kakinya. Manik yang terlihat lelah dan sayu itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Ternyata itu sebuah kamar yang sangat mewah bernuansa navy, di hiasi furniture-furniture mahal.

Semakin melangkah ke dalam, aroma parfum maskulin itu kian  tercium begitu lekat memenuhi Indera penciuman Monica. Namun tidak ada siapapun di kamar luas itu. Monica memberanikan diri membuka lebar sebuah pintu yang terbuka sedikit di depannya.

Ketika pintu itu terbuka penuh. Spontan tangan Monica bertumpu pada daun pintu kala melihat seorang laki-laki yang sangat di kenalnya selama beberapa bulan ini berdiri membelakanginya menatap keluar jendela kaca di kamar itu.

Monica menggeleng-gelengkan kepalanya seraya mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Menatap punggung lebar laki-laki itu. Laki-laki itu masih memakai training panjang dan jubah tidur panjang berwarna hitam membalut tubuh atletisnya.

"K-au–"

Mendadak kepala Monica pusing. Sekujur tubuhnya lemas setelah laki-laki itu membalikkan badannya menghadap Monica.

Kedua kaki Monica terasa lumpuh layu. Hingga tak sanggup lagi menopang tubuhnya. Monica hampir terjatuh kalau saja laki-laki itu tidak segera berlari menangkapnya.

Monica berulangkali mengerjapkan kedua matanya menatap wajah laki-laki itu, yang spontan mengangkat tubuh lemah Monica.

 Tak percaya. Bagaikan melihat hantu, tapi tidak mungkin karena kini matahari mulai meninggi.

Bahkan Monica memberanikan diri menyentuh wajah laki-laki itu. Ia tidak sedang bermimpi. Ini sungguh nyata.

"Kenapa kau tega melakukan semua ini pada ku?", lirih Monica ketika sudah duduk di tepi tempat tidur sembari mendongakkan wajahnya menatap Luigi Salvatore yang berdiri menjulang di hadapannya.

Ya... laki-laki itu adalah Luigi.

"K-au tega membohongi ku. Membuat ku menyalahkan diri atas kematian mu", ucap Monica dengan mata berkaca-kaca menatap lekat wajah Luigi yang juga menatapnya penuh perasaan. Tatapan yang sulit untuk di artikan.

Luigi terlihat baik-baik saja. Ia sehat.

"A-ku tidak bermaksud membunuh mu, Lui–"

Monica tidak bisa melanjutkan kata-katanya ketika mulutnya di penuhi bibir kenyal Luigi yang tiba-tiba melumat bibirnya.

Monica terdiam. Tidak menolak maupun membalas ciuman itu. Pikirannya masih blank dengan kenyataan di hadapannya kini.

Untuk yang pertama, Luigi menciumnya penuh kelembutan, membuat tubuh Monica seketika meremang. Saat kesadarannya kembali Monica mendorong kuat-kuat dada Luigi agar menjauh darinya. Namun laki-laki itu sangat kuat dan semakin menguasainya. Tidak ada yang bisa dilakukan Monica lagi selain pasrah.

Perlahan Monica membuka mulutnya dan membalas ciuman Luigi tak kalah panas nya.

Lidah keduanya saling membelai. Monica memejamkan kedua matanya. Perlahan Luigi mendorong tubuh Monica hingga terlentang di atas tempat tidur. Laki-laki itu mengungkung tubuh Monica tanpa melepaskan tautan bibirnya ada bibir wanita itu.

 Seakan melepas rindu yang begitu menyiksa, keduanya bergumul di atas ranjang berukuran luas itu.

Tanpa melepaskan tautan bibirnya, jemari Luigi menelusup masuk ke celah kancing baju tidur yang masih membungkus tubuh Monica yang nampak kursus.

Kedua manik coklat Monica menatap sayu Luigi yang juga menatapnya. Saling menyelami satu dan lainnya.

Monica perlahan menarik jemari kokoh laki-laki itu yang berada di dadanya. Monica menggelengkan kepalanya. "Kamu sangat jahat pada ku–"

"Menikah lah dengan ku Monica Dimitrov. Tinggallah di sampingku di rumah ini", ucap Luigi bersungguh-sungguh sembari menatap intens kedua manik wanita itu yang masih berada di bawah tubuhnya.

Jemari kokoh Luigi mengusap lembut wajah putih mulus Monica. Masih nampak jelas lelah di wajah itu dengan kantung mata hitam dan menebal.

"Aku janji, tidak akan membuat mu meneteskan air mata lagi. Dan aku tidak akan memisahkan kau dan putra mu lagi", ucap Luigi terdengar begitu lembut tepat di depan bibir Monica.

Kalau boleh jujur, penuturan Luigi memberikan gelenyar aneh di sekujur tubuh Monica. Setelah kepergian Silvio ia tidak dekat dengan laki-laki manapun hingga takdirnya mempertemukan ia dan Luigi Salvatore, meskipun dengan cara menyakitkan karena harus berpisah dengan Gabriel putranya.

Monica menyelami netra abu-abu laki-laki itu. Terlihat nyata ketulusan di sana. Jemari tangan Monica terangkat, membelai lembut rahang Luigi.

"Beri aku waktu. Aku belum lama kehilangan suami ku. Aku juga baru bertemu anak ku lagi", ucap Monica pelan.

Keduanya masih bertatapan penuh perasaan.

Luigi menganggukkan kepalanya. Untuk yang pertama kali nya, Monica melihat senyuman di wajah laki-laki itu.

"Aku akan menunggu, saat kau sudah siap memulainya", bisiknya ditelinga Monica.

Monica memeluk erat tubuh atletis laki-laki itu.

"Luigi... bagaimana luka mu, aku akan memeriksa nya sekarang", ucap Monica tiba-tiba, ia baru saja teringat tentang luka yang ia sebabkan beberapa minggu yang lalu.

"Maafkan aku, sebenarnya aku tidak bermaksud melukai mu–"

"Tapi kau melakukannya", potong Luigi sambil menciumi leher jenjang Monica.

Terbersit senyuman di sudut bibir Monica mendengarnya seraya mendongakkan wajahnya. Lidah basah Luigi membuat nya geli.

"Aku dendam padamu. Kau sangat kejam. Bahkan kau membunuh Gretta".

"Kau melarikan diri dari ku! Saat mendengar kau melarikan diri, aku sangat marah pada pelayan itu. Aku tidak membunuhnya. Gadis itu tidak apa-apa sekarang. Melayani laki-laki, memang pekerjaan nya", ucap Luigi masih menciumi leher Monica.

"Benarkah? Kau tidak bohong padaku kan, Lui?", tanya Monica spontan bangun dan mendorong tubuh gagah laki-laki itu.

Luigi terlentang di samping nya. Detik berikutnya ia menjadikan paha Monica tempat kepalanya.

Monica membelai rambut hitam lebat laki-laki itu.

"Kenapa kau membohongi ku, pura-pura mati?", tanya Monica menatap wajah Luigi.

Tangan Luigi menarik tengkuk Monica. Kembali melumat bibir wanita itu. "Apa kau takut kehilangan ku, hem?"

"Masalah ku begitu banyak. Kau memisahkan aku dengan anak ku, Lui. Tapi mengetahui kau mati, jujur membuat ku sedih. Aku tidak bermaksud membuat mu mati. Aku bukan pembunuh. Aku hanya berniat memberi mu pelajaran", ucap Monica.

Luigi mengusap lembut bibir Monica yang membuatnya candu. "Sekarang kau tidak akan berpisah dengan anak mu lagi. Tapi aku ingin kau dan keluarga mu tetap bersama ku di rumah ini, Monica. Kita akan memulai dari awal. Saling mengenal. Apa kamu mau memulai nya, hem?"

Monica terdiam sejenak. "Aku tidak tahu Lui. Semuanya terlalu cepat. Aku tidak mengenal mu sama sekali. Yang aku tahu kau penjahat yang kejam seperti kata Greta dan Dana, aku harus berhati-hati kalau mau selamat di tempat itu".

...***...

To be continue

1
Dinda Djati
ditunggu thor update nya🙏
Purwati Ningsi
Walaupun Luigi amnesia tp hati n perasaan cinta di alam bawah sadarnya ttp pd Monica.
Smg kesehatan n ingatan Luigi cpt pulih. Sabarlah Monic, ini hanya sementara, tdk lama lg, semuax akan kembali spt semula.
Cinta & hati Luigi hanya untukmu ♥️♥️♥️😘😘😘
ayudya
makasih Thor, di tunggu up nya.
ayudya
sang mantan datang pas pula moment nya....
Dinda Wei
Aku suka kalau Luigi begini walau msh belum ingat Monica. lanjut
Brigitha
trimakasih kk ud UP
Delyana.P
Benar sekali ini 👍
Delyana.P
Aku senang banget loh part ini. Walaupun msh sakit tp Lui bertindak benar
sasip
untung alam bawah sadar lui tetap milih monic, kalo sampe dia ingetnya vivien aja, hadeuh ga kebayang betapa bakal hancurnya itu hati istri.. 😖😉🤭
Evie Januarvi
senang sekali .luigi memilih monica..trima kasih thor..segera sembuh kan ingatan luigi thor..
Amelia
Ahh senang bacanya walau singkat gpp yg penting Luigi manis pada Monica. Sepertinya Valentino sudah menceritakan bagaimana ia pada Monica deh makanya Lui baik gitu. Valen teman yg baik
sasip
wah repot neh kalau "mantan terindah"-nya lui jadi janda, mana pas lagi waktunya sama lui yg kena amnesia & merasa masih bertunangan sama vivien.. hadeuh, telenovela bet dah alurnya.. 😉😆😅
sasip
marah² mulu bro? apa² dibanting, mentang² mafia apa yak? bukannya dibujuk itu istrinya, dimarahin lagi & lagi ajah.. perempuan tuh sepertinya cuma perlu dimengerti ajah kog.. ga susah sebenarnya.. ya kan? 😉😅😋
yumna
vvian dtg k kmar rwat luigi ap karna carlo yg kash tau
Amelia
Terima kasih upnya thor. Semoga rutin tiap hari upnya walau hanya 1 bab gpp drpd nggak sasek /Grin/
Delyana.P
Biarkan Alexander selamat thor, biar Vivien ngurus suaminya gak jd pelakor di pernikahan Lui monic. Terima kasih sudah up 🙏🏻
Dinda Wei
😱 Sepertinya yg di omongin datang. Duh jgn bikin Luigi tergoda mantan loh thor. Beneran nggak terima kalo kek gitu
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi
Dinda Wei
Tks thor udah up Monica Luigi. Semoga Lui cepat sembuh. Semangat ya Emily
Delyana.P
Semoga Luigi cepat kembali ingatannya. Sedih jg jadi Monica. Jgn bikin Luigi balik sm mantannya thor. Udah lama nggak up sekalinya up bikin ku kecewa kalau mrk balikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!