NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA AISYAH

MENGEJAR CINTA AISYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

"Mas, hari ini aku masih boleh kerja kan?" Tanya Aisyah yang sedang merapihkan dasi suaminya. Leon tak segera menjawab tangannya malah merapatkan pinggang mereka. "Boleh tapi enggak hari ini, aku mau kamu istirahat dulu dirumah." CUP

"Iya mas..."

Leon pamit pergi kerja dulu. Seperti pada umumnya seorang istri yang mengantarkan suaminya sampai ke depan pintu, dia juga melambaikan tangannya ke mobil suaminya.

Namun saat ingin masuk ke dalam rumah, sepertinya ada mobil yang memantaunya. Aisyah melihatnya bahkan dia berjalan ke pagar rumahnya. "Non mau kemana?" Tanya pak Slamet supir di sana. "Ohh enggak pak...ya udah saya ke dalam!" Kata Aisyah dia ke dalam tanpa memikirkan lagi apa yang ada di luar.

-

-

Leon sendiri sudah sampai bersama Ray, untuk sementara Rani menggantikan dulu posisi Aisyah sebagai sekertaris. Belum juga Leon masuk, namun Rani sudah memberi tahu kalau di ruangan Leon ada tamu.

"Siapa?"

"Pak Raka ."

Leon masuk ke dalam, dan Ray ke ruangannya juga. Raka berdiri dan menjabat tangan Leon. "Halo Leon, sorry yah sepagi ini aku datang, karena kau sangat sibuk." Ucap Raka yang sedikit menyindir dengan candaan.

"Hahaha...iya maaf, aku habis menikah jadi belum sempat mengurus kerjaan lagi."

"Me-menikah? Dengan siapa?" tanya Raka yang penasaran.

"Aisyah." Jawab Leon dengan senyuman manisnya. "Aisyah sekertarismu itu?" Tanya Raka lagi masih dengan rasa penasarannya dia memiringkan mukanya menatap Leon.

"Iya betul Aisyah seketarisku, aku sudah lama mengincarnya berbulan bulan aku memperjuangkannya." Kata Leon dengan pedenya. Memang begitu sih kenyataannya. Raka hanya mengangguk pelan dan mengucapkan selamat pada Leon atas pernikahannya.

Ada tatapan yang tak terbaca dari wajah Raka, seolah dia sedang menyimpan b*m waktu yang seakan akan m****k nantinya. Dia memulai meetingnya bersama Leon. Dan dia juga akan mencari waktu untuk menemui bu Dina.

-

-

-

EMRAN BHATARA. Mungkin nama ini tak asing di dunia bisnis, beliau juga seangkatan dengan pak Artur, papahnya Leon dan Shaka. Selama ini dia mencari cucunya, karena dulu yang ia tahu kalau cucunya meninggal dalam kecelakaan ternyata itu hoax.

Dia sendiri terhasut oleh omongan wanita ular bernama Nindi yang ingin masuk di keluarga dia namun, Emran dan istrinya Tatiana tak pernah merestui hubungan anaknya bersama wanita itu.

"Bagaimana? Dia tinggal dimana?" Tanya Emran pada sang asisten setianya Juna. "Kami hampir ketahuan tuan maaf. Kami sudah dapat alamatnya." Kata Juna sembari memberikan secarik kertas berisikan alamat seseorang.

TOK TOK TOK

CEKLEK

"Maaf tuan, di luar ada tamu." Ucap bibi

Emran dan Juna saling pandang "Siapa?" Tanya Emran. "Perempuan tuan, mungkin seumuran dengan non Fira." Kata bibi lagi. Emran mengangguk dia dan Juna ke depan menemui tamu itu.

Fira anaknya Emran yang juga tinggal di sana, dia keluar dari kamar dan mendengar kalau di luar ada tamu. Saat dia ke ruang tamu, terlihat seorang wanita ular tak tahu diri datang ke kediaman Bhatara.

"Mau apa kamu ke sini?" Tanya sinis Fira. Wanita itu tersenyum licik sembari mengadahkan kepalanya lalu melirik lagi ke arah Fira. "Kamu lupa siapa aku? Aku kakak iparmu." Kata Wanita itu.

Fira menelan ludahnya dia sangat kesal sekali. Papahnya, Emran datang menghampiri Fira anaknya. "Masuk ke kamar." ucap Emran. Fira dengan kesal menghentakkan kakinya dan masuk lagi ke dalam kamar.

Emran dan Juna menatap wanita bernama Nindi itu. "Cepat katakan mau apa kau kemari?" Tanya Emran tanpa basa basi.

"Oh ayolah papah mertua, jangan kasar kasar! Eum, jadi kapan Raka akan menjadi pemimpin perusahaan yang sah?" Tanya Nindi dengan menyilangkan tangannya di dada.

"Bukan urusanmu! Bukankah Raka sudah mendapatkan perusahaanku? Lalu mau apa lagi?" Geram Emran.

Nindi berdiri dan menghampiri Emran dengan tatapan tajamnya. "Perusahaan? Hahaha itu kantor cabang tuan Emran yang terhormat. Bersikaplah adil pada cucumu. Harusnya Raka juga menjadi cucumu yang sah, bukan simpanan!" Kata Nindi dengan sinis.

Emran mengerutkan dahi, dia sungguh tak paham dengan Nindi. "Adil katamu? Bahkan cucuku di luar sana tak mendapatkan apa ap_" Dada Emran tiba tiba sesak dia memegang dadanya, Juna membantunya duduk.

"Kau yang dulu menjebak anakku, dasar perempuan ular!" Geram Emran, Juna mengambil segelas air putih untuk tuannya.

"Hahaha ... Memang seharusnya Zacky menjadi milikku. Sebelum Dina datang merebutnya dariku!"

"CUKUP! PERGI KAU DARI SINI." Teriak Emran. Dia memberi kode mata pada Juna.

Juna menyeret wanita itu keluar dengan kasar. Hingga wanita ular itu teriak histeris dan meraung.

"BRENGSEK AKU MENANTU DI KELUARGA INI JANGAN KURANG AJAR SYALAN!"

BUGH

"Menantu? Bukankah anda hanyalah seorang wanita penggoda? Jangan mimpi, lebih baik anda pergi, sebelum saya berbuat lebih kasar lagi."

BRAK

Juna membanting pintu dengan keras. Sementara Nindi masih tersungkur di bawah. "Syalan...aku akan menyingkirkan Aisyah, gawat kalau sampai si tua vangka itu mewariskan semua hartanya. Sia sia usahaku selama ini." Gumam Nindi dengan penuh amarah.

Dia berusaha berdiri dan merapihkan penampilannya lalu pergi dari rumah itu.

-

-

Fira mengintip dari balik gorden jendela kamarnya melihat Nindi. "Ehm tante, lagi ngapain?" Ucap seorang gadis berparas cantik. Gadis itu bahkan sangat mirip dengan Aisyah, di sebut kembar mungkin tidak yah. Karna jarak gadis itu dengan Aisyah beda 2 tahun saja.

Fira menoleh ke sumber suara di belakangnya ternyata keponakannya yaitu Arsyla. Biasa dipanggil Arsy.

"Enggak apa-apa sayang. Biasa tadi ada orang gi la lewat depan sini." Kata tante Fira berbohong.

"Oh. Tan, kak Tristan belum pulang yah?"

"Belum, mungkin sorean atau malam. Dia masih sibuk di kantor katanya." Kata tante Fira.

Fira sendiri memiliki anak lelaki bernama Tristan, yang sekarang mengelola perusahaan opahnya, Emran. Tristan sendiri punya adik perempuan bernama Bella, yang masih SMA. Suami tante Fira sendiri sudah meninggal setahun lalu karena serangan jantung.

"Iya tante. Oh iya, sebenarnya, Arsy ... Pernah melihat wanita yang wajahnya hampir mirip Arsy, tan. Enggak sengaja sih itu juga, tapi pas mau di kejar, wanita itu masuk mobil." Ucap Arsy.

Fira sedikit gugup dan gelagapan menanggapi pertanyaan keponakannya. "Ah itu ...mungkin selewat aja kali Sy, kan tante juga pernah lihat orang mirip tante hehehe! Udah yuk kita makan siang dulu, tante udah lapar." Ucap Fira yang mengalihkan perhatiannya.

Dia merangkul Arsy ke bawah. Arsy juga tak membahasnya lagi. Dia menurut saja apa kata tantenya.

"Maafkan tante, Arsy. Belum saatnya kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tunggu opah mencari bukti siapa yang sudah mem bu nuh ayah kalian. Baru tante bisa cerita."

1
Nuni
Luar biasa
LISA
Aq mampir Kak
ルビー・カイトル 【RUBY KAITORU】〔CA:87〕
semangat thorrr/Determined/
Desty Cynthia: Semangat juga kaka🫰/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!