NovelToon NovelToon
Tetangga Idaman

Tetangga Idaman

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Romansa / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Arif Pradipta, begitu Emak memberiku nama ketika aku terlahir ke dunia. Hidup ku baik-baik saja selama ini, sebelum akhirnya rumah kosong di samping rumah ku di beli dan di huni orang asing yang kini menjadi tetangga baruku.

kedatangan tetangga baru itu menodai pikiran perjakaku yang masih suci. Bisa-bisanya istri tetangga itu begitu mempesona dan membuatku mabuk kepayang.
Bagaimana tidak, jika kalian berusia sepertiku, mungkin hormon nafsu yang tidak bisa terbendung akan di keluarkan paksa melalui jari jemari sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

²⁷ Benih Siapa?

Telapak tangan Nata bergerak-gerak di depan wajah Alex, memastikan jika pria tersebut benar-benar sudah tertidur. Dengan hati-hati, Nata turun dari ranjang dan mencoba mencari telepon genggam milik Alex. Lama mencari, tapi belum juga menemukannya.

"Saya harus segera menemukan benda itu dan memusnahkan isinya. Rifani tadi sudah beberapa kali menelepon, sialnya gawaiku malah kehabisan baterai. Pasti saat ini istriku sedang mengkhawatirkan ku," batin Nata.

Sebuah tas hitam terlihat di bawah meja. Nata segera meraih dan membuka isinya, senyum kemenangan terbit dari bibirnya yang sensual. Dengan hati-hati, dia membuat pola untuk membuka kunci. Berhasil, rupanya Alex belum mengganti pola kuncinya.

Sebelumnya, Alex selalu percaya pada Nata. Bukan hanya pola kunci handphone, bahkan sandi brankasnya saja dia beritahukan pada Nata.

Dengan teliti, Nata membuka semua isi dari galery yang ada di gawai tersebut dan menghapus semuanya hingga tanpa jejak. Di kembalikannya lagi benda pipih tersebut ke tempat semula.

Setelahnya, dia gegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Melalui kaca besar yang ada di dalam, Nata mengurut lehernya yang penuh dengan tanda merah.

"Ah sial, dia makin berani membuat pola di sini juga. Bagaimana cara menghapusnya? Bisa-bisa Rifani marah lagi jika melihat ini."

Selesai mandi, Nata memakai bajunya lagi di dalam kamar mandi. Jika berganti baju di luar, bisa-bisa lelaki gila itu minta mengulangi kesenangannya lagi.

Alex sudah duduk di pinggir ranjang, ketika Nata keluar dari kamar mandi.

Alex sudah duduk di pinggir ranjang, ketika Nata keluar dari kamar mandi.

"Semakin hari, kamu semakin membuat ku candu, Beb," ujar Alex sambil memandangi Nata yang rambut nya masih basah itu.

Nata hanya menanggapi dengan senyum sumbang.

"Saya harus segera pulang, istri saya sudah menunggu di rumah."

"Selalu saja begitu, selalu perempuan jelek itu yang kamu prioritaskan. Apa keberadaan saya di sisimu selama ini, tidak berarti apa-apa bagimu?" protes Alex tidak terima jika dia selalu di nomor duakan.

"Ingat, Beb. Ingat saat kamu terpuruk, siapa yang datang memberi dukungan? Saya 'kan? Bahkan wanita jelek itu tidak pernah mau tahu dengan semua penderitaan mu. Harusnya kamu sadar itu. Hanya saya yang mencintai mu dengan tulus," lanjut Alex.

"Iya, iya... saya pulang dulu."

Nata segera memakai jasnya dan keluar dari kamar hotel tanpa menunggu izin dari Alex. Jika harus menunggu izin, mungkin Nata tidak akan pulang ke rumah Rifani selamanya, karena selama ini Alex selalu cemburu pada wanita itu.

Kebetulan mereka tadi datang ke sini sendiri-sendiri, jadi Nata bisa pulang dulu menggunakan mobilnya sendiri.

Di perjalanan, Nata mencari cara agar bekas tanda merah itu menghilang dari lehernya. Dia menepikan mobil, ketika di lihatnya apotek di sebelah kiri jalan.

Setelah konsultasi pada apoteker, Nata di beri vitamin K topikal yang bisa dia oleskan untuk bekas memar. Di oleskan nya krim tersebut di area leher sebelum kembali menancap gas.

Sesampainya di rumah, Nata tidak menemukan istrinya. Dia mulai panik, memanggil-manggil nama Rifani dan mencarinya di setiap sudut rumah. Matanya tertuju pada wardrobe yang terbuka. Di sebelahnya pakaian miliknya dan milik istri berjejer-jejer. Ada kardus juga di sana.

"Apa Rifani mau mengunjungi panti asuhan itu lagi? Tapi ke mana dia sekarang?"

.Oh, astaga... Nata baru ingat, jika dia menyembunyikan amplop coklat berisi surat hasil tes nya di dalam wardrobe ini. Dia mulai mencari barang itu dengan panik, di obrak-abriknya pakaian yang sudah tertata rapi di sebelah wardrobe.

Namun, dia tidak juga menemukan barang tersebut. Keringat dingin mulai menjamah tengkuknya.

"Bagaimana jika Rifani sudah membaca surat itu? Apa yang akan dia katakan? Astaga... kenapa saya ceroboh sekali." Nata menjambak rambut nya sendiri yang masih sedikit basah.

"Sedang mencari apa, Mas?"

Sebuah suara yang biasanya meneduhkan, kali ini terdengar begitu menakutkan bagi Nata. Dia menoleh ke arah pintu kamar.

"Yang, ka-mu dari mana saja? Sa-ya mencari mu sejak tadi." tanya Nata gagap karena tidak siap dengan kedatangan Rifani yang tiba-tiba.

"Mencari saya? Memang nya saya kapur barus apa, di cari di antara lipatan baju?" tanya Rifani dengan wajah pias.

"Ah eng-gak gitu. Maksud saya..." Nata menjadi salah tingkah sendiri

"Apa, Mas mencari ini?" Rifani mengeluarkan amplop coklat yang dia tekuk dan di simpan di saku celana kulotnya.

Nata langsung gelagapan setelah mengetahui benda yang dia cari sejak tadi ternyata sudah berada di tangan wanita yang seharusnya tidak tahu soal keterangan kemandulannya itu.

"Yang, surat itu, bagaimana bisa ada di kamu?"

"Saya yang seharusnya bertanya, Mas. Bagaimana bisa surat sepenting ini berada di wardrobe kita, sementara saya baru mengetahuinya sekarang? Kenapa Mas menutup-nutupinya dari saya, istrimu sendiri?"

"Apa hasil tes ini, alasan Mas menjauhi saya selama ini, dan malah lebih memilih bersenang-senang dengan dia, Hah?" Rifani memberondong suaminya dengan pertanyaan-pertanyaan. Dadanya naik turun, wajah nya memerah.

Nata berhambur ke arah istrinya, dia berlutut meminta maaf atas kekhilafannya selama ini. Seribu janji kembali dia lontarkan. Padahal dia baru saja melakukan kesalahan yang sama, bahkan jejak merah nya masih samar terlihat.

Beruntung, Rifani belum menyadari hal itu. Nata melanggar janjinya yang kemarin dia ucapkan.

"Apa keterangan yang ada di kertas ini, benar, Mas?" Nata tidak menjawab pertanyaan itu, dia terus saja memeluk kaki istrinya.

"Mas, bicaralah. Saya butuh penjelasanmu! Setelah mengetahui kenyataan itu, apa yang Mas lakukan? Apa Mas pergi berobat?"

Sekali lagi, Nata tidak mampu menjawab pertanyaan Rifani, karena jika mengatakan apa yang dia lakukan setelah itu, Nata yakin, pasti istrinya akan semakin murka padanya. Pasti wanita itu akan kembali meminta cerai padanya.

"Jawab, Mas... jawab!" seru Rifani dengan ikut berjongkok dan mengguncang-guncangkan pundak suaminya.

Rifani semakin frustasi, suaminya tidak mau membuka suaranya sejak tadi. Perempuan itu merosot dan bersimpuh di lantai.

"Jika bukan Mas Nata ayah biologis dari janin yang saya kandung, berarti benih siapa yang ada di sini? Hah?"

Rifani memukuli perutnya sendiri. Dia merasa kotor tanpa tahu kapan dia berbuat dosa. Dia merasa selalu menjaga martabat nya sebagai seorang istri, tapi kenapa kejadian seperti ini bisa terjadi. Perempuan yang hatinya sedang gundah gulana itu menangis sejadi-jadinya.

"Sudah, Yang. Sudah! Jangan sakiti janin tidak berdosa ini. Percayalah, siapa pun ayah biologis nya, saya akan tetap menganggapnya seperti anak sendiri. Saya akan menyayanginya setelah lahir nanti."

1
Tutian Gandi
kok bisa jadi anak nya si Arif???
Tutian Gandi
apakah anak itu bukan Benih mu nata..melainkan benih nya Alex
dnr
jangan" rifani hamil anaknya si arif lagi pas mkan mlam itu
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali ❤️❤️❤️
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
nata belok
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
astaga...alex n Nata ternyata terong malam terong
Tutian Gandi
kan...bener kah dugaan q..kalo mereka itu belok kanan dan belok kiri ..🤔🤔
dnr
kyknya nata sma pa alex ada serong dah
Tutian Gandi
kok q curiga sama bos nya ya...jgn2 si nata ada belok nya kali y....
Ardiawan
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!