Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencarian Sonev
Braakkkk
Kaito melempar berkas yang ada di tangannya.
"Kenapa.kamu tidak becus menangani hal ini, selama ini kamu tidak mengecewakan aku, tapi kenapa hanya mencari informasi tentang satu.gadis saja kanu tidak becus."
"Maafkan saya tuan, saya akan mencarinya lagi."
"Saya tidak nau tahu, nanti sore harus sudah ada di.mejaku."
"Baik tuan.."
"Pergi dari hadaoanku."
"Baik tuan."
hhhhhhhh
Kaito.menghela nafasnya dengan kasar, kemudian mengeluarkannya kembali.
Kepalanya terasa berdenyut, pencarian informasi gadis itu belum juga di temukan. Gadis kucir kuda dengan menggunakan seragam abu abu masih teringat dalam pikirannya, Dan terus menari nari dalam kepala.
Arrrrgggghhhhh
"Kenapa wajah gadis itu selalu berada di
kepalaku. Siapakah kamu gadis cantik?"
Sedangkan orang yang di carinya saat ini berada di kantin sekolah bersama kedua sahabatnya. Seperti biasa nya mereka memesan baso super pedas dengan minuman es jeruk.
Saat sedang makan baso sambil bercerita, tiba tiba saja.
Brrraaakkkk
Meja tempat mereka.makan di gebrak seorang siswi yang populer di sekolah.
Sonev yang sedang makan basonya tersedak dan terbatuk batuk.
Uhuk.uhuk..
Sonia dengan sigap.memberikan es jeruk yang masih penuh , lalu minumnya hingga habis. Setelah merasa tenang, Sonev meletakan gelas di atas meja, kemudian berdiri dengan tenang.
Tania gadis populer itu menyilangkan tangannya.di depan dada.
Dengan wajah angkuhnya memandang Sonev dengan pandangan meremehkan.
"Mau lo apa hah, gebrak meja orang seenaknya saja."
"Tanpa gue jawab harusnya lo tahu sendiri."
"Halllooop, lo bodoh atau to**l, mana gue tahu salah gue apa, lo aja datang tiba tiba gebrak meja."
"Sialan lo ngatain gue to**l. Gue ini cantik anak orang kaya, masa iya gue to**l."
"Memang lo cantik dan kaya tapi lo bodoh, kalau karena.orang tua lo yang kaya mana mungkin lo naik kelas kalau bukan lo bayar orang."
Tania.sedikit gagap mendengar Sonev berbicara yang sebenarnya.
"Lo tuh cuma modal cantik doang, tapi otak lo kosong.."
"Sekarang gue tanya sama lo, ada urusan apa sampai.gebrak meja gue hah?"
"Karena sudah berani.beraninya di bonceng sana motor Vano, asal lo tahu saja kalau Vano itu pacar gue." Tania dengan sombongnya sambil melipat tangan di dada.
"Gue mau tanya sama elo, kalau memang elo pacarnya Vano, apakah selama ini Vano.pernah bonceng.elo pake motornya Vano? nggak pernah kam?"
"Karena.yanh.gue tahu, Vano nggak pernah.punya.cewek di sekolah ini, cuma.cewek cewek di sekolah ini aja pada kegatelan kasih kasih perhatian sama hadiah serta coklat."
Tania seperti mati kutu. Dan di ssat sedang berdebat, tiba tiba Vano.datang ke kantin bersama dengan beberapa temannya, dan hal itu membuat Tania tersenyum dan wajahnya berbinar binar.
"Lihat itu Vano datang, do a pasti bakalan.nyamperin gue." Tania dengan pede nya.
"Vano lihat Sonev marah sama gue, gara gara gue suka ngasih kamu hadiah.sama coklat."
Tania berbicara dengan nada manja, namun.ternyata Vano sangat dingin serta tidak menanggapi aduan Sonev. Sambil memandang ke arah Sonev " Apaan sih lo, gue nggak suka semua hadiah sama coklat yang lo kasih, asal lo tahu aja, coklat yang sering lo kasih buay gue, selalu gue kasih sama Sonev."
"Apa, lo ga bercanda kan?"
"Tanya aja sama Sonev."
" Iya tuh coklatnya lagi di makan sama Sonia dan David."
Tania yang melihat kalau coklat yang selama ini dia berikan.untuk Vano ternyata selalu di makan Sonev CS.
KArena malu, akhirnya Tania pergi dari kantin, disoraki beberapa murid yang ada di.kantin.
"Si*lan.lo semua, awas tunggu aja pembalasan dari gue."
"Gue tunggu, emang lo pikir gue takut sama.ancaman lo."
VAno yang masih berdiri di depan Sonev hanya termangu, dalam.pikirnya berkata ternyata gadis yang di nikahi nya secara tidak sengaja.sangat berani melwan jika dirinya sedang terancam.
"Ngapain lo masih berdiri situ?"
"Ga kenapa kenapa."
"Awas lo ya, urusan kita belum kelar."
""Urusan yang mana, bukannya elo yang ribut sama si Tania."
"Iya memang gue ribut sama Tania, tapi semua ini gara gara elo. "
Sonev memilih.pergi dari kantin dari pada harus berhadapan dengan Vano.karena akhirnya nanti malah jadi bikin pusing.
TAnpa Sonev ketahui, ternyata bu Kania sedang menyaksikan pertengkaran antara.Sonev dan Tania juga Vano.
"Kamu sudah berani membentak putra kesayangan ku, awas saja kamu, aku akan membalasnya."
Seringai jahat muncul dari wajahnya yang cantik. Bu Kania memang memiliki.wajah yang cantik dan baik terhadap semua orang baik itu terhadap semua murid du sekolah itu ataupun terhadap semua guru, bahkan pada penjaga sekolah pun bu Kania.terkenal dengan guru yang ramah. Namun tidak terhadap Sonev.
JAm pelajaran sudah kembali di mulai, dan sekarang adalah.jam pelajaran matematika, jam nya bu Kania.
Dan seperti biasanya, Sonev akan menghadapinya dengan santai , seperti yang sudah sudah. Dan Sonev akan selalu waspada karena mertuanya itu punya seribu satu cara untuk menjatihkan dirinya di depan teman teman kelasnya. Namun bukan Sonev namanya jika tidak bisa lepas dari jerat kejahatan bu Kania.
Seperti hari ini, bu Kania.datang ke kelasnya Sonev sebagai guru matematika.
"Selamat siang anak anak....."
"Siang bu...."
Jawab para siswa.serempak. "Coba kumpulkan tugas yang kemarin ibu berikan. Yang belum mengerjakan.tugas, silakan keluar dari kelas."
Beberapa murid ada yang sudah mengumpulkan buku tugas, ada yang saling berbisik dan ada juga yang belum mengerjakan tugas, sehingga mau tidak mau mereka keluar kelas untuk mengerjakan tugas.
Sonev yang sudah tahu kalau bu Kania.akan kembali mengerjainya serta mempermalukan dirinya, sudah siap dengan segala kemungkinan.
Bu Kania mengambil tumpukan buku tugas yang ada di hadapannya, dirinya melihat Sonev tidak mengumpulkan buku tugasnya namun juga tidak keluar dari kelas.
"Sonev...."
Bu Kania memanggil Sonev yanh sedang duduk di bangkunya.bersama Sonia.
"Ya bu...."
"Buku tugas kamu mana. kenapa.tidak ada di sini, tadi sudah ibu.bilang kalau tidak mengerjakan tugas silakan keluar dari kelas dan tidak mengikuti mapel ibu."
Tatapan bu Kania.terjadap Sonev sangat tajam, seolah ingin memakan Sonev bulat bulat.
"Nev, mertua lo tuh nanyain tugas, lo bilang katanya udah ngumpulin tapi kenapa masih di tanya juga?"
"Iya gue, tahu. Bu Kania cuma pengen mempermalukan gue di depan kelas, namun gue udah tahu. Lo tenang aja. Sedari.tadi kita di kantin bu Kania.udah memperhatikan gue. Lo nggak tahu kan?"
...****************...
Bersambung ya reader.....