NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Gadis SMA

Mengejar Cinta Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axel sedang menata hidupnya usai patah hati karena wanita yang selama ini diam-diam ia cintai menikah dengan orang lain. Ia bahkan menolak dijodohkan oleh orang tuanya dan memilih hidup sendiri di apartemen.

Namun, semuanya berubah saat ia secara tidak sengaja bertemu dengan Elsa, seorang gadis SMA yang salah paham dan menganggap dirinya hendak bunuh diri karena hutang.

Axel mulai tertarik dan menikmati kesalahpahaman itu agar bisa dekat dengan Elsa. Tapi, ia tahu perbedaan usia dan status mereka cukup jauh, belum lagi Elsa sudah memiliki kekasih. Tapi ada sesuatu dalam diri Elsa yang membuat Axel tidak bisa berpaling. Untuk pertama kalinya sejak patah hati, Axel merasakan debaran cinta lagi. Dan ia bertekad, selama janur belum melengkung, ia akan tetap mengejar cinta gadis SMA itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Setelah merasa cukup memberi pelajaran pada Irfan, Axel meninggalkan gedung AL’X Company dengan wajah yang terlihat datar, karena di dalam dadanya ada gelombang emosi yang belum sepenuhnya mereda.

Namun kini, ada satu hal yang lebih penting, yaitu Elsa. Dan, dia tidak ingin meninggalkan gadis itu terlalu lama.

Begitu sampai di rumah, Axel langsung menuju kamar Elsa. Di sana, ada seorang perawat yang ia sewa untuk menjaga Elsa selama ia tidak ada di rumah. Perawat itu berdiri tegak, membungkuk hormat saat Axel berdiri di depan pintu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Axel, tanpa basa-basi.

Perawat itu mengangkat wajahnya dengan hati-hati. "Nona Elsa sudah membaik, Tuan. Demamnya juga sudah turun. Tadi, beliau baru saja tertidur setelah meminum obat."

Axel mengangguk kecil. Matanya menatap ke arah sosok yang berbaring tenang di atas tempat tidur.

"Lalu, apa dia mengatakan sesuatu?" lanjutnya.

Perawat itu tampak ragu sejenak, tapi kemudian menjawab, "No-nona sempat menanyakan Anda, Tuan."

Mata Axel sedikit menyipit, membuat atmosfer tiba-tiba terasa dingin. Tatapan tajamnya menusuk, cukup membuat perawat itu merasa gelisah.

"A-a-anda tenang saja. S-saya sudah menyampaikan apa yang Anda katakan tadi," ujar perawat dengan nada tergagap.

Axel diam beberapa detik, lalu mengangguk pelan. "Bagus. Sekarang, kau boleh pergi."

"Baik, Tuan." Perawat itu membungkuk sekali lagi, lalu melangkah cepat, meninggalkan Axel yang mulai masuk ke dalam kamar.

Ia menatap sosok Elsa yang tertidur pulas di atas ranjang, wajahnya terlihat tenang dengan napas yang teratur. Axel duduk di tepi tempat tidur, mengamati wajah Elsa yang masih pucat, namun tampak lebih damai dari sebelumnya.

Tangannya terulur, menyentuh perlahan jemari Elsa, menggenggamnya lembut. "Cepat sembuh, sayang."

...****************...

Cahaya matahari pagi menelusup lembut melalui celah tirai. Di atas tempat tidur, mata Elsa perlahan terbuka. Ia sempat memejamkan mata kembali, mencoba menyesuaikan pandangannya. Namun, sesuatu menarik perhatiannya.

Di sisi tempat tidur, tepat di lantai beralaskan karpet lembut, Axel tertidur dalam posisi duduk dengan kepala bersandar di tepi ranjang. Wajahnya tampak damai, meski rasa lelah tidak bisa disembunyikan dari garis-garis di bawah matanya.

Pandangannya beralih pada tangan Axel yang masih menggenggam erat jemari tangannya, seolah tidak ingin melepaskannya.

Senyum tipis terukir di bibir Elsa. Ada rasa hangat menjalar dalam dadanya. Perlahan, ia mencoba menarik tangannya kembali, namun gerakan kecil itu justru membangunkan Axel.

Mata pria itu terbuka pelan, sedikit mengerjap, lalu langsung menatap Elsa.

"Ada apa?" tanyanya cepat, suara terdengar berat , khas bangun tidur. "Kau membutuhkan sesuatu?"

Elsa menggeleng pelan. Pipinya memerah. “Tidak, hanya saja ... " Ia menunduk malu, untuk melanjutkan ucapannya.

Axel memperhatikan ekspresi Elsa sejenak, lalu tersenyum samar. Tanpa banyak bicara, ia berdiri, lalu, dengan gerakan tiba-tiba, ia membungkuk dan mengangkat tubuh Elsa dalam gendongan ala bridal.

"Eh ... Apa yang kau lakukan?" pekik Elsa, terkejut dengan wajah yang semakin memerah.

Axel menoleh sedikit, menatap wajah Elsa yang panik. "Kau ingin ke kamar mandi, kan? Aku akan mengantarmu."

"Aku bisa sendiri, Kak! Turunkan aku!" Elsa meronta ringan di pelukannya.

"Kau masih sakit, El. Jangan keras kepala," seru Axel.

Elsa akhirnya memilih untuk diam, enggan berdebat karena merasa malu. Dan, sesampainya di depan kamar mandi, Axel menurunkan Elsa dengan hati-hati. Ia menatapnya sejenak sebelum berkata pelan, "Panggil aku jika sudah selesai. Oke?"

Elsa mengangguk pelan, masih dengan wajahnya yang merah.

Axel tersenyum kecil. Ia membalikkan badan dan berjalan keluar dari kamar mandi, menutup pintu perlahan di belakangnya.

Di dalam, Elsa berdiri mematung sejenak. Tangannya masih terasa hangat, seperti saat digenggam oleh Axel. Ia menyentuh pipinya yang panas, lalu menghela napas pelan sambil tersenyum.

"Kenapa jantungku berdetak kencang?" bisiknya pada diri sendiri. "Tidak mungkin jika aku ... Menyukai kak Axel, kan?" Elsa terdiam, teringat perlakuan manis dan perhatian Axel padanya. Lalu, ia menggeleng cepat, membuang jauh-jauh pikirannya itu. "Ti-tidak, itu tidak mungkin."

Setelah selesai mengeluarkan hajatnya, Elsa keluar dari kamar mandi dengan langkah hati-hati karena tubuhnya masih lemas, meski jauh lebih baik dari hari sebelumnya.

Tidak lama, Axel masuk ke kamar membawa nampan berisi semangkuk bubur hangat dan segelas air putih.

“Kenapa tidak memanggil ku, hm?" Axel menghampiri Elsa setelah meletakan nampan di atas nakas. Dia menggendong gadis itu ala bridal dan menurunkannya di tempat tidur. "Kau harus makan sebelum minum obat," ujar Axel.

Elsa mengangguk patuh. Dia mengambil bubur tersebut dan hendak memakannya. Namun, Axel dengan cepat menahan tangan Elsa. "Biar aku suapi."

"Eh?" Elsa menoleh, sedikit terkejut. "Aku bisa sendiri, kak."

Axel tersenyum. "Aku tahu. Tapi, kau masih sakit, El. Jadi, biar aku suapi, ya?"

Elsa tidak membantah lagi. Ia membuka mulutnya perlahan, membiarkan Axel menyuapinya. Sesekali ia tersenyum malu, terutama saat tatapan mereka bertemu tanpa sengaja.

Setelah selesai makan dan obat diminum, Elsa menyandarkan tubuhnya di bantal. Ia menatap Axel dengan rasa penasaran.

"Kak, kenapa harus repot-repot menyewa perawat? Aku hanya sakit demam saja, bukan sakit yang parah. Biayanya pasti mahal, kan?"

Axel menoleh cepat. Dia terlihat gugup, mencari alasan yang tepat. Sampai, ia teringat dengan Martin. "O-oh, i-itu semua diatur oleh Mar ... Ma-maksud ku, tuan Martin. Dia yang menyuruh perawat menjagamu selama kau belum pulih karena Roy sedang dinas."

Elsa mengangguk kecil, percaya dengan jawaban itu tanpa curiga sedikit pun.

Namun, saat suasana terasa tenang, ponsel di saku Axel tiba-tiba berdering. Ia melihat layar sebentar, lalu berdiri dan berjalan beberapa langkah menjauh sebelum menjawab.

"Hm ... Baiklah, aku akan segera ke sana."

Setelah memutus panggilan, Axel kembali menghampiri Elsa dan duduk di tepi tempat tidur.

"Maaf, El. Aku harus pergi sebentar. Ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda."

Elsa tersenyum, meski jelas terlihat kecewa. "Tidak apa-apa, Kak. Jangan bolos kerja karena aku. Bagaimana jika kepala sekolah memecat mu? Mencari pekerjaan sekarang itu susah," ujar Elsa.

Axel tertawa kecil, lalu mengusap kepala Elsa lembut. "Ya, kau benar. Kalau begitu, aku akan berangkat bekerja sekarang. Aku sudah bilang pada perawat untuk tetap di sini dan menjagamu. Kalau ada apa-apa, langsung hubungi aku."

Elsa mengangguk patuh. "Hati-hati, ya."

Axel menatapnya sejenak, lalu berdiri dan melangkah pergi. Setelah suara pintu tertutup, kamar kembali sunyi.

Elsa menarik napas panjang dan mencoba memejamkan mata. "Aku mengantuk sekali," gumamnya. Beberapa saat kemudian, saat ia hendak membalikkan badan, terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah luar.

TOK! TOK! TOK!

Pintu kamar terbuka perlahan.

Elsa yang merasa terganggu, menoleh cepat. Namun, saat melihat sosok itu masuk, tubuh Elsa menegang seketika. Wajahnya memucat, napasnya tercekat.

"Kau ... "

Sosok itu berdiri diam di samping tempat tidur, menatap Elsa tanpa sepatah kata pun.

"Kenapa dia ada di sini?" batin Elsa.

1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
nah kan kan mau lari kemana lagi akhirnya ketahuan jugakan
Saadah Rangkuti
nah loohhh...hayyoooo....masih mau ngeless toohh 😃😃😃
biby
oo oww kamu ketauan....ngaku ngkk ngaku ngaakkk.... hayoo loo axel
azalea_lea
jeng jeng jeng hayoo loh axel kamu ketahuan 🤭

👍❤🌹🙏
Nar Sih
saaat nya kebongkar penyamaraan mu exel
Dwi Winarni Wina
Glenzy cari gara-gara melabrak elsa dan pembullynya...
Linda Ayu Tong-Tong
naah lo ketauan loe axel...
thor bikin glenzy gk berkutik donk..aq takut dia nyakitin elsa lagi😏😏😏
Kimo Miko
lanjut thor.... biar christian yang turun tangan untuk menghadapi istrinya sendiri. mau di rujak ulek, dirujak cacah ataupun dirujak potong. yang penting masalah elsa rampung
Kimo Miko
babang axel misinya akan berhasil guys
Kimo Miko
glenzy kok belum nyadar juga. kalau sudah luluh lantak baru kelejotan kejer. kasep mbakyuuuu
Nar Sih
di tunggu kejujuran exel tentang persaan nya ke elsa ya kak thorr🙏
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
keren²
septiana
keren... lanjut kak semangat 💪
Saadah Rangkuti
lanjut thor 😘
Dwi Winarni Wina
Jangan takut elsa ada yg sll menjaga dan melindungi itu adalah axel, elsa blm menyadari axel tertarik padanya....
biby
kenapa hrs membencimu axel kl kmu baik padax. bahkan akan jd nilai positif bagimu selaku org kaya yg sesungguhx krn sikapmu berbeda dg org kaya yg elsa kenal. bausaha dl berjuang utk mndptkn hstix
Dwi Winarni Wina
kasih pelajaran glenzy biar kapok dan jera...
Dwi Winarni Wina
Pasti blsnya yg dateng mau menemui elsa..
Nar Sih
sabarr elsa ,gak usah di dgr kan kta ,,g kok glenzky
Linda Ayu Tong-Tong
ayo thor buat kluarga irfan dan kluarga glenzy menangis darah....aq geram banget sama.mereka..dah tau salah masih aja ngeyel...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!