Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..
HAPPY READING🙌🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prewedding
Keesokan harinya..
Setelah selesai melakukan fitting baju, hari ini Liam dan Ilea akan melakukan foto prewedding.
Ilea mengenakan polesan make up tipis dengan gaun putihnya, sedangkan Liam mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan dasi dan jas.
Ilea terlihat begitu menawan hari ini, begitupun dengan Liam. Sehingga menjadikan mereka pasangan yang serasi dan Sempurna bagi siapapun yang melihatnya.
Liam tak hentinya memuji penampilan Ilea, ia terus memandang wajah calon istrinya itu.
"Ternyata bidadari itu nyata." Puji Liam membuat Ilea tersipu malu.
"Jangan memuji ku seperti itu, kau terlalu berlebihan." Jawab Ilea sambil memalingkan wajahnya.
"Aku tidak berbohong kau beneran cantik hari ini." Ucap Liam jujur.
"Oh jadi aku cantiknya cuma hari ini doang? Kemarin enggak?" Tanya Ilea menjebak Liam.
"Bukan begitu, kau terlihat cantik kemarin, hari ini, dan seterusnya."Puji Liam yang menyelamatkan dirinya dari Masalah.
"Pandai sekali mencari alasan."Ledek Ilea
Setelah selesai sesi make up, mereka pun melakukan sesi foto berdua. Mereka terlihat begitu serasi dan Sempurna.
"Satu,, dua,, tigaa okee."Ucap sang fotografer.
Ilea dan Liam berpose berbagai gaya, sesuai instruksi dari sang fotografer.
"Kalian adalah pasangan yang sangat serasi."Puji sang fotografer.
"Terimakasih." Ucap Liam dan Ilea bersamaan.
"Pasti kalian sudah mengenal lama, karena kelihatan begitu romantis dan tidak ada kecanggungan." Sambung sang fotografer.
Seketika Liam dan Ilea saling beradu tatap, mereka tersenyum mendengar perkataan fotografer itu. Andai saja beliau tahu kalau mereka dijodohkan dan pernikahan ini berawal dari paksaan.
"Iya kami sudah pacaran 2 tahun."Jawab Liam berbohong.
"Wah pantesan terlihat begitu serasi, selamat ya sebentar lagi menempuh hidup baru." Tambah sang fotografer.
Setelah itu mereka melanjutkan sesi foto lagi, dan selesai sekitar 30 menitan. Ilea dan Liam segera berganti pakaian, mereka harus mencetak surat undangan habis ini.
Ilustrasi Prewedding Liam dan ilea
{Sumber: pexels.com}
Setelah selesai melakukan foto prewedding, kini Liam dan Ilea sudah berada di tempat pembuatan surat undangan.
Mereka memilih desain yang cocok, dan cantik. Terlihat Ilea yang kebingungan saat memilih desain apa yang akan mereka pakai. Liam yang menyadari itu tersenyum dan berkata:
"Pilih aja yang menurutmu cantik, aku pasti akan setuju apapun pilihanmu." Ucap Liam meyakinkan Ilea.
"Benarkah? Apakah kau tidak keberatan dengan pilihanku?" Tanya Ilea menatap wajah Liam.
"Tidak,, pilihlah."Jawab Liam dengan nada lembut.
Setelah mendapatkan perintah dari Liam, Ilea segera memilih desain undangan yang akan mereka pakai.
Akhirnya Ilea memilih motif bunga yang dilengkapi dengan foto mereka berdua, membuat undangan tersebut begitu menarik.
Mengingat pernikahan mereka yang tinggal menunggu hari, jadi mereka harus mempersiapkannya dari sekarang.
"Sudah sayang? Apalagi yang harus kita persiapkan? Tanya Liam kepada Ilea.
"Kurasa sudah semua, Undangan udah, fitting baju udah, gedung udah, catering udah, souvenir udah, serta tanggal pernikahan juga udah. Tapi ada satu yang belum." Ucap Ilea.
"Apa itu?"Tanya Liam penasaran.
"Destinasi honeymoon." ucap Ilea sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.
"Haha kalau itu nanti saja kita bahas setelah nikah, terlihatnya kau sudah tidak sabar ya?"Goda Liam.
Ilea tampak malu dan tersenyum, pipinya menjadi merah. Ia tak menyangka ucapannya menjadi jebakan bagi dirinya sendiri.
"Duh kenapa aku bodoh sekali sih, bisa-bisanya aku ngomong soal honeymoon." Sesal Ilea dalam hati.
Setelah selesai mengurus semua persiapan menikah, akhirnya Ilea dan Liam memutuskan untuk pulang. Namun sebelum itu mereka singgah di sebuah restoran untuk makan siang.
"Aku lapar kita makan siang dulu ya."Ajak Liam
"Yasudah aku juga sudah lapar." Sambung Ilea.
Liam pun memarkirkan mobilnya di pelataran restoran, ia turun duluan lalu membukakan pintu untuk Ilea. Mereka jalan bergandengan memasuki restoran itu. Membuat semua mata tertuju pada mereka.
"Aku malu seperti ini." Ucap Ilea berbisik kepada Liam.
"Kenapa harus malu? Apakah kau malu jalan denganku?" Tanya Liam.
"Aku malu karena semua orang melihat ke arah kita." Jawab Ilea.
Liam segera memerhatikan sekitar dan menatap semua orang yang melihat mereka. Lalu dia berkata dengan lantangnya.
"Kenapa kalian melihat kami seperti itu? Hal itu membuat istri ku tidak nyaman kalian tahu?" Ucap Liam yang membuat semua orang terdiam.
"Kami hanya kagum dengan kalian, kalian terlihat begitu serasi." Ucap salah satu pengunjung restoran.
Seketika Liam menatap Ilea yang masih menggandengnya dan berkata: "Kau dengar sayang? Mereka hanya kagum melihat kita, jadi kau tak perlu takut ditatap begitu."
"Syukurlah, aku jadi lebih pede sekarang." Ucap Ilea.
Mereka pun segera duduk dan memesan beberapa menu yang diinginkan. Ilea memesan steak barbeque dan es lemon tea. Liam memesan ikan bakar dan segelas cappucino dingin.
Ilea cuti hari ini, oleh karena itu ia bisa melakukan foto prewedding dan mencetak surat undangan. sekalian memanfaatkan waktu luang. Berbeda dengan Liam ia tidak sedang cuti, namun dirinya memiliki sang asisten yang bisa menghandle pekerjaan nya kapanpun itu.
Sesudah selesai makan, mereka memutuskan untuk pulang. Liam tidak tega melihat Ilea yang begitu lelah hari ini.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Ucap Liam membuka obrolan saat di dalam mobil.
"Tanyakan lah apa itu."Jawab Ilea santai.
"Apakah kau mencintai ku?"Tanya Liam.
"Kalau aku tidak mencintaimu mungkin aku sudah kabur untuk menghindari pernikahan ini." Jawab Ilea sambil tersenyum menatap Liam.
"Terima kasih sudah mencintai ku dan menyembuhkan luka ku." Ucap Liam terharu.
"Sama-sama sayang." Balas Ilea sambil memegang tangan Liam.
Sekitar 15 menit kemudian mereka pun sampai di rumah Ilea, Liam tak singgah ia langsung pulang kerumah karena dirinya juga lelah hari ini. Setibanya dirumah ia langsung merebahkan diri di kasur empuknya, dan tanpa sadar ia tertidur.
🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
🌹🌹.....
aku udah baca sampai sini thor