"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

Pagi hari nya seperti biasanya seluruh santri dan santriwati mengerjakan aktivitas masing masing apa lagi hari ini adalah hari Minggu hari libur nya para santri dan santriwati ustadz Rifki juga masih terlihat masih tertidur,Zidan mencoba mengecek keadaan nya.

"ya ampun bro badan kamu masih panas,panas banget malah,yaudah ayo gak usah membantah saya bawa ke UKS."

Zidan pun membopong ustadz Rifki menuju UKS, sesampainya di UKS ustadz Rifki pun di periksa dokter yang memang sudah di siap kan di pesantren itu,Dina yang tidak sengaja lewat depan ruang UKS melihat Zidan yang sedang menunggu.

"assalamualaikum ustadz" ustadz lagi apa di sini, ustadz sakit."

"waalaikumsalam,oh gak,bukan saya yang sakit,saya hanya mengantarkan ustadz Rifki, ustadz Rifki lagi demam."

"ya ampun,semoga ustadz Rifki cepat sembuh yah ustadz."

"iyh semoga saja."

"kalau gitu saya pamit dulu ustadz, assalamualaikum."

"waalaikumsalam."

Dina pun pergi meninggalkan ustad zidan.

"gimana dok keadaan ustadz Rifki?"

"ustadz Rifki terkena demam berdarah dan harus di rawat di sini beberapa hari saja agar memudahkan saya mengontrol beliau."

Jelas dokter ke ustad Zidan.

"baik lah dok,,siap kan yang terbaik saja sama ustad Rifki."

Dokter pun menyiapkan infus beserta keperluan lain nya.semetara Dina gak sengaja ketemu Nadia dan Mia di depan asrama mereka.

"Din dari mana kok kayak kwatir gitu?"

Ucap Mia yang melihat wajah Dina yang lagi cemas.

"itu dari sana,tapi tadi pas lewat di ruang UKS aku ketemu ustadz Zidan, ustadz Zidan sedang membawa ustadz Rifki ke UKS."

"ustadz Rifki sakit?"

tanya Nadia kaget.

"iyah tapi gak tau sakit apa,soal nya tadi masih di periksa."

jawab Dina,terlihat Nadia langsung pergi berlari meninggalkan Mia dan Dina,yang membuat Dina heran dengan kelakuan Nadia.

"nad tunggu kamu mau kemana?"

Teriak Mia,namun Nadia tidak perduli dengan teriakan Mia dan tetap terus berlari.

"Din aku susul Nadia dulu yah, assalamualaikum."

Mia pun ikut ikutan pergi berlari dan meninggalkan dina, yang kebingungan, ternyata Nadia pergi ke ruang UKS untuk melihat kondisi ustadz Rifki namun langkah nya terhenti ketika Nadia melihat ada ustadz Zidan di sana yang sedang menunggu, Mia pun datang dari belakang menyusul Nadia,Mia paham betul apa yang di rasakan Nadia saat itu.

"kamu pasti mau masuk kan untuk melihat kondisi ustadz Rifki."

Nadia hanya memegang tangan Mia air mata nya tidak terasa jatuh di pipi nya.

"kamu tunggu sini dulu,biar saya yang akan mengalihkan ustadz Zidan,setelah ustadz Zidan pergi kamu bisa masuk dan melihat kondisi ustadz Rifki."

Jelas Mia.

"makasih yah mi,kamu memang sahabat terbaik ku."

Mia pun hanya mengangguk dan pergi menemui ustadz Zidan.

"assalamualaikum ustadz."

"waalaikumsalam salam."

"maaf ustad kebetulan saya bertemu ustad di sini."

"emang ada apa?"

"anu ustadz saya mau minta tolong di ajarin bahasa inggris, kebetulan nanti Tante saya yang dari jepang mau nelpon,maksud nya biar saya paham gitu apa yang di bilang Tante saya nanti."

Ucap Mia mencari alasan.

"yaudah sebentar yah."

Ustadz Zidan masuk kedalam ruang UKS.

"bro kamu saya tinggal dulu yah,nanti saya balik lagi."

ucap ustadz Zidan, ustadz Rifki pun hanya mengangguk dan ustadz Zidan pergi bersama Mia ke dalam ruang kelas untuk mengajari Mia, setelah pergi Nadia pun segera masuk ke dalam ruang uks,dan terlihat ustadz Rifki terbaring lemas dengan infus ditangan nya, secara perlahan Nadia masuk keruangan itu,Tampa di ketahui ustadz Rifki.

"bang."

ucap Nadia yang membuat ustadz Rifki kaget dan Melihat ke arah suara yang memanggil nya Abang.

"Nadia kamu ngapain ada disini."

"aku mau lihat kondisi Abang."

Air mata Nadia kembali jatuh,Nadia pun terlihat berdiri dekat di samping ustadz Rifki.

"saya gak kenapa Napa,saya cuma kecapean aja' kamu gak usah kwatir yah."

"gak kenapa Napa gimana,orang sudah di rawat juga."

"hapus air mata kamu,saya gak bisa lihat orang yang saya cintai menangis di hadapan saya."

Nadia pun menghapus air mata nya dengan kedua tangan nya.

"bang,izin kan aku di sini yah untuk menemani Abang."

"saya sangat senang mendengar kalau kamu mau di sini temani saya,tapi kamu tau sendiri kan itu gak mungkin, sebentar lagi ustadz Zidan akan datang,trus apa kata nya nanti kalau dia Melihat kamu ada di sini."

"aku gak peduli bang,apa pun yang orang kata kan,aku gak peduli."

"jangan kayak gitu Nadia,ada saat nya nanti saya dan kamu akan selalu bersama dalam ikatan halal, tapi saya sangat senang Loh kamu kalau bicara sama saya tidak bilang saya lagi tapi aku."

"iyah itu kan Karan bang Rifki lain dari yang lain,aku akan biasa kan terus kayak gini."

"hmmmm aku juga akan biasakan seperti kamu, Nadia kamu kembali lah ke asrama,bener aku sudah gak apa apa?"

"tapi bang,aku masih mau di sini."

"sayang kamu bisa kan nurut sama Abang."

Nadia kaget sekaligus tersenyum mendengar ustadz Rifki memanggil nya sayang.

"apa aku gak salah dengar kan,kamu manggil sayang barusan."

"kenapa kamu gak suka yah?"

"suka suka banget,ya sudah kalau begitu aku pergi dulu yah,aku janji aku akan kembali nanti ke sini, semoga kamu cepat sembuh yah, calon suami ku."

goda Nadia yang membuat ustadz Rifki tersenyum Nadia pun pergi meninggalkan ustad Rifki' sementara itu Mia dan ustadz Zidan sudah selesai belajar nya ustadz Zidan pun kembali ke UKS menemui ustadz Rifki.